PENDAHULUAN
Kalau kita berbicara tentang studi sastra, hal yang tidak boleh ditinggalkan
adalah pembicaraan tentang karya sastra itu sendiri. Tanpa ada karya sastra, kita tidak
mengemukan bahwa karya sastra merupakan kehidupan kreatif seorang penulis dan
adalah:
yang termuat dalam karya sastra sangat beragam, misalnya nilai moral, nilai
nantikan kedatanganku karya Yuditeha tersebut sebagai bahan kajian skripsi ini
intrinsik yang cukup menarik , juga secara fiktif menawarkan sebuah refleksi
Yuditeha tersebut. Salah satu nilai yang sangat menarik yang ditunjukan adalah
tentang struktur alur yang yang tidak beraturan dan bentuk dukungan sosial yang
dibangun atas dasar relasi sosial tokoh dan dalam bentuk percakapan tokoh-
komentar yang diberikan para pemerhati sastra terhadap novel ini dipahami
sebagai sebuah gambaran singkat tentang kebudayaan yang ada di pulau Komodo.
sesion, hal ini mendukung suasana untuk membangun citraan dalam setiap scene.
Bahasanya sangat mudah dicerna oleh pembaca. Novel dapat dikatakan keluar
dari teenlit yang ada dibelakangan ini, namun bisa menjadi inspirasi bagi yang
dibangun pengarang untuk pembaca. Citraan yang paling dominan adalah tentang
kesadaran dan keadaan sekitar tokoh. Menurut Ma’ruf ( 2009:9) style adalah cara
kreatifitas, kepribadian dan karakter pengarang untuk mencapai efek tertentu yakni
Novel ini mewakili gejolak kaum milenial yang suka traveling yang tidak
perwatakan mereka melalui dialog dan action (pickering dan Hoeper, 1981:27).
mengekspos nilai- nilai kehidupan sosial dan kesadaran manusia terhadap pola
tingkah laku, relasi, dan pemenuhan tanggung jawab terhadap pribadi maupun
kelompok. Ini menjadi representasi terhadap cipta rasa karya sastra yang dibangun
atass kesadaran kolektif budaya dan fakta sosial masyarakat. Acuan yang lain
karena tidak berurutan. Atas pertimbangan tersebut, skripsi ini diberi judul
“Struktur Alur dan Dukungan Sosial Tokoh Dalam Novel Komodo Inside:
B. FOKUS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus pada struktur Alur dan dukungan
sosial tokoh yang ada dalam Komodo Inside: Eleanor, nantikan kedatanganku
karya Yuditeha. Alasan Penulis melakukan penelitian tentang struktur alur dan
karya Yuditeha karena alur novel ini memiliki rangkaian peristiwa yang
tanggung jawab dan rasa persaudaraan yang kuat yang kemudian menjadi takdir
pada sebuah perjumpaan kekal ( cinta). Untuk memperoleh hasil analisis tentang
struktur alur dan dukungan sosial yang bangun tokoh, penelitian ini didahului oleh
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana struktur
ini yaitu mendeskripsikan (1) struktur alur novel Komodo Inside: Eleanor,
nantikan kedatanganku karya Yuditeha, dan (2) wujud dukungan sosial tokoh
terrepresentasi dalam novel Komodo Inside: Eleanor, nantikan kedatanganku
C. Landasan Teori
1. Teori Struktural
Sebuah teks sastra, menurut kaum strukturalis adalah sebuah totalitas yang
semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama
instrinsik maupun ekstrinsik. Setiap teks kesastraan memiliki sebuah struktur yang
unik dan khas yang menandai kehadirannya. Unsur yang saling berhubungan
itulah yang menjadikan teks sastra menjadi bermakna, masuk akal, dan logis.
Dengan itu struktur dapat dipahami sebagai sistem aturan yang menyebabkan
sastra struktural tidak memperlakukan sebuah karya sastra tertentu sebagai objek
kajiannya. Yang menjadi objek kajiannya adalah sistem sastra, yaitu seperangkat
konvensi yang abstrak dan umum yang mengatur hubungan berbagai unsur dalam
teks sastra sehingga unsur-unsur tersebut berkaitan satu sama lain dalam
keseluruhan yang utuh. Meskipun konvensi yang membentuk sistem sastra itu
bersifat sosial dan ada dalam kesadaran masyarakat tertentu, namun studi sastra
dari analisis struktur teks sastra itu sendiri secara otonom, terpisah dari pengarang
secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang
cukup dilakukan hanya mendata unsur tertentu sebuah karyafiksi, misalnya antara
Struktur berasal dari kata struktura (bahasa latin) yang berarti bentuk atau
sendiri dengan mekanisme antar hubungannya, hubungan unsur yang satu dengan
yang lainnya, dan hubungan antar unsur dengan totalitasnya. Strukturalisme sering
digunakan oleh peneliti untuk menganalisis seluruh karya sastra, di mana kita
Stuktur yang membangun sebuah karya sastra sebagai unsur estetika dalam dunia
karya sastra antara lain: alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan
sastra sesuai “watak otonom” bahwa karya sastra merupakan keseluruhan yang
bulat, berdiri sendiri, otonom, dan yang harus kita pahami dan tafsirkan pada
dirinya sendiri, sebuah dunia rekaan yang tugasnya satu saja: patuh-setia
pada dirinya sendiri (Teeuw, 1984: 11). Novel sebagai sebuah karya fiksi
menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan,
dunia imajiner, yang dibangun melalui unsure intrinsiknya seperti peristiwa, plot,
tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya, tentu
Unsur-unsur sebuah karya sastra merupakan pembangun yang menjadi tolak ukur
dan latar secara umum dikatakan lebih terperinci dan kompleks. Hal demikian
a. Alur
Alur biasa juga disebut plot. Plot merupakan rangkaian peristiwa yang
disusun secara logis dan kronologis, saling berkaitan dan yang diakibatkan atau
dialami oleh para pelaku. Ini merupakan salah satu unsur terpenting didalam
itu berdasarkan kaitan sebab akibat. Lebih lanjut dikatakan bahwa plot adalah
pola peritiwa dan situasi dalam teks fiksi atau drama yang diseleksi dan disusun
Dapat ditarik benang merah bahwa plot adalah rangkaian cerita yang
diceritakan.
plot cerita, eksistensi plot itu sendiri sangat ditentukan oleh tiga unsur yang
a. Peristiwa
analisis peristiwa.
b. Konflik
dalam dua kategori: konflik fisik dan konflik batin. Pertama, Konflik
adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seorang tokoh (atau tokoh-
tokoh) cerita.
utama pada karya fiksi. Konflik demi konflik, baik internal maupun
Dengan demikian, terdapat kaitan erat dan logis antara konflik dengan
Namun, tidak semua konflik harus mencapai klimaks. Hal itu mungkin
penyelesaian.
tidak), dalam banyak hal dipengaruhi oleh sikap, kemauan, dan tujuan
pokok pengarang dalam membangun konflik sesuai dengan tuntutan
c. Klimaks
tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa dan saat itu memang harus
terdapat pada konflik utama, dan hal itu akan diperani oleh tokoh-
tokohutama cerita.
Selain tiga unsur esensial diatas, hal paling penting dalam menganalisis struktur
alur adalah mengetahui tahapan-tahapan alur itu sendiri. Tahap- tahap dijelaskan
sebagai berikut:
a. Tahap perkenalan/Eksposisi
Tahap perkenalan/eksposisi adalah tahap permulaan suatu cerita yang
b. Tahap pertentangan/Konflik
mulai terasa semakin berkembang dan rumit (nasib pelaku semakin sulit
d. Tahap klimaks
(perubahan nasip pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak
e. Tahap penyelesaian
Tahap penyelesaian adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan
tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu.
Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya
meliputi:
sesuai logika cerita. Plot sebuah cerita harusnya dapat dipercaya itu juga
ingi tahu pembaca, juga mampu memberikan kejutan sesuatu yang bersifat
mengejutkan.
bahwa sebuah plot haruslah terdiri dari tahap awal (beginning) yaitu berisi
sejumblah informasi untuk tahapan selanjutnya, tahap tengah (middle) yaitu tahap
pertikaian atau konflik yang sudah diperkenalkan, dan tahap akhir ( end) yaitu
tahap pelarian dengan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Tahapan pemplotan
seperti yang dijelas oleh aristoteles dapat juga digambarkan dalam bentuk
kronologis. Jadi, keadaan itu sesuai betul dengan tahap-tahap pemplotan yang
secara teoritis- konvesional itu. Pada kenyataannya plot Cerita sebuah karya sastra
secara linear kronologisnya. Jika digambarkan wujud diagram pun tidak akan
Oleh karena itu, disamping menerima diagram di atas yang sebenarnya berasal
gambar dibawah ini ( penomoran a,b,c dari saya, dan puncak-puncak itu aslinya
berbentuk sudut).
B
A
tidak sama kadar klimaksnya. Pada gambar diatas misalnya, Klimaks b merupakan
penderita kejadian dan penentu perkembangan cerita baik itu dalam cara
Tokoh Utama
perkembangan plot.
Tokoh Protagonis
Tokoh Antagonis
(Nurgiantoro, 1995:4).
Tokoh Tritagonis
c. Tema
4. Pengertian Novel
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan
cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik
Menurut sudjiman ( 1985:53), novel adalah prosa rekaan yang panjang dengan
berbeda dengan roman. Roman menyajikan alur peristiwa yang lebih kompleks
dan jumlah pemeran yang juga lebih banyak. Itulah yang membedakan antara
roman dan novel, novel penyajian alur cerita dan tokoh cerita yang ditampilkan
dalam cerita tidak terlalu banyak. Membaca sebuah novel, untuk sebagian ( besar)
orang hanya menikamti cerita yang disuguhkan. Mereka hanya mendapat kesan
secara umum dan samar tentang plot dan bagian cerita tertentu yang menarik
(Nurgiantoro, 1995:11). Kenikmatan membaca sebuah novel dapat dikatakan
ditentukan oleh alur cerita dan tokoh yang berperan, baik tokoh yang baik maupun
kontroversial.
Dengan kata lain, unsur struktur alur dantokoh dalam novel dapat berpengaruh
terhadap sebuah cerita. Peran tokoh sangt berpengaruh pada alur. Alur merupakan
Unsur tokoh dan alur merupakan dua fakta cerita yang saling mempengaruhi
dan menggantungkan satu sama lain. Alur adalah apa yang dilakukan tokoh dan
perkembangan alur.
Dari berbagai teori yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa novel
sehingga dapat disebut sebagai rangkaian cerita. Akan tetapi, fungsi setiap unsur
5. Dukungan Sosial
anak, sahabat, teman maupun orang lain dengan tujuan membantu seseorang saat
tertentu, atau pun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima bantuan
kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau
dan finansial yang diperoleh dari jaringan sosial seseorang. Segi-segi fungsional
Menurut Rook dan Dootey terdapat dua sumber dukungan sosial, yaitu
(Kuntjoro, 2012):
dan kerabat), teman dekat atau relasi. Dukungan sosial ini bersifat non-
formal.
a. Dukungan emosional
b. Dukungan penghargaan
merasa bernilai. Dukungan jenis ini akan sangat berguna ketika individu
c. Dukungan instrumental
membuatnya stres.
e. Dukungan kelompok
mengurangi stressor.
3. Self esteem support, yaitu dukungan yang diberikan oleh orang lain
seseorang.
4. Belonging support, yaitu dukungan yang menunjukkan perasaan
dukungan sosial maka seseorang akan merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai.
melawan efek-efek negatif dari tingkat stres yang tinggi, yaitu dengan dua
cara berikut:
perasaan yang kuat bahwa individu tersebut dicintai dan dihargai. Individu
dengan dukungan sosial tinggi merasa bahwa orang lain peduli dan