Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLINGUISTIK

PENGANTAR PSIKOLINGUISTIK

KELOMPOK 1
1. DAFROSA NERIANA JAIMUN 1454040008
2. ST. NUR RAHMAH IRFAN 1454042003
3. HASRUDDIN 1454042002

Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman


Jurusan Pendidikan Bahasa Asing
Fakultas Bahasa dan Sastra – Universitas Negeri
Makassar
2017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3

A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 3

B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 3

C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLINGUISTIK ........... 4

B. CABANG – CABANG PSIKOLINGUISTIK .......................................... 6

C. PERKEMBANGAN DAN TOKOH – TOKOH PSIKOLINGUISTIK ... 7

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 12

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan hal sangat penting dalam segala aspek kehidupan, terutama kita
sebagai manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti menggunakan bahasa untuk
mengungkapkan apa yang ada dalam hati maupun pikirannya kepada orang lain. Dalam
penyampaiannya, manusia melewati beberapa proses dari sebuah pemikiran menjadi
sebuah bahasa yang diungkapkan. Proses tersebut yaitu pemerolehan bahasa, pengolahan
bahasa dalam otak, penyampaian bahasa, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari aspek
psikologi, bahasa sangat berhubungan dengan kondisi psikis seseorang. Akan sangat
berbeda bahasa yang digunakan orang yang sedang senang hati dengan orang yang sedang
marah atau sedih, orang yang sedang sakit dengan orang yang sehat, orang yang dalam
kondisi lelah dan orang yang berada dalam kondisi bugar.
Dari segi pemerolehan bahasa, orang yang sejak kecil dididik menggunakan bahasa ibu
dengan baik dan benar, akan terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar pula,
begitu pun sebkOaliknya. Selain hal tersebut diatas, hal lain yang berhubungan dengan
bahasa seseorang adalah kondisi biologis, dalam hal ini syaraf. Syaraf merupakan
perangkat penghubung yang menjadikan sebuah gagasan menjadi sebuah ungkapan
bahasa.
Dari adanya hubungan-hubungan bahasa dengan kondisi psikis seseorang, maka dirasa
perlu adanya ilmu khusus (psikolinguistik) yang mengkaji mengenai hal tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan ruang lingkup psikolinguistik ?
2. Apa saja cabang – cabang psikolinguistik ?
3. Bagaimana perkembangan dan siapa tokoh – tokoh psikolinguistik ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami pengertian dan ruang lingkup psikolinguistik.
2. Memahami cabang – cabang dari psikolinguistik.
3. Memahami perkembangan dan tokoh – tokoh psikolinguistik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLINGUISTIK


1) Pengertian Psikolinguistik
 Psikologi
Secara etimologi kata psikologi berasal dari bahasa yunani kuno psyche dan logos.
Kata psyche yang berarti “jiwa,roh,atau sukma”,sedangkan kata logos berarti “ilmu”,
Jadi, psikologi secara harfiah berarti “ilmu jiwa”atau ilmu yang objek kajiannya adalah
jiwa.
 Linguistik
Linguistik berpadanan dengan kata linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique
dalam bahasa Perancis, lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol, dan
linguistiek dalam bahasa Belanda yang berasal dari bahasa latin ”lingua” yang berarti
”bahasa”. Kemudian kata tersebut diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi linguistik
yang dapat diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang menelaah bahasa sebagai
objek kajiannya secara ilmiah.
 Psikolinguistik
Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis yang memungkinkan manusia
mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa.Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dijelaskan bahwa psikolinguistik adalah ilmu tentang hubungan antara bahasa
dan perilaku dan akal budi manusia, ilmu interdisipliner linguistik dengan psikologi.

Berikut merupakan 2 (dua) pengertian psikolinguistik menurut beberapa ahli :


1. Hartley
Psikolinguistik adalah ilmu yang membahas hubungan bahasa dengan otak dalam
memproses dan mengkomunikasikan ujaran dan dalam akuisisi bahasa.
2. Emon Back
Psikolinguistik adalah ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya pembicara
membentuk dan membangun suatu atau mengerti kalimat tersebut.
Dari definisi definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu
yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka
berbahasa.

4
Adapun tujuan daripada ilmu psikolinguistik itu sendiri adalah untuk membantu
menyelesaikan permasalahan kompleks manusia dalam pembelajaran berbahasa, karena
selain berkenaan dengan masalah berbahasa, psikolinguistik juga berkenaan dengan
kegiatan berbahasa. Kegiatan berbahasa bukan hanya berlangsung secara mekanistik,
tapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu berkaitan juga
dengan proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan
pembelajaran bahasa, studi linguistik perlu dilengkapi dengan studi antardisiplin antara
psikologi dan linguistik, yang lazim disebut psikolinguistik.

2) Ruang Lingkup Psikolinguistik


Secara rinci psikolinguistik mempelajari empat topik utama:
1. komprehensi, yakni proses-proses mental yang dilalui oleh manusia sehingga
mereka dapat menangkap apa yang dikatakan orang dan memahami apa yang
dimaksud,
2. produksi, yakni proses-proses mental pada diri kita yang membuat kita dapat berujar
seperti yang kita ujarkan,
3. landasan biologis serta neurologis ng membuat manusia bisa berbahasa, dan
4. pemerolehan bahasa, yakni bagaimana anak yamemperoleh bahasa mereka

Objek kajian psikolinguistik adalah bahasa, gejala jiwa, dan hubungan antara
keduanya. Bahasa yang berproses dalam jiwa manusia yang tercermin dalam gejala
jiwa. Bahasa di lihat dari aspek psikologis, yakni proses bahasa yang terjadi pada otak,
baik pada otak pembicaraan maupun otak pendengar. Adapun penjabaran ruang lingkup
kajian psikolinguistik adalah sebagai berikut.

1. Otak dan Bahasa


Otak dan Bahasa lebih dikenal dengan Neurologi, yang dimana adanya hubungan
antara organ otak manusia dengan bahasa, baik itu dalam penyimpanan, penggunaan
dan pemerolehan bahasa itu sendiri.
2. Pikiran dan Bahasa
Keterkaitan antara pikiran dan bahasa menjadi salah satu yang menarik dalam
kajian Psikolinguistik. Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa adalah alat
penyambung lidah seseorang, yang dimana bahasa adalah alat komunikasi kita
dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan berbagai macam ide, ekspresi,
dan perasaan kepada orang lain. Disisi lain kita juga dituntut untuk memahami setiap

5
ujaran dan ucapan yang disampaikan oleh orang lain. Dengan melihat hal demikian,
kita dapat mengkaitkan hubungan antara pikiran dan bahasa dimana bahasa adalah
media manusia dalam menyampaikan aspirasi atau ide-ide mereka.

B. CABANG – CABANG PSIKOLINGUISTIK


Psikolinguistik telah menjadi bidang ilmu yang sangat luas dan kompleks dan
berkembang pesat sehingga melahirkan beberapa subdisiplin psikolinguistik. Diantara
subdisiplin psikolinguistik adalah sebagai berikut :
1. Psikolinguistik Teoritis
Subdisiplin ini membahas teori-teori bahasa yang berkaitan dengan proses- proses
mental manusia dalam berbahasa.Misalnya dalam rancangan fonetik, rancangan
pilihan kata, rancangan sintaksis, rancangan wacana, dan rancangan intonasi.
2. Psikolinguistik Perkembangan
Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehan bahasa, baik pemerolehan
bahasa pertama maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin ini mengkaji proses
pemerolehan fonologi, proses pemerolehan semantik dan proses pemerolehan
sintaksis secara berjenjang, bertahap dan terpadu.
3. Psikolinguistik Sosial
Subdisiplin ini berkenaan dengan aspek-aspek sosial bahasa. Bagi suatu
manyarakat, bahasa itu bukan hanya merupakan suatu gejala dan identitas sosial
saja, tetapi juga merupakan suatu ikatan batin dan nurani yang sukar ditinggalkan.
4. Psikolinguistik Pendidikan
Subdisiplin ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan
formal di sekolah. Misalnya, peranan bahasa dalam pengajaran membaca,
pengajaran dalam kemahiran berbahasa, dan pegetahuan mengenai peningkatan
kemampuan berbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan menyampaikan
pikiran dan perasaan.
5. Psikolinguistik Neurology ( neuropsikolinguistik )
Subdisiplin ini mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa dan otak manusia.
Para pakar neurology telah berhasil menganalisis struktur biologis otak serta telah
memberi nama pada bagian struktur otak itu. Namun ada pertanyaan yang belum
dijawab secara lengkap yaitu apa yang terjadi dengan masukan bahasa dan
bagaimana keluaran bahasa diprogramkan dan dibentuk dalam otak itu.

6
6. Psikolinguistik Eksperimen
Subdisiplin ini meliputi dan melakukan eksperimen dalam semua kegiatan bahasa
dan berbahasa pada satu pihak dan perilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada
pihak lain.
7. Psikolinguistik Terapan
Subdisiplin ini berkaitan dengan penerapan dari temuan enam subdisiplin
psikolinguistik di atas kedalam bidang tertentu yang memerlukannya.Yang termasuk
subdisiplin ini ialah psikologi, linguistik, penuturan dan pemahaman, pembelajaran
bahasa, neurologi, komunikasi dan sastra.

C. PERKEMBANGAN DAN TOKOH – TOKOH PSIKOLINGUISTIK


Psikolinguistik sendiri pertama kali dikenal sebagai salah satu ilmu tentang
Psikologi Bahasa pada tahun 1920.Psikolinguistik sendiri dinyatakan sebagai salah satu
bidang ilmu baru pada tahun 1951, setelah dideklarasikan di Universitas Cornell dalam
sebuah seminar kemudian hasil dari seminar tersebut dibukukan dalam bentuk jurnal
oleh (Osgood & Sebeok 1954.Psikolinguistik sendiri berkembang menjadi sebuah ilmu
disipliner yang luas dan berpengaruh terhadap metodologi penelitian.
Psikolinguistik merupakan ilmu hibrida, yaitu ilmu yang merupakan gabungan
antara dua ilmu, yaitu psikoogi dan linguistik.Benih ilmu ini sebenarnya sudah tampak
pada permulaan abad ke-20 tatkalan psikolog Jerman Wilhem Wundt menyatakan
bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan dasar prinsip-prinsip psikologis (Kess,
1992).Pada waktu itu telaah bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnya yang
estetik dan kultural ke suatu pendekatan yang "ilmiah".Sementara itu di benua Amerika
kaitan antara bahasa dengan ilmu jiwa juga mulai tumbuh.
Perkembangan ini dapat dibagi menjadi empat tahap :
1. Tahap Formatif
Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog Amerika, mulai
menggagas hibridasi (penggabungan) psikologi dan linguistik. Ide ini kemudian
dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carrol, yang pada tahun 1951
menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara
kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan itu di lanjutkan pada tahun 1953 di Universitas
Indiana. Hasil pertemuan ini mengawali banyak penelitian yang kemudian dilakukan
secara lebih terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini. Pada saat itulah istilah
psycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung

7
penelitian mengenai relativitas bahasa maupun universal bahasa. Pandangan tentang
relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan
universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya
pertama dalam bidang psikolinguistik.
2. Tahap Linguistik
Perkembangan ilmu linguistik pada tahap ini mengarah pada pemerolehan bahasa,
dengan diterbitkannya buku Chomsky pada tahun 1957, Sytactic Structures. Bahasa
telah kita peroleh mulai dari sebelum kita dilahirkan (janin), bahasa yang digunakan
oleh ibu dan orang di sekitarnya mulai masuk dan terekam dalam memori janin.
Pada tahap ini psikolinguistik sebagai ilmu mulai banyak diminati banyak orang.
3. Tahap kognitif
Dalam buku Dardjowidjojo tuliskan penjelasan mengenai tahapan kognitif yaitu
pada tahapan ini peran biologi pada sebuah bahasa sangat penting karena biologi
merupakan dasar dimana bahasa itu dapat tumbuh dan berkembang. Chomsky dan
Lenneberg menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan bahasa seseorang
akan terkait secara genetik dengan perkembangan biologisnya.
4. Tahap Teori Psikolinguistik
Pada tahap akhir ini, psikologi tidak lagi berdiri sebagai ilmu yang terpisah dari
ilmu-ilmu lain karena pemerolehan dan penggunaan bahasa manusia menyangkut
banyak cabang ilmu pengetahuan yang lain. Psikolinguistik tidak lagi terdiri dari
psikologi dan linguistik saja tetapi juga menyangkut ilmu-ilmu lain seperti neurologi,
filsafat, primatologi dan genetika. Neurologi mempunyai peran yang sangat erat dengan
bahasa karena kemampuan manusia berbahasa ternyata bukan karena lingkungan tetapi
karena kodrat neurologis yang dibawanya sejak lahir.
Tanpa otak dengan fungsi-fungsinya yang kita miliki seperti sekarang ini,
mustahillah manusia dapat berbahasa. Ilmu filsafat juga kembali memegang peran
karena pemerolehan pengetahuan merupakan masalah yang sudah dari jaman purba
menjadi perdebatan diantara para filosof, apa pengetahuan itu dan bagaimana manusia
memperoleh pengetahuan. Primatologi dan genetika mengkaji bagaimana genetika
terkait dengan pertumbuhan bahasa. Dengan kata lain, psikolinguistik kini telah
menjadi ilmu yang ditopang oleh ilmu-ilmu yang lain.

8
Beberapa tokoh linguistik yang tertarik untuk mengkaji bahasa secara psikologi :
1. Von Humbolt (1767-1835)
Ialah ahli linguitik asal Jeman yang membandingkan tatabahasa antar bahasa
yang berlainan dengan tabiat penutur bahasa. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa tatabahasa suatu bangsa menunjukkan pandangan hidup bangsa tersebut.Von
Humbolt sangat dipengaruhi aliran rasionalisme yang menganggap bahwa bahasa
adalah bagian yang tidak dapat dipotong-potong atau diklasifikasikan seperti pada
pendapat aliran empirisme.
2. Ferdinand de Saussure (1858-1913)
Dalam perkuliahannya memperkenalkan tiga istilah penting dalam linguistik,
yaitu langue, langage dan parole. Langue bermakna bahasa tertentu yang masih
bersifat abstrak, langage bermakna bahasa yang bersifat umum, sedangkan parole
merupakan bahasa tuturan secara konkret.Saussure menegaskan bahwa kajian
linguistik adalah langue, sedangkan objek kajian psikologi adalah parole.Oleh
karena itu, linguis berkebangsaan Swiss ini berpendapat, jika ingin mengkaji bahasa
secara utuh, maka ilmu yang dapat mengkajinya adalah linguistik dan psikologi.
3. Edward Sapir (1884-1939)
Mengkaji hubungan antara bahasa dengan pikiran. Berdasarkan kajiannya,
linguis dan antropologis asal Amerika ini berkesimpulan bahwa bahasa terutama
strukturnya merupakan unsur yang menentukan struktur pikiran manusia.Dia pun
menambahkan bahwa linguistik dapat berkontribusi pada teori psikologi Gestalt,
begitu pula sebaliknya.
4. Leonard Bloomfield (1887-1949)
Pada perkembangaunya banyak dipengaruhi oleh dua aliran psikologi yang
bertentangan, yakni behaviorisme dan mentalisme. Pada awalnya, linguis Amerika
ini mengkaji bahasa dengan pendekatan mentalisme. Dia berpendapat bahwa
berbahasa dimulai dari melahirkan pengalaman luar biasa , terutama karena
penjelmaan tekanan emosi yang sangat kuat. Karena tekanan emosi itulah maka
akan keluar ucapan atau kalimat berbentuk eklamasi, lalu keluar keinginan
berkomunikasi berupa deklarasi. Jika keinginan deklarasi ini keluar dalam bentuk
keingintahuan maka keluarlah interogasi. Pada tahun 1925 Bloomfield
meninggalkan aliran empirisme dan beralih pada aliran behaviorismeyang
memunculkan teori bahasa “linguistik struktural” dan “linguistik taksonomi”.

9
5. Otto Jesperson
Beraliran mentalistik dan berbau behaviorisme. Jesperson berpendapat bahwa
bahasa bukanlah suatu wujud pengertian satu benda tetapi merupakan fungsi-fungsi
lambang di dalam otak manusia yang melambangkan pikiran. Menurutnya, satu kata
pun dapat diwujudkan dalam perilaku.

Pada perkembangannya, ada beberapa pakar psikologi yang juga mengkaji


psikologi secara linguistik:
1. John Dewey (1859-1952)
Merupakan psikolog kebangsaan Amerika yang menganut empirisme murni.
Beliau menafsirkan bahasa kanak-kanak berdasarkan prinsip-prinsip
psikologi.Beliau menyarankan agar penggolongan kata-kata untuk anak-anak
berdasarkan pada makna yang dipahami anak-anak.
2. Karl Buchler
Ialah pakar psilogi kebangsaan Jerman. Beliau menulis buku berjudul Sprach
Theorie (1934) yang menyatakan bahwa bahasa manusia memiliki tiga fungsi yang
disebut Organon Modell der Sprach yaitu Kungabe (Ausdruck) Appell (Auslosung)
dan Darstellung.Kungabe adalah tindakan komunikatif berwujud verbal. Appell
adalah permintaan yang ditujukan kepada orang lain. Darstellung adalah
penggambaran masalah pokok yang dikomunikasikan.
3. Wundt (1932-1920)
Ialah pakar psikologi Jerman yang pertama kali mengembangkan teori mentalistik
bahasa. Wundt menjelaskan bahasa alat untuk melahirkan pikiran.Hal ini terjadi
karena terdapat perasaan-perasaan serta gerak-gerak yang melahirkan bahasa secara
tidak sadar. Menurut Wund, satu kalimat merupakan suatu kejadian akal yang
terjadi secara serempak. Wundt pun terkenal dengan teori performansi bahasa
(languageperformance).Teori ini menjelaskan dua aspek, yakni fenomena luar (citra
bunyi) dan fenomena dalam (rekaman pikiran).
4. Watson (1878-1958)
Menyamakan antara perilaku berbahasa dengan perilaku lainnya seperti makan,
berjalan, dll. Perilaku bahasa menurut Watson adalah hubungan stimulus-respons
(S-R) yang menyamakan perilaku kata-kata dengan benda-benda.Dengan demikian,
pakar psikologi berkebangsaan Amerika ini menganut aliran psikologi behaviorisme.

10
5. Weiss
Mengakui adanya aspek mental dalam bahasa. Hanya saja, karena wujud bahasa
tidak tampil secara fisik maka sukar dikaji dan diwujudkan kecuali jika bahasa
berada pada konteks sosialnya.Weiss banyak berjasa bagi perkembangan awal
psikolinguistik, beberapa masalah yang berhasil dipecahkan Weiss secara psikologi-
bahasa menurut alirannya, behaviorisme adalah :
 Bahasa merupakan satu kumpulan respons yang jumlahnya tidak terbatas
terhadap suatu stimulus.
 Pada dasarnya, perilaku bahasa menyatukan anggota suatu masyarakat ke dalam
organisasi gerak syaraf.
 Perilaku bahasa adalah sebuah alat untuk mengubah dan meragamkan kegiatan
seseorang sebagai hasil warisan dan hasil perolehan.
 Bahasa dapat merupakan stimulus terhadap suatu respons. Respons bahasa
sebagai suatu stimulus pengganti untuk benda dan keadaan yang sebenarnya
memungkinkan kita untuk memunculkan kembali suatu hal yang pernah
terjadidan menganalisis kejadian ini dalam bagian-bagian.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Psikolinguistik dan kajiannya merupakan sebuah disiplin ilmu yang menarik untuk
ditelaah, dimana ketika dua disiplin ilmu digabung menjadi satu kesatuan yang tidak
dapat diteliti secara terpisah.Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari proses-
proses mental yang dilalui oleh manusia dalam rangka berbahasa.
Psikolinguistik mempelajari empat topik utama, yaitu : (a) komprehensi, (b)
produksi, (c) landasan biologis serta neurologis yang membuat manusia bisa berbahasa,
dan (d) pemerolehan bahasa.
Psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang berminat pada psikologi,
dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung dalam linguistik. Dilanjutkan dengan
adanya kerja sama antara pakar linguistik dan pakar psikologi, dan kemudian
muncullah pakar-pakar psikolinguistik sebagai disiplin ilmu.
Awal mula perkembangan ilmu psikolinguistik dibagi menjadi empat tahap : (1)
tahap formatif, (2) tahap linguistik, (3) tahap kognitif, dan (4) tahap teori
psikolinguistik.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://homelinguistic.blogspot.com/2016/03/ruang-lingkup-psikolinguistik.html
http://belajarilmubahasa.blogspot.com/2013/03/sejarah-psikolinguistik.html
http://walkthroughbahasaindonesia.blogspot.com/2014/01/cabang-cabang-
psikolinguistik.html
http://rudystifan.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-psikolinguistik-menurut.html
http://achmadfuadhasyim27.blogspot.co.id/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
http://herwinsaepullah.blogspot.co.id/2011/04/sejarah-dan-tokoh-psikolinguistik.html

13

Anda mungkin juga menyukai