Anda di halaman 1dari 15

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS NOVEL : Komodo Inside: Eleanor Nantikan Kedatanganku karya

Yuditeha

A. Deskripsi hasil penelitian

1. Sinopsis Novel

Hapsa diminta langsung oleh Tunas yang juga bersama lima orang

rekannya untuk meneliti komodo dan akan ikut ke Pulau Komodo. Ternyata

Hapsa dan Tunas adalah teman lama semasa SMP bahkan  dulunya sempat satu

kelas. Hanya Tunas yang Hapsa kenal ketika akan berangkat ke Pulau

Komodo. Hapsa sempat bertanya kepada Tunas bagaimana watak dan latar

belakang teman-temannya Tunas itu satu persatu saat masih di dalam pesawat.

Ada Ami, Iden, Kiara, Nala, dan Wenar.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo, ternyata para turis

dilarang datang ke sana termasuk jika ingin melakukan penelitian. Hanya

orang-orang dengan kepentingan mendesak dan penduduk asli sana saja yang

boleh datang. Akhirnya rombongan ini membuat siasat. Salah satu dari mereka

menelpon temannya yang tinggal di Pulau Komodo, Aida namanya, untuk

meminta bantuan dan bekerja sama dengan mereka. Sedangkan Tunas harus

mau dijadikan ‘tumbal’ sebagai calon pengantin lelaki demi lolos dari

penjagaan petugas. Rombongan ini beralasan akan mengantar saudara mereka

(Tunas) yang akan menikah dengan penduduk asli Pulau Komodo

(Aida).Sesampainya di Pulau Komodo, mereka tak langsung begitu saja


melakukan penelitian. Mereka diajak berkeliling dulu oleh

seorang ranger bernama Labirin Leka untuk melihat komodo secara langsung

di alam terbuka. Selama perjalanan itu Labirin sedikit/banyak menjelaskan

tentang komodo. Tapi mereka juga melihat bahwa daerah tersebut sudah

banyak yang tergenang oleh air, biasanya disebut dengan kemarau basah dan

itu mengancam kelangsungan hidup para komodo.Tidak hanya Tunas dkk.

yang melakukan penelitian di sana. Ternyata rombongan peneliti dari Inggris

yang dipimpin oleh Kell Fraser dan Emery Cayton juga sudah ada di sana

untuk meneliti kekebalan tubuh komodo dengan bakteri-bakteri yang ada di

tubuhnya sendiri.

Namun, ada satu kejadian yang membuat semuanya menjadi chaos.

Dustin terkena gigitan komodo ketika ingin menyuntikkan serum ke tubuh

komodo itu. Tapi berkat gigitan itu justru si penyakit parah yang levelnya 1

tingkat di bawah AIDS yang ada di tubuh Dustin malah hilang tanpa jejak. Hal

itu malah mendorong Emery Cayton untuk mengancam Dustin supaya ikut

bersamanya dan mengembangkan obat itu. Tetapi Dustin bersikeras untuk tidak

mengkhianati Kell. Dustin diancam Emery akan ditinggalkan di dalam

penangkaran komodo namun ketahuan oleh romobongan Tunas dkk yang

sengaja mengendap-endap di balik semak, menguping pembicaraan Emery dan

Dustin. Emery yang ditemani oleh Mahan dan Ewi justru menangkap Tunas

dkk lalu mengurung mereka di dalam penangkaran bersama Dustin. Kiara

nekat mencari teman-temannya itu dengan motor trail tapi di tengah perjalanan

ia tersungkur, sempat diserang komodo yang lewat dan kakinya digigit.


2. Biografi Pengarang

Yudi Teha adalah Lulusan  Atma Jaya Yogyakarta, lahir di Sragen, 22

Maret, dan kini tinggal di Jaten RT01/RW014 Jaten, Karanganyar, Surakarta.

Sehari-hari, aku bergiat di Komunitas Sastra Alit Surakarta.Yuditeha, penulis

puisi, cerpen dan novel yang hobi melukis wajah-wajah dan bernyanyi puisi.

Buku-bukunya adalah Hujan Menembus Kaca (2011) adalah buku

puisinya. Komodo Inside (Grasindo, 2014) adalah novel pertamanya, Balada

Bidadari (Kompas), Kematian Seekor Anjing Pun Tak Ada yang Sebiadab

Kematiannya (Basabasi), dll. Yudi Teha seorang barber (tukang cukur). Pernah

menjadi guru SMP selama 5 tahun. Baginya semua kegiatan positif itu nyaman

dan tentu menjadi pengalaman yang berarti untuk menjadi manusia yang bisa

berarti bagi diri sendiri, orang lain dan dunia, salah satunya menjadi penulis.

Mengapa menulis: menulis, menbuat diriku tetap bisa menjadi diri

sendiri di tengah hiruk pikuknya dunia. Tentu saja semoga bisa menginspirasi

banyak orang.Blog : yuditeha.wordpress.com

3. Analisis Unsur Instrinsik

Sebagai sebuah rekaan, novel memiliki konvensinya sendiri, yaitu

konvensi sastra sesuai “watak otonom” bahwa karya sastra merupakan

keseluruhan yang bulat, berdiri sendiri, otonom, dan harus dipahami dan

ditafsirkan pada dirinya sendiri, sebuah dunia rekaan yang tugasnya satu saja:

patuh-setia pada dirinya sendiri (Teeuw, 1984:11). Stanton (Wiyatmi, 2006:30)

memberikan uraian unsur-unsur pembangun cerita fiksi yang terdiri atas tokoh,

alur, latar, judul, gaya bahasa pengarang, serta tema cerita. Namun demikian,
karena keterbatasan peneliti, maka penelitian ini hanya memusatkan perhatian

pada penokohan dan struktur alur sebagai salah satu unsur struktur pembangun

novel Komodo Inside: Eleanor Nantikan Kedatanganku karya Yuditeha. kedua

unsur pembangun yang ditemukan dalam novel tersebut dipaparkan sebagai

berikut.

a. Tokoh dan penokohan

Pada teknik pengembangan cerita diperlukan tokoh cerita. Istilah tokoh

merujuk pada pelaku cerita yang menunjukan sifat dan sikap pada kualitas

pribadi seorang tokoh. Sebagaimana diungkapkan Abrams dalam Nurgiyantoro

(2015: 247) bahwa tokoh cerita adalah Orang (-orang) yang ditampilkan dalam

sesuatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki

kualitas moral dan kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam

ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan Menurut Stanton,

karakter biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter

merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita. Karakter yang

kedua, karakter yang merujuk pada percampuran dari berbagai kepentingan,

keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu. Karakter terdiri

dari karakter utama atau karakter mayor dan karakter bawahan atau karakter

minor.

Karakter seseorang juga bisa diketahui dari nama, deskripsi eksplisit, dan

komentar pengarang tentang karakter yang bersangkutan.


Berikut adalah analisis tokoh-tokoh tersebut:

1. Karakter tokoh utama atau Mayor

a) Hapsa

Hapsa adalah salah satu dari pemeran tokoh utama dalam novel

Komodo Inside: Eleanor Nantikan Kedatanganku Karya Yuditeha. Hapsa

merupakan anak yatim dan tinggal dengan ayahnya. Lihat pada kutipan

berikut:

1) Ibu hapsa sudah lama meninggal, semenjak kepergian ibunya ayahnya


sering merasa kesepian ketika hapsa pergi ( hal.3)

Pada kutipan ini adalah ungkapan kecemasan tokoh Hapsa kepada

ayahnya yang sekarang menyendiri dan sebuah pengarahan untuk

perwatakan dari Hapsa dan sangat prihatin terhadap keadaan ayahnya.

Hapsa adalah orang yan berprinsip, pendiam, tepat waktu, dan

bertanggung jawab. Hal dibuktikan pada kutipan berikut:

2) Hitam adalah simbol kegigihan. Meski sebenarnya hitam berarti gelap.


Bukankah sisi gelap memang selalu ada di setiap kehidupan seseorang?
3) Kalau pagi berangkat dari Jogja,waktunya nggak leluasa untuk mengejar
penerbangan yang ke Labuan Bajo. Ya, kalau toh bisa, biasanya tergesa-
gesa. Kalian tahu ‘kan, nggak enak beraktivitas dalam ketergesa-
gesaan, (hal.6)
4) kamu tidak banyak berubah, sa kata Tunas mengagetkan Hapsa.
kamu masih saja pendiam seperti dulu,(hal.6)
Dalam bicarapun kamu selali berhati-hati, tidak sepertiku,ceplas-ceplos.
Ah,kamu memang tidak berubah.

Pada kutipan (5) adalah gambaran pendirian seorang Hapsa ketika

temannya menyinggung tanda/simbol dan warna kesukaan Hapsa. Hapsa

menyertakan analogi tentang makna pada sebuah warna yang kemudian

menjadikan itu pada motivasi untuk semua orang. Pada kutipan (6) Hapsa
membuktikan bahwa aktivitas yang besar tidak perlu dibawa tekanan. Hal ini

dia menjelaskan bahwa ketegesaan dapat membuat kegagalan dalam merespon

situasi yang akan dihadapi. Kutipan tersebut karena teman Nala menanyai

kenapa mereka berangkat dipagi hari saja dari Yogya. Kutipan (7) adalah

respon Tunas terhadap sikap Hapsa yang tidak terlalu banyak berbicara dan

selalu merespon dengan singkat ( jawab seperlunya). Hal ini membuat Tunas

mengenang bagaimana Hapsa ketika pertama kali dia mengenalnya dan yang

Hapsa yang sekarang. Intinya adalah Hapsa “tidak berubah dari seorang

pendiam”

Hapsa memiliki perangai yang dingin dan tidak mudah tertarik dengan

orang lain sebelum ia benar-benar mengetahui perwatakan lawan bicaranya.

Sehingga tidak heran dia sampai sekarang belum punya pacar. Namun,

ditengah kebingunan Hapsa dikagetkan oleh Eleanor anak angkat penjaga pos

kawasan Komodo mulai saat itu dia jatuh cinta pada sosok eleanor tersebut

yang ditandai pada dialog dan deskripsi teks berikut:

5) “kamu cantik sekali”(hal.87)


6) seorang perempuan cantik baru saja mencuru hatinya.
7) pikiran Hapsa mengembara kemana-mana, dan saat perempuan itu
membuka matanya,mata itu langsung melihat Hapsa,pandangan mata
perempuan itu begitu lembut, tapi terasa menikam jantungnya. (hal.90)

b) Tunas

Tunas adalah seorang mahasiwa semester akhir UGM jurusan Biologi yang

sedang melakukan tugas akhirnya. Dia adalah leader dalam penelitian tentang

habibat Komodo. Perwatakan tunas menunjukan bahwa dia adalah seorang

yang positif thinking terhadap suka duka kehidupannya terutama dalam hal

berpacaran. Hal ini ditandai dalam kutipan teks berikut:


8) Aku tidak yakin dimana dia sekarang, tapi waktu kelas 2 SMA dia lepas
dari aku. Dia pengin putus, tidak tahan denganku katanya.” (hal.7)
9) Dia menganggapku terlalu cuek dan tidak romantis.” (hal.7)
10) Hampir setiap sabtu kita mendaki gunung, bersahabat dengan alam.
Karenanya Nilam merasa dikesampingkan. Apalagi dia tidak menyukai
dunia petualangan macam gitu. Sebenarnya ini hanya permasalahan hobi
saja.”( hal.7)

Pada kutipan (8), (9), (10) adalah sebuah bentuk persepsi dari seorang

Tunas terhadap hobinya yang kemudian membuat kisah kasih cintanya

terhadap Nilam tersandung pada masalah minat. Gambaran situasi pada kutipan

diatas diceritakan Tunas ketika Hapsa mencoba mengorek tentang kisah Tunas

dan bagaimana progres dari minat yang mereka dibumbui (Hapsa dan Tunas)

berdua.

Karakter Tunas yang paling menonjol adalah suka ceplas-ceplos dan tidak

suka menilai orang seenaknya. Keseluruhan cerita halaman 7-11 menjelaskan

karakterisasi tersebut.dideskripsikan pada dialog berikut:

11) Dalam bicarapun kamu selalu berhati-hati.Tidak sepertiku, ceplas-


ceplos, (hal.7)
12) Ah, kamu ini becanda aja. Kupikir-pikir,aku merasa kayak psikolog ya,
menilai orang seenaknya. Sudah ya. Tidak enak nih. ( hal.15)

Kutipan diatas Tunas menyadari kepribadiannya yang tidak sungkan-

sungkan menjelaskan sesuatu detail tentang sesuatu yang dia ketahui. Saya

menafsirkan tokoh tunas adalah seorang yang tidak bisa menjaga rahasia tetapi

dia mampu mengatasi situasi yang ada disekelilingnya.

Ditemukan fakta bahwa Tunas adalah tokoh yang berjiwa besar dalam

menyelesaikan masalah. Artinya, Kutipan di bawah ini menunjukkan betapa

fokus Tunas terpecah saat ia ditunjuk sebagai calon pengantin pura dan saat

melakukan penelitian.

13) “demi teman dan proyek kita, baiklah.”(hal.32)


14) “oh ya. Aku minta maaf jika kami tidak sopan dengan rekayasa ini,”
(hal.35)

Berdasarkan temuan-temuan di atas, penulis memposisikan tokoh Tunas dan

Hapsa sebagai tokoh protagonis. Tunas dan Hapsa rela penelitian sendiri

dibatalkan karena mementing keselamatan kelompoknya yang sedang diobati

karena digigit Komodo, Artinya, selain sebagai tokoh protagonis, Tunas dan

hapsa juga merupakan tokoh yang kompleks dan memiliki karakter dinamis di

mana perwatakannya berubah seiring berjalannya cerita.

2. Tokoh bawahan atau tokoh minor

a) Iden

Iden merupakan salah satu tokoh pembantu. Iden merupakan pacar Kiara

dan adik tingkatnya Tunas.

15) Iden mahasiswa Fakultas Biologi Angkatan satu tahun sebelum aku.
Sudah enam tahun pacaran dengan kiara. (hal.14)

Lebih jauh juga Iden mempunyai karakter sangat dinamis dan dia juga orang

anak orang kaya.

16) Begitulah. Orangnya keras kepala, sangat menuntut, tidak tahan berdiam
diri, dinamis, dan sangat butuh perubahan. Dia lahir dari keluarga kaya.
Ada tiga kelebihan dia menonjol. (hal.15)
17) Berkeinginan kuat, sangat mandiri, dan tidak plin-plan. Sedangkan kaku
egois, tidak pedulian, dan banyak bicara adalah kelemahan-
kelemahannya.
18) Lumayan sulit, tapi masih banyak baik hatinya. Dalam arti masih bisa
jinak.

Kutipan (14-16) adalah karakter Iden menurut Tunas. Penggambaran karakter


iden ini memposisikan Tunas sebagai ketua tim makanya dia harus mengenal

anggotanya dengan baik. Karakter tokoh iden seriring waktu kemudian berubah

terlebih ketika Kiara digigit Komodo. Sikap yang terlihat adalah tentang perhatian

dan rasa cintanya kepada kiara yang kemudian dia bertekad akan melamar Kiara.

19) “nggak apa-apa, Nas. Aku masih kuat kok.kalau kalian ingin
tidur,tidurlah. Biar aku yang jaga dia.” (hal.82)
20) “aku ingin selamanya denganmu. Aku nggak mau berpisah denganmu.”
21) “Kiara, detik ini aku berjanji padamu. sepulang dari pulau ini, aku ingin
melamarmu. Aku ingin kamu jadi istriku” (hal.83)
22) “karena aku baru menyadari satu hal,aku nggak bisa hidup tanpamu.aku
nggak ingin kehilanganmu.”(hal.97)
23) “Tentang sebuah komiten itu, ternyata aku membutuhkannya. Aku
sangat mencintaimu.”(hal.97)
Sebelumnya Kiara meminta kejelasan iden tentang hubungan mereka mau dibawa
kemana. Tetapi Iden tetap pada komitmennya belum siap melamar Kiara. Lihat
pada kutipan berikut:
24) “menikah maksudmu?lagi-lagi kamu mengungkit itu. Dari awal aku
bilang,aku nggak akan menikah. Aku punya alasanuntukitu.”

b) Kiara

Kiara dalam cerpen ini adalah tokoh statis. Kiara adalah mahasiswi Biologi.

Karakter yang ditonjolkan diuraikan oleh Tunas ketika bercerita dengan Hapsa.

Dibuktikan pada kutipan berikut:

25) Dia mahasiswi Biologi juga,tapi seangkatan denganku. Orangnya ramah,


temannya banyak dari berbagai kalangan. Suka bersosialisasi, cukup
inspiratif, tapi dia termasuk kategori mudah dipengaruhi, suka dipuji,
dan sering tidak disiplin. Dia sangat menyenangkan untuk dijadikan
teman. (hal.15)
26) Oh ya, dari luarnya dia tampak lembut dan anggun, tapi sejujurnya
terkadang dia berprilaku nekat, menempuh resikoyang kadang kita tidak
pernah memikirkannya.

Kutipan (25)dan (26) adalah gambaran tentang kiara digambar Tunas. Karakter

ini menjadi pedoman pengarang menentukan karakter tokoh Kiara. Membuktikan

kutipan (26) akan dilihat pada deskripsi teks berikut:

27) Kiara yang sedianya tidak ikut serta dengan teman-temannya karena
alasan menstruasi kini harus keluar, menyelamatkan teman-temannya.
Kiara tidak ambil pusing dengan resiko yang ditempuhnya karena yang
dia pikirkan saat ini ialah teman-temannya yang sedang dalam bahaya.
(hal.71)
28) “lalu dengan siapa? Apa kita Cuma bisa menunggu saja?” (hal.72)
29) Kiara sudah tidak peduli dengan panggilan Tandya dan Ami.(hal.72)
c) Nala

Nala tokoh yang tidak terlalu sering muncul setiap alur cerita. Gambaran

karakter Nala pendiam, cerdas, konsisten dapat dibuktikan pada kutipan

berikut:

30) Si pendiam itu saja, kata hapsa dengan gerakan tangan menunjukan ke
tempat duduk Nala. (hal.16)
31) Nala maksudmu? Dia juga mahasiwa Fakultas Biologi yang seangkatan
denganku. Orangnya terlihat serius, sedikit tertutup, tapi cerdas.
32) Apa ya? Dia mapu melakukan sesuatu yang sama dengan hasil yang
sama pula. Dalam melakukan sesuatu pekerjaan, dia jarang melakukan
kesalahan karena sering melakukan ulang. Orangnya idealis dan sangat
memegang prinsip, dan palingsuka dengan kerapian.
33) Kamu benar, orangnya cukup menarik, tapi kamu harus berhati-hati saat
ngobrol dengannya.
34) Keakuannya pada diri sendiri besar banget. Tindakannya kurang
fleksibel dan sering murung. Dia cenderung sukamelihat sesuatu darihal-
hal yang negatif. Orang kaku, teoritis,dan takut dengan kegagalan.
(hal.16)

d) Wenar

Wenar adalah anggota kelompok seangatan Iden. Karakter yang diuraikan

adalah sopan, tidak mudah tersinggung, dan pendengar yang baik. Lihat

kutipan berikut:

35) Wenar, dari biologi juga senagkatan dengan Iden. Orangnya sopan,
tidakmudah tersinggung,dan pendengar yang baik. Dia juga mudah
bergaul, menikmatihidup dengan tenang dalam kerutinitasannya.solusi
solusi hidup sederhana. Melakukan pekerjaan atau apapun dengan
petunjuk. Tidak banyak variasi, teratur dan efisien. Dia temasuk tipe
yang konservatif. Sabar, suka berempati, dan tenang. ( hal.17)
36) Demikian juga wenar tidak sempurna.segala sesuatu punya kelemahan,
Wenar tidak suka keluar dari zona nyaman. Tapi keikutsertaannya
karena ada sedikit provokasi dari teman-teman. (hal.17)

e) Ami
Tokoh pembantu yang lain adalah Ami. Ami bukan mahasiwa Biologi. Dia

sarjana Matematika. Temannya Tunas yang kebetulan mereka berkenalan sejak

mengikuti seminar Internasional di kampus Tunas. Karakter Ami yaitu optimis

yang tinggi dan penakut. Dapat dibuktikan pada kutipan berikut:

37) Dia ramah, punya rasa optimis yang tinggi. Dia punya prinsip hasil
kerja harus sempurna. Dia cerdas, pemalu, sopan, konsisten,dan sedikit
kaku.(hal.17)
38) memang orang sulit cair, tapi ketelitian dan ketajaman
analisisnyasungguh luar biasa.Dia cakap meneliti fakta, sangat hati- hati,
dan detail. (hal.18)
39) “ kadang dia takut dengan situasi yang belum dikenal.sering dikontrol
oleh sikap kritis absolutnya, takut pada kegagalan. (hal.18)

B. Hasil Penelitian Analisis Struktur Alur

Penelitian yang dilakukan peneliti menghasilkan stuktur alur yang meliputi

pengenalan situasi cerita (exsposition), pengungkapan peristiwa

(complitation),menuju pada adanya konflik (rising action), puncak konflik

(turning point), dan penyelesaian (ending). Kedua , dukungan sosial.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, berikut isi simpulan yang dapat

diambil dalam penelitian ini.

a. Pengenalan situasi cerita (exsposition) yang terdapat dalam novel Komodo

inside karya Yuditeha meliputi: pengenalan tokoh-tokoh yang disiasati

pengarang diawal, pengenalan situasi yang dimulai dari rencaya rekayasa,

dan pengenalan adegan cerita awal yang dimulai dari adanya pencekalan ke

pulau Komodo. Hal tersebut ditunjukan dengan Hapsa ketika dimintai

tolong Tunas dan teman- temannya mengantar mereka ke pulau Komodo

untuk melakukan penelitian tentang habitat Komodo. Ketika bermalam di

Bandara Ngura Rai Bali Tunas mendapatkan informasi dari wisatawan yang

barusan pulang dari pulau Komodo mengatakan wisatawan yang bertujuan


ke Labuan Bajo tidak diperkenankan masuk apapun alasannya kecuali

warga lokal yang hendak menuju ke Labuan Bajo. Wisatawan dapat

pencekalan kalau mau masuk wilayak Taman Nasional Komodo. Informasi

bahwa disana sedang melakukan penelitian penting. Dengan itu, Tunas dan

kawan-kawan harus mengambil keputusan yang pasti apakah penelitian dan

perjalanan mereka ke Labuan dilanjutkan.

40) “mereka wisatawan yang pulang dari pulau Komodo. Mereka


bilangsementara ini pulau Komodo ditutup untuk umum, apapun
kepentingtannya kesana”(hal.28)
41) “informasinya hanya begitu, dan aku gak bisa dapat informasi lebih jelas
lagi. Wisatawan itu dapat pencekalan ketika mau mau masuk pulau
Komodo dengan alasan yang kusebut tadi,”
42) “maslah pergi atau pilang, bagiku nggak masalah. Yang terpenting
adalah keputusan ini harus kita buat bersama. Siapa yang mau tetap
pergi ke sana dengan menanggung segala resikonya?” (hal.29)

b. Pengungkapan peristiwa (complication) yang terdapat dalam novel Komodo

inside karya Yuditeha meliputi: peristiwa awal yang menimbulkan berbagai

masalah dan kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. Hal itu ditunjukan

dengan pencekalan masuk pulau Komodo dan mereka pun merekayasa

status mereka, dimana Tunas dijadikan sebagai calon pengantin.

43) “gawat! Kita bisa gagal nih.”


44) “ternyata pulau komodo memang benar ditutup. Selain petugasan, ada
larangan bagi siapa pun untuk masuk kawasan pulau Komodo. Bahkan
hanya untuk pergi ke Labuan Bajo saja harus diperiksa dulu oleh
petugas. Orang yang boleh ke Labuan Bajo adalah orang yang benar-
benar tinggal disana atau yang punya kepentingan yang mendesak di
Labuan Bajo. Yang jelas, bagi siapa yang bertujuan wisata ke pulau
Komodo, bahkan untuk penelitian pun, nggak diperkenankan ikut
penerbangan nanti.”
45) “satu-satunya jalan kita adalah rekayasa.”
46) “aku punya teman di Manggarai Timur, teman akrab di Sastra.”
47) “satu diantara kita yang laki-laki harus mau dijadikan calon pengantin
pura-pura. Keperluan kita kita Manggarai Timur seakan dalam rangka
acara pernikahan.”
48) “ya Tunas saja,”
49) Hapsa berhasil menghubungi Aida, tenmannya di Fakultas Sastra. Lagi-
lagi, keampuhan persahabatan baru saja terbukti. Aida bersedia
membantu mereka dengan rencana itu, dan tepat pada puku 9:30 mereka
berhasil melewati pemeriksaan petugas, lalu terbang dari ngurah Rai ke
Labuan Bajo.

c. Menuju pada adanya konflik ( rising action)

Yang terdapat dalam novel Komodo Inside karya Yudi Teha meliputi:

kehebohan ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan

kesukaran tokoh. Hal tersebut diawali dengan keluarnya pengumuman yang

menyatakan bahwa tidak boleh seorang pun masuk ke Labuan Bajo, kecuali

ke orang asli Manggarai. Mendengar pengumuman itu lantas mereka

mereka merekayasa status si Tunas, karena Tunas dan kawan-kawan tidak

mau penelitiannya gagal. Selanjutnya, ketika sampai di Manggarai mereka

langsung ke kawasan konservasi Komodo National Park.

Saat berada di daerah penangkaran komodo para tokoh mulai

mengobservasi dan meninjau data-data peneliti yang mendahului mereka

(kell Fraszer)..

d. Puncak konflik (turning point)

Yang terdapat dalam novel Komodo Inside karya Yudi Teha meliputi:

ditentukannya perubahan nasib beberapa tokoh apakah dia berhasil atau

gagal menyelesaikan masalahnya. Hal tersebut ditunjukan dengan telah

terjadi pengkhiatan atas Kelompok Kell Fraser oleh Emery Rekan setim

Fraser. Hal itu berimbas pada rencana penelitian anak biologi tersebut.

Sesuatu terjadi karena salah satu kelompok kell Fraser di gigit Komodo

bernama Dustin. Dustin pun dirawat di rumah tetua adat Kampung Komodo

(pak Mahan).
Cobaan yang paling mengerikan adalah keinginan Kiara untuk

menyelematkan teman-teman, Kiara dengan nekat walaupun ia sedang

menstruasi sigap menancapkan gas motor Trail untuk mencari keberadan

teman-temannya tersebut. Karena hujan basa terjadi di daerah tersebut

membuat jalan-jalan setapak digenangi air. Kiara pun terjatuh dan tak lama

kemudian setelah siuman Kiara merasakan komodo mendekatinya karena

darah menstruasi dan luka di kakinya. Kiara pun digigit komodo. Teman-

teman Kiara (Hapsa, Tunas, Wenar, Iden, dan Nala) lolos dari daerah

penangkaran Komodo karena bantuan para Ranger.

e. Penyelesaian (ending)

Yang terdapat dalam novel Komodo Inside karya Yudi Teha meliputi:

penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami

peristiwa puncak. Hal tersebut ditunjukan dengan ditangkapnya orang-orang

Emery yang menahan kelompok Tunas di penagkaran Komodo, berakhirlah

ketegangan yang melanda anatara kedua Kelompok peneliti tersebut akibat

ulah Emery. Pada keputusan akhir sebagai pemimpin penelitian Tunas tidak

melanjutkan penelitian mereka dan berusaha kembali ke Jogja guna untuk

merawat Kiara yang digigit Komodo. Kisah cinta dan persahabat mereka

mulai terjalin, Ami berpacaran sama Dusti, Iden akan menikahi Kiara,

Tunas akan melamar Aida, dan Wenar berpacaran dengan Silvia dari

kelompok Fraser. Dilain cerita, Hapsa berharap menantikan kedarangannya.


C. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai