PENDAHULUAN
Ilmu Negara ialah ilmu yang menyelidiki atau membicarakan Negara, ini telah nyata
ditunjukkan sendiri oleh namanya. Tetapi sebetulnya Ilmu yang membicarakan negara itu
bukanlah hanya Ilmu Negara saja, oleh karena di samping Ilmu Negara itu masih ada Ilmu-ilmu
lainnya yang juga membicarakan negara.
E. Teori Monarkomaken
Istilah Monarkomaken secara umum berarti anti Raja atau menentang Raja. Dalam
hal ini yang dimaksud bukan melawan sistem pemerintahan absolutism pada umumnya,
melainkan eksesnya. Memang saat Raja memerintah dengan kekuasaan yang absolute
tumbul akibat juga dalam lapangan keagamaan atau kepercaayaan, yaitu bahwa Raja
dapat menentukan agama apa yang harus dianut oleh rakyatnya. Sehingga dalam lapangan
agama timbul aliran reformasi. Yang menjadi kaum Monarkomaken, yaitu :
1. Hotman
Menerbitkan buku karangan bernama “Pranco Gallia” pada tahun 1573.
Dasar-dasar yang digunakan adalah dasar-dasar ajaran sejarah. Jadinya ia
bukanlah monrkomaken sebenarnya, meskipun orang selalu menggolongkan ke
dalamnya.
2. Brutus
Pengarang buku “Vindiciae Contra Tyrannos” (alat-alat hukum melawan tyrani),
pada tahun 1579 M.
Merupakan salah satu tinjauan yang prinsipel tentang perlawanan terhadap raja-
raja yang mempunyai kekuasaan absolute.
3. Buchman (1506-1582 M)
Nama lengkap George Buchman
Pengarang buku “De Rege Regni Apud Scotos” (tentang kekuasaan raja bangsa
scot), pada tahun 1579 M.
Ia seorang humanis. Pertama-tama Ia mencari perbedaan antara Raja dengan
Tyrani.
4. Mariana
Nama lengkap Juan de Mariana.
Pengarang buku “De Rege Ac Regis Institiutione” (hal raja dan kedudukannya),
pada tahun 1599 M.
Buku ini ditujukan sebagai pegangan raja Phillip II di Spanyol.
Ajaran banyak persamaan dengan ajaran Buchman, terutama mengenai batas-batas
kekuasaan raja dan pembunuhan terhadap Tyrani.
5. Bellermin (1542-1621 M)
Seorang Controversialis
Buku “Disputationes”, yang mengajarkan bahwa paus tidak mempunyai
kekuasaan dalam lapangan keduniawian.
Buku “Tractatus de Potestate Summi Pontivicius in Rebus Temporalibus”
(kekuasaan paus dalam lapangan keduniawian).
6. Milton
Nama lengkap John Milton.
Seorang penyiar termasyhur.
Ketika hidupnya ia mengalami masa pembuhunan raja Charles I, dan karena
pembelaan-pembelaannya ia menjadi terkenal.
H. Teori Positivisme
1. Hans Kelsen
Mengatakan bahwa tak usah mempersoalkan asal mula negara, sifat serta hakekat
negara dan sebagainya, karena kita tidak mengalami sendiri.
Ilmu negara harus menarik diri atau melepaskan pemikirannya secara prinsipil dari
tiap-tiap percobaan untuk menerangkan negara serta bentuknya secara kausal atau
sebab musabab yang bersifat abstrak.
2. Kranenburg
Mengatakan bahwa menarik hati dan biasanya sangat pinter jalannya pertumbahan
serta perkembangan pikiran, yang membawa kesimpulan yang bersifat skeptic dan
negatif ini.
Negatif bukan berarti suatu penarikan diri ilmu negara sebagai ilmu yang
sungguh-sungguh, melainkan dilepaskannya semua usaha percobaan untuk
menerangkan tugas pokok tiap ilmu pengetahuan. Dan menyerahkan kepada ilmu
lain, yang secara tegas dipisahkan dari ilmu negara dan ilmu hukum tatanegara,
ialah sosiologi.
I. Teori Modern
1. Prof. Mr. R Kranenburg
Negara pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh
sekelompok manusia yang disebut bangsa.
Negara itu adalah sekunder, artinya adanya itu menyusul kemudian.
Bangsalah yang primer
Bangsa itu menciptakan organisasi, jadi terbentuknya organisasi tergantung pada
bangsa.
2. Prof. Dr. J.H.A. Logemann
Negara itu pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi atau
menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa.
Yang primer adalah negara. Sedangkan kelompok manusianya adalah sekunder.
Organisasi itu menciptakan bangsa, maka terbentuknya bangsa tergantung pada
organisasi.
RESUME TEORI
ILMU NEGARA
OLEH :
NIM : D1A019414
KELAS : G1
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2019