Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Teks Novel

Disusun Oleh
Kelompok III:
Afifah Auni Fatin
Muhammad Dzaky Mufid
Fathur

Guru Mata Pelajaran:


LISA MARIAM, M.Pd

SMAIT AL-ICHWAN
KABUPATEN BEKASI, PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak kemudahan
dan limpahan rezeki-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat
makalah yang bertajuk “Dunia Pengarang dalam Sebuah Novel”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
semester I dengan guru mata pelajaran Lisa Mariam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan, baik dari segi materi
maupun penyajian.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi
pembaca.

Bekasi, 31 Agustus 2023

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-
unsur intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena berpengaruh dalam
kehadiran sebuah karya sastra. Seperti halnya karya sastra lainnya, novel juga dibentuk oleh
berbagai unsur, diantaranya penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema.
Semua unsur tersebut dianggap penting dalam membangun sebuah karya yang utuh.

Nurgiyantoro mengemukakan, salah satu unsur terpenting dari sebuah novel adalah tokoh.
Walaupun merupakan ciptaan dari imajinasi pengarang, tidak menutup kemungkinan tokoh
mencerminkan perilaku dan watak dari manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seorang tokoh
memiliki sifat-sifat dan karakter tertentu sebagai individu, baik sebagai orang yang memiliki
kepribadian yang baik maupun buruk. Sifat dan karakter tokoh dapat dilihat melalui ia
berbicara ataupun perilaku yang ditunjukkan dalam novel tersebut. Tokoh memegang
peranan penting dalam membangun cerita, segala sesuatu yang terjadi dalam sebuah novel
dapat ditentukan oleh perilaku tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Penafsiran terhadap sikap
dan watak seseorang sangat mendasar pada apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan atau
dengan kata lain ucapan dan tindakan seseorang mencerminkan perwatakannya
(Nurgiyantoro, 1995:173).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat rumusan masalahnya yaitu:
1. Apa pengertian novel menurut beberapa ahli?
2. Apa saja cic-ciri dari novel?
3. Ada berapa jenis novel?
4. Apa syarat yang harus dipenuhi jika ingin membuat novel?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, terdapat tujuan yang berkaitan dari rumusan di atas
yaitu:
1. Mengetahuin pengertia novel menurut beberapa ahli
2. Mengetahui ciri-ciri novel
3. Mengetahui jenis-jenis novel
4. Mengetahui syarat pembuatan novel
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Novel


Dari sekian banyak sastra seperti essay, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk novel, cerita
pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya-karya modern klasik dalam
kesusasteraan , kebanyakan juga berisi karya-karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling
banyak beredar, lantaran daya komunikasi nya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan
bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu, karya serius dan karya hiburan.
Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya yakni bahwa tidak semua yang
mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan
saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah , menarik dan dengan demikian juga
memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah syarat utama
nya adalah bahwa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang abis
membaca nya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya
dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk
kepentingan santai belaka. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola –pola. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedangkan novel hiburan hanya
berfungsi personal. Novel berfungsi sosial lantaran novel yang baik ikut membina orang tua
masyarakat menjadi manusia. Sedangkan novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang
dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan
orang mau cepat-cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang
mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda
Definisi-definisi itu antara lain adalah sebagai berikut:
1. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia.Bentuk sastra ini paling banyak
dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada
masyarakat (Drs.Jakob Sumardjo).
2. Novel adalah bentuk karya sastra yang didalanya terdapat nilai-nilai budaya sosial, moral,
dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr.Dawud, Dra Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni
M.Pd).
3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu: unsur intrinsic dan
unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat mempengaruhi dalam
kehadiran sebuah karya sastra. (Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik.
(Paulus Tukam, S.Pd).
2.2 Unsur-Unsur Novel
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung didalam unsur-unsur tersebut adalah:
1. Unsur Intrinsik

a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel
(Drs. Rustamaji, M.Pd, Agus Periantoro, S.Pd).
b. Setting
Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi
waktu, tempat, sosial budaya (Drs Rustamaji, M.Pd, Agus Periantoro, S.Pd).
c. Sudut Pandang

Sudut pandang dijelaskan Perry Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock
1968).

d. Alur/Plot

Alur/Plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi dua bagian,
yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan
urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu
terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd)

e. Penokohan

Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahui karakternya dari
cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M.Pd, Agus
Periantoro, S.Pd)

f. Gaya bahasa

Merupakan gaya yang dominan dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M.Pd, Agus
Periantoro, S.Pd)

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain-lain,
diluar unsur intrinsik. Unsur-unsur yang ada diluar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap
unsur-unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs Rustamaji,
M.Pd, Agus Periantoro, S.Pd).

2.3 Ciri-ciri Novel

 Memiliki Alur atau Jalan Cerita yang Kompleks

Berbagai peristiwa dalam novel ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang
lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih mendalam.

 Tema Beragam

Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang
novel dapat membahas hampir semua segi persoalan.

 Tokoh atau Karakter Tokoh dalam Novel Banyak

Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masing-masing
digambarkan secara lengkap dan utuh.

2.4 Jenis- jenis Berdasarkan Genre

1. Novel Romantis

Novel yang berkisahkan tentang percintaan dan kasih sayang. Biasanya disertai intrik-intrik yang
menimbulkan konflik. Contoh: Novel Summer In Seoul, Autumn In Paris, Winter In Tokyo, dan
Spring In London karya Ilana Tan.

2. Novel Horor

Memiliki cerita yang menegangkan, seram, dan membuat pembacanya berdebar-debar. Berhubungan
dengan makhluk-makhluk gaib dan berbau supranatural. Contoh: Novel Dracula karya Bram Stoker.

3. Novel Misteri

Jenis novel ini lebih rumit dan dipenuhi teka-teki yang harus dipecahkan. Biasanya disukai pembaca
karena membuat rasa penasaran dari awal sampai akhir. Contoh: Novel Sherlock Holmes karya Sir
Arthur Conan Doyle.

4. Novel Komedi
Dilihat dari namanya, novel ini memiliki unsur-unsur lucu dan humor sehingga bisa membuat
pembacanya terhibur dan sampai tertawa terbahak-bahak. Contoh: Novel Mamut Merah Jambu karya
Raditya Dika.

5. Novel Inspiratif

Jenis novel yang dapat menginspirasi banyak orang. Banyak mengandung nilai-nilai moral dan
hikmah yang dapat diambil dalam novel ini. Contoh: Novel Chairul Tanjung Si Anak Singkong.

6. Novel Sejarah

Novel sejarah diangkat dari cerita sejarah, mitos ataupun legenda yang pernah ada dalam masyarakat.
Biasanya di dalam cerita macam novel ini, penulis akan menambahkan opininya terhadap sejarah
tersebut. Contoh: Amba

7. Novel Petualangan

Dalam novel petualangan lebih menitikberatkan pada alur dan cerita yang berkesinambungan.
Adegan dan dialog di dalamnya membahas tentang situasi, sedangkan latar yang tergambar dalam
cerita biasanya lebih mendetail.

Biasanya macam novel ini menceritakan tentang misi dengan akhir cerita yang jelas, tetapi
penyelesaian yang menggantung. Contoh: A Journey to the Centre of the Earth.

2.5 Nilai-nilai yang Terkandung dalam Novel

1. Nilai sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan
manusia lain.
2. Nilai etik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya
dapat memanusiakan para pembacanya, novel-novel demikian yang dicari dan
dihargai oleh para pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang
pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.
3. Nilai hedonis
Nilai hedonis ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya
sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan.
4. Nilai koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus
membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.
5. Nilai kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban
masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain
daerah.
6. Nilai spirit
Nilai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup
dan kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian
yang tangguh percaya akan dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai