Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya fiksi bisa berupa suatu penceritaan tentang tafsiran atau imajinasi
pengarang tentang peristiwa yang pernah terjadi atau hanya terjadi dalam
khayalannya saja. Sebuah karya fiksi tidak sama betul dan tidak mungkin sama
betul dengan kehidupan.
Kalau sebuah fiksi sama dengan kehidupan tanpa olahan pengarang
mungkin saja karya tersebut tidak akan dibaca orang. Bila seorang sastrawan
menulis tentang peristiwa kehidupan manusia, seorang wartawan juga menuliskan
hal yang sama, namun hasilnya akan sangat berbeda dan kesan bagi pembacanya
pun berbeda.
Dewasa ini penyebutan karya fiksi lebih ditujukan terhadap karya sastra
yang berbentuk prosa naratif. Karya fiksi menunjuk pada karya yang berwujud
novel dan cerita pendek. Banyak sastrawan yang menuangkan ide, pemikiran, dan
pandangannya tentang realitas kehidupan melalui sebuah cerpen sehingga
sekarang ini banyak sekali karya fiksi berupa cerpen.
Cerpen sebagai salah satu bentuk karya sastra diharapkan memunculkan
pemikiran-pemikiran yang positif bagi pembacanya, sehingga pembaca peka
terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan
mendorong untuk berperilaku yang baik. Cerpen dapat dijadikan bahan
perenungan untuk mencari pengalaman karena cerpen mengandung nilai-nilai
kehidupan, pendidikan, serta pesan moral.
Untuk membuat rumusan masing-masing karya fiksi, novel dan cerpen,
sangat sulit karena semakin berkembangnya karya fiksi tersebut. Secara praktis
ketika orang membaca sebuah karya fiksi ia bisa mengatakan ini sebuah novel
atau sebuah cerpen. Akan tetapi adakalanya seseorang bingung menentukan
apakah karya fiksi ini termasuk novel atau cerpen. Menang sulit untuk mencari
garis-garis pemisah antar kedua karya fiksi tersebut karena ciri-ciri khasnya
semakin kabur. Novel dan cerita pendek sering dicobabedakan orang, walau tentu
hal itu lebih bersifat teoritis. Makalah ini membahas pengertian dan karakter
cerpen serta perbedaannya dengan novel.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ciri cerpen?
2. Apa pengertian dan ciri novel ?
3. Apa perbedaan antara cerpen dengan novel ?

C. Tujuan Makalah
1. Ingin mengetahui tentang pengertian dan ciri cerpen
2. Ingin mengetahui tentang pengertian dan ciri novel
3. Ingin mengetahui tentang perbedaan antara cerpen dengan novel
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cerpen
1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen
dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang
mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah
dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).
Definisi cerpen dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008) adalah karangan
pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal dan
memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.
Nugroho Notosusanto (dalam Tarigan, 1993:176) mengatakan bahwa
cerpen adalah cerita yang panjangnya di sekitar 5000 kata atau kira-kira 17
halaman kuarto spasi yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri. Untuk
menentukan panjang cerpen memang sulit untuk ukuran yang umum, cerpen
selesai dibaca dalam waktu 10 sampai 20 menit. Jika cerpennya lebih panjang
mungkin sampai 1 atau 2 jam. Yang jelas tidak ada cerpen yang panjang 100
halaman (Surana, 1987:58).
Menurut Sumardjo cerpen adalah fiksi cerita pendek atau tidak benar-
benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja di mana cerita ini
relatif singkat.
Menurut Hendy cerita pendek adalah sebuah cerita pendek yang berisi
narasi tunggal.
Menurut Saini cerpen merupakan cerita pendek fiksi atau tidak benar-
benar terjadi, tetapi bisa terjadi kapan saja dan di mana saja di mana cerita ini
relatif singkat.
Menurut H. B. Jassin cerita pendek adalah sebuah cerita pendek yang
harus memiliki bagian yang paling penting dari pendahuluan, dan penyelesaian
sengketa.
Menurut J.S. Badudu cerita pendek adalah cerita yang mengarah dan
terfokus pada satu acara.
Menurut Turayev dalam Regina Bernadette cerpen adalah cerita pendek
bentuk karya sastra naratif, yang menampilkan cerminan sebuah episode dalam
kehidupan seorang tokoh.
Menurut Allan Poe dalam Nurgiyantoro dalam Regina Bernadette cerita
pendek diartikan sebagai bacaan singkat, yang dapat dibaca sekali duduk, dalam
waktu setengah sampai dua jam, genrenya mempunyai efek tunggal, karakter, plot
dan setting yang terbatas, tidak beragam dan tidak kompleks (Pengarang cerpen
tidak melukiskan seluk beluk kehidupan tokohnya secara menyeluruh, melainkan
hanya menampilkan bagian bagian penting kehidupan tokoh yang berfungsi
untuk mendukung cerita tersebut yang juga bertujuan untuk menghemat penulisan
cerita karena terbatasnya ruang yang ada.
Cerita pendek adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerita
pendek dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa
yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah
dilupakan.
2.1.2. Ciri-ciri Cerita Pendek
Ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36)
sebagai berikut.
Bersifat rekaan (fiction)
Bersifat naratif dan
Memiliki kesan tunggal.
Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis
dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai berikut.
Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang
konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai
jalan cerita.
Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau
tokoh utama.
Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Menurut Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah
sebagai berikut.
Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif
(brevity, unity, and intensity).
Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena,
character, and action).
Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian
(incicive, suggestive, and alert).

B. Novel
1. Pengertian Novel
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita pendek,
drama, bentuk novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para
pembaca. Karya karya modern klasik dalam kesusastraan, kebanyakan juga
berisi karya karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia.
Bentuk sastra ini paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas
pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan
yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga
ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan
bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut
agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga
memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah
novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik
adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya
novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting
memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Tradisi novel
hiburan terikat dengan pola pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
novel serius punya fungsi sosial, sedang novel hiburan cuma berfungsi personal.
Novel berfungsi sosial lantaran novel yang baik ikut membina orang tua,
masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah
cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah
bahwa novel memikat dan orang mau cepatcepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau
definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena
sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi definisi itu
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya
komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
b. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai
budaya sosial, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni
Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
c. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd,
Agus priantoro, S.Pd).
Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd) Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di
dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar,
lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
2. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya
social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd,
Dra. Abdul Roni, M. Pd).
3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur
intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat
berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus
priantoro, S.Pd).
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur
intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)

d.

2. Ciri-ciri Novel
Sebuah novel memiliki beberapa ciri yang dapat dijadikan sebagai
pegangan untuk mengetahui apakah novel atau bukan. Sebagaimana dikemukakan
oleh Tarigan (1984:170) menyebutkan bahwa ciri-ciri novel adalah.
1. Jumlah kata lebih dari 35.000 buah.
2. Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang paling
pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit.
3. Jumlah halaman novel minimal 100 halaman.
4. Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
5. Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi.
6. Skala novel luas.
7. Seleksi pada novel lebih luas.
8. Kelajuan pada novel kurang cepat.
9. Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Perbedaan Cerpen dan Novel


Perbedaan novel dan cerpen yang paling utama adalah dari formalitas
bentuk yaitu segi panjang cerita. Dari segi panjang cerita, novel jauh lebih
panjang daripada cerpen. Oleh karena itu, novel dapat mengemukakan sesuatu
secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan
lebih banyak melibatkan permasalahan yang lebih kompleks. Kelebihan cerpen
yang khas adalah kemampuannya mengemukakan lebih banyak secara implisit
dari sekedar apa yang diceritkan.
Di pihak lain, kelebihan novel adalah kemampuannya menyampaikan
permasalahan yang kompleks secara penuh. Hal ini berarti membaca sebuah novel
menjadi lebih mudah sekaligus lebih sulit daripada membaca cerpen. Ia menjadi
lebih mudah karena tidak menuntut kita memahami masalah yang kompleks
dalam bentuk yang sedikit. Sebaliknya, ia menjadi lebih sulit karena berupa
penulisan dalam skala yang besar yang berisi unit organisasi atau bangunan yang
lebih besar daripada cerpen.
Tabel berikut ini menjelaskan perbedaan antara novel, dan cerpen.

No Unsur Novel Cerpen


1 Alur Kompleks Sederhana
2 Konflik Mengubah nasib Tidak
tokoh mengubah
nasib tokoh
3 Panjang Menceritakan Menceritakan
cerita sebagian besar kehidupan
kehidupan tokoh tokoh yang
dianggap
penting
4 Penokohan Karakter tokoh Karakter tokoh
disampaikan tidak
secara mendetail. mendetail.

Unsur-unsur pembangun novel, seperti, plot, tema, penokohan, dan latar,


secara umum bersifat lebih rinci dan kompleks daripada unsur-unsur cerpen.
Nurgiyantoro (2007: 12-15) mengemukakan perbedaan antara novel dan cerpen
dilihat dari unsur-unsur pembangunnya yang dapat diringkas sebagai berikut.
1. Plot
Cerpen: pada umumnya plot tunggal, hanya terdiri dari satu peristiwa yang diikuti
sampai cerita berakhir
Novel: pada umumnya memiliki lebih dari satu plot, terdiri dari satu plot utama
dan sub-subplot.
2. Tema
Cerpen: berisi satu tema
Novel: dapat berisi lebih dari satu tema, yaitu satu tema utama dan tema-tema
tambahan
3. Penokohan
Cerpen: jumlah tokoh maupun perwatakannya terbatas
Novel: jumlah tokoh lebih banyak dan perwatakannya lebih rinci dan lengkap
4. Latar
Cerpen: tidak memerlukan detail-detail khusus tentang keadaan latar, hanya
melukiskan latar secara garis besar saja atau bahkan hanya secara implisit
Novel: melukiskan latar secara lebih rinci sehingga dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas, konkret, dan pasti
5. Kepaduan
Cerpen: pencapaian sifat kepaduan lebih mudah, keutuhan cerita hanya pendek
sependek satu bab dalam novel
Novel: pencapaian sifat kepaduan lebih sulit, keutuhan cerita meliputi keseluruhan
bab
Adapun perbedaan antara novel dan cerpen yang lebih spesifik adalah
sebagai berikut :
1. Dalam novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus terjadi.
2. Dalam novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam cerpen,
perwatakan digambarkan secara singkat
3. Novel memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya
sederhana.
4. Dalam novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam
cerpen, latar hanya sebentar dan terbatas.
5. Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih
pendek karangannya.
6. Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan
cerpen, sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif sederhana dan pasti tunggal
7. Novel biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan cerpen
biasanya ditulis maksimal 30 halaman kuarto.
8. Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata dalam
cerpen maksimal 10.000 kata.
9. Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang
dibutuhkan untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).
Itulah perbedaan cerpen dan novel. Namun perbedaan itu secara praktis
sering sukar dibedakan, sebab ada saja kemungkinan sebuah novel yang pada
dasarnya bisa digolongkan kepada cerpen, atau sebuah cerpen yang diceritakan
dengan berpanjang-panjang sehingga menjadi mirip sebuah novel.

BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan
Cerita pendek (cerpen) adalah karangan pendek yang memberikan kesan
tunggal dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Cerpen
merupakan sebuah cerita yang dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar
antara setengah sampai dua jam suatu hal yang kiranya tak mungkin dilakukan
untuk sebuah novel. Cerita pendek dicirikan dengan beberapa hal antara lain,
secara fisik pendek, adanya sifat rekaan (fiction), dan adanya sifat naratif atau
penceritaan. Karena bentuknya yang pendek, cerpen menuntut penceritaan yang
serba ringkas, tidak sampai pada detail-detail khusus.
Perbedaan novel dan cerpen yang paling utama adalah dari formalitas
bentuk yaitu segi panjang cerita. Dari segi panjang cerita, novel jauh lebih
panjang daripada cerpen. Oleh karena itu, novel dapat mengemukakan sesuatu
secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan
lebih banyak melibatkan permasalahan yang lebih kompleks. Unsur-unsur
pembangun novel, seperti, plot, tema, penokohan, dan latar, secara umum bersifat
lebih rinci dan kompleks daripada unsur-unsur cerpen.

DAFTAR PUSTAKA
Effendy,S.2006.Bimbingan apresiasi puisi.Ende Flores:Nusa Indah

Keraf,Gorys.2004.Tata bahasa Indonesia.Ende Flores:Nusa Indah

Widjosoedarmo,Soekono.2002.Himpunan ringkasan dan tinjauan cerpen,novel,


dan drama.Surabaya:Sinar.

Anda mungkin juga menyukai