Disusun oleh :
Kelompok 7
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Review General Teori Sastra Kontemporer”.
Shalawat besertakan salam juga tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi
besar kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat sahabat nya serta
kita selaku umatnya semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan senantiasa
mendapatkan syafa’atnya.
Tujuan dibuat nya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Sastra Kontemporer pada semester 5, dalam program studi Bahasa dan Sastra Arab
fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Dr. Rohanda, M.Ag.,
MQM. dan ibu Khomisah, M.A, selaku dosen kami yang telah memberi kami tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan kami serta dapat memperluas pengetahuan
kami.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
lainnya. Karya sastra dapat memperjuangkan hak mereka, membawa pengalaman
mereka ke permukaan, dan menggambarkan kompleksitas kehidupan mereka.
Maka dari itu, Dengan perannya yang sangat beragam, sastra kontemporer bukan
hanya bentuk seni, tetapi juga merupakan alat yang kuat untuk membangun
pemahaman, menyuarakan keberagaman manusia, dan merangsang pemikiran kritis
dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dari uraian awal tersebut tampak bahwa psikologi sastra lahir sebagai
salah satu jenis kajian sastra yang digunakan untuk membaca dan
menginterpretasikan karya sastra, pengarang karya sastra dan pembacanya
dengan menggunakan berbagai konsep dan kerangka teori yang ada dalam
psikologi.
⚫ Psikologi
6
Umum, Walgito (2004:10) mengemukakan bahwa psikologi merupakan
suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang perilaku atau
aktivitas-aktivitas yang dipandang sebagai manifestasi dari kehidupan
psikis manusia. Dalam psikologi, perilaku atau aktivitas yang ada pada
individu atau organisme dianggap tidak muncul dengan sendi- rinya,
tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai
individu atau organisme itu. Dalam hal ini perilaku atau aktivitas
dianggap sebagai jawaban atau respon terhadap stimulus yang
mengenainya.
⚫ Sastra
7
sopan”, berasal dari bahasa Prancis), kurang lebih menyerupai
pengertian etimologis kata susastra (Wellek & Warren, 1990). Definisi
ini menarahkan kita untuk memahami sastra dengan terlebih dahulu
melihat aspek bahasa: bahasa yang bagaimanakah yang khas sastra itu?
Untuk itu, perlu dilakukan perbandingan beberapa ragam bahasa: bahasa
sastra, bahasa ilmiah, dan bahasa sehari-hari.
8
3. Wilayah Psikologi Sastra
1) Analisis Karakter:
9
2) Interaksi Karakter dan Dinamika Kelompok
⚫ Teori Koping dan Resiliensi: Dalam novel "The Kite Runner" karya
Khaled Hosseini, karakter Amir dapat dianalisis dari sudut pandang
teori koping untuk memahami cara dia mengatasi trauma masa
kecilnya dan bagaimana proses ini membentuk karakternya.
6) Teori Kepribadian:
10
dapat dianalisis dari perspektif arketipe dan simbol-simbol dalam
teori kepribadian Jungian.
11
masyarakat. Masalah isu pornografi dapat menjadi contoh. Pornografi
banyak ditentang oleh kaum perempuan, dengan asumsi pornografi telah
mengeksploitasi tubuh perempuan habis-habisan, dan hanya lelakilah yang
mendapatkan keuntungan. Mereka menunjukan data bahwa lelakilah
konsumen terbanyak dalam peredaran pornografi. Di situ perempuan merasa
dirinya dipermalukan, ditelanjangi bahkan beberapa mengatakan film porno
adalah bentuk perkosaan lain dalam dunia fiksi media visual.
12
laki-laki. Ia menganggap justru melakukan eksploitasi terhadap baik media
maupun laki-laki yang habis ia keruk uang mereka hanya karena mereka
membeli impian-impian yang ia tawarkan. Fenomena Madonna
menumbuhkan wacana mengenai pembebasan perempuan untuk meraih
dirinya sendiri. Fenomena Madonna ingin memperlihatkan bagaimana
perempuan dapat bernilai bagi dirinya sendiri, bebas
danindependen,dansadarbetulakanharga yang ada pada dirinya.
13
perempuan karena relasi yang tidak setara dibangun di dalamnya.
Perkawinan merupakan upaya menginstitusionalisasikan opresi (tekanan)
terhadap kaum perempuan, sehingga perlu dilawan dengan misalnya
perempuan tidak perlu menikah. Bahkan penganut gerakan post-feminis
radikal menunjukkan penolakannya terhadap opresi tersebut dengan
melakukan gerakan lesbianisme. Dengan gerakan tersebut, perempuan akan
menemukan maknanya pada dirinya sendiri bukan makna yang muncul
karena faktor di luar dirinya.
⚫ The Handmaid's Tale" oleh Margaret Atwood : Dalam novel ini, Atwood
mengeksplorasi isu-isu kekuasaan, kontrol atas tubuh perempuan, dan
peran gender dalam masyarakat distopia. Melalui karakter Offred,
pembaca dapat melihat bagaimana tekanan sosial dan politik dapat
membatasi kebebasan perempuan. Penerapan teori postfeminisme dapat
membantu menganalisis cara novel ini tidak hanya menggambarkan
ketidaksetaraan gender tetapi juga mempertanyakan konsep femininitas
dan maskulinitas dalam konteks yang lebih luas.
⚫ "Alias Grace" oleh Margaret Atwood : Karya lain dari Atwood, novel ini
mengambil sudut pandang feminis untuk membahas kasus pembunuhan
pada abad ke-19 dan mengeksplorasi konsep memori, identitas, dan
kekuatan. Dalam analisis postfeminis, kita dapat memeriksa bagaimana
novel ini mempertanyakan dan membingkai kembali narasi tentang
perempuan yang dianggap bersalah dan bagaimana masyarakat
membentuk persepsi terhadap perempuan.
14
⚫ "The Bell Jar" oleh Sylvia Plath : Plath secara intens menceritakan
pengalaman psikologis seorang wanita muda yang berjuang dengan
identitasnya dan tekanan sosial. Dalam konteks postfeminis, kita dapat
mengeksplorasi bagaimana novel ini memunculkan isu-isu seperti
depresi, tekanan sosial, dan konsep femininitas yang menghantui
perempuan pada masanya.
C. Teori Ekranisasi
Novel Siti Nurbaya juga difilmkan pada tahun 1942 yang sama dengan
novel Bunga Ross dari Cikembang pada masa Hindia Belanda yang
disutradai oleh Lie Tek Swie. Tidak hanya di Indonesia, Ekranisasi pun
terjadi juga diluar negeri contohnya oleh Erners Hemingway seorang
pengarang yang berasal dari Amerika Serikat. Novel tersebut berjudul The
15
Old Man and The Sea yang rilis pada tahun 1952 kemudian baru difilmkan
pada tahun 1957 dengan sutradara John Strages.
2. Sebab-Sebab Ekranisasi
16
3. Novel Best Seller Menjadi Dasar dalam penulisan script
Dalam penulisan script yang lebih cepat novel menjadi solusi untuk
menghasilkan script yang bagus. Novel menggunakan bantuan kata-kata
dalam menyampaikan cerita, ide, atau amanat. Sedangkan film
menyampaikan hal itu menggunakan bentuk visual. Cerita tersebut
ditranskripsi dalam menjadi gambar dan suara. Artinya cerita tersebut
diubah yang tadinya berbentuk deskripsi menjadi bentuk audio visual.
⚫ "The Lord of the Rings" oleh J.R.R. Tolkien : Film trilogi yang disutradarai
oleh Peter Jackson berhasil mengadaptasi epik fantasi ini ke dalam format
film dengan sukses besar. Proses ekranisasi melibatkan pemilihan aktor,
penyederhanaan plot kompleks, dan visualisasi dunia fantasi Tolkien.
⚫ "Harry Potter" oleh J.K. Rowling : Seri film "Harry Potter", yang diadaptasi
dari novel-novel Rowling, adalah contoh lain dari ekranisasi yang sukses.
Penulis skenario dan sutradara berhasil mentransfer pesona dan
kompleksitas dunia sihir ke layar lebar dengan mempertimbangkan batasan
waktu dan format film.
⚫"The Great Gatsby" oleh F. Scott Fitzgerald : Terdapat beberapa versi film
adaptasi dari novel klasik ini. Proses ekranisasi memerlukan pemilihan
aktor yang sesuai dengan karakter dalam buku, pengaturan visual untuk
menciptakan atmosfer era Jazz Age, dan penyusunan ulang beberapa
elemen plot untuk mengakomodasi durasi film.
17
pendek ke dalam dimensi visual yang kuat. Pemilihan sinematografi,
pengarahan, dan pengembangan karakter adalah aspek-aspek yang
mendukung proses ini.
⚫ "The Fault in Our Stars" oleh John Green : Ekranisasi novel ini melibatkan
pemilihan aktor yang tepat untuk membawakan karakter utama yang
penuh emosi. Pengembangan visual dan penyutradaraan membantu
menciptakan nuansa yang sama sensitifnya dengan novelnya.
⚫ "The Chronicles of Narnia" oleh C.S. Lewis : Seri film ini mengadaptasi
buku-buku Lewis ke dalam format visual yang memukau. Proses
ekranisasi memerlukan perhatian terhadap detail visual dan teknologi CGI
untuk membawa kehidupan makhluk-makhluk fantastis dan dunia Narnia.
⚫ "Gone Girl" oleh Gillian Flynn : Film adaptasi dari novel ini, disutradarai
oleh David Fincher, mengeksploitasi perbedaan dalam medium untuk
menghasilkan suspense dan ketegangan yang sama dengan novel.
Perubahan dalam struktur naratif juga memberikan kejutan kepada
penonton yang telah membaca bukunya.
D. Teori Musikologi
1. Pengertian dan Sejarah singkat Musikologi
Musikologi adalah ilmu yang mempelajari musik dari berbagai aspek,
seperti sejarah, budaya, filsafat, estetika, dan semiotika; serta etnologi dan
antropologi budaya, arkeologi, dan prasejarah. Musikologi melibatkan studi
ilmiah yang berkaitan dengan musik, termasuk sejarah musik, budaya, dan
teori musik. Dan menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa pada
18
periode kelima (2001-2004), terjadi perubahan nama minat utama Program
Studi S1-Seni Musik, yaitu dari istilah “Musikologi” menjadi “Pengkajian
Musik”. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan dan perubahan dalam
penamaan dan fokus kajian di bidang musik, yang mencerminkan evolusi
disiplin musikologi itu sendiri. Musikologi, sebagai ilmu yang mempelajari
musik dari berbagai aspek, telah dikenal sejak lama. Sejarah dikenalnya
musikologi dapat ditelusuri dari perkembangan musik itu sendiri. Musik
dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapiens sekitar 180.000 tahun
yang lalu.
2. Cabang Musikologi
⚫ Musikologi tradisional: Musikologi tradisional melibatkan penelitian
tentang sejarah musik budaya, yang mencakup semua budaya yang
relevan dan berbagai bentuk-bentuk musik, gaya, dan fungsi sosial
musik untuk kelompok masyarakat tertentu
⚫ Musikologi kolonial dan post-kolonial: Musikologi kolonial melibatkan
penelitian tentang musik yang diimpor ke wilayah kolonial dari Eropa,
sementara musikologi post-kolonial fokus pada penggunaan teori
kolonial dan pemikiran tentang musik di wilayah kolonial
⚫ Musikologi sistematik: Musikologi sistematik mencakup teori musik,
estetika, pedagogi, akustik, sains, dan teknologi instrumen musik, serta
implikasi musik pada ilmu-ilmu lain seperti fisiologi, psikologi,
sosiologi, dan filsafat
⚫ Musikologi kognitif: Musikologi kognitif menggunakan model
komputasi untuk mempelajari cara persepsi dan aktivitas produksi musik,
serta menyumbangkan pengetahuan untuk optimalisasi bidang pentas
komposisi, pendidikan, dan terapi musik
⚫ Musikologi kontemporer: Musikologi kontemporer menekankan pada
studi sejarah musik dari perspektif waktu, mencakup perubahan dan
perkembangan dalam musik sepanjang waktu
⚫ Etnomusikologi dan arkeomusikologi: etnomusikologi dan
arkeomusikologi melibatkan penelitian tentang musik dalam konteks
budaya dan sejarah, serta hubungan antara musik dan arkeologi.
19
⚫ Sastra elektronik: Sastra elektronik termasuk dalam media musikologi,
melibatkan penggunaan teks dalam karya musikologi untuk menggali
aspek musik, seperti dalam kajian musikologi yang meneliti hubungan
antara syair dan melodi dalam lagu.
20
lirik lagu merupakan sebuah puisi yang dinyanyikan dan bagian dari karya
sastra.
Video yt : https://youtu.be/1kco5rWkEsE?si=5ECTvwmjYHXsmj4H
Berikut adalah beberapa aspek penting yang dapat dianalisis dalam karya ini:
1. Pada karya puisi “Sajak Kecil Tentang Cinta” terdapat inti makna
suatu pernyataan cinta kasih yang sesuai dengan pemberian nuansa
haru pada musiknya. Pemusik menentukan nuansa haru tersebut
dengan menggunakan tangga nada A minor dalam memusikkan
puisinya. Tangga nada lagu ini dimainkan dalam nada A minor.
2. Pada sajak baris pertama dan kedua yaitu: Mencintai angin harus
menjadi siut, Mencintai air harus menjadi ricik, pada sajak tersebut
pemusik membubuhkan Nada-nada untuk melodi vokal yang
mengandung interaksi tanya jawab dalam Kalimat dan membubuhkan
harmoni pada setiap progresi akord dengan Menggunakan jenis sukat
4/4
21
3. Tempo/Instrumentasi: Pada karya Puisi “Sajak Kecil Tentang Cinta”
pemusik memilih format duet dalam Memusikkan puisi tersebut, yaitu
duet vokal dan gitar dan menggunakan tempo sedang (moderato) serta
variasi-variasi ritmis yang terdapat pada pergerakan Akord harmoni.
4. Struktur bentuk musik: Struktur bentuk musik pada karya Sajak Kecil
Tentang Cinta dapat dibagi menjadi A-A'-A’
5. Instrumentasi: Lagu ini berintrumentasi gitar dan vokal.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
23
DAFTAR PUSTAKA
Faidah, C. N., & Malang, U. N. (2019). Ekranisasi sastra sebagai bentuk apresiasi
sastra penikmat alih wahana. 1–13.
24