Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

MAKA KULIAH BAHASA INDONESIA

1. Pengantar Soal

Soal ini berfungsi untuk mengukur kemampuan Anda dalam bidang menyunting atau
memperbaiki teks dan menulis beberapa jenis teks sederhana. Hal ini bertujuan untuk
memenuhi syarat penilaian dalam mata kuliah bahasa Indonesia. Teks yang akan
disunting adalah teks berikut ini dan soal terkait penulisan terdapat pada bagian
pertanyaan. Waktu pengerjaan adalah satu minggu. Selamat mengerjakan!

2. Teks yang akan disunting

Alfred russel wallace adalah merupakan seorang penjelajah Indonesia tahun 1854-

1862 yang mendocumentasikan karyanya dalam tulisan berjudul the malay archipelago

yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kepulauan nusantara. Wallace,

dikenal sebagai penemu garis imajiner atau wallace line yang membagi wilayah spesies

fauna dan flora diIndonesia. Dia membagi keaneka ragaman hayati itu dari sebelah Timur

Filipina melalui Selat Makassar, sampai ke perairan Bali dan nusa tenggara. Dia adalah

pahlawan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah.

Salah seorang peneliti dan sejarawan dari NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE,

John van Wyhe, menyatakan buku THE MALAY ARCHIPELAGO ini terbilang agak

terlambat hadir diIndonesia. Setelah seratus lima puluh tahun pasca-ekspedisi dari

Wallace, barulah buku ini diterbitkan oleh Penerbit Komunitas Bambu. John yang sudah

lebih dahulu diteliti dan menulis ulang karya-karya Wallace membagi cerita tentang

beberapa kesulitan dan keunikan yang dia temukan semasa selama melakukan riset

sejarah tentang sosok Wallace. Sosok yang sering dia temui di hutan-hutan Indonesia.

"Banyak temuan yang kita dapatkan itu, bisa saja salah secara waktu dan tempat. Tetapi,

menjadi sangat penting untuk memberi tau pembaca tentang topik ini," kata John di
Perpustakaan Nasional dalam acara BEDAH BUKU KEPULAUAN NUSANTARA, Jumat

(12/10/2018).

Wallace yang dikenal sebagai "BAPAK BIOGEOGRAFI" ini, memang memberi banyak

sumbang sih atas temuannya pada ratusan spesies hewan dan tanaman di indonesia.

Tidak hanya itu, document perjalanan Wallace amat sangat bersifat pribadi sehingga

sarat dengan cerita cerita interaksi antaretnis dalam setiap perjalanannya. Dia

mendokumentasikan perjalanannya ke dalam buku berjudul The Malay Archipelago.

Perjalanan keilmuan Alfred serta daerah Wallacea merupakan kisah klasik yang tidak

hanya menceritakan tentang temuan temuan bio diversitas dan keaneka ragaman hayati,

namun juga kekayaan budaya, bahasa serta peta perpindahan manusia purba di

nusantara. Beberapa contoh misalnya seperti ada jejak perjalanan Wallace dari Sulawesi

hingga Lombok dan interaksi dengan raja Gowa sampai raja Lombok.

Mantan Ketua Umum Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2009-

2018, Sangkot Marzuki mengatakan wallace dan darwin adalah dua pribadi yang paling

banyak sekali mempengaruhi penemuan keaneka ragaman hayati didunia. Namun, ada

perbedaan paling mendasar dari Wallace ketimbang Darwin, yakni semangat keingin

tahuan yang tinggi tanpa memfikirkan apresiasi. Buktinya, ketika Wallace kembali, dia

tidak langsung memublikasikan hasil temuannya demi kepentingan pribadi, namun dia

memberikan laporan hasil perjalanannya kepada Darwin untuk diulas bersama sebelum

berpublikasikan.

Dalam perjalanan mengelilingi sebagian dari Indonesia, Wallace mengajak seorang

pemuda asal Serawak bernama Ali untuk menjadi asisten pribadinya. Ali adalah nama
khas melayu. Wallace sangat membutuhkan Ali sebagai Ahli Bahasa. Ali membantu

Wallace dalam berkomunikasi dengan para tetua ditiap pulau yang dikunjungi.

Buku kumpulan catatan Wallace ini pun akhirnya terbit pada tahun 1869, dan

pertama kali sebanyak dicetak eksemplar 1000. Daratan pun Eropa mulai menerbitkan

dan disebar karya Wallace dalam berbagai bahasa di inggris, jerman, belanda, sampai

amerika. "Cara penulisan Wallace itu sangat mudah dimengerti dan sangat luwes dibaca,

tetapi dalam bahasa Inggris. Itu yang membuat penterjemah kesulitan untuk

menuliskannya. Apalagi bukan hanya soal spesies yang dibahas, juga soal manusia ras

dan budaya," kata Sangkot.

Sejarawan dan Pendiri Komunitas Bambu, JJ Rizal mengatakan, “Penerbitan yang dia

bina memang memutuskan nekat menerbitkan karya Wallace meski terlambat 150

tahun.” JJ Rizal merasa bersalah karena belum memperkenalkan Wallace kepada

pembaca. "Wallace ini cerita orang yang tidak beres sekolahnya, lalu menempuh

petualangan yang menggembirakan dan banyak yang lucu. Misalnya, saat dia makan

durian di Ternate, kemudian soal orang utannya yang meninggal dia menangis," jelas JJ

Rizal. JJ Rizal menilai buku The Malay Archipelago atau Kepulauan Nusantara itu

memiliki kualitas sastra yang baik dengan momen sejarah dan ilmu pengetahuan. Dia pun

memberanikan diri bersama tim penerbit Komunitas Bambu untuk menerbitkan buku

Wallace dalam bentuk hard cover.

3. Soal

1. Perbaikilah teks tersebut sehingga menjadi teks yang sesuai dengan kaidah penulisan.
Silakan berpedoman pada kaidah penulisan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
2. Perbaikilah kata-kata dan kalimat-kalimat dalam teks tersebut hingga menjadi efektif.
Berpedomanlah pada teori kalimat efektif.
3. Perbaikilah susunan kalimat yang berantakan dan coretlah kalimat yang tidak padu
atau tidak diperlukan dalam teks.
4. Gambarkanlah diri seseorang yang menjadi idola Anda (bisa tokoh film/anime, tokoh-
tokoh berpengaruh, atau tokoh-tokoh lainnya) dalam sebuah/beberapa paragraf
deskriptif.
5. Ceritakan pengalaman yang paling Anda ingat dalam hidup, ke dalam
sebuah/beberapa paragraf naratif.
6. Bagaimana pendapat Anda tentang jurusan yang Anda pilih? Tuliskan dalam
sebuah/beberapa paragraf argumentatif.

4. Contoh Paragraf

Paragraf Deskripsi 1

Tokoh film yang saya idolakan adalah Roronoa Zoro. Roronoa Zoro merupakan salah
seorang karakter dalam serial anime One Piece. Ia menjadi orang kedua dalam grup
bajak laut Topi Jerami. Sebagai orang kedua dalam grup tersebut, ia bertanggung
jawab sebagai wakil kapten dan kekuatannya juga tidak main-main. Sebagai satu-
satunya pendekar dalam grup tersebut, ia mampu membelah sebuah kapal dengan
pedangnya. Karakternya yang elegan dan mampu mengambil risiko berat, tetapi di sisi
lain juga lucu dan konyol. Ia dapat mengambil keputusan yang berat di saat Sang
Kapten bimbang ketika terjadi konflik intern dalam grup tersebut. Namun, di sisi lain
ia juga seorang disleksia navigasi. Artinya ia tidak dapat menentukan arah atau jalan
yang mengakibatkan ia sering tersasar atau tersesat. Kemampuan kognitifnya juga
terbilang kurang, sering mengigau, sering terlibat dalam permasalahan-permasalahan
konyol, dan sebagainya. Namun, ia juga seorang yang rajin berolahraga dan mengasah
kemampuan pedang yang dimilikinya. Bahkan, ia rela mempertaruhkan harga dirinya
untuk bisa berlatih dengan guru terbaik yang akan meningkatkan kemampuan dirinya.

Paragraf Deskripsi 2

Tokoh film yang saya idolakan adalah Gong Yoo. Ia seorang aktor asal Korea Selatan.
Sebagai seorang aktor, ia membintangi beberapa film terkenal seperti Train to Busan.
Pada film itu, karakternya yang macho dan elegan membuat saya menyukainya.
Karakternya dingin tetapi ketika ia tersenyum begitu ramah dan baik. Buktinya, ia rela
mementingkan kepentingan bersama dan berhasil menyelamatkan seorang anak
dalam film itu. Di kehidupan nyata, ia juga seorang aktifis yang mendukung feminis.
Dalam film Kim Ji-young Born 1982 yang ikut diperaninya, ia menunjukkan sikap
terhadap perjuangan perempuan, sampai-sampai film itu dicekal karena dianggap
bertentangan. Selain itu, ia juga seorang duta UNICEF dan ikut dalam program sosial
untuk negara-negara berkembang. ...................................................................(dan sebagainya).

Paragraf Narasi

Kejadian yang paling saya ingat adalah ketika sepeda motor saya hilang. Hari itu
benar-benar melelahkan. Saya menjalani perkuliahan dengan jadwal yang padat, dari
pagi sampai sore. Waktu jeda hanya untuk istirahat makan siang dan salat. Semalam
pun, saya harus begadang mengerjakan tugas-tugas. Dengan mata yang lelah kurang
tidur, saya harus melalui hari itu demi masa depan.
Sore, ketika semua perkuliahan selesai, saya senang karena akhirnya hari ini
terlewatkan juga. Namun, siapa yang akan menduga, semua tidak berjalan dengan
baik. Saya menyusuri parkiran, mencari sepeda motor saya untuk bisa segera pulang
dan beristirahat. Saya patut-patut deretan sepeda motor yang banyak itu, tetapi tidak
menemukannya. Saya ingat-ingat kembali di mana saya menaruhnya. Saya yakin di
sini, di bagian parkiran ini. Setengah jam dalam kepanikan, sampai sepeda motor yang
banyak di parkiran tadi itu, hanya tinggal ‘dihitung jari’. Saya tidak bisa lagi berpikir
logis. Saya lapor kepada Pak Satpam. Pak Satpam ikut mencarikan dan teman-teman
saya juga. Sampai matahari beringsut tenggelam, sepeda motor itu juga belum
ditemukan. Dalam keadaan putus asa, saya menangis, Pak Satpam dan teman-teman
saya pun ikut iba. Sepeda motor yang ayah belikan untuk saya pergi kuliah, belumlah
lunas dan sekarang ia tidak lagi ada. Pikiran saya kacau. Beberapa lama dalam
keputusasaan itu, seseorang datang. Lelaki itu bercelana pendek dan bersepatu bot.
“Dik, sepeda motornya tidak dijemput? Soalnya, saya mau tutup,” kata lelaki itu.
Mendengar itu, saya tersadar. Dengan perasaan campur aduk; lega, sumringah, bodoh,
konyol, dan yang pastinya sangat bersalah, saya tersenyum. “Eh iya, tadi saya taruh
sepeda motor saya dicucian ya? Saya lupa. Alhamdulillah. Eh, maaf Pak Satpam dan
teman-teman, saya lupa, ternyata sepeda motor, saya taruh dicucian pagi tadi.”Krik
krik, krik krik. Orang-orang ternganga, suasana pun menjadi diam, dan matahari pun
terbenam.

Paragraf Argumentasi (Cari contohnya sendiri!)

Anda mungkin juga menyukai