Dosen Pengampu:
Yoga Yolanda, M.Pd.
Oleh Kelompok 2:
Friestaliza Ayunda W. (210210402048)
Rheina Dwi Andini (210210402051)
Achlam Maulidina (210210402052)
Rozak Bagus W. (210210402077)
Wanda Mawaddah A. (210210402080)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Psikolinguistik yang berjudul Sejarah Perkembangan Psikolinguistik. Shalawat serta
salam semoga selalu terlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah membawakan
risalah ilmu kepada umat manusia.
Ucapan terima kasih yang begitu besar penulis sampaikan kepada semua pihak yang
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ini. Tentunya karya ini tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik
dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam karya ini. Oleh sebab itu, penulis
dengan rendah hati meminta saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
karya ini.
Penulis berharap semoga karya yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat dan
juga inspirasi bagi para pembaca. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kedudukan psikologi dalam linguistik juga sebaliknya.
2. Untuk memahami kerjasama antara psikologi dan linguistik.
3. Untuk memahami psikolinguistik sebagai suatu disiplin mandiri.
4. Untuk mengetahui tiga generasi dalam psikolinguistik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Kerjasama Psikologi dan Linguistik
Keterkaitan antara linguistik dan psikologi adalah bahwa kedua disiplin tersebut
menganalisis materi sebagai objek formal; Namun, linguistik melihat struktur bahasa,
sedangkan psikologi melihat perilaku atau proses bahasa. Sekitar tahun 1860,
kerjasama pertama antara kedua bidang ini terjadi. Sebuah jurnal tentang Psikologi
sosial dan Linguistik diterbitkan oleh Heyman Steinthal seorang ahli psikologi yang
beralih menjadi linguis dan Moritz Lazarus ahli linguistik yang beralih menjadi ahli
psikologi. Menurut Steinthal, ilmu psikologi tidak mungkin dapat hidup tanpa ilmu
linguitik. Pada tahun 1901, Albert Thumb (ahlilinguistik) dan Karl Marbe (ahli
psikologi) menerbitkan buku berjudul Experimentelle Untersuchungen iiber die
Psychologishen Grundallen der Sparchichen Analogiebieldung. Kedua pakar tersebut
mengkaji hipotesis bahasa dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi
eksperimental, yang berdampak signifikan terhadap perkembangan psikolinguistik.
Social Science Research Council merupakan sebuah lembaga sosial Amerika
yang menyelenggarakan sebuah seminar tahun 1951. Seminar tersebut mempertemukan
para pakar linguistik, patologi, psikologi, ahli-ahli teori informasi, serta pembelajaran
bahasa. Para ahli merumuskan hubungan kerjasama antara psikologi dan linguistik.
Kemudian pada tahun 1953, Osgood (linguis), Sebeok (linguis), dan Caroll (ahli
psikologi) bertemu dalam seminar di Universitas Indiana Amerika Serikat. Pertemuan
ini menghasilkan buku Pscholinguistics : A Survey of Theory and Research Problems.
Buku ini kemudian disunting oleh Osgoods dan Sebeok. Istilah psikolinguistik
digunakan pertama kalinya dalam karya ini. Sebelumnya Albert Thumb dan Karl Marbe
tidak memakai nama itu. Tahun 1946, N.H. Pronko dalam artikelnya yang berjudul
“Language and Psycholinguistics : A Review” dimuat dalam jurnal Psychological
Bulletin. Pronko mengaku istilah psikolinguistiknya diperoleh dari gurunya Jacob
Robert Kantor dalam buku An Objective Psycology of Grammar( 1936). Dasar-dasar
ilmu psikologi menurut Osgoods dan Sebeok adalah :
a. Sebuah teori linguistik yang disebut psikolinguistik didasarkan pada gagasan bahwa
bahasa adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan.
b. Menurut behaviorisme, psikolinguistik adalah teori belajar berdasarkan bahasa,
yang dipandang sebagai sistem karakter.
c. Sebuah teori informasi yang disebut psikolinguistik memandang bahasa sebagai
alat komunikasi.
4
1. Leshley
Leshley mengemukakan bahwa “satu ucapan bukanlah merupakan pertalian antara
serentetan suatu respons yang dapat dari luar, melainkan merupakan suatu kejadian
akal yang keluar secara serentak; dan struktur sinstaksis sebuah ucapan itu
datangnya tidak secara langsung yang kemudian dihubungkan bersamaan dengan
bentuk urutannya.”
Buku yang diterbitkan pada masa itu berjudul Verbal Behavior (1957) oleh Skinner
dan Syntactic Structures (1957) oleh Noam Chomsky. kedua buku tersebut sangat
berperan penting bagi perkembangan ilmu psikolinguistik. Dan ini sebagai bukti
bahwa Leshley ialah orang penting bagi perkembangan ilmu psikolinguistik.
2. Georga A.Miller
“The Psycholinguistics” adalah artikel yang ditulis oleh Georga A.miller di tahun
1965. Di dqalam artikel tersebut beliau menjelaskan mengenai awal mula disiplin
psikolinguistik yang tidak boleh diabaikan, karena pakar ilmu psikologi mengakui
bahwa akal manusia menerima isyarat linguistik dan mengakui motor-psiko-sosial
yang memberi aturan tentang gerak tata bahasa dan leksikon dan tugas utama
psikolinguistik adalah sebagai penganalisis di tiap proses psikologi yang memiliki
peran apabila seseorang sedang menggunakan sebuah kalimat-kalimat.
Pada tahun 1963, Miller dan Chomsky bekerjasama dalam menulis sebuah artikel
yang berjudul “Finitary Models of Language Users”. Pada artikel tersebut, mereka
berdua menulis serta memberikan saran mengenai teori bahasa dibedakan dengan
teori pemakaian bahasa karena keduanya merupakan dua hal yang sangat berbeda.
3. Noam Chomsky
Mengemukakan hakikat dari rumus-rumus abstrak yang dihipotesiskan yang
kemudian diuji sebagai akibat dari sifat asal biologi manusia dalam memperoleh
suatu bahasa adalah tujuan utama dari psikolinguistik, dan hal ini lebih bersifat
kognitif yang selalu mengikuti evaluasi pada kajian bahasa sama seperti yang
dilakukan oleh Noam Chomsky dalam tata bahasa generatif transformasinya.
Teori Chomsky mampu menjelaskan aturan-aturan tentang rumus tata bahasa yang
merupakan inovasi baru untuk menjelaskan mengapa manusia itu dapat memahami
kalimat yang tidak terbatas jumlahnya, oleh karena itu, Noam Chomsky (pakar ilmu
linguistik) dikenal dengan sebutan 'Bapak Psikolinguistik Modern' sementara
Wilhelm Wundt pakar ilmu psikologi) disebut dengan 'Bapak Psikolinguistik
Klasik'.
5
behaviorisme. Teori-teori tersebut mengidentifikasi bahwa bahasa adalah sebuah
sistem respon yang bersifat langsung dan juga tidak langsung untuk bentuk aksi-
reaksi atau yang bisa disebut stimulus-respons. Parera (1996) di dalam Abdul Chaer
menyatakan beberapa kelemahan mengenai generasi pertama, diantara lainnya
adalah :
6
bahasa haarus dikaitkan terhadap kemampuan seseorang dalam penyusunan
bahasa dlam sintaksis dan semantik.
d. Pendeskripsian pemaikaian bahasa dengan pendeksprsian bahasa harus
dapat dibedakan. Seseorang yang ahli dalam bidang psikolinguistik
hendaknya dapat merumuskan model model perwujudan bahasa yang bisa
meliputi pengetahuan tentang kaidah bahasa.
e. Komponen biologis dapat menentukan kemampuan seseorang dalam
berbahasa. Kemampuan berbahasa tidak berrgantung terhadap kemampuan
intelegensi dan juga besarnya otak, tetapi tergantung dari manusia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah kajian psikolinguistik diawali dengan banyaknya pakar linguistik yang
memiliki ketertarikan terhadap kajian psikologi. Banyak pakar linguistik yang
menyatakan bahwa bahasa dan pemikiran saling berkaitan. Otto Jespersen mengatakan
bahwa bahasa merupakan suatu lambang yang menggambarkan pemikiran dalam otak
manusia. Banyak juga para ahli psikologi yang mengkaji psikologi secara linguistik.
Wundt menyatakan bahwa ada dua aspek dalam bahasa yaitu aspek luar yang berupa
citra bunyi dan aspek dalam yang berupa pemikiran. Psikolinguistik memiliki tiga
generasi yang berbeda. Generasi pertama mengidentifikasi bahwa bahasa merupakan
sistem respon yang bersifat langsung maupun tidak langsung sebagai bentuk aksi reaksi
dan sering disebut sebagai stimulus-respon. Generasi kedua mengatakan bahwa bahasa
lebih condong ke arah linguistik, mereka mengatakan bahwa ujaran merupakan bentuk
manifestasi bahasa yang lebih condong ke arah linguistik. Generasi ketiga dianggap
sebagai psikolinguistik yang hadir untuk membenahi kekurangan yang ada pada
generasi kedua. Pada generasi ketiga fokus mereka terdapat pada piskologi, namun
bukan tentang psikologi perilaku. Mereka lebih mengarah pada psikolinguistik sesuai
sitasi dan konteks yang ada.
8
DAFTAR PUSTAKA