Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ISLAM DI ASIA TENGGARA

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:
Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu :

Nelly Fauziyah, M.H


Disusun Oleh:
1. Avrillia Intan Rahmadewi (2101220006)
2. Binti Roihatul Jannah (2101220008)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TIGGI AGAMA ISLAM KH.ZAINUDDIN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT
atas Berkah, Rahmat, Taufik serta HidayahNya, penulis dapat menyelesaikan
penulisan Makalah ini.
Shalawat dan Salam semoga selalu senantiasa Allah SWT limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman kebenaran.
Dalam menyelesaikan Makalah ini penulis mendapatkan berbagai bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis punya kewajiban untuk
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya terutama kepada :
1. M. Amir Al Husaini, M.Pd selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam KH
Zainuddin Ponpes Mojosari Nganjuk yang memberikan izin untuk mencari
Ilmu di Kampus STAI KH Zainuddin Mojosari Nganjuk
2. Nelly Fauziyah, M.H. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Sejarah
Peradaban Islam yang selalu sabar dan setia dalam membimbing pembuatan
Makalah ini.
3. Saudara – saudara Mahasiswa kelas PGMI yang selalu memberi semangat
penulis sehingga makalah ini bisa terselesaikan.
Walaupun penulis telah berupaya dalam segala kemampuan dan kekuatan
yang ada, namun penulis sadar dan masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca.
Akhirnya Hanya kepada Allah SWT penulis tawakkal dan senantiasa
berdo’a semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin.

Nganjuk, 11 juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Dinamika islam di indonesia.....................................................................3
B. Dinamika islam di malaysia......................................................................9
C. Dinamika islam di singapura.....................................................................14
D. Dinamika islam di brunei darussalam.......................................................17
E. Dinamika islam di thailand........................................................................25
BAB III : PENUTUP...........................................................................................30
A. Kesimpulan................................................................................................30
B. Saran..........................................................................................................32
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................33

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana islam telah menyebar dari timur tengah menuju Asia tengah
dan dari Afghanistan menuju india, maka islam menyebar dari berbagai wilayah
di india dan Arabia kesemenanjung Malaya dan kepulauan Indonesia. Islam
dikenalkan ke wilayah Asia Tenggara dan berkembang dalam bentuk berbeda jika
dibandingkan dengan bentuknya yang berkembang di timur tengah dan anak
benua India. Sementara pada beberapa daerah islam disebarkan melalui
penakhlukan Arab dan Turki, tetapi di Asia Tenggara islam disebarluaskan
melalui kegiatan kaum pedagang dan Sufi.
Mengenai kedatangan islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara
hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan
dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan
Arabia Selatan. Pada abad ke-6 sebelum Masehi kepulauan Melayu telah menjadi
tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah
menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah
yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan
islam pada warga sekitar pesisir.
Dari segi jumlah, hampir terdapat 388 juta orang di seluruh Asia Tenggara
yang mengaku sebagai Muslim. Berdasarkan kenyataan ini, Asia Tenggara
merupakan satu-satunya wilayah Islam yang terbentang dari Afrika Barat Daya
hingga Asia Selatan,yang mempunyai penduduk Muslim terbesar. Asia Tenggara
dianggap sebagai wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya.
Termasuk wilayah ini adalah pulau-pulau yang terletak disebelah timur lndia
sampai lautan Cina dan mencakup lndonesia, Malaysia dan Pilipina.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Masuk Dan Berkembangnya Islam di Indonesia?
2. Bagaimana Masuk Dan Berkembangnya Islam di Malaysia?
3. Bagaimana Masuk Dan Berkembangnya Islam di Singapura?
4. Bagaimana Masuk Dan Berkembangnya Islam di Brunei Darussalam?

1
5. Bagaimana Masuk Dan Berkembangnya Islam di Thailand?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Masuk Dan Berkembangnya Islam di Indonesia
2. Untuk Mengetahui Masuk Dan Berkembangnya Islam di Malaysia
3. Untuk Mengetahui Masuk Dan Berkembangnya Islam di Brunei Darussalam
4. Untuk Mengetahui Masuk Dan Berkembangnya Islam di Singapura
5. Untuk Mengetahui Masuk Dan Berkembangnya Islam di Thailand

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dinamika Islam di Indonesia


1. Masuknya islam ke Indonesia
Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh
atau ke delapan masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan
seorang wanita muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat
Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M. Sedangkan menurut laporan
seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudra Pasai dalam
perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M, Agama islam yang bermadzhab
Syafi’i telah mantap disana selama seabad. Oleh karena itu, abad XIII biasanya
dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.
Adapun daerah pertama yang dikunjungi adalah pesisir Utara pulau
Sumatera. Mereka membentuk masyarakat Islam pertama di Perlak Aceh
Timur yang kemudian meluas sampai bisa mendirikan kerajaan Islam pertama
di Samudera pasai, Aceh Utara.
Sekitar permulaan abad XV, Islam telah memperkuat kedudukannya di
Malaka, pusat rute perdagangan Asia Tenggara yang kemudian melebarkan
sayapnya ke wilayah-wilayah Indonesia lainnya. Pada permulaan abad tersebut,
Islam sudah bisa menjejakkan kakinya ke Maluku, dan yang terpenting ke
beberapa kota perdagangan di Pesisir Utara Pulau Jawa yangselama beberapa
abad menjadi pusat kerajaan Hindu yaitu kerajaan Majapahit. Dalam waktuya
ng tidak terlalu lama yakni permulaan abad XVII, dengan masuk islamnya
penguasa kerajaan Mataram yaitu Sultan Agung, kemenangan agama tersebut
hampir meliputi sebagian besar wilayah Indonesia.
Berbeda dengan masuknya islam ke Negara-negara di bagian dunia
lainnya yakni dengan kekuatan militer, masuknya islam ke Indonesia itu
dengan cara damai disertai dengan jiwa toleransi dan saling menghargai antara
penyebar dan pemeluk agama baru dengan penganut-penganut agama lama
(Hindu-Budha). Ia dibawa oleh pedagang-pedagang Arabdan Ghujarat di India
yang tertarik dengan rempah-rempah. Masuknya Islam melalui India

3
inimenurut sebagian pengamat, mengakibatkan bahwa islam yang masuk ke
Indonesia ini bukan islam yang murni dari pusatnya di Timur Tengah, tetapi
islam yang sudah banyak dipengaruhi paham mistik, sehingga banyak
kejanggalan dalam pelaksanannnya.
2. Perkembangan islam di Indonesia
a. Sumatera
Daerah yang dimasuki Islam dari kepulauan Indonesia adalah
Sumatera bagian utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena wilayah Sumatera
bagian Utara letaknya di tepi Selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal
dagang dari India ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab, Persi, dan Gujarat, yang
juga para mubalig Islam, banyak yang menetap di Bandar-bandar sepanjang
Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang
sebelumnya telah diIslamkan, sehingga terbentuknya keluarga Muslim.
Mereka mensyiarkan Islam dengan cara bijaksana, baik dengan lisan
maupun sikap dan perbuatan, terhadap sanak famili, para tetangga, dan
masyarakat sekitarnya.
Hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama, yaitu Samudra Pasai.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 1261 M, di pesisir timur Laut Aceh
Lhokseumawe (Aceh Utara), rajanya bernama Merah Silu, bergelar Sultan
Al-Malik As-Saleh. Beliau menikah dengan putrid Raja Perlak yang
memeluk agama Islam.
b. Jawa
Penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah
Leran/Gresik yang wafat tahun 1101 M dijadikan tonggak awal kedatangan
Islam di Jawa. Hingga pertengahan abad ke-13, bukti-bukti kepurbakalaan
maupun berita-berita asing tentang masuknya Islam di Jawa sangatlah
sedikit. Baru sejak akhir abad ke-13 M hingga abad-abad berikutnya,
terutama sejak Majapahit mencapai puncak kejayaannya, bukti-bukti proses
pengembangan Islam ditemukan lebih banyak lagi. Misalnya, penemuan
kuburan Islam di Troloyo, Trowulan, dan Gresik, juga berita Ma Huan

4
(1416 M) yang menceritakan tentang adanya orang-orang Islam yang
bertempat tinggal di Gresik.
Pertumbuhan masyarakat Muslim di sekitar Majapahit sangat erat
kaitannya dengan perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan
yang dilakukan orang-orang Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan
ekonomi di Kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Pengembangan Islam di
tanah Jawa dilakukan oleh para ulama dan mubalig yang kemudian terkenal
dengan sebutan Wali Sanga (sembilan wali).
c. Kalimantan
Sebelum Islam masuk ke Kalimantan, di Kalimantan Selatan terdapat
kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha, dan
Kahuripan yang terletak di hulu sungai Nagara dan Amuntai Kimi.
Menjelang kedatangan Islam, Kerajaan Daha diperintah oleh Maha
Raja Sukarana. Setelah beliau meninggal digantikan oleh Pangeran
Tumenggung. Hal ini menimbulkan kemelut keluarga, karena Pangeran
Samudra (cucu Maha Raja Sukarama) merasa lebih berhak atas takhta
kerajaan. Akhirnya Pangeran Samudra dinobatkan menjadi Raja Banjar oleh
para pengikut setianya, yang membawahi daerah Masik, Balit, Muhur,
Kuwin dan Balitung, yang terletak di hilir sungai Nagara.
Berdasarkan hikayat Banjar, Pangeran Samudra meminta bantuan
Kerajaan Demak (Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha,
dengan perjanjian apabila Kerajaan Daha dapat dikalahkan maka Pangeran
Samudra beserta rakyatnya bersedia masuk Islam. Ternyata berkat bantuan
tentara Demak, Pangeran Tumenggung dari Kerajaan Daha dapat
ditundukkan sesuai dengan perjanjian, akhirnya Raja Banjar, Pangeran
Samudra beserta segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan
Suryamullah.
d. Maluku dan Sekitarnya
Antara tahun 1400-1500 M (abad ke-15) Islam telah masuk dan
berkembang di Maluku, dibawa oleh para pedagang Muslim dari Pasai,
Malaka, dan Jawa. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi
ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam.

5
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke
Irian. Daerah-daerah Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah Miso, Jalawati,
Pulau Waigio dan Pulau Gebi
3. Dampak islam di Indonesia
Masuknya kebudayaan Islam dalam kebudayaan nasional, meliputi bahasa,
nama, adat istiadat dan kesenian:
a. Pengaruh Bahasa dan Nama Bahasa Indonesia
Sebagai bahasa nasional banyak terpengaruh dari bahasa Arab. Bahasa
ini sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa Indonesia. Tidak hanya
dalam bahasa komunikasi sehari-hari, bahkan dipergunakan pula dalam
bahasa surat kabar, dan sebagainya. Pengaruh Islam dalam bidang
nama, sungguh banyak sekali.
b. Pengaruh Adat Istiadat
Adat istiadat yang ada dan berkembang di Indonesia banyak
dipengaruhi oleh peradaban Islam. Diantara pengaruh itu adalah ucapan
salam kepada setiap muslim yang dijumpai, atau penggunaannya dalam
acara-acara resmi pemerintahan. Pengaruh lainnya adalah berupa
ucapan-ucapan kalimat penting dalam do’a. yang merupakan pengaruh
dari tradisi Islam yang lestari.
c. Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah
Pengaruh kesenian yang paling menonjol dalam hal ini terlihat dalam
irama qasidah dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran Islam. Syair
pujian yang mengagungkan nama-nama Allah yang sering diucapkan
oleh umat Islam, merupakan bukti pengaruh ajaran Islam terhadap
kehidupan beragama masyarakat Islam Indonesia. Begitu pula pengaruh
dalam bidang bangunan peribadatan. Banyak bangunan mesjid yang ada
di Indonesia, terpengaruh dari bangunan mesjid yang ada di Negara-
negara Islam, baik yang ada di Timur Tengah ataupun di tempat-tempat
lainnya di dunia Islam.
d. Pengaruh Dalam Bidang Politik
Ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaannya, banyak
sekali undur politik Islam yang berpengaruh dalam system politik

6
pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Misalnya tentang
konsep khalifatullah fil ardi dan dzilullah fil ardi. Kedua konsep ini
diterapkan pada masa pemerintahan kerajaan Islam Aceh Darussalam
dan kerajaan Islam Mataram.1

B. Dinamika Islam di Malaysia


1. Masuknya Islam ke Semenanjung Malaka
Tidak adanya dokumen yang lengkap mengenai kedatangan Islam ke
Malaysia menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari mana
Islam pertama kali menyebar di negara ini.
Azmi berpendapat bahwa Islam datang pertama kali ke Malaysia sejak
abad ke7 M. Pendapatnya ini berdasarkan pada sebuah argument bahwa pada
pertengahan abad tersebut, pedagang Arab Islam sudah sampai ke gugusan
pulau-pulau Melayu, dimana Malaysia secara geografis tidak dapat dipisahkan
darinya. Para pedagang Arab Muslim yang singgah dipelabuhan dagang
Indonesia pada paruh ketiga abad tersebut, menurut Azmi, tentu juga singgah
di pelabuhan- pelabuhan dagang di Malaysia.2
Sejalan dengan pendapat Azmi, Abdullah dkk. menegaskan: Para
pedagang ini singgah di pelabuhan-pelabuhan Sumatera untuk mendapatkan
barang-barang keperluan dan sementara menanti perubahan angin Mosun, ada
di antara mereka yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Tanah Melayu seperti
Kedah, Trengganu dan Malaka. Demikian dikatakan bahwa Islam telah tiba di
Tanah Melayu pada abad ke- 7M.3 Pada sebuah sisinya, memuat pernyataan
yang memerintahkan para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh
pada keyakinan Islam dan ajaran Rasulullah. Sisi lainnya memuat daftar
singkat mengenai 10 aturan dan mereka yang melanggarnya akan mendapat
hukuman.4

1
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994.
2
Wan Hussein Azmi,Tamadun Islam di Malaysia, Kuala Lumpur: Persatuan Sejarah Malaysia,
1980, hlm. 142
3
Hashim Abdullah dkk., Perspektif Islam di Malaysia, (Kuala Lumpur : Jabatan Pengajian Media
Universitas Malaya & Hizbi Sdn. Bhd, 1998), hlm. 2.
4
S.Q. Fatimi, Islam Comes to Malaysia, Singapore: SociologyResearch Institute, 1963, hlm. 60-
69.

7
Sumber-sumber spekulasi lainnya adalah menyangkut cara dan situasi
di mana islamisasi di Semenanjung Melayu ini terjadi. Mengenai asal-usul
penyebaran, perdebatan akademis berpusat di Arabia dan India. Sebagaimana
diketahui secara umum, sebelum Islam datang ke Tanah Melayu, orang-orang
Melayu adalah penganut animisme, hinduisme dan budhisme. Namun
demikian, sejak kedatangannya, Islam secara berangsurangsur mulai diyakini
dan diterima sebagai agama baru oleh masyarakat Melayu Nusantara.5
2. perkembangan islam di Malaysia
Berpedoman kepada beberapa fakta sejarah yang terdapat saat ini sama
ada dalam bentuk laporan, catatan, situasi kebudayaan masyarakat dan
inskripsi-inskripsi, ahli-ahli sejarah berpendapat terutama sejarahan daerah
berpendapat kedatangan Islam ke Nusantara berlaku pada abad ke-7 dan ke-8
Masehi. Sedangkan Sejarawan Barat berpendapat kedatangannya berlaku di
sekitar abad ke-13 Masehi. Ditanah Melayu kebanyakan para sejarawan daerah
mengandaikan kedatangannya disekitar abad ke-9 dan pada abad ke-12 Masehi.
Kebanyakan sejarawan Barat berpendapat berlaku di sekitar abad ke-15 Masehi
yang bermula dari Malaka. Namun demikian berdasarkan kepada kajian yang
lebih menyeluruh di samping terdapat beberapa penemuan baru diyakini
kedatangan Islam ke alam Melayu berlaku sejak abad ke-7 dan ke-8 Masehi
lagi.
Walaupun bagaimana pun penyebaran secara lebih pesat dan
menyeluruh didapati terjadi dalam abad ke-15 dan ke -16 Masehi. Terdapat
beberapa faktor yang mendorong penyebaran Islam secara lebih positif di saat
dimana antara faktor-faktor tersebut ada perkaitan atau pengaruh
mempengaruhi antara satu sama lain.
3. dampak islam di malaysia
Dampak Islam di Malaysia dapat dilihat dalam berbagai aspek
kehidupan sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Sebagai negara mayoritas
Muslim, Islam memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk identitas dan
tatanan masyarakat Malaysia. Berikut adalah beberapa dampak Islam yang
signifikan di Malaysia secara detail:
5
Syed Naquib al-Attas, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu, (Kuala Lumpur:
Universitas Kebangsaan Malaysia, 1972).

8
a) Hukum dan Sistem Peradilan
Islam adalah agama resmi di Malaysia, dan hukum Islam diterapkan
terutama dalam urusan pribadi, seperti pernikahan, perceraian, warisan, dan
hukum keluarga. Majelis hakim syariah bertanggung jawab atas pengadilan
dan penyelesaian kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum Islam.
Meskipun sistem peradilan umum juga ada, pengaruh hukum Islam dalam
sistem peradilan Malaysia cukup signifikan.
b) Politik
Islam juga memainkan peran penting dalam politik Malaysia. Partai-
partai politik berbasis Islam seperti Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dan
Partai Keadilan Rakyat (PKR) memiliki pengaruh politik yang besar dan
sering kali menjadi kekuatan penentu dalam pemilihan umum. Dalam
kerangka ini, isu-isu seperti implementasi hukum syariah dan perlindungan
hak-hak Muslim sering kali menjadi topik sentral dalam debat politik.
c) Pendidikan
Dampak Islam juga terlihat dalam sistem pendidikan Malaysia.
Sebagian besar sekolah di Malaysia menyediakan pendidikan Islam sebagai
bagian dari kurikulum, baik sebagai mata pelajaran terpisah maupun sebagai
komponen dalam mata pelajaran umum. Institusi pendidikan Islam seperti
universitas dan madrasah juga memberikan pendidikan tinggi dalam disiplin
ilmu Islam.
d) Budaya dan Kehidupan Sosial
Islam juga mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya di Malaysia.
Adat istiadat Islam diterapkan dalam perayaan-perayaan seperti Ramadan,
Hari Raya Aidilfitri, dan Hari Raya Aidiladha. Masjid-masjid adalah pusat
kegiatan keagamaan dan juga menjadi tempat pertemuan komunitas
Muslim. Nilai-nilai Islam seperti keadilan, toleransi, dan keramahtamahan
juga tercermin dalam budaya Malaysia secara luas.
e) Ekonomi
Islam juga memiliki dampak dalam sektor ekonomi Malaysia. Prinsip-
prinsip ekonomi Islam, seperti larangan riba (bunga), diterapkan dalam

9
sistem keuangan Islam yang berkembang pesat. Bank-bank Islam
menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah, seperti pembiayaan tanpa riba (murabahah) dan bagian
keuntungan (mudharabah). Selain itu, industri halal juga berkembang di
Malaysia, dengan standar dan sertifikasi halal yang diatur sesuai dengan
prinsip-prinsip agama Islam.
meskipun Islam memiliki dampak yang signifikan di Malaysia, penting
untuk dicatat bahwa negara ini juga memiliki keragaman agama dan etnis yang
penting. Konsep negara berbilang kaum di Malaysia menghargai keragaman.

C. Dinamika Islam Di Singapura


1. Masuknya islam ke singapura
Menurut catatan sejarah, Islam pertama kali masuk ke Asia Tenggara
pada abad ke-7, yang dibuktikan dengan adanya cerita dari China yang berasal
dari Dinasti Tang. Proses masuknya Islam di Singapura terjadi bersamaan
dengan masuknya para pedagang Muslim dari Arab dan Persia, yang
berlangsung pada abad ke-8 hingga abad ke-11. Hal ini dipengaruhi oleh
meningkatnya aktivitas perdagangan laut saat itu. Seperti diketahui, karena
lokasinya yang strategis, yaitu di jalur pelayaran dan perdagangan dunia, kota-
kota pesisir dan pelabuhan di Singapura pun menjadi pemukiman bagi para
pedagang Muslim dari berbagai negara. Para pedagang tersebut tidak hanya
singgah, tetapi beberapa di antaranya juga ada yang menetap dan berkeluarga
di wilayah tersebut. Dengan demikian, Islam diduga kuat telah hadir di
Singapura sejak abad ke-8
2. Perkembangan islam di singapura
Perkembangan Islam di Singapura merupakan hasil dari sejarah panjang
yang melibatkan berbagai aspek seperti migrasi, pendidikan, kebijakan
pemerintah, dan peran komunitas Muslim dalam membangun dan memperkuat
identitas Islam di negara tersebut. Berikut ini adalah penjelasan secara rinci
mengenai perkembangan Islam di Singapura:
a) Kemerdekaan dan Pembentukan Negara

10
Setelah Singapura merdeka dari Malaysia pada tahun 1965,
pemerintah berkomitmen untuk mendorong harmoni antaragama dan
membangun masyarakat multikultural. Islam diakui sebagai salah satu
agama utama di Singapura bersama dengan Buddha, Hindu, dan Kristen.
b) Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS)
Pada tahun 1968, pemerintah Singapura mendirikan Majelis Ugama
Islam Singapura (MUIS) sebagai badan otonom untuk mengurus urusan
Islam di negara tersebut. MUIS bertanggung jawab untuk mengatur masjid,
menentukan kalender Islam, mengelola pendidikan Islam, dan
menyelenggarakan kegiatan keagamaan lainnya.
c) Pendidikan Islam
Pemerintah Singapura mendukung pendidikan Islam dan memastikan
bahwa siswa Muslim mendapatkan pendidikan agama yang baik di sekolah-
sekolah. Sejak tahun 1992, sistem pendidikan Islam terpadu diperkenalkan
untuk memperkuat pemahaman agama pada siswa Muslim.6
d) Pembangunan Masjid dan Pusat Islam
Pemerintah Singapura mendukung pembangunan masjid dan pusat
Islam di berbagai wilayah negara tersebut. Hal ini memastikan bahwa umat
Muslim memiliki akses yang memadai terhadap tempat ibadah dan fasilitas
keagamaan. Pemerintah juga memberikan hibah dan bantuan untuk
perawatan dan perbaikan masjid.7
e) Peningkatan Kerjasama Internasional
Singapura terlibat dalam kerjasama internasional dalam bidang Islam
dan mendorong pemahaman lintas budaya. Contohnya adalah Konferensi
Agama-Agama Dunia Singapura yang diadakan pada tahun 2019 untuk
mempromosikan dialog dan kerjasama antar agama.8
D. Dinamika Islam Di Brunei Darussalam
1. Masuknya islam ke brunei darussalam

6
"Religious Education in Singapore: A Historical Perspective" Shazlin Shaharuddin, Jurnal Islam
Nusantara, 2019.
7
"A Study on Mosque Development in Singapore" - Yeo Jiahui, Universitas Nasional Singapura,
2016
8
"Singapore Summit: Promoting Common Values and Collaboration among World Religions" -
Asia-Europe Foundation, 2019

11
Islam diperkirakan telah datang ke Brunei sejak abad ke-15. Catatan
Portugis oleh de Brito tahun 1514, menyatakan bahwa raja Brunei masih belum
masuk Islam tetapi para pedagangnya sudah Muslim. Laporan lain
menyebutkan ketika Pegaffeta mendarat di pantai Brunei tahun 1521, ia telah
melihat adanya kota dengan penduduk yang padat. Sultan tinggal di sebuah
pemukiman yang dikelilingi benteng. Pendatang disambut dengan upacara
kebesaran. Walaupun memberikan dukungan kepada Muslim, tetapi raja
Awang Alak Betatar baru memeluk Islam pada masa kemudian dan diberi gelar
Sultan Muhammad Shah (1363-1402). 298 Dialah sultan Brunei pertama dan
penguasa Brunei saat ini merupakan keturunannya.
Secara tradisional, sultan bertanggung jawab terhadap penegakan tradisi
Islam, meski tanggung jawab tersebut biasanya secara resmi didelegasikan
kepada pejabat yang ditunjuk. Pada tahun 1402, Sultan Muhammad Syah
digantikan oleh Sultan Ahmad (1408-1425). Dengan Islam, Brunei
mempertegas dan memperluas perannya sebagai kekuasaan dagang yang kuat
dan independen. Usaha dagang Brunei dan wilayah kekuasaannya bertambah
bersamaan dengan penyebaran Islam yang meliputi kerajaan-kerajaan Melayu
di Borneo dan Filipina.
Selama penyebaran Islam tahap awal, banyak ulama Arab yang menikah
dengan keluarga kerajaan Brunei. Yang sangat terkenal di antaranya adalah
Syarif Ali dari Taif yang kemudian menikah dengan saudara perempuan sultan
Brunei kedua. Syarif Ali berikutnya naik tahta sebagai Sultan Brunei ketiga
pada tahun 1425. “Darussalam” adalah term Arab yang ditambahkannya pada
kata Brunei, berarti negeri yang damai, untuk menegaskan Islam sebagai
agama resmi negara dan untuk meningkatkan syiarnya. Dialah orang pertama
yang mendirikan mesjid dan memperkuat keyakinan Islam di Brunei.
Syarif Ali yang juga dikenal dengan Sultan Berkat digantikan putranya
Sultan Sulaiman, (1432-1485). Brunei mencapai masa kejayaannya pada masa
pemerintahan sultan ke-5, Nakhoda Ragam, yang bergelar Sultan Bolkiah
(1485-1584). Ia berhasil menaklukkan seluruh Borneo sampai bagian utara
Luzon, kepulauan Filipina.

12
Brunei pernah mengalami perang singkat dengan Spanyol yang
menyebabkan ibu kota Brunei diduduki Spanyol. Meski pada akhirnya
kesultanan memenangkan perang dengan Spanyol namun banyak wilayah
kekuasaannya yang hilang. Kemunduran kerajaan Brunei mengalami
puncaknya pada abad 19, ketika Raja Putih dari Serawak menguasai sebagian
wilayah kekuasaan Brunei, hingga hanya menyisakan wilayah seperti sekarang
ini. Brunei kemudian dijajah oleh Inggris. Meski tidak melepaskan
kedaulatannya kepada Inggris, namun perjanjian tahun 1888, menjadikan
Kesultanan Brunei sebagai wilayah protektorat Inggris. Dalam prakteknya
Inggris tetap mencampuri urusan dalam negeri Brunei. Hal ini karena Brunei
mau menerima penasehat Inggris, yang memberikan nasehatnya selain
menyangkut persoalan agama. Agama tetap memainkan peranan penting dalam
masyarakat. Demikian juga bahasa Melayu tetap menjadi media komunikasi
dan pengajaran agama dalam masyarakat Muslim Brunei.
2. Perkembangan Kontemporer Islam di Brunei Brunei
Memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1984. Konstitusi
Brunei menegaskan bahwa agama resmi Brunei Darussalam adalah Islam
mengikut mazhab Shafi’i. Meski agama lain seperti Kristen, Budha, dan Hindu
dapat dianut dan dilaksanakan secara damai dan harmonis, namun pemerintah
menegaskan sejumlah batasan bagi pemeluk agama non-Islam, antara lain
pelarangan bagi non-Muslim untuk menyebarkan ajaran agamanya.
Tidak dibenarkan satu sekolahpun, termasuk sekolah swasta mengajarkan
ajaran agama selain Islam, termasuk materi perbandingan agama. Berbagai
pemeluk agama hidup berdampingan secara damai, namun interaksi gereja
terhalang oleh etos Islam yang dominan yang tidak memperbolehkan pemeluk
Islam mempelajari keyakinan agama lain. Berbagai pertemuan dan acara
seremonial dittutup dengan doa. Pada setiap upacara kenegaraan, non-Muslim
diharuskan memakai pakaian nasional yang mencakup tudung kepala bagi
perempuan dan kopiah bagi laki-laki, kostum yang relatif identik dengan
busana Muslim.
Di sisi lain, pemerintah melarang jual beli minuman keras. Sultan juga
melarang pergerakan al-Arqam yang dinilai banyak kalangan sebagai gerakan

13
yang menyebarkan ajaran sesat. Hal ini mencerminkan kokohnya pendirian
pemerintah dalam menghadapi organisasi sempalan Islam.
Acara-acara upacara keagamaan yang banyak tertera dalam kalender
Muslim memberikan gambaran tentang bagaimana ideologi nasional itu
diungkapkan dalam kehidupan berbangsa. Dalam aspek hukum, hukum Brunei
mencakup pelarangan khalwat (hubungan intim namun tidak sampai
melakukan zina antara dua jenis kelamin di luar hubungan pernikahan) dan
larangan mengkonsumsi minuman yang memabukkan.
Pejabat agama selalu melakukan razia makanan tidak halal dan
mengandung alcohol. Mereka melakukan monitoring ke sejumlah restoran dan
supermarket untuk memastikan bahwa yang mereka sajikan adalah makanan
halal. Pegawai restoran yang ketahuan melayani Muslim makan di siang hari
Ramadhan juga dapat diperkarakan dan dihukum.
3. Dampak islam di Brunei Drussalam
Dampak Islam di Brunei Darussalam dapat dilihat dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk politik, sosial, budaya, dan pendidikan. Berikut ini adalah
penjelasan secara detail mengenai dampak Islam di Brunei Darussalam:
a) Kehidupan Politik:
1) Sistem Pemerintahan: Islam adalah agama resmi negara dan menjadi
landasan bagi sistem pemerintahan Brunei Darussalam. Negara ini
menganut monarki absolut dengan sultan sebagai kepala negara dan
kepala agama. Sistem pemerintahan ini berakar dalam prinsip-prinsip
Islam yang ditegaskan dalam konstitusi negara.9
2) Implementasi Syariah: Brunei Darussalam menerapkan hukum syariah
secara bertahap sejak tahun 2014. Implementasi ini mencakup hukuman
yang lebih berat untuk pelanggaran seperti pencurian, perzinahan, dan
penghinaan terhadap Islam.10

b) Kehidupan Sosial:
9
"The Brunei Sultanate: The Establishment of Islam and its Socio-Political Influence" - Ooi Keat
Gin, Jurnal Sejarah, 2017.
10
"Brunei Darussalam Country Report" - International Religious Freedom Report 2020,
Departemen Luar Negeri AS.

14
1) Identitas dan Kebanggaan Keislaman: Islam sangat mempengaruhi
identitas dan kebanggaan masyarakat Brunei Darussalam. Mayoritas
penduduk Brunei mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim dan
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2) Norma dan Etika Sosial: Islam mempengaruhi norma dan etika sosial di
Brunei Darussalam. Misalnya, norma kesopanan dan tata krama, seperti
pakaian yang sopan dan penghormatan terhadap orang tua dan otoritas
agama, sangat ditekankan dalam masyarakat Brunei.
c) Kehidupan Budaya:
1) Seni dan Musik Islam: Islam memiliki pengaruh yang signifikan dalam
seni dan musik di Brunei Darussalam. Seni khat (kaligrafi Arab), seni
ukir kayu, dan musik gambus (sejenis alat musik) adalah contoh seni
dan musik yang terkait dengan Islam.
2) Festival dan Perayaan Islam: Brunei Darussalam merayakan berbagai
festival dan perayaan Islam dengan antusias. Contohnya adalah
perayaan Hari Raya Aidilfitri, Hari Raya Aidiladha, dan Mawlid Nabi,
yang menjadi momen penting bagi masyarakat Muslim untuk bersatu
dan merayakan keagamaan mereka.
d) Pendidikan:
1) Pendidikan Agama: Pendidikan agama Islam merupakan bagian integral
dari kurikulum pendidikan di Brunei Darussalam. Mata pelajaran
agama Islam diajarkan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat
menengah.11
2) Institut Pengajian Tinggi Islam: Brunei Darussalam memiliki
Universitas Sultan Sharif Ali, yang merupakan institusi pendidikan
tinggi Islam utama di negara tersebut. Universitas ini menawarkan
program sarjana dan pascasarjana dalam berbagai bidang studi Islam.
E. Dinamika Islam Di Thailand
1. Masuknya islam ke Thiland

11
"The Development of Education in Brunei Darussalam: The Modern Period" - Lim Beng Soon,
Universiti Brunei Darussalam, 2017.

15
Islam diperkirakan datang di Thailand sekitar pada abad ke- 10 atau 11
melalui jalur perdagangan. Yang mana penyebaran Islam ini dilakukan oleh
para guru sufi dan pedagang yang berasal dari wilayah Arab dan pesisir India.
Wilayah pertama yang menerima Islam adalah Patani. Patani dikenal memiliki
pelabuhan yang strategis pada zamannya. Selain itu ada yang mengatakan
bahwa Islam masuk ke Thailand melalui Kerajaan Samudra Pasai di Aceh.
Salah satu bukti yang menguatkan pendapat ini adalah ditemukannya sebuah
batu nisan yang bertuliskan Arab di dekat Kampung Teluk Cik Munah, Pekan
Pahang yang bertepatan pada tahun 1028 M.
Perdagangan merupakan perintis proses islamisasi dan perkembangan
politik kerajaan-kerajaan maritim diwilayah kepulauan di abad ke-15, 16 dan
17. Perdagangan juga pulalah yang merupakan faktor dominan yang
mendekatkan Islam dengan kerajaan Ayuthaya
2. Perkembangan islam di Thailand
Proses masuknya islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam
mengakui sisi kerajaan Pattani Raya (atau lebih dikenal oleh penduduk muslim
Thai dengan sebutan Pattani Darussalam). Pattani berasal dari kata Al Fattani
yang berarti kebijaksanaan atau cerdik karena di tempat itulah banyak lahirnya
ulama dan cendekiawan muslim yang terkenal.
Provinsi Pattani di bagian selatan Thailand, dihuni oleh mayoritas
muslim yang jumlahnya mencapai angka 80%. Sebagian kecilnya lagi, muslim
bermukim Thailand Tengah dan Utara. Muslim yang bermukim di Thailand
Selatan, disebut muslim Melayu, sedangkan yang bermukim di Thailand
Tengah dan Utara disebut muslim Thai. Populasi muslim Thai jauh lebih
majemuk daripada penduduk muslim Melayu di Thailand.
Perkembangan islam di Thailand semakin pesat saat beberapa pekerja
muslim dari Malaysia dan Indonesia masuk ke Thailand pada akhir abad ke-19.
Saat itu mereka membantu kerajaan Thailand untuk membangun beberapa
kanal dan sistem perairan di Krung Theyp Mahanakhon (yang sekarang dikenal
sebagai Propinsi Bangkok). Beberapa keluarga muslim bahkan mampu
menggalang dana dan mendirikan masjid untuk sarana ibadah masyarakat
muslim di Thailand. Masjid tersebut bernama Masjid Jawa yang didirikan pada

16
tahun 1949 oleh warga Indonesia dan komunitas muslim asli Thailand. Tanah
masjid tersebut merupakan hasil wakaf dari Almarhum Haji Muhammad Saleh,
seorang warga Indonesia yang berasal dari Jawa.
Selain itu pemerintah Thailand selama 10 terakhir ini memberikan
pelayanan ibadah haji dan umrah gratis bagi umat Islam yang tinggal di
Thailand. Pihak pemerintah Thailand telah menyiapkan penerbangan langsung
dari bandara di Narathiwat sehingga tidak perlu lagi ke bandara di Bangkok
atau bandara Hat Yai.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Indonesia
a) Masuknya Islam: Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan dan
kontak dengan pedagang Arab pada abad ke-13. Penyebaran yang signifikan
terjadi pada abad ke-16 melalui kerajaan-kerajaan Islam seperti Kesultanan
Demak, Kesultanan Banten, dan Kesultanan Mataram.
b) Perkembangan Islam: Islam berkembang dengan adanya keragaman budaya
dan kepercayaan di Indonesia. Konsep Islam Nusantara muncul,
menggabungkan nilai-nilai Islam dengan kepercayaan-kepercayaan
lokal.Pesantren dan ulama memainkan peran penting dalam pendidikan dan
penyebaran ajaran Islam.
c) Dampak Islam: Islam memiliki dampak yang kuat di Indonesia. Mayoritas
penduduk Indonesia adalah Muslim, dan Islam mempengaruhi sistem
hukum, kehidupan sosial, budaya, seni, dan arsitektur. Indonesia menjadi
pusat kegiatan keagamaan dan memiliki tradisi Islami yang kaya.
2. Malaysia
a) Masuknya Islam: Islam masuk ke Malaysia melalui perdagangan dan kontak
dengan pedagang Arab dan India pada abad ke-13. Kesultanan Malaka
menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah ini.
b) Perkembangan Islam: Islam berkembang pesat di Malaysia dengan adanya
kerajaan-kerajaan Islam seperti Kesultanan Johor, Kesultanan Perak, dan
Kesultanan Kelantan. Islam menjadi agama resmi dan berperan dalam
sistem politik dan hukum.
c) Dampak Islam: Islam mempengaruhi budaya dan identitas Malaysia.
Masjid-masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan dan Malaysia memiliki
tradisi keagamaan yang kuat seperti bulan Ramadhan dan Hari Raya. Islam
juga memberikan kontribusi penting dalam seni, sastra, dan arsitektur
Malaysia.
3. Singapura

18
a) Masuknya Islam: Islam masuk ke Singapura pada abad ke-14 melalui
perdagangan dan kontak dengan pedagang Arab dan India.
b) Perkembangan Islam: Islam berkembang dengan adanya masyarakat
Muslim seperti suku Melayu dan India di Singapura. Masyarakat Muslim
memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan politik.
c) Dampak Islam: Islam memberikan kontribusi dalam membentuk budaya dan
identitas Singapura. Masjid-masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan, dan
Islam memainkan peran penting dalam tradisi dan festival agama.
4. Brunei Darussalam
a) Masuknya Islam: Islam masuk ke Brunei pada abad ke-15 melalui kontak
dengan pedagang Arab dan pengaruh Kesultanan Malaka.
b) Perkembangan Islam: Islam menjadi agama resmi di Brunei Darussalam,
dan Kesultanan Brunei memainkan peran penting dalam penyebaran dan
perkembangan agama ini.
c) Dampak Islam: Islam mempengaruhi kehidupan sosial, budaya, dan politik
di Brunei Darussalam. Kebijakan pemerintah didasarkan pada prinsip-
prinsip Islam, dan Brunei Darussalam memiliki tradisi dan perayaan Islami
yang kuat.
5. Thailand
a) Masuknya Islam: Islam masuk ke Thailand pada abad ke-13 melalui
perdagangan dan kontak dengan pedagang Muslim dari India, Persia, dan
Arab.
b) Perkembangan Islam: Mayoritas Muslim di Thailand adalah etnis Melayu di
wilayah selatan Thailand. Mereka membentuk masyarakat Muslim yang
kuat dengan budaya dan tradisi unik.
c) Dampak Islam: Islam memberikan kontribusi dalam membentuk budaya dan
identitas Muslim di wilayah selatan Thailand. Masjid-masjid menjadi pusat
kegiatan keagamaan dan Thailand memiliki tradisi keagamaan yang kaya.

B. SARAN
Islam adalah agama yang damai. Islam masuk ke Indonesia bukan dengan
peperangan ataupun penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia

19
justru dengan cara damai berkat kegigihan para ulama. Maka dari itu melalui
makalah ini kita di ajarkan untuk dapat berdamai dengan orang-orang disekitar
kita. Hindarilah segala pertengkaran yang dapat merusak hubungan silaturrahmi
kita.

20
DAFTAR RUJUKAN
Suminto, Aqid., Politik Islam Hindia Belanda, Jakarta: Pustaka LP3ES
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994.
Wan Hussein Azmi, ‘Islam di Malaysia: Kedatangan dan Perkembangan (abad 7-
20M)’, dalam Azizan bin Abdul Razak, Tamadun Islam di Malaysia, Kuala
Lumpur: Persatuan Sejarah Malaysia, 1980,.
Hashim Abdullah dkk., Perspektif Islam di Malaysia, (Kuala Lumpur : Jabatan
Pengajian Media Universitas Malaya & Hizbi Sdn. Bhd, 1998),
S.Q. Fatimi, Islam Comes to Malaysia, Singapore: SociologyResearch Institute,
1963,.
A.H. Johns, Islam in Southeast Asia, Reflection and New Directions, dalam
Indonesia, Vol. 19 April 1975,
Sanuardi. 2018. Islam Di Thailand. Tasmuh: Jurnal Studi Islam. Volume 10.

21

Anda mungkin juga menyukai