Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

HEPOTESIS PSIKOLINGUISTIK

Disusun Oleh: Usika Maulia

Dosen Pengampuh: Drs. Amiruddin. M.A

JURUSAN TADRIS BAHASA ARAB UNIT II FAKULTAS TARBIYAH


DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
LHOKSEUMAWE 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa,
karena atas berkat Nya yang selalu dan senantiasa memberikan nikmat dan
pengetahuan dan anugrah akal budi serta kesehatan kepada kita dan kita semua
yang berharap kepada Nya sehingga dapat berkreasi dan berkarya, alhamdulillah
dengan kesempatan yang di berikan oleh Nya saya dapat menyelesaikan
penulisan makalah degan judul: “Hipotesis Psikolinguistik” ini dengan baik.
Saya sangat menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, begitu banyak
kekurangan dan kelemahan baik pengetahuan, keterampilan, bahkan materi serta
hambatan lain yang dialami. Namun atas kerja keras, ketekunan dan dukungan
dari berbagai pihak, maka penulisan makalah ini dapat di selesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Lhokseumawe, Maret

2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFATAR ISI....................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulis..................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis.........................................................................................3
B. Pengertian Psikolinguistik................................................................................4
C. Hipotesis Psikolinguistik..................................................................................5

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................iiii
B. Saran...............................................................................................................iiii

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................iiii

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Psikolinguistik yang terdiri dari dua disiplin ilmu; yaitu psikologi


serta  linguistik. Psikologi merupakan studi tentang pikiran dan perilaku,
linguistik adalah studi tentang bahasa. Jadi, secara umum, psikolinguistik dapat
didefinisikan sebagai studi tentang pikiran dan bahasa. Ini berkaitan dengan
hubungan antara pikiran manusia bahasa saat memeriksa proses yang terjadi di
dalam otak dan  saat memproduksi serta memahami bahasa.

Psikolinguistik sebagai ilmu yang mempelajari psikologi bahasa


diwujudkan dalam pengajaran bahasa. Itu membantu untuk mempelajari faktor-
faktor psikologis yang mungkin terlibat dalam pembelajaran bahasa.
Psikolinguistik berfokus pada penerapan bahasa dan komunikasi yang
sebenarnya. Itu perlu untuk membuat keputusan dalam menerapkan berbagai
metode yang memungkinkan siswa dengan mudah memahami suatu bahasa.
Sebagai pendekatan, ada beberapa metode yang dikembangkan berdasarkan teori
psikolinguistik dan metode-metode tersebut telah digunakan secara luas dalam
bidang pengajaran bahasa di berbagai negara. Beberapa jenis dari metode tersebut
akan dijelaskan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hipotesis?
2. Apa Pengertian Psikolinguistik?
3. Apa Itu Hipotesisi Psikolingiuistik?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Sekilas hipotesis
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Psikolinguistik
3. Untuk Mengetahui Apa Hipotesis Psikolinguistik

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang digunakan untuk


menyelesaikan suatu permasalahan dalam penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris, Biasanya, seorang peneliti merumuskan hipotesis
berdasarkan pengamatan subjektifnya mengenai suatu permasalahan yang
kontekstual dengan isu yang diangkat dalam penelitian.  Contohnya sperti
seorang peneliti ingin mengetahui fenomena yang muncul pada gaya hidup anak
remaja saat ini.

Terkadang, peneliti juga merujuk pada penelitian sebelumnya dengan topik


permasalahan yang sesuai untuk nantinya akan dibuktikan lebih lanjut dalam
proses penelitian. Misal contoh hipotesis penelitian “Semakin tinggi motivasi
belajar siswa maka diikuti semakin tinggi prestasi siswa”; menunjukkan arah
hubungan yang positif. Contoh lain “Semakin tinggi konsep diri maka diikuti
semakin rendah agresivitas siswa”; yang menggambarkan ada hubungan yang
bersifat negatif.

S. Margono dalam buku yang berjudul Metodologi Penelitian Pendidikan


beranggapan bahwa hipotesis adalah pendapat atau gagasan yang sifatnya masih
tentative atau sementara. Hipotesis menjadi suatu proposisi yang memiliki
kemungkinan jawaban yang salah. Oleh karenanya, penting untuk ditelusuri
kebenarannya melalui penelitian yang terstruktur1.

B. Pengertian Psikolinguistik

Istilah psikologi, yang disebut psychologia atau psychology, berasal dari


bahasa Yunani psycho = jiwa‘ + logos = kajian, ilmu‘. Secara harfiah, psikologi
diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah ini mulai dipakai pada tahun 1530 oleh
seorang Jerman yang bernama Philipp Melanchton.

1
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6126552/apa-itu-hipotesis-ini-pengertian-ciri-ciri-
jenis-dan-cara-menyusunnya

5
Menurut istilah psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku manusia dan
proses- proses yang berkaitan dengan perilaku tersebut, baik perilaku individual
maupun perilaku social.2

Psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana pemakai suatu


bahasa membangun dan memahami kalimat-kalimat bahasa tersebut.
Psikolinguistik adalah telaah pemerolehan bahasa dan perilaku linguistik,
terutama mekanisme psikologis yang bertanggung jawab atas kedua aspek itu.

Teori ini  telah sangat berguna dalam bidang pengajaran bahasa. Beberapa


ahli menggunakannya sebagai teori dasar dalam mengembangkan metode
pengajaran bahasa. Hal ini dikenal sebagai pendekatan psikolinguistik.
Psikolinguistik Pendekatan ini memandang bahwa bahasa dan pemikiran sebagai
fenomena yang terkait tetapi sepenuhnya independen. Belajar adalah dipandang
sebagai proses kognitif individu yang terjadi di dalam diri individu dan kemudian
bergerak ke ranah sosial dimensi.
Baik ilmu psikologi maupun ilmu linguistik merupakan dua disiplin ilmu
yang berbeda. Masing-masing memiliki metode dan prosedur yang berlainan.
Akan tetapi, keduanya memiliki persamaan dalam hal objek materi formalnya,
yaitu sama-sama meneliti bahasa. Ilmu psikologi mengkaji perilaku atau proses
berbahasa. Ilmu linguistik mengkaji struktur bahasa dari segi fonologi, morfologi,
sintaksis, dan semantik3.
Berkaitan dengan hal ini Yudibrata, menyatakan bahwa psikolinguistik
meliputi pemerolehan atau akuaisisi bahasa, hubungan bahasa dengan otak,
pengaruh pemerolehan bahasa dan penguasaan bahasa terhadap kecerdasan cara
berpikir, hubungan encoding (proses mengkode) dengan decoding
(penafsiran/pemaknaan kode), hubungan antara pengetahuan bahasa dengan
pemakaian bahasa dan perubahan bahasa4).

C. Hipotesisi Psikolinguistik

2
BUKU PSIKOLINGUISTIK.pdf
3
BUKU-Kajian-Psikolinguistik-2021.pdf
4
BUKU-Kajian-Psikolinguistik-2021.pdf

6
Hipotesis psikolinguistik sebuah gagasan atau pendapat yang
berhubungan dengan Psikolinguistik yang bertujuan untuk mengetahui hala-hal
yang perlu di perhatikan dalam psikolinguistik serta apa yang berhubungan
dengan psikolinguistik yang dapat mempengaruhaui dalam pembelajaran bahasa.
Psikolinguistik dapat didefinisikan sebagai studi tentang pikiran dan
bahasa. Ini berkaitan dengan hubungan antara pikiran manusia bahasa saat
memeriksa proses yang terjadi di dalam otak dan saat memproduksi serta
memahami bahasa. Psikolinguistik mencakup tiga poin utama; produksi bahasa,
persepsi bahasa, dan Bahasa Akuisisi. Produksi bahasa mengacu pada proses
yang terlibat dalam menciptakan dan mengekspresikan makna melalui bahasa.
Persepsi bahasa mengacu pada proses yang terlibat dalam menafsirkan dan
memahami keduanya bahasa tertulis dan lisan. Akuisisi bahasa mengacu pada
proses memperoleh asli atau kedua Bahasa.
Dalam Pendekatan suatu  psikolinguistik cara memandang suatu Bahasa.
Dalam pendekatan psikolinguistik, proses kognitif internal individu diaktifkan
sehingga aktivasi memungknkan individu untuk mengakses input yang dapat
dipahami. Dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa, psikolinguistik
perkembangan dan psikolinguistik terapan bermain peran penting dalam
merumuskan cara mengajar yang efektif.
Teori psikolinguistik meliputi Bahasa perkembangan manusia, sesuai
dengan perkembangan fisik dan mental manusia. Teori-teori ini dipertimbangkan
dalam merancang program dan materi pengajaran bahasa agar efektif untuk
pembelajar bahasa kedua menguasai bahasa target.
Harras dan Andika menyebutkan tiga macam metode pengajaran bahasa
yang dikembangkan menurut prinsip-prinsip psikolinguistik: metode alami,
metode respons fisik total, dan metode sugestiopedia. Pembelajaran Bahasa dan
Akuisisi Bahasa Field menyatakan bahwa istilah tersebut digunakan untuk bayi
yang memperoleh bahasa ibunya (bahasa pertama) dan bagi mereka yang
mempelajari bahasa kedua atau bahasa asing. Penggunaan dari syarat-syaratnya
tetap tidak bermasalah.

7
Psikolinguistik memiliki peran yang penting dalam pemerolehan Bahasa
karena dengan psikolinguistik pendidik termasuk orang tua dapat memahami
proses anak ketika menyimak atau berbicara. Maka dari itu psikolinguistik ini
berperan sebagai penyedia pemerolehan sebuah bahasa.
Hubungan Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa. Melalui
psikologi kita dapat mempelajari mengenai bagaimana sikap dan perilaku
siswa dalam memperoleh dan mempelajari bahasa sedangkan melalui linguistik
kita dapat mempelajari mengenai konsep dan struktur bahasa.

a. Cabang-cabang Psikolinguistik
Beberapa pembahasan psikolinguistik yang perlu diketahui di di bawah ini:
1.  Psikolinguistik teoretis. Ini tentang  teori kaitannya  dengan suatu mental
seseorang proses dalam bahasa, seperti fonetik, diksi, desain sintaksis, wacana,
dan intonasi.
2.  Psikolinguistik perkembangan. Hal ini berkaitan dengan pemerolehan bahasa,
baik bahasa pertama pemerolehan dan pemerolehan bahasa kedua. Ini
mengkaji fonologi, semantik, dan pemerolehan sintaksis, proses secara
bertahap, bertahap, dan terpadu.
3.  Psikolinguistik sosial berkaitan dengan aspek sosial bahasa, termasuk identitas
sosial.
4.  Psikolinguistik pendidikan membahas aspek umum pendidikan formal di
sekolah, antara lain peran bahasa dalam mengajar kemampuan mengajar
membaca, dan meningkatkan kemampuan bahasa untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan.
5.  Psikolinguistik eksperimental tercakup dan bereksperimen di semua produksi
bahasa dan aktivitas berbahasa, perilaku berbahasa, dan hasil berbahasa.
7.  Psikolinguistik terapan berkaitan dengan penerapan temuan enam sub-disiplin
psikolinguistik yang telah dijelaskan sebelumnya dalam bidang-bidang
tertentu yang memerlukannya, antara lain psikologi, linguistik, pembelajaran
bahasa, neurologi, psikiatri, komunikasi, dan sastra.5
5
https://www.mingseli.id/2020/10/psikolinguistik.html

8
b. Ruang Lingkup Psikolinguistik
1. Kompetensi yaitu proses bahasa dalam komunikasi dan pikiran. Kaitannya
dengan kompetensi, psikolinguistik mengkaji kemampuan dasar yang dimiliki
oleh seseorang yang akan memudahkannya dalam memperoleh pengetahuan
tentang bahasa tertentu dan menjadi anggota komunitas tersebut.
2. Akuisisi yaitu pemerolehan bahasa Dalam hal ini, psikolinguistik mengkaji
bagaimana proses yang berlangsung dalam otak seseorang (anak) ketika ia
memperoleh bahasa pertamanya (bahasa ibu).
3. Performansi yaitu pola tingkah laku berbahasa Kaitannya dengan performansi,
psikolinguistik mengkaji bagaimana penggunaan bahasa yang sebenarnya dalam
situasi yang konkret. Performansi adalah bentuk nyata yang dapat dirasakan
dalam kegiatan komunikasi hasil dari pergerakan yang terjadi pada organ suara
dalam tubuh manusia yang meliputi lidah, bibir, tengorokan, pita suara untuk
mengeluarkan bunyi
4. Asosiasi verbal dan pemerolehan makna Makna merupakan bidang kajian
yang tidak dipisahkan dalam studi linguistik. Orang menyadari bahwa kegiatan
berbahasa sesungguhnya adalah kegiatan mengekspresikan lambang-lambang
bahasa tersebut kepada lawan bicaranya. Psikolinguistik mengkaji bagaimana
proses pemerolehan makna tersebut. Pemerolehan makna dikenal pula dengan
istilah pemerolehan semantik.
5. Proses bahasa pada orang abnormal Psikolinguistik mengkaji gangguan-
gangguan penyakit berbahasa (seperti afasia dan gagap) yang akan
mempengaruhi proses berkomunikasi dan berbahasa. Psikolinguistik juga
mangkaji faktor-faktor penyebab gangguan berbahasa dan bagaimana
penyembuhan penyakit berbahasa tersebut.
6. Persepsi ujaran dan kognisi Berkaitan dengan hal ini, psikolinguistik
mempelajari bagaimana proses ujaran ditafsirkan. Persepsi ujaran melibatkan tiga
proses yang meliputi, pendengaran, penafsiran dan pemahaman terhadap semua
suara yang dihasilkan oleh penutur. Kombinasi fitur-fitur tersebut secara runtut
adalah fungsi utama persepsi ujaran. Persepsi ujaran menggabungkan tidak hanya

9
fonologi dan fonetik dari tuturan yang akan dirasakan, tetapi juga aspek
sintakmatik dan semantik dari pesan lisan tersebut6.

6
BUKU-Kajian-Psikolinguistik-2021.pdf

10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotesis psikolinguistik sebuah gagasan atau pendapat yang berhubungan
dengan Psikolinguistik yang bertujuan untuk mengetahui hala-hal yang perlu di
perhatikan dalam psikolinguistik serta apa yang berhubungan dengan
psikolinguistik yang dapat mempengaruhaui dalam pembelajaran bahasa.
Psikolinguistik dapat didefinisikan sebagai studi tentang pikiran dan bahasa.
Ini berkaitan dengan hubungan antara pikiran manusia bahasa saat memeriksa
proses yang terjadi di dalam otak dan saat memproduksi serta memahami bahasa.
Psikolinguistik mencakup tiga poin utama; produksi bahasa, persepsi bahasa, dan
Bahasa Akuisisi. Produksi bahasa mengacu pada proses yang terlibat dalam
menciptakan dan mengekspresikan makna melalui bahasa. Persepsi bahasa
mengacu pada proses yang terlibat dalam menafsirkan dan memahami keduanya
bahasa tertulis dan lisan.
B. Saran
Penulis merasa bahwa karya makalah ini masih butuh proses perbaikan yang
lebih baik supaya literatur yang disajikan lebih luas dari berbagai sumber. Dan
penulis meminta maaf bila karya ini belum sempirna karena saya jauh dari kata
kesempurnaan. Dan saya akan berusaha lebih baik lagi ke depannya dalam proses
penulisan makalah.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.mingseli.id/2020/10/psikolinguistik.html
BUKU-Kajian-Psikolinguistik-2021.pdf
BUKU PSIKOLINGUISTIK.pdf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6126552/apa-itu-hipotesis-ini-pengertian-
ciri-ciri-jenis-dan-cara-menyusunnya
https://www.mingseli.id/2020/10/psikolinguistik.html

A. PROGRAM STUDI :
PENDIDIKAN
BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
B. MATA KULIAH :
PSIKOLINGUISTIK
C. RESUME 

D. HIPOTESIS
PEMEROLEHAN
BAHASA
E. Pemerolehan bahasa

12
F. PROGRAM STUDI :
PENDIDIKAN
BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
G. MATA KULIAH :
PSIKOLINGUISTIK
H. RESUME

I. HIPOTESIS
PEMEROLEHAN
BAHASA
J. Pemerolehan bahasa
K. bahasa anak-anak
(Lenneberg, 1967,
Chomsky 1970). Di
antara hasil pengamatan

13
L. tersebut adalah
sebagai berikut:
M. - Semua anak yang
normal akan
memperoleh bahasa
ibunya apabila
N. ‘diperkenalkan’
dengan bahasa
ibunya dan tidak
diasingkan dari
O. kehidupan bahasa
ibunya.
P. - Pemerolehan
bahasa tidak ada

14
hubungannya dengan
kecerdasan.
Q. Pemerolehan bahasa
terjadi secara merata
baik untuk anak cerdas
maupun
R. tidak cerdas.
S. - Kalimat yang
didenganr anak
seringkali tidak
gramatikal, tidak
lengkap
T. dan sedikit
jumlahnya.

15
U. - Bahasa tidak bisa
diajarkan terhadap
makhluk lain
V. - Proses
pemerolehan bahasa
anak-anak erat
kaitannya dengan
proses
W.pematangan jiwa
anak.
X. - Struktur bahasa
yang rumit,
kompleks, dan
bersifat universal
mampu

16
Y. dikuasai anak-anak
dalam waktu singkat
yaitu dalam waktu
tiga atau
Z. empat tahun
AA. bahasa anak-anak
(Lenneberg, 1967,
Chomsky 1970). Di
antara hasil pengamatan
BB. tersebut adalah
sebagai berikut:
CC. - Semua anak
yang normal akan
memperoleh bahasa
ibunya apabila

17
DD. ‘diperkenalkan’
dengan bahasa
ibunya dan tidak
diasingkan dari
EE. kehidupan bahasa
ibunya.
FF. - Pemerolehan
bahasa tidak ada
hubungannya dengan
kecerdasan.
GG. Pemerolehan
bahasa terjadi secara
merata baik untuk anak
cerdas maupun
HH. tidak cerdas.

18
II. - Kalimat yang
didenganr anak
seringkali tidak
gramatikal, tidak
lengkap
JJ. dan sedikit
jumlahnya.
KK. - Bahasa tidak bisa
diajarkan terhadap
makhluk lain
LL. - Proses
pemerolehan bahasa
anak-anak erat
kaitannya dengan
proses

19
MM. pematangan jiwa
anak.
NN. - Struktur bahasa
yang rumit,
kompleks, dan
bersifat universal
mampu
OO. dikuasai anak-
anak dalam waktu
singkat yaitu dalam
waktu tiga atau
PP. empat tahubahasa
anak-anak (Lenneberg,
1967, Chomsky 1970).

20
Di antara hasil
pengamatan
QQ. tersebut adalah
sebagai berikut:
RR. - Semua anak
yang normal akan
memperoleh bahasa
ibunya apabila
SS. ‘diperkenalkan’
dengan bahasa
ibunya dan tidak
diasingkan dari
TT. kehidupan bahasa
ibunya.

21
UU. - Pemerolehan
bahasa tidak ada
hubungannya dengan
kecerdasan.
VV. Pemerolehan
bahasa terjadi secara
merata baik untuk anak
cerdas maupun
WW. tidak cerdas.
XX. - Kalimat yang
didenganr anak
seringkali tidak
gramatikal, tidak
lengkap

22
YY. dan sedikit
jumlahnya.
ZZ. - Bahasa tidak bisa
diajarkan terhadap
makhluk lain
AAA. - Proses
pemerolehan bahasa
anak-anak erat
kaitannya dengan
proses
BBB. pematangan jiwa
anak.
CCC. - Struktur
bahasa yang rumit,
kompleks, dan

23
bersifat universal
mampu
DDD. dikuasai anak-
anak dalam waktu
singkat yaitu dalam
waktu tiga atau
EEE. empat

24

Anda mungkin juga menyukai