BAB I
PENDAHULUAN
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk
sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada
masyarakat dan lebih kompleks secara unsur-unsur karya sastra dari sekian banyak
bentuk sastra seperti esei, puisi, cerita pendek, drama. Sesuai dengan pendapat
Waluyo (2002: 136) yang menyatakan bahwa “Cerita rekaan (dalam hal ini
novel) adalah wacana yang dibangun oleh beberapa unsur. Unsur-unsur itu
membangun suatu kesatuan, kebulatan, dan regulasi diri atau membangun sebuah
struktur. Struktur dalam novel merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang
Kemampuan Ahmad Tohari meramu kata telah diakui secara luas baik di dalam
maupun luar negeri. Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang meliputi Ronggeng
Dukuh Paruk (l982), Lintang Kemukus Dini Hari (1985), Jantera Bianglala (1986)
dan Beki sar merah (1993) telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Jepang,
Jerman, Belanda, dan Inggris. Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk juga telah diadaptasi
ke layar lebar oleh sutradara Ifa Irfansyah dengan judul Sang Penari.
Bekisar Merah merupakan salah satu karya Ahmad Tohari yang mengangkat
kehidupan perempuan. Bekisar Merah diterbitkan pada tahun 1993 oleh penerbit PT
2
Seperti yang di paparkan dalam khasanah peciptaannya sebuah karya sastra tidak
bisa terlepas dari kehidupan pengarangnya, ini merupakan bukti bahwa karya sastra
sangat sangat berkaitan dengan aspek-aspek sosial yang dialami oleh pengarangnya.
Menurut Damono (dalam Andri Wicaksono 2014: 1-2) menyatakan bahwa “Karya
sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah suatu
kenyataan sosial.
tentang sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
ide, perasaan, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Dalam kaitan ini terlihat bahwa peran
perasaan cukup besar dalam proses pengkajian atau penulisan karya sastra. Dapat
disimpulkan karya sastra adalah suatu karya seni manusia yang dituangkan melalui
karena Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial
masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiiki sifat-sifat yang abadi dengan
memuat kebenaran-kebenaran hakiki yang selalu ada selama manusia masih ada
(Sumardjo dan Saini, 1991:9). Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Peran tokoh perempuan dalam Novel Bekisar Merah karya Ahmad
3
Manfaat dalam penelitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis.
perempuan.
berupa novel
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Berbicara mengenai anatomi fiksi berarti berbicara tentang struktur fiksi atau
unsur-unsur yang membangun fiksi itu. Struktur fiksi itu secara garis besar dibagi
atas dua bagian yaitu, struktur luar (ekstrinsik) dan struktur dalam (intrinsik). Semi
(1984: 27) menyatakan bahwa “Struktur luar (ekstrinsik) adalah segala macam unsur
yang berada di luar suatu karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran karya
sastra tersebut, misalnya faktor sosial. Faktor kebudayaan, faktor keagamaan, dan tata
nilai yang dianut masyarakat. Sedangkan struktur dalam (intrinsik) adalah unsur-
unsur yang membentuk karya sastra tersebut seperti penokohan atau perwatakan,
Luxemburg menekankan pada unsur fiksi yang terletak pada dua hal, yaitu
pada cerita dan alur. Secara garis besar, berbagai macam unsur pembangun fiksi
secara tradisional dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik
keseluruhan. Hubungan itu tidak hanya bersifat positif, seperti kemiripan dan
Selain itu, ditandaskan bahwa suatu kesatuan stuktur mencakup setiap bagian dan
struktur itu otonom terhadap rujukan pada sistem-sistem lain (Teeuw, 1984: 141).
dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012: 165) “Penokohan adalah pelukisan
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita”.
adanya tokoh, suatu cerita tidak dapat tersampaikan dengan baik. Lebih lanjut Jones
istilahnya daripada tokoh dan perwatakan karena penokohan mencakup siapa tokoh
tokoh dari suatu cerita, dapat dimengerti dan tersampaikan dengan baik oleh karena
akan tetapi juga watak dan alur cerita. Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro 1981:
20) “Tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu
karya naratif,atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang
Dalam suatu cerita, ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama
adalah tokoh yang sering diceritakan di dalam suatu cerita dan sangat menentukan
pendamping dari tokoh utama. Biasanya hanya dimunculkan beberapa kali di dalam
suatu cerita akan tetapi tetap mempunyai peran penting untuk membuat cerita
Tokoh utama dan tokoh pendamping mempunyai hubungan yang penting satu
sama lainnya oleh karena itu mereka saling melengkapi. Apabila suatu cerita hanya
terdapat tokoh utama saja atau tokoh pendamping saja, cerita tidak dapat
2.1.2 Alur
Pengertian alur Alur erat kaitannya dengan konflik antar tokoh-tokoh yang ada
dalam cerita. Baik alur maupun konflik berkaitan erat dengan tokoh (penokohan ).
terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai
3. Alur campuran
4. Alur erat
Hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya organic sekali.
5. Alur longgar
Dalam alur longgar hubungan antara peristiwa tidak sepadu sehingga ada
keutuhan cerita.
6. Alur tunggal
7. Alur ganda
8. Alur menanjak
Jalan cerita terus menaik, tanpa turun, tanpa ada peleraian sampai puncak
penyelesaian cerita.
2.1.3 Latar
Menurut Abrams (dalam Nurgyantoro 2009: 216) menyatakan bahwa “Prosa
fiksi sebagai sebuah dunia, selain membutuhkan tokoh, cerita, plot, dan tokoh juga
memerlukan latar. Latar atau setting yang disebut juga landas tumpu mengarah pada
9
umunya berisi penyesuaian, pengenalan terhadap berbagai hal yang akan diceritakan,
mungkin berhubungan dengan waktu, dan lain-lain yang dapat menuntun pembaca
karya fiksi. Latar juga harus didukung oleh kehidupan sosial masyarakat, nilai-nilai,
tingkah laku, suasana, dan sebagainya yang mungkin berpengaruh pada penokohan
diceritakan dalam karya fiksi. Menurut Genette dalam Nurgyantoro (2009: 231)
“Latar waktu memiliki makna ganda, yaitu mengacu pada waktu penulisan cerita dan
tempat dala karya fiksi. Latar sosial berkaitan dengan kebiasaan hidup, adat istiadat,
tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap yang tercermin dalam
2.1.4 Tema
Tema merupakan ide pokok yang menjiwai cerita.Tema merupakan hal yang
(2014: 140) berpendapat bahwa “Tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar umum
sebuah karya novel”. Gagasan dasar unsur inilah yang tentunya telah ditentukan
kata lain, cerita harus mengikuti gagasan dasar umum yang telah ditetapkan
sebelumnya sehingga berbagai peristiwa dan konflik mencerminkan tema cerita. Jadi,
tema dalam sebuah karya sastra, fiksi hanyalah merupakan salah satu dari sejumlah
unsur pembangun cerita lain yang secara bersama membentuk sebuah keseluruhan
cerita.
2.2 Peran
Dalam teori sosial Parson, peran didefenisikan sebagai harapan-harapan
biru, atau contoh perilaku ini orang belajar siapa mereka di depan orang lain dan
bagaimana mereka harus bertindak terhadap orang lain (John Scott, 2011:228).
Peran berarti laku, bertindak. Didalam kamus besar bahasa Indonesia peran
ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
di masyarakat (E.St. Harahap, dkk, 2007: 854). Sedangkan makna peran yang
dijelaskan dalam Status, Kedudukan dan Peran dalam masyarakat, dapat dijelaskan
dipinjam dari kalangan yang memiliki hubungan erat dengan drama atau
teater yang hidup subur pada zaman yunani kuno atau romawi. Dalam hal
ini, peran berarti karakter yang disandang atau dibawakan oleh seorang
(2) Pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam ilmu sosial berarti
Bahri Djamarah,1997:31).
Pertama Kedudukan Perempuan sebagai anak dalam keluarga dapat dilihat dari
tangga dapat dilihat dari peranan penting yang harus dijalankan dalam kehidupan
penolong, teman hidup pasangannya dikala suka dan duka (Subardini, 2007 :40).
kerja menurut jenis kelamin ini tidak diragukan lagi terkait dengan kebedaan peran
peran yang ditampilkan oleh seorang perempuan maka analisis peran perempuan
dapat dilakukan dari perspektif posisi mereka dalam berurusan dengan pekerjaan
produktif tidak langsung (domestik) dan pekerjaan produktif langsung (publik), yaitu
sebagai berikut:
(2) Peran transisi mempolakan peran tradisi lebih utama dari peran yang lain.
terpendam.
(4) Peran egalitarian menyita waktu dan perhatian perempuan untuk kegiatan di
luar. Dukungan moral dan tingkat kepedulian lelaki sangat hakiki untuk
13
kehidupan berkeluarga.
(5) Peran kontemporer adalah dampak pilihan perempuan untuk mandiri dalam
dari dominasi lelaki atas perempuan yang belum terlalu peduli pada
anak tengah. Selain itu dapat dilihat dari ketaatan kepada orang tua,
pembagian tugas dalam keluarga serta yang paling penting adalah perhatian
atau istri dari suaminya. Ia adalah adalah anak dari keluarganya, perhatian dari
rangka membina keluarga, peranan terpenting dari seorang ibu rumah tangga,
tingkah laku anak sangat di pengaruhi oleh peranan ibu dalam mengasuh dan
mendidik anak, termasuk kasih sayang ibu pada waktu anak masih dalam
(2) kedudukan perempuan sebagai ibu rumah tangga dapat dilihat dari peranan
sosial dalam kehidupan keluarga. Selain itu dia juga sebagai teman hidup
(3) Perempuan sebagai istri dalam keluarga, berperan sebagi penolong, teman
hidup pasangannya dikala suka dan duka. Melayani suami bisa disebut hak
kita sebagai istri, bisa juga disebut kewajiban kita sebagai istri. Istri juga
adalah teman berbagi dan teman untuk mendiskusikan segala sesuatu sebelum
sebagai istri juga harus tunduk dan taat kepada suami dengan sikap hati yang
benar. Artinya, sebagai istri mungkin pendapat kita berbeda, tetapi bila
sebuah kapal hanya ada satu Nahkoda dan didalam pernikahan hanya ada satu
Latin socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab
syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan
yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan
2).Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua
bahwa “Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
beraktivitas bersama cukup lama , sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang
lain, akan terwujud dalam profesi tokoh. Sebab salah satu hal yang mempengaruhi
profesi tokoh itu sendiri tingkat pendidikan”. Akan tetapi, pendidikan bukan satu-
satunya penentu seseorang mempunyai profesi .peranan dalam masyarakat itu juga
dalam batas tertentu ditunjang dengan adanya panggilan batin tokoh. Pendapat di atas
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap orang termasuk kaum
Selama hal tersebut bersifat positif, wanita dapat melakukan pekerjaan apapun selama
sebagi sumber daya manusia bagi pembangunan mempunyai hak dan kewajiba,
kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria disegala bidang kehidupan bangsa
dalam segenap kegiatan pembangunan bangsa sesuai kodrat, harkat dan martabat
sebagi Perempuan”.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
(2004: 26) penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
menekankan diri peneliti sebagai alat. Pada penelitian ini, peneliti membuat suatu
dipilih oleh peneliti dengan mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat sastra sebagai
perempuan dalam Novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menguraikan sampai sejauh mana Novel Bekisar Merah karya Ahmad
Tohari menggali peran-peran tokoh utama perempuan yang hadir dalam karya
tersebut.
struktur dan deskripsi peran tokoh perempuan dalam novel Bekisar Merah melalui
peristiwa-peristiwa yang terjalin dalam alur cerita. Data tersebut bersumber dari novel
18
Bekisar Merah karya Ahmad Tohari cerita novel berupa kata-kata, Frasa, Klausa dan
Paragraf yang berupa narasi atau dialog yang sesuai dengan permasalahan yang
diteliti.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah novel Bekisar Merah
Karya Ahmad tohari, yang diterbitkan pada tahun 1993 oleh penerbit PT Gramedia
Pustaka. Sampul depan berwarna biru, dengan obyek di sampul depan bergambar
sangkar emas dengan selembar bulu Bekisar, sedangkan pada sampul belakang
terdapat sinopsis isi novel. Jumlah halaman novel ini terdiri dari atas 360 halaman.
sumber data, penelitian mendasarkan pada sikap kritis, cermat dan teliti
dan mencakupi.
diangkat menjadi data dan dianalisis lebih lanjut. Langkah ini dipandu oleh
rumusan masalah dan tujuan penelitian, yakni peran tokoh perempuan yang
terdapat dalan Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari untuk mencari
penelitian
4) Membuat Kesimpulan
5) Membuat laporan
Peranan perempuan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
model alir,yaitu suatu proses analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
sebagai berikut:
20
2. Reduksi data yang meliputi seleksi dan klafikasi cerita yang akan dianalisa,
Setelah data terkumpul baru diadakan analisis terhadap struktur novel dan peran
4. Verifikasi yaitu penarikan simpulan sementara sesuai dengan hasil analisis yaitu
berupa struktur novel, peran tokoh perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Berikut ini adalah tabel hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel I
Tabel II
keluarga
masyarakat
peningkatan Validitas data. Peningkatan validitas data penelitian ini ditempuh dengan
memanfaatkan sesuatu yang lahir di luar data yang lain untuk keperluan pengecekan
mantap pula, diusahakan validasi data, yakni triangulasi yang meliputi triangulasi