1.5 Tujuan
a. Mendeskripsikan unsur intrinsik dalam novel “Orang-orang Proyek”.
b. Mendeskripsikan unsure ekstrinsik dalam novel “Orang-orang Proyek”.
c. Mendeskripsikan yang ditemukan dalam novel “Orang-orang Proyek”.
1.6 Manfaat
a. Manfaat secara umum, analisis novel ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca maupun
penulis makalah mengenai nilai struktural dan nilai sosial yang ada dalam novel “Orang-orang
Proyek”.
b. Manfaat secara khusus, makalah analisis novel ini merupakan media analisis penulis dalam
memahami hubungan antara nilai struktural dan nilai sosial yang terdapat dalam novel “Or ang-
orang Proyek”.
c. Secara teoritis, analisis ini diharapkan dapat memberikan sumbangasih pemahaman dan
pemikiran bagi pengembangan ilmu sastra.
BAB II
LANDASAN TEORI
Karya sastra merupakan sebuah karya yang memiliki nilai edukasi, etika, dan
estetika.Karya sastra juga memiliki aspek yang sangat penting, yaitu unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Kedua aspek tersebut harus dipandang sama, tidak boleh meletakkan bahwa
unsurintrinsik yang lebih penting dari unsur ekstrinsik begitu juga sebaliknya.
Analisis aspek intrinsik karya sastra ialah analisis mengenai karya sastra itu sendiri tanpa melihat
kaitannya dengan data di luar cipta sastra sastra tersebut, aspek ekstrinsik hanyalah dalam
hubungan menetapkan nilai isinya (Sugiarti,2007:25). Aspek intrinsik terdiri dari sebagai
berikut:
1. Tema
Tema merupakan ide yang mendasari suatu cerita yang terbentuk dalam sejumlah ide, tendens,
motif, atau amanat yang sama, yang tidak bertentangan satu dengan yang lainnya
(Sugiarti,2007:37).
Analisis aspek unsur ekstrinsik ialah analisis karya sastra itu sendiri dari segi isinya, dan
sepanjang mungkin melihat kaitannya dengan kenyataan-kenyataan di luar karya sastra itu
sendiri (Sugiarti, 2007: 22).Aspek ekstrinsik terdiri dari aspek sosial, budaya, ekonomi, agama,
maupun pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Hal ini juga dipertegas oleh keluhan Kabul atas kondisi jembatan yang memakan anggaran
semakin membengkak, padahal pembangunannya belum selesai total.
“….Kabul mengeluh atas tingginya angka kebocoran yang berarti tambahan cukup besar yang
harus dipikul oleh anggaran proyek.” (Orang-orang Proyek. 2007: 26).
Selain itu, keberanian Mak Sumeh untuk menyatakan kepada Kabul bahwa Wati menyukai
Kabul. Hal ini dibuktikan oleh kutipan berikut:
“Anu.Tapi sebelumnya aku minta maaf. Apa Pak Insinyur belum tahu Wati…anu…suka sama
Pak Insinyur?” (Orang-orang Proyek. 2007: 46).
Puncak permasalahan juga dilakukan Martasatang yang menuduh Kabul telah menjadikan
anaknya tumbal dalam pengecoran jembatan. Hal ini dibuktikan oleh kutipan berikut:
“Anak saya, Sawin, hilang karena telah dijadikan tumbal proyek ini dan jasadnya ikut dicor jadi
bagian tiang jembatan. Sekarang jawab: Iya apa tidak?” (Orang-orang Proyek, 2007: 129).
Disini terlihat jelas, begitu tingginya kadar animisme masyarakat, yang masih percaya dengan
hal-hal yang diluar akal atau ghoip, dan percaya kalau anaknya Sawin dijadikan tumbal pada
pembangunan jembatan.
Adanya pemaksaan yang dilakukan Dalkijo untuk tetap menggunakan besi bekas membuat
Kabul mengancam untuk mengundurkan diri karena khawatir akan kondisi jembatan.
“Ya, saya tahu.Meskipun begitu saya tidak mau menggunakan besi bekas itu.Bila dipanaskan,
lebih baik saya mengundurkan diri.” (Orang-orang Proyek. 2007:182).
4) Resolusi
Resolusi dalam novel ini yaitu dimulai pada saat Kabul merasa tidak tahan dengan sikap
keserahan dan kekonyolan atasannya Dalkijo dan tidak ingin tdrlalu lama terlibat dalam korupsi
yang dilakukan Dalkijo, akhirnya Kabul memilih keluar dari proyek tersebut.
“Maaf Pak. Keputusan saya tak bisa ditarik lagi.Saya keluar!” (Orang-orang Proyek. 2007: 200).
Karena pada saat ini, Kabul merasa bahwa dengan keluar dari pekerjaannya itu, ia terbebas dari
tindak kecurangan yang dilakukan oleh atasannya Dalkijo.
Ketika Kabul keluar dari proyek, Wati merengut agar Kabul memikirkan kedua kali
keputusannya itu. Saat itu Wati sangat kecewa, namun ia berjanji akan tetap menghubungi Wati.
Beberapa waktu kemudian mereka berpacaran dan Wati diajak Kabul menemui Biyungnya
karena mereka telah resmi pacaran.
“Kapan-kapan Wati kujemput, dan kua jak menemui Biyung, emakku.Kamu mau, Wat?” (Orang-
orang Proyek. 2007:202).
5) Keputusan
Pada akhirnya, Kabul memutuskan keluar dari proyek jembatan sungai cibawor dania istirahat
sebentar dari hiruk-pikuk proyek di rumah Biyungnya. Selain itu, ia juga sebenarnya ingin
kembali ke kampus. Hal ini dibuktikan oleh kutipan berikut:
“Sebenarnya aku ingin kembali ke kampus, sebab bekerja di lapangan ternyata berat buatku.Tapi
entahlah bila aku bekerja di proyek milik swasta.” (Orang-orang Proyek. 2007: 201).
d. Penokohan
Mengenai sifat-sifat tokoh yang ada dalam novel, yaitu sebagai berikut:
1) Tokoh Utama: Kabulsifatnya kritis, idealis, optimis, dan perhatian.
Sifat idealis Kabul ditunjukkan oleh kutipan berikut:
“Pak Dalkijo, saya ingatkan ada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1990, pemborong wajib
menjamin bangunan yang dikerjakan bisa dimanfaatkan setidaknya selama sepuluh tahun.”
(Orang-orang Proyek, 2007: 182).
Dimana disini Kabul menasehati Dalkijo atasannya, bahwa dalam membangun sebuah bangunan
itu harus memikirkan bagaimana kualitasnya nanti, apakah bisa dirasakan untuk sekian tahun
atau tidak.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Sebuah karya fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup
dan kehidupan.Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh
kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan
pandangannya, yang sangat menarik untuk dianalisis, yaitu dengan analisis aspek intrinsik dan
ekstrinsik.
Analisis aspek intrinsik karya sastra ialah analisis mengenai karya sastra itu sendiri tanpa
melihat kaitannya dengan data di luar cipta sastra sastra tersebut, aspek ekstrinsik hanyalah
dalam hubungan menetapkan nilai isinya (Sugiarti,2007:25).Analisis aspek unsur ekstrinsik ialah
analisis karya sastra itu sendiri dari segi isinya, dan sepanjang mungkin melihat kaitannya
dengan kenyataan-kenyataan di luar karya sastra itu sendiri (Sufiarti, 2007: 22).
Saran
Semoga apa yang dianalisis oleh penulis melalui novel “Orang-orang Pr oyek” karya
Ahmad Tohari ini bisa bermanfaat dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, dan dapat
digunakan sebagai referensi maupun contoh untuk menganalisis novel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa. Menganalisis unsure-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
(Online).http://natalidopengasih.wordpress.com/2010/05/19/menganalisis-unsur-unsur-intrinsik-
dan-ekstrinsik-novel-indonesia-terjemahan/(Diakses tanggal 03 Juni 2012)
Nuzulia Dian.Strukturalisme.(Online)
http://arerariena.wordpress.com/2011/02/02/strukturalisme/ (diakses tanggal 01 Juni 2012)
Sugiarti. 2002. Pengantar dan Pengkajian Prosa Fiksi. Malang: UMM Press.