PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Siapa itu Alan Dundes?
2. Bagaimana pengertian Folklore menurut Alan Dundes?
3. Bagaimana sinopsis legenda Danau Toba?
4. Bagaimana penerapan Metode Analisis Strukturalisme dalam legenda Danau
Toba?
5. Bagaimana penerapan Teori Fungsi dalam legenda Danau Toba?
Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing, mata kail dilempar
sembari menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak
beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Diapun
terkejut melihat ikan tangkapannya kali ini.
“Wow, sunggu besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan
seperti ini” Teriaknya sembari menyudahi kegiatan memancing dan diapun
segera pulang.
Setibanya di gubuk kecilnya, pemuda itupun meletakkan hasil tangkapannya
di sebuah ember besar. Betapa senangnya dia, ikan yang dia dapat bisa menjadi
lauk untuk beberapa hari. Diapun bergegas menyalakan api di dapur, lalu
kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember besar. Betapa
terkejutnya dia melihat kejadian tersebut. Ember tempat ikan tadi dipenuhi uang
koin emas yang sangat banyak, diapun terkejut dan pergi ke dapur. Disanapun
dia kaget setengah mampus, ada sosok perempuan cantik berambut panjang.
“Kamu Siapa?”
“Aku adalah ikan engkau pancing di sungai tadi, uang koin emas yang
diember tadi adalah sisik-sisik yang terlepas dari tubuhku. Sebenarnya aku
adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun karena
aku tidak mau dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan
mengembalikan aku menjadi seorang manusia, maka aku rela menjadi istrimu”
kata ikan tadi yang kini sudah menjelma kembali menjadi seorang perempuan
berparas cantik dan berambut panjang.
Ini suatu kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping
hidup untuk tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumatangga kata
petani tersebut. Maka iapun setuju memperistri perempuan cantik tersebut.
7. Konsekuensi (Consequences)
Consequences adalah motifeme yang menyatakan mengenai
karma/hasil dari tindakan tokoh utama karena telah melanggar larangan
yang terdapat dalam motifeme interdiction.
Konsekuensi yang terjadi setelah Toba melanggar pantangan yang
sudah disepakati adalah terjadi bencana besar di desa.
8. Usaha Menyelamatkan Diri (Attemp Escape)
Attemp Escape adalah motifeme yang menyatakan mengenai usaha
tokoh utama dalam cerita untuk melarikan diri dari bahaya, juga dapat
berupa usaha tokoh utama untuk melarikan diri dari motifeme Consequences
yang akan terjadi pada dirinya.
Attempt Escape dalam legenda Danau Toba adalah ketika Samosir
pergi ke atas bukit untuk menyelamatkan diri dari bencana besar.
9. Tipuan (Deceit)
Deceit adalah motifeme yang menyatakan mengenai tipuan yang
dilakukan terhadap tokoh dalam cerita.
Tipuan dalam legenda Danau Toba adalah ketika tokoh Toba dan
sang istri merahasiakan identitas si istri dari warga dan Samosir.
10. Penipuan (Deception)
Deception adalah pengungkapan dari tipuan yang dilakukan.
Penipuan dalam legenda Danau Toba adalah ketika tokoh Toba mengatakan
kepada Samosir bahwa ibunya adalah seekor ikan.
Dalam legenda Danau Toba, hanya terdapat fungsi sastra lisan berikut:
1. Membantu pendidikan anak muda
Dalam legenda Danau Toba, nilai-nilai pendidikan yang dapat kita
ambil dan kita pelajari adalah pendidikan moralnya. Yaitu, orang tua
tidak boleh berbuat kasar pada anaknya seperti bagaimana Toba yang
mengatakan pada Samosir, anaknya, bahwa ia adalah anak ikan padahal
hal tersebut sudah dilarang oleh istrinya.
Kedua, tidak boleh berbohong karena bagaimanapun berbohong
adalah perbuatan yang tidak baik dan akan menyakiti perasaan seseorang.
Dalam legenda tersebut, diceritakan bahwa Toba dan istrinya sengaja
membohongi warga desa tentang identitas sang istri yang ternyata adalah
seorang putri ikan.
Ketiga, tidak boleh mengingkari janji yang sudah disepakati. Dalam
legenda Danau Toba diceritakan bahwa Toba mengingkari janjinya untuk
tidak memberi tahu anaknya, Samosir, bahwa ia adalah anak ikan. Toba
sudah berjanji pada istrinya sejak awal kalau ia tidak boleh berkata seperti
itu pada anaknya.
Keempat, sebagai seorang anak kita harus patuh terhadap orang tua,
melaksanakan amanah dari orang tua dengan baik. Dalam legenda Danau
Toba diceritakan Samosir menghabiskan bekal makanan yang diberikan
ibunya untuk ayahnya, Toba, di tengah perjalanan. Sehingga ketika ia
sampai di tempat ayahnya yang tengah kehausan dan kelaparan, ia tidak
bisa memberikan makanan apapun untuk ayahnya.
2. Memberikan sanksi agar masyarakat berperilaku baik atau memberi
hukuman
Adanya legenda Danau Toba ini mengajarkan hal-hal baik yang harus
masyarakat dan pengunjung danau Toba patuhi. Legenda Danau Toba
menciptakan kepercayaan-kepercayaan dalam masyarakat Toba yang jika
dilanggar akan dikenakan sanksi, antara lain:
a. Jika memasuki kawasan Toba, pengunjung harus mengucapkan
permisi dan mengatakan kalimat “santabi oppung”
b. Ketika berada di kawasan danau Toba dianjurkan untuk bersikap
dan berkata sopan.
c. Tidak diperbolehkan berbuat sesuka hati tanpa memandang
aturan-aturan yang sudah ada termasuk berbuat asusila, menyakiti
hewan, dan membuang sampah sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://arkalalandshary.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-sastra-lisan-dan-karya-sastra.html
https://www.gobatak.com/asal-usul-danau-toba/
http://nur-sugiyanto.blogspot.co.id/2011/04/folklor.html
http://eprints.uny.ac.id/9810/3/BAB2%20-%2007205244187.pdf
https://en.wikipedia.org/wiki/Alan_Dundes
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sastra Lisan adalah berbagai tuturan verbal yang memiliki ciri-ciri sebagai
karya sastra pada umumnya, yang meliputi puisi, prosa, nyanyian, dan drama lisan.
Sastra lisan (oral literature) adalah bagian dari tradisi lisan (oral tradition) atau
yang biasanya dikembangkan dalam kebudayaan lisan (oral culture) berupa pesan-
pesan, cerita-cerita, atau kesaksian-kesaksian ataupun yang diwariskan secara lisan
dari satu generasi ke generasi lainnya (Vansina, 1985: 27-28).
Legenda Danau Toba jika dikaitkan dengan Metode Analisis Strukturalisme
dan Teori Fungsi terangkum ke dalam, antara lain
Metode Analisis Strukturalisme
1. Kekurangan (Lack)
2. Pemenuhan pada Kekurangan (Lack Liquidate)
3. Tugas (Task)
4. Tugas Terpenuhi (Task Completed)
5. Larangan (Interdiction)
6. Pelanggaran (Violation)
7. Konsekuensi (Consequences)
8. Usaha Menyelamatkan Diri (Attemp Escape)
9. Tipuan (Deceit)
10. Penipuan (Deception)
Teori Fungsi
1. Membantu pendidikan anak muda,
2. Meningkatkan perasaan solidaritas suatu kelompok,
3. Memberikan sanksi agar masyarakat berperilaku baik atau memberi
hukuman,
4. Sebagai sarana kritik sosial,
5. Memberikan suatu pelarian menyenangkan dari kenyataan,
6. Mengubah pekerjaan yang membosankan menjadi permainan.