Anda di halaman 1dari 15

THE STEPS OF PSYCHOLINGUISTICS

DEVELOPMENT
Diserahkan kepada Dosen Psikolinguistik sebagai salah satu Tugas
Kelompok di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Salim Mansyur M.Pd.

Oleh Kelompok 4

ANIS MUFLIHAH (1205030037)

MUHAMMAD NAJMI ANNABIEL (1205030146)

NURHAMELIA (1205030166)

SASTRA INGGRIS

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan ridho-
Nya telah memberkahi kami dalam menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Psikolinguistik dengan judul The Steps of Psycholinguistics Development.

Kami selaku penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang telah membimbing dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Prof. Dr. H. Agus Salim Mansyur M.Pd.
sebagai dosen pada mata kuliah ‘Psikolinguistik’ ini.

Makalah ini tidak lain mengenai bagaimana memahami apa itu tahapan-tahapan
perkembangan suatu disiplin ilmu, Psikolinguistik. Kapan dan bagaimana tahapan-
tahapan tersebut terjadi sehingga menjadikan Psikolinguistik sebagai disiplin ilmu
mandiri yang berdiri sendiri. Tulisan ini juga memiliki tujuan agar pembaca dapat
memahami tahapan-tahapan perkembangan Psikolinguistik.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami


sangat berterima kasih atas saran dan kritiknya untuk makalah ini. Akhir kata, kami
ingin makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
3. Tujuan ........................................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 6
A. Pengertian Psikolinguistik............................................................................................. 6
B. Sejarah Singkat Psikolinguistik .................................................................................... 8
C. Tahap-tahap Perkembangan Psikolinguistik ................................................................. 9
BAB III................................................................................................................................... 13
PENUTUP .............................................................................................................................. 13
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
REFERENSI .......................................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Secara etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “linguistic”
adalah suatu ilmu yang mengkaji mengenai bahasa secara ilmiah. Kemudian
“bahasa” merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk berinteraksi, dan juga sebagai identitas diri.
Bahasa dalam berkehidupan merupakan suatu hal yang penting. Karena dengan
adanya bahasa kita dapat memahami satu sama lain pemikiran antarmanusia.
Baik itu bahasa sebelum adanya aksar hingga bahasa yang menjadi suatu
disiplin ilmu di masa sekarang.

Sejak dahulu, baik bahasa sebelum aksara hinga bahasa yang


menggunakan aksara diperoleh dengan cara pengolahan atau produksi bahasa
di dalam neuro atau otak kita yang kemudian diproses oleh mental dan
dipahami oleh kita yang pada akhirnya kita sendiri yang dapat mengujarkan
bahasa tersebut keluar dari mulut atau orang suara kita sendiri. Proses mental
yang terjadi dalam diri kita sering dikaitkan dengan hal-hal kejiwaan, yang
mana kejiwaan sendiri memiliki bidang ilmunya sendiri yaitu ilmu kejiwaan
atau psikologi.

Peran otak (mental) yang dilakukan ketika proses pemerolehan dan


pemahaman bahasa ini yang menjadikan ilmu kejiwaan atau psikologi memiliki
peran penting dalam ilmu bahasa atau linguistik. Antardisiplin ilmu ini
memiliki ilmu mandirinya sendiri yang disebut dengan “Psikolinguistik”.
Adapun sebelum menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri, Psikolinguistik
melewati beberapa tahapan perkembangan ilmu disiplinnya.

4
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan dalam psikolinguistik?

3. Tujuan
1) Untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan dalam psikolinguistik.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikolinguistik
Psikolinguistik berasal dari 2 kata yang disatukan yaitu Psikologi dan
Linguistik. Psikologi dan Linguistik sendiri merupakan sebuah disiplin ilmu
mandiri. Psikologi menelaah ilmu jiwa sementara Linguistik menelaah ilmu
bahasa. Keduanya menggunakan penelitian ilmiah, namun menurut beberapa
ahli pakar secara istilah, Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari pikiran
yang kemudian menjadi sebuah tingkah laku atau behavior, sehingga psikologi
bisa dijelaskan sebagai suatu ilmu yang menelaah tingkah laku manusia (Amin,
2016).

Menurut Osgood dan Sebeok di dalam (Sundusiah, 2019), dasar-dasar


ilmu psikolinguistik yaitu:

1) Psikologi adalah ilmu linguistik yang didasarkan pada bahasa yang


dianggap sebagai sistem elemen yang terkait erat.
2) Psikolinguistik adalah teori belajar (menurut behaviorisme)
berdasarkan bahasa yang dipandang sebagai sistem kepribadian.
3) Psikologi adalah teori informasi yang melihat bahasa sebagai alat
untuk menyampaikan sesuatu.

Sementara Linguistik berasal dari Bahasa Latin "lingua”. Dan dalam


bahasa Roman (yaitu bahasa yang berasal dari bahasa Latin) masih terdapat
kata-kata yang mirip dengan “lingua”, yaitu “langue” dan “langage” (Rahmat,
2018). Selain itu, Linguistik, mengacu pada (Effendi, 2012), adalah cabang
ilmu yang tidak hanya mempelajari tetapi juga mengkaji, menganalisis,
menelaah hakikat sampai seluk-beluk bahasa tersebut, yang tidak lain adalah

6
bahasa manusia yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan cara
yang ilmiah.

Maka dari itu, psikolinguistik dalam artian Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah suatu ilmu tentang keterkaitan antara bahasa dan perilaku
serta akal budi manusia. Hubungan antara bahasa dengan perilaku mansuia
sangatlah memengaruhi sifatnya.

Salah satu tokoh Psikolinguistik, Benjamin Lee Whorf melakukan


pembuktian di awal abad ke-20 (Suhartono, 2014). Beberapa orang
mengumpulkan banyak drum yang sebagiannya diisi penuh dengan bensin dan
Sebagian lainnya dikosongkan tanpa diisi apapun. Drum yang berisikan bensin
ditempelkan tulisan “DRUM BERISI BENSIN”, kedua bagian drum yang
berisi bensin dan tidak diletakkan di tempat yang tidak sama. Tokoh
psikolinguistik Whorf tadi mengamati bahwa ketika kita menuliskan sebuah
tulisan yang berisikan informasi “DRUM BERISI BENSIN”, orang akan
berjalan dengan hati-hati ketika melewati drum-drum tersebut. Orang-orang
akan berpikir bahwa itu berbahaya maka harus dilewati dengan berperilaku
hati-hati.

Definisi psikolinguistik memiliki beberapa definisi:

- Ilmu yang menelaah tentang bagaimana pemakaian bahasa dapat


membangun dan memahmi kalimat-kalimat bahasa tersebut disebut
psikolinguistik menurut Emmon Bach yang dikutip dari (Yoanita et
al., 2018)
- Psikolinguistik berhubungan langsung dengan proses penyandian
dan pemahaman kode seperti pesan yang disampaikan oleh mitra
komunikasi, yang didefinisikan oleh Osgood & Sebeok (Kuntaro,
2017).
- Menurut (Aitchison, 2011), psikolinguistik itu adalah ilmu yang
memiliki orientasi pada kajian bahasa dan pikiran.

7
- Lebih dalam lagi didefinisikan oleh (Simanjuntak, 1987) yaitu
psikolinguistik adalah sebuah disiplin ilmu yang melakukan
penguraian proses-proses mental seseorang ketika memproduksi
dan memahami kemampuan berbahasa diperoleh.
- Menurut G. Kempen di dalam (Suwarbawa, 2010), studi
psikolinguistik merupakan studi tentang manusia sebagai pelaku
yang memakai bahasa. Dan juga tentang sistem-sistem di dalam diri
manusia yang bekerja dalam menangkap ujaran orang lain yang
kemudia dapat ia ekspresikan idenya sendiri juga melalui bahasa.
- Pakar Psikologi Indonesia (Chaer, 2003), berpendapat bahwa
psikolinguistik yaitu ilmu yang memiliki orientasi menerangkan
hakikat, pemerolehan serta fungsi tata bahasa yang ditelaah dan
diterapkan dalam linguistik, psikologi, juga sosial yang
menggunakan bahasa.
- Dikala menurut Chaer psikolinguistik memiliki orientasi untuk
menelaah bahasa nya, menurut (Dardjowidjojo, 2003),
psikolinguistik adalah ilmu atau studi yang diorientasikan untuk
menelaah bagaimana proses-proses mental yang dialami oleh
seseorang ketika berbahasa.

B. Sejarah Singkat Psikolinguistik


Ide “psikolinguistik” sudah direncakan adanya sejak tahun 1952 ketika
konferensi interdispliner, Social Science Research Council di Amerika Serikat
yang dilakukan oleh 3 tokoh linguis dan tokoh psikologi. Setelah dilakukannya
konferensi tersebut dilakukanlah banyak penelitian mengenai bidang
psikolinguistik. Yang pada akhirnya di kemudian hari tahun 1954 oleh Charles
E. Osgood dan Thomas A. Sebeok, istilah “psikolinguistik” resmi digunakan di
dalam karya “Psycholinguistics, A Survey of Theory and Research Problems”.

Bahkan menurut beberapa sumber, di tahun 1860 sudah ada seorang ahli
psikologi yang berpindah keahlian menjadi seorang ahli linguistik yaitu

8
Heyman Steintthal. Dan Moriz Lazarus, seorang akhli linguistik yang beralih
keahlian menjadi ahli psikologi. Kedua ahli ini menerbitkan jurnal yang
mengkaji dan emneliti masalah psikologi bahasa dari kedua sudut ilmu tersebut.

C. Tahap-tahap Perkembangan Psikolinguistik


Psikolinguistik telah melalui beberapa tahapan di dalam
perkembangannya yang dibagi menjadi 4 tahap: 1) tahap formatif, 2) tahap
linguistic, 3) tahap kognitif, dan yang terakhir 4) tahap teori psikolinguistik.

1) Tahap Formatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, formatif sendiri
memiliki makna morfem terikat yang dipakai untuk membentuk
suatu dasar pada kata contohnya. Kemudian secara historis
waktunya, tahap ini merupakan tahap dimana psikolinguistik baru
akan digagas (psikologi dan linguistik). Gagasan ini dipikirkan oleh
John W. Gardner seorang psikolog Amerika pada pertengahan abad
ke-20.
Gagasan ini akhirnya dikembangkan di tahun 1951 di
Universitas Cornell oleh psikolog lain yaitu John B. Carrol. Masih
belum adanya hasil yang pasti, akhirnya pertemuan tersebut
dilanjutkan di tahun 1953 di Universitas Indiana. Pertemuan ini
menghasilkan istilah psikolinguistik yang mulai dipakai.
Penelitian sudah mulai dilakukan hingga akhirnya muncul lah
istilah “relativitas linguistik” yang dicetuskan oleh Benjamin Lee
Whorf. Menurut (Mcafee, 2004), hipotesis dasar yang diambil oleh
Benjami Lee Whorf adalah bahwasanya ada keterkaitan antara
bahasa, pemikiran, dan budaya yang menghasilkan pengaruh yang
pasti dari masing-masing aspek.
2) Tahap Linguistik

9
Di dalam tahap ini terjad perpindah aliran dari aliran
behaviorisme (aliran perilaku empiris) (Yoanita et al., 2018)
menjadi aliran mentalisme. yang mana menurut Chomsky di dalam
(Arsanti, 2014), perilaku berbahasa yang dilakukan oleh manusia
atau seseorang bukan hanya disebabkan oleh pengaruh lingkungan
luar (behaviorsme) saja seperti hewan karena akan terlalu rumit
untuk dapat dijelaskan. Karena menurutnya para penganut mentalis,
proses pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan
dengan proses yang terjadi pada hewan.
Teori mentalisme ini sebagai sebuah kritik terhadap aliran
behaviorisme. Manusia memiliki susunan biologis yang berfungsi
untuk berpikir atau otak. Dengan kata lain, manusia memiliki
faculties of the mind di dalam otaknya yang memiliki potensi untuk
mencari tahu dan belajar bahasa apapun atau Language Acquisition
Device (LAD).
Menurut buku yang diterbitkan oleh Chomsky pada tahun 1957,
bahasa sudah bisa individu dapati mulai dari saat individu berada di
dalam janin. Yang dimana bahasanya adalah bahasa yang digunakan
oleh seorang ibu dan orang sekitar yang akan masuk terdengar dan
terekam oleh janin (individu). Tahap perkembangan psikolinguistik
pada tahap linguistic ini mulai banyak dimintai oleh orang-orang.
3) Tahap Kognitif
Kognitif memiliki makna menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia yaitu sesuatu yang melibatkan proses memperoleh
pengetahuan yang berdasar pada pengetahuan faktual yang empiris.
Peran kognisi dan biologis sangat berperan penting dalam tahap
ini karena keduanya menggunakan neuro atau otak manusia dalam
proses pemerolehan bahasa. Faktor biologis seseorang mampu
membuat bahasa menjadi terus berkembang dikarenakan hakikatnya

10
biologis (neuro) setiap orang berbeda yang menghasilkan produksi,
pemahan dan hasil berbahasa yang berbeda.
Menurut (Ibda, 2015), seorang ahli psikologi Jean Pieget
berpendapat bahwa tahap-tahap perkembangan kognisi suatu
individu dan pertumbuhan umur dapat sangat mempengaruhi
kualitas individu dalam mengamati pengetahuan. Seorang pelopor
linguistic Bernama Eric Lenneberg menyebutkan, perkembangan
bahasa seseorang itu memiliki kaitan dengan aspek genetic dengan
perkembangan biologisnya dari tahun ke tahun.
4) Tahap Teori psikolinguistik
Kedudukan psikolinguistik di tahap ini sudah menjadi suatu
ilmu yang berdiri sendiri dan menyangkutkan ilmu-ilmu lain bukan
lagi ilmu yang terpisah atau ilmu yang dikaitkan terhadap ilmu lain.
Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan teori psikolinguistik yaitu seperti
ilmu neurologi, filsafat, dan genetika.
Kaitannya dengan filsafat yaitu ditelitinya “apa itu pengetahuan
(bahasa)?” kemudian pertanyaan “bagaimana caranya mendapatkan
pengetahuan tersebut?”. Pertanyaan-pertanyaan itu lah yang
menjadi fundamen kajian psikolinguistik yang berangkat dari ilmu
filsafat (Basyaruddin, 2017). Seperti yang telah diungkapkan dalam
bahasan filsafat, bahwa menganalisis problema filsafat (disini
objeknya psikolinguistik) menggunakan 3 cara sebagai berikut:
(1) Menyelidiki apa linguistik itu/ apa psikologi itu
(2) Menganalisis bagaimana konsep pengetahuan tersebut
(3) Apa kebenaran atau hasil manfaat dari pengetahuan itu.

Kemudian ilmu neurologi juga memiliki peran penting dengan


bahasa (linguistik). Kembali ke aliran mentalisme bahwa
kemampuan berbahasa seseorang bukanlah hanya sebatas dari
faktor lingkungan luar saja. Tetapi juga faktor kodrat neurologis

11
manusia sejak lahir. Karena hakikatnya alat berpikir manusia
adalah otak, maka akan mustahil jika kemampuan berbahasa
manusia tidak memiliki faktor internal pada diri individu.
Sementara kajian genetika disini dimaksudkan bagaimana
hubungan genetika dengan pertumbuhan bahasa.

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Psikolinguistik merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji proses-
proses mental individu (memperoleh, memahami, melakukan atau
menghasilkan bahasa). Studi ini diawali dengan adanya minat ahli linguistik
terhadap psikologi begitu juga dari ahli psikologi kepada linguistik.

Perkembangan studi psikolinguistik ini memiliki 4 tahap yang


dilaluinya yaitu:

1) Tahap Formatif;
2) Tahap Linguistik;
3) Tahap Kognitif;
4) Tahap Teori Psikolinguistik.

13
REFERENSI
Aitchison, J. (2011). The articulate mammal: AN introduction to psycholinguistics.

Amin, S. (2016). Pengantar Psikologi Umum (Vol. 21, Issue 1). http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203

Arsanti, M. (2014). PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK (KAJIAN


PSIKOLINGUISTIK). Jurnal PBSI, 3(2).
https://doi.org/10.1017/cbo9781139175456.009

Basyaruddin. (2017). Filsafat Bahasa Sebagai Fundamen Kajian Bahasa. Bahasa,


26(1), 1–9. https://doi.org/10.24114/bhs.v26i1.5526

Chaer, A. (2003). Psikolinguistik, Sebuah Kajian Teoritik. PT Rieneka CIpta.

Dardjowidjojo, S. (2003). Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.


Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Effendi, M. S. (2012). Linguistik sebagai Ilmu Bahasa. Jurnal Perspektif Pendidikan,


5(1), 10. https://www.ojs.stkippgri-
lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP/article/view/353

Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget. Intelektualita, 3(1).

Kuntaro, E. (2017). Memahami Konsepsi Psikolinguistik. In Fakultas Keguruan dan


Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.

Mcafee, C. (2004). The Linguistic Relativity Theory and Benjamin Lee Whorf. The
McMaster Journal of Communication, 1(1), 26–31.

Rahmat, W. (2018). Linguistik dan Psikolinguistik, Hubungan Psikologi dengan


Linguistik dan Objek Kajian Psikolinguistik.

Simanjuntak, M. (1987). Pengantar Psikolinguistik Modern.

Suhartono. (2014). Psikolinguistik dan Perkembangannya. In Psikolinguistik.

Sundusiah, S. (2019). Sejarah Perkembangan Psikolinguistik. Jurnal Bahasa Dan

14
Sastra Indonesia, 1–11.
https://file.upi/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONES
IA_

Suwarbawa, I. N. A. (2010). Psikolinguistik perkembangan.

Yoanita, A., Wulandari, A., Azhiim, F. A., Handayani, L., Yuliana, M., &
Krisnawati, T. (2018). Konsep Dasar Psikolinguistik dan Sejarah
Perkembangannya.

15

Anda mungkin juga menyukai