Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laila Churnia Ramadani

Nomer Absen/NPM : 33 / 19.1.01.10.0171

Kelas : 1D – PGSD

Kegiatan belajar 1

LATIHAN 1

Taufiq Ismail

Dilahirkan di Bukittinggi, menghabiskan masa SD dan SMP di Bukittinggi dan SMA di Pekalongan,
ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi
sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli
peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya.
Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963 tapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di
sebuah pulau di Selat Malaka.

Semasa kuliah aktif sebagai Aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII), Ketua Senat Mahasiswa FKHP-UI
(1960-1961) dan WaKa Dewan Mahasiswa UI (1961-1962). Di Bogor pernah jadi guru di SKP
Pamekar dan SMA Regina Pacis, juga mengajar di IPB. Karena menandatangani Manifesto
Kebudayaan, gagal melanjutkan studi manajemen peternakan di Florida (1964) dan dipecat
sebagai dosen di Institut Pertanian Bogor. Ia menulis di berbagai media, jadi wartawan, salah
seorang pendiri Horison (1966), ikut mendirikan DKJ dan jadi pimpinannya, Pj. Direktur TIM,
Rektor LPKJ dan Manajer Hubungan Luar Unilever. Penerima beasiswa AFS International
Scholarship, sejak 1958 aktif di AFS Indonesia, menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan
Bina Antarbudaya, penyelenggara pertukaran pelajar antarbangsa yang selama 41 tahun (sejak
1957) telah mengirim 1700 siswa ke 15 negara dan menerima 1600 siswa asing di sini. Taufiq
terpilih menjadi anggota Board of Trustees AFSIS di New York, 1974-1976.

Pengkategoriannya sebagai penyair Angkatan ’66 oleh Hans Bague Jassin merisaukannya,
misalnya dia puas diri lantas proses penulisannya macet. Ia menulis buku kumpulan puisi,
seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim
Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya:Kilas
Balik Ofensif Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-
lain. Banyak puisinya dinyanyikan Himpunan Musik Bimbo, pimpinan Samsudin Hardjakusumah,
atau sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Iapun menulis lirik buat Chrisye,
Yan Antono (dinyanyikan Ahmad Albar) dan Ucok Harahap. Menurutnya kerja sama semacam ini
penting agar jangkauan publik puisi lebih luas.
Taufiq sering membaca puisi di depan umum. Di luar negeri, ia telah baca puisi di berbagai
festival dan acara sastra di 24 kota Asia, Australia, Amerika, Eropa, dan Afrika sejak 1970.
Baginya, puisi baru ‘memperoleh tubuh yang lengkap’ jika setelah ditulis, dibaca di depan orang.
Pada April 1993 ia membaca puisi tentang Syekh Yusuf dan Tuan Guru, para pejuang yang
dibuang VOC ke Afrika Selatan tiga abad sebelumnya, di 3 tempat di Cape Town (1993), saat
apartheid baru dibongkar. Pada Agustus 1994 membaca puisi tentang Laksamana Cheng Ho di
masjid kampung kelahiran penjelajah samudra legendaris itu di Yunan, RRC, yang dibacakan juga
terjemahan Mandarinnya oleh Chan Maw Yoh.

Bosan dengan kecenderungan puisi Indonesia yang terlalu serius, di awal 1970-an menggarap
humor dalam puisinya. Sentuhan humor terasa terutama dalam puisi berkabar atau narasinya.
Mungkin dalam hal ini tiada teman baginya di Indonesia. Antologi puisinya berjudul Rendez-
Vous diterbitkan di Rusia dalam terjemahan Victor Pogadaev dan dengan ilustrasi oleh Aris Aziz
dari Malaysia (Rendez-Vous. Puisi Pilihan Taufiq Ismail. Moskow: Humanitary, 2004.)

 Adapun perbedaan Drama dan Novel adalah Drama itu adalah naskah yang
dipentaskan, sedangkan novel hanya berbentuk 'naskah' saja. Jadi novel tidak
digambarkan dalam gesture, dan suara. Berbeda dengan drama. Juga dalam naskahnya,
naskah drama berbentuk percakapan, tidak berbentuk deskripsi seperti novel.
TES ESAI 1

1. Berbeda dan masyarakat umum seringkali tidak dapat menjelaskan perbedaan antara seni
teater dan drama. Atau bahkan tidak tahu perbedaan antar keduanya. Hal ini dikarenakan
kebanyakan orang hanya akan terpaku pada pertunjukan spektakuler di atas panggung atau
cerita yang disuguhkan tanpa melihat perbedaan antar keduanya. Adapun perbedaan drama
dan teater adalah Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam
manusia melalui perilaku (Akting) yang dipentaskan. Sedangkan menurut Anne Civardi, Drama
adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan. Dapat disimpulkan bahwa
drama adalah sebuah kisah yang dinarasikan dan diceritakan melalui sebuah pertunjukan gerak
dan seni peran di atas panggung. Sedangkan Istilah ‘teater’ di definisikan dalam arti luas sebagai
kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu
percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik,
nyanyian, tarian dan sebagainya. Sedangkan secara bahasa atau dalam artian yang lebih sempit,
teater berarti sebuah gedung pertunjukan atau auditorium.

2. Sandiwara atau sering disebut juga Lakon (Bahasa Jawa), atau pertunjukan drama adalah suatu
jenis cerita, bisa dalam bentuk tertulis ataupun tak tertulis, yang terutama lebih ditujukan untuk
dipentaskan daripada dibaca. Sebuah lakon tertulis merupakan suatu jenis karya sastra yang
terdiri dari dialog antar para pelakon dan latar belakang kejadian. Lakon tidak tertulis biasanya
diambil dari cerita yang sudah umum diketahui dan hanya menjabarkan secara umum jalan
cerita dan karakter-karakter dalam cerita tersebut. Contoh karya lakon tertulis yang terkenal
misalnya adalah Romeo and Juliet dari William Shakespeare. Sebuah sandiwara bisa
berdasarkan naskah (skenario) atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara
spontan dengan banyak improvisasi. Secara umum istilah "sandiwara" dalam bahasa Indonesia
diartikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu kepada
kesenian pertunjukan teater drama tradisional rakyat Indonesia, khususnya di daerah Jawa
Barat. Kelompok Sandiwara Sunda atau Sandiwara Indramayu dapat ditemukan di Jawa Barat
(terutama sekitar Cirebon dan Indramayu) dan Jakarta, salah satunya yang terkenal adalah
kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih di daerah di Cempaka Baru Timur, Jakarta Pusat. Kisah
sandiwara ini dapat bersifat percintaan, raben, komedi, horor, tragedi, atau kisah roman
sejarah.

3. Prosa fiksi adalah karya sastra yang yang berupa cerita atau rekaan atau khayalan, isi cerita tidak
sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Karya ini berbentuk bebas, tidak terikat oleh rima, irama,
dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasanya juga menggunakan bahasa sehari – hari.
Sedangkan drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog sebagai pengungkapan isi
ceritanya. Dengan kata lain karya ini bertujuan menggambarkan kehidupan manusia melalui
dialog dan lakuan. Kesimpulannya adalah prosa fiksi alur umumnya bersifat cerita namun lugas
dan jelas. Sedangkan kalau drama alur peristiwa berdasarkan sebab akibat dalam naskah
( berorientasi pada naskah ) yang menyebabkan reaksi logis dengan yang lainnya.

4. Moulton, Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan langsung dalam
tindakan).Balthazar Vallhagen, Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia
dalam gerakan.Ferdinand Brunetierre, Menurut drama harus melahirkan keinginan oleh aksi
atau gerakan.Budianta dkk (2002), Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan
fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.Tim Matrix Media
Literata, Drama adalah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia
melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.

Anda mungkin juga menyukai