Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

”AKHLAQ”

DOSEN PEMBIMBING

MUHAMMAD HENDRA, SPd.I, MPd.I.

Oleh:
ALFIN NURI ROMADHON

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN


GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan rahmat

dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam

semoga tetaptercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, dan

kepada para sahabatnya.

Dalam makalah “Akhlak islami” kami akan menjelaskan apa itu akhlak

islami dan memberi penjelasan tentang akhlak, apakah seseorang sudah bisa di

katakan berakhlak jika hidup nya selalu berbuat baik atau lain sebagainya, dan

akan menjadi tolak ukur kita untuk menimbang akhlak seseorang itu baik atau tidak

nya, karna insya allah kami akan menjelaskan bagaimanakah seseorang sudah dapat

di katakan berakhlak atau belum. Dan Rasulullah pun di utus untuk

menyempurnakan akhlak.

Akhir kata kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan kami dalam menyelesaikan tugas ini, bila ada kesalahan itu datangnya

dari kami dan jika ada kebenaran itu datangnya dari Allah SWT.

Kraksaan, 16 Oktober 2021

Penulis,

ALFIN NURI ROMADHON

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Pengertian Akhlak Islami .........................................................................3

B. Pentingnya Akhlak Islami ........................................................................4

BAB III PENUTUP ................................................................................................7

A. Kesimpulan ..............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian akhlak secara Etimologi, menurut pendekatan etimologi,

perkataan akhlak berasal dari bahasa arab jama’ dari bentuk mufradnya”

khuluqun” yang artinya budi pekerti atau tingkah laku. Pengertian akhlak secara

istilah menurut ibnu Miakawaih, akhlak yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa

yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila

membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu di sebut akhlak. Jadi pemahaman

akhlak adalah seseorang yang sudah terbiasa akan kebiasaan perilaku yang di

amalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada

– Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam

bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,

perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan

tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dengan

demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam islam. Namun

sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang

itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika

seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan

baik, yakni perbuatan itu selalu di ulang – ulang dengan kecenderungan hati

(sadar). Semua yang telah di lakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang

terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah. Sehingga ia bisa

1
2

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat dan

mana yang tidak bermanfaat.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian akhlak islami

2. Pentingnya akhlak islam

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian akhlak islami

2. Menjelaskan pentingnya akhlak islam


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Islami

Akhlak islam terdiri dari dua kata akhlak dan islam. Akhlak berasal dari

bahasa Arab yang sudah di jadikan bahasa Indonesia yang di artikan juga

sebagai tingkah laku, perangai atau kesopanan. Kata akhlaq merupakan jama’

taksir dari kata khuluq, yang sering juga di artikan dengan sifat bawaan atau

tabiat, adat kebiasaan dan agama.

Sedangkan islam adalah kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima

yang berarti selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Objek

penyerahan diri ini adalah pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah SWT.

Akhlak islam dapat di katakan sebagai akhlak yang islami. Akhlak islami

adalah akhlak yang bersumber pada ajaran Allah dan Rosul Nya. Akhlak islami

ini merupakan amal perbutan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi

indikator seseorang apakah seorang muslim baik atau buruk. Akhlak ini

merupakan buah dari akidah dan syariah yang benar. Secara mendasar, akhlak

ini erat kaitannya dengan kejadian manusia yaitu khaliq (pencipta)

dan makhluq (yang di ciptakan). Rasulullah di utus untuk menyempurnakan

akhlak yaitu untuk memperbaiki hubungan makhluq (manusia)

dengan khalliq (Allah Ta’ala) dan hubungan baik antara makhluk dengan

makhluq.

Kata ” menyempurnakan” berarti akhlak itu bertingkat, sehingga perlu

di sempurnakan. Hal ini menunjukan bahwa akhlak bermacam – macam, dari

akhlak sangat buruk, buruk, sedang, baik, baik sekali hingga sempurna.

3
4

Rasulullah sebelum bertugas menyempurnakan akhlak, beliau sendiri sudah

berakhlak sempurna. Yang di jelaskan dalam al-qur’an dalam surah Al – qalam

[68]:4 yang artinya: “sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai akhlak

yang agung.

Akhlak (Islami) menurut Quraish Shihab lebih luas maknanya dari pada

yang telah dikemukakan terdahulu secara mencangkup pula beberapa hal yang

tidak merupakan sikap lahiriah. Misalnya yang berkaitan dengan sikap batin

maupun pikiran.

Akhlak Islami adalah akhlak yang menggunakan tolak ukur ketentuan

Allah. Quraish shihab dalam hubungan ini mengatakan, bahwa tolak ukur

kelakuan baik mestilah merujuk kepada ketentuan Allah. Apa yang dinilai baik

oleh Allah pasti baik dalam esensinya. Demikian pula sebaliknya, tidak munkin

Dia menilai kebohongan sebagai kelakuan baik, karena kebohongan esensinya

buruk.

“Akhlak islam” bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong,

membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit sosial dari jiwa

dan mental. Tujuan berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiann di

dunia dan akhirat. Dua simbolis tujuan inilah yang diidamkan manusia bukan

semata berakhlak secara islami hanya bertujuan untuk kebahagiaan dunia saja.

B. Pentingnya Akhlak Islami

Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman dan

keimanan seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan

syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi

buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah.


5

“Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur

aqidahnya.”(HR.Tirmidi).

“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan
sesungguhnya sebaik-baik manusia keislamannya adalah yang paling baik
akhlaknya.”(HR.Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la).
Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat, “Tidak ada

yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran

akhlaknya” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi).

Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat

karena itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim

sebagai makhluk Allah SWT.

Karena akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat dalam jiwa,

maka perbuatan dikatakan akhlak jika terpenuhi syarat – syarat sebagai berikut:

1. Perbuatan itu dilakukan berulang – ulang. Jika seseorang melakukan

perbuatan tertentu hanya dilakukan sesekali saja, maka belum dapat disebut

akhlak. Tapi ini baru disebut perilaku saja. Apabila perilaku ini dilakukan

berulang kali sehingga menjadi kebiasaan dalam dirinya, baru di sebut

akhlak. Sebab, perbuatan sesekali itu, mungkin hanya karena kondisi yang

memaksa melakukan demikian. Orang mencuri karena terpaksa dalam

keadaan lapar tak tertahankan, bukan berarti ia berakhlak buruk. Akan

tetapi, apabila orang tersebut berulang kali mencuri, maka dapat dinilai

bahwa akhlak dia buruk.

2. Perbuatan itu timbul dengan sangat mudah tanpa berfikir panjang terlebih

dahulu sehingga berperilaku sponstan. Misalnya, pekerjaan sholat. Orang

yang berakhlak baik dalam sholat akan melakukannya dengan mudah tanpa
6

di pengaruhi oleh faktor – faktor di luar sholat. Ia tidak berfikir – fikir lagi

apakah ia harus sholat atau tidak. Sebaliknya, apabila ia sholat tapi karena

riya, tentu tidak dapat di sebut berakhlak baik walaupun sholatnya di

kerjakan. Jika, akhlak bukan sekedar perbuatannya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara sederhana akhlak islami dapat di artikan sebagai akhlak yang

berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat islami. Kata islam yang

berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati sebagai sifat.

Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang di lakukan

dengan mudah, tanpa paksaan, mendarah daging dan sebenarnya yang di

dasarkan pada islam, dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak

islami juga bersifat universal. Namun dalam rangka menjabarkan akhlak islami

yang universal ini di perlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan

sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.

Investasi akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur tidaklah terbatas

sebagaimana investasi harta. Apabila harta benda ada dalam genggaman

seseorang, ribuan orang yang lain akan merana karena tidak memilikinya.

Bahkan investasi harta dapat menimbulkan kemarahan dan kebencian orang

lain. Akan tetapi, investasi akhlak pasti menimbulkan kesenangan dan kecintaan

orang lain.

Akhlak mulia perlu diimplementasikan dalam hidup sehari – hari.

Bentuk implementasinya bisa dalam ucapan – ucapan yang mulia (qaulan

kariman) atau dalam perbuatan – perbuatan terpuji (amal shaleh). Islam

mengatur tata cara berakhlak mulia baik terhadap Allah, diri sendiri, keluarga,

tetangga, dan lingkungan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman a. Karim, 2011. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta
Utara. PT. Raja Grafindo Persada

Deden Makbuloh, 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta. PT Raja Grafindo


Persada

http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/prinsip-dasar-pembentukan-
akhlak.html

M. Zein Yusuf. 1993. Akhlak-Tasawuf. Semarang:Al-Husna

Mahjuddin, 2010. Akhlak Tasawuf II. Jakarta:Kalam Mulia

Anda mungkin juga menyukai