Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Budaya Jawa
Di Susun Oleh:
2-B
FAKULTAS SYARIAH
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta Nabi Muhammad SAW
menyelesaikan pembuatan makalah pada mata kuliah Islam dan Budaya Jawa
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk
makalah ini untuk materi evaluasi kami, supaya makalah ini nantinya akan menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan
adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan edukasi mengenai Islam dan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….………………………….......i
DAFTAR ISI…………………………………………..…………………........ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN………………………..…………………................1
B. RUMUSAN MASALAH………………………….………………......1
C. TUJUAN……………………………………….………………….......2
BAB II PEMBAHASAN
AGAMA ISLAM…………………………………………………….10
ISLAM………………………………………………………………..12
A. KESIMPULAN…………………………………………………....…19
DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………..20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu Islam yang meramaikan dunia agama Nusantara adalah Islam
Jawa yang biasa disebut Islam Kejawen. Jawa merupakan satu daerah yang
merupakan wilayah Indonesia yang paling padat. Dari sekian banyaknya penduduk
Agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW yang berisikan syariat – syariat
cemoohan para kaum kafir saat itu. Akan tetapi Rasulullah tetap berjuang
nilai – nilai Islam. Oleh karena itu, penting dirasa untuk kita mengetahui perjuangan
para Pendakwah Islam di Jawa ini agar tumbuh di sanubari kita rasa syukur dan
B. Rumusan Masalah
Islam?
1
3. Bagaimana peran walisongo dalam menyebarkan Islam di Jawa?
C. Tujuan
agama Islam.
Jawa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
kekayaan yang melimpah. Oleh karena itu, sejak abad awal Masehi telah tercipta
daerah di daratan Asia Tenggara. Wilayah barat Nusantara dan sekitar Malaka
sejak jaman dulu merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian para pedagang
luar karena hasil bumi yang diperdagangkan di sana. Oleh karena itu, ia menjadi
Pedagang – pedagang muslim asal Arab, Persia, dan India juga ada yang
sampai ke kepulauan Indonesia sejak abas ke-7 M. (1H.), ketika islam pertama kali
berkembang di Timur Tengah. Melalui Malaka, hasil hutan dan rempah – rempah
dari seluruh pelosok Nusantara dibawa ke Cina dan India, terutama Gujarat yang
mata rantai pelayaran yang penting. Menurut J.C. Van Leur, berdasarkan berbagai
cerita perdagangan, dapat diperkirakan bahwa sejak 674 M. telah ada koloni –
koloni Arab di barat laut Sumatera, yaitu di Barus, daerah penghasilan kapur barus
terkenal.2
1
Ahmad Khalil, Islam Jawa Sufisme Etika dan Tradisi Jawa (Malang: UIN MALANG PRESS, 2008)
hlm. 50
2
Ibid., hlm.51
3
Perkembangan dan pelayaran yang bersifat internasional antara negeri –
negeri di Asia bagian barat dan timur mungkin disebabkan oleh kegiatan –kegiatan
kerajaan Islam di Bawah Banu Umaiyah di bagian Barat dan kerajaan Cina masa
Dinasti Tang di Asia bagian Timur dan juga kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.
Adanya koloni itu, diduga sejauh yang paling dapat dipertanggung jawabkan
adalah bahwa para pedagang Arab tersebut hanya berdiam untuk menunggu
datangnya musim yang baik bagi pelayaran mereka. Waktu Marco Polo dengan
ayah dan pamannya tinggal untuk beberapa bulan di Sumatra Utara sebagai utusan
Kublai Khan pada 1292 M. ia mencatar bahwa sebuah kota pesisir yang bernama
tahun 1400 upaya mengurangi gerak dakwah Islam kepada para pedagang dari
Jawa Timur oleh Majapahit di seluruh Nusantara telah berhenti total. Sejak saat
itu para pedagang Persia dan Gujarat yang membawa sutra halus, perhiasan, dan
manik – manik kalung dari Cambay untuk ditukar dengan perdagangan dari
bersamaan, tahun 1416 dari seorang Cina yang telah memeluk Islam memberitakan
bahwa di pulau jawa telah tinggal orang – orang asing yang beragama Islam,
mereka berasal dari wilayah barat. Orang Jawa saat itu masih belum memeluk
agama Islam. Orang asing ini kemudian menikah dengan warga masyarakat
3
Ibid., hlm.52
4
Ibid., hlm.53
4
setempat. Oleh adanya aturan yang tidak membolehkan menikah dengan orang
yang beda agama, perempuan daerah ini harus “di-islam-kan” dulu. Lambat laun
Pada tahun 1526 Bantam, Jawa Barat, memeluk agama Islam dan
berkembang menjadi kerajaan yang kuat. Pada waktu yang bersamaan, Demak,
yang berada di Jawa Tengah telah menjadi kesultanan yang kuat dan memegang
kekuasaan utama di pesisir utara Jawa. Ketika kaum imperialis Portugis dengan
memilih Demak sebagai sekutu untuk bertahan. Dengan diterimanya Islam, kraton
utara. 6
itu, tidak salah kalau ada bermacam pendapat tentang asal – muasal masuknya
ke Jawa. Oleh karena itu, ada yang mengatakan bahwa sampai berdirinya kerajaan
– kerajaan Islam, perkembangan agama Islam di Indonesia dapat dibagi dalam tiga
5
Ibid., hlm54-55
6
Ibid., hlm.57
7
Ibid., hlm. 58
5
1. Jalur – Jalur Masuknya Islam di Jawa
diantaranya:
a. Jalur Kamboja
Campa dijadikan bukti bahwa Islam masuk ke pulau Jawa berasal dari
Kamboja.
b. Jalur Arab
c. Jalur India
nusantara
6
Pandangan ini didukung adanya batu nisan Malik Ibrahim berasal dari
Gujarat. John F. Cady dalam bukunya South East Asia, its Historical
d. Jalur Cina
didasarkan dari cerita dari Jawa Timur yang berasal dari Serat Kandha
perempuan Cina. Anggapan ini dikuatkan oleh cerita yang beredar di Jawa
Barat yang menyebutkan Raja Demak sebagai Pati Raja Cina, Hikayat
Mongolis.
sebelumnya bahwa asal usul Islam adalah dari para guru sufi yang dalam
keagamaan.9
8
Aris Widodo, Islam dan Budaya Jawa (Yogyakarta:Fakultas Syariah IAIN Surakarta Fakultas
Syariah, 2016) hlm. 21
9
Ibid., hlm. 22
7
2. Teori Teori Masuknya Islam di Nusantara :
a. Teori Gujarat
berasal dari bangsa Gujarat (Cambay), india. Teori ini berdasar pada:
dan Bernard H.M. Vlekke. Teori ini lebih memusatkan perhatiannya pada
Pasai.
b. Teori Makkah
atau penolakan terhadap teori Gujarat. Teori ini masuk ke jawa pada abad
pertama Hijriyah atau abad ke-7 M dan pembawanya berasal dari bangsa
8
abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina dari Hikayat
Dinasti Tang.10
pengaruh Mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan
Hanafi.
Teori mekkah didukung oleh Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold.
politik islam.
c. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa islam masuk ke jawa pada abad ke-13
seperti berikut:
1419 di Gresik.
10
Ngamar, Abu dkk. LKS MTS Sejarah Kebudayaan Islam (Sragen:AKIK Pustaka, 2016), hlm.2
9
4) Kesamaan ajaran sufi yang dianut Syeikh Siti Jennar dengan sufi dari
Iran.
1. Melalui perdagangan
bagian dalam perdagangan dari negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan,
islam.
2. Melalui Pendidikan
11
Ibid., hlm.3
10
Seperti Sunan Ampel yang mendirikan pondok pesantren Ampel
Fatah.Dipesantren atau pondok itu calon ulama, kyai dan guru mendapatkan
3. Melalui Kesenian
peninggalan seni bangunan, seni pahat, seni musik dan yang terkenal adalah
mementaskan wayang.
4. Melalui Perkawinan
dalam penyebaran agama islam. Karena jika terjadi perkawinan antara anak
bangsawan atau anak raja atau anak adipati, karena mereka adalah orang-
5. Melalui Tasawuf
11
Penyebaran islam tasawuf tidak kalah pentingnya. Tasawuf
merupakan ajaran atau cara untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada
terkenal diantara lain Hamzah Fansuri, Syamsudin, Syekh Abdul Samad dan
Nurudin ar-Raniri.12
6. Melalui dakwah
pedagang. Para mubalig itu bisa jadi juga para sufi pengembara.13
Wali Songo adalah wali sembilan, Wali Songo adalah sembilan ulama yang
dianggap sebagai orang – orang yang telah dekat dengan Allah SWT, terus –
manusia pada umumnya. Kesembilan ulama ini adalah pelopor penyebaran agama
12
Ibid., hlm.8
13
Sunarto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2012) hlm.10
12
Maulana Malik Ibrahim berasal dari Persia. Beliau mengajarkan cara
dalam misinya mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu
tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selain itu, ia juga sering
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel lahir di Campa, Aceh pada tahun 1401 dengan nama
asli Raden Rahmat. Sunan Ampel adalah penerus cita – cita serta perjuangan
ibu kota Bintaro. Pada awal penyiaran agama Islam di Pulau Jawa, Sunan
bid’ah. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak dan
3. Sunan Bonang
14
Ngamar, Abu dkk. LKS MTS Sejarah Kebudayaan Islam (Sragen:AKIK Pustaka,2016) hlm. 52
13
Sunan Bonang lahir di Surabaya pada tahun 1465 M. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di
seperti Madura, Bawean, Kangean, Ternate, dan Tidore. Sunan giri terkenal
gendi ferit, jor gula, cublak – cublak suweng, dan ilir – ilir.
5. Sunan Drajat
tembang Jawa yang sampai saaat ini masih digemari masyarakat, yaitu
14
pangkur. Hal yang paling menonjol dalam dakwah yanng dilakukan oleh
umum serta menyatuni anak yatim dan fakir miskin merupakan suatu
6. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Nama kecil Sunan
Kalijaga adalah Raden Mas Syaid. Ketika para wali memutuskan untuk
gamelan sebagai media dakwah, orang yang paling berjasa dalam hal ini
wayang purwa atau wayang kulit yang bercorak Islam seperti saat ini. Sunan
mengenai etika. Beliau juga berjasa dalam pengembangan seni suara, seni
7. Sunan Kudus
keahlian khusus dalam ilmu fikih, usul fikih, tauhid, hadis, tafsir, serta
15
Ibid., hlm.53
15
logika. Oleh karena itu, di antara Wali Songo yang ia mendapatkan gelar
waliyyul ‘ilmi atau orang yang kuat ilmunya. Sunan Kudus dalam
8. Sunan Muria
Gunung Muria yang terletak 18 km sebelah utara kota Kudus. Ciri khas
Sunan Muria dalam upaya menyiarkan agama Islam adalah menjadikan desa
bertempat tinggal di desa dan bergaul dengan rakyat biasa. Cara yang
16
Ibid., hlm.53-54
16
D. Bukti bahwa Islam telah masuk di Jawa
a) Makam
Bukti sejarah yang paling factual ditemukannya Batu nisan kubur Fatimah
binti Maemun di Leran Gresik yang berangka tahun 475 H (1082M), pada
b) Masjid
Sumber sejarah dalam arkeologi yang berupa bangunan masjid juga banyak
c) Ragam Hias
Dengan diterimanya ajaran islam sebagai penuntun hidup yang baru di Jawa,
beberapa ragam hias baru, yaitu kaligrafi, stiliran. Epitaph pada beberapa
17
dengan menggunakan huruf-huruf arab, mencul pula ragam hias baru, yaitu
17
Kholiq,Muhammad.”MakalahSejarahMasuknyaIslamDiJawa.”mcholieq.blogspot
.com. http://mcholieq.blogspot.com/2014/02/makalah-sejarah-masuknya-islam-
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat kita ketahui bahwa agama Islam masuk ke pulau
Jawa dan mulai berkembang hingga sekarang. Islam masuk ke pulau Jawa dari
berbagai jalur. Perkembangan Islam di pulau Jawa tidak lepas dari perjuangan syiar
agama yang dilakukan oleh para Wali Sanga. Masyarakat Jawa mudah menerima
ajaran agama Islam yang disebarkan oleh para Wali Sanga. Wali Sanga
tersendiri dimata masyarakat pulau Jawa yang memang tak dapat dipisahkan dari
kesenian.
Dengan kerendahan hati penulis mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca agar kesalahan – kesalahan dalam malakah ini dapat tergantikan oleh
19
Daftar Pustaka
Khalil, Ahmad. 2008. Islam Jawa Sufisme Etika dan Tradisi Jawa. Malang: UIN
MALANG
Ngamar, Abu dkk. 2016. LKS MTS Sejarah Kebudayaan Islam. Sragen:AKIK Pustaka
Widodo, Aris. 2016. Islam dan Budaya Jawa. Yogyakarta:Fakultas Syariah IAIN
SurakartaFakultas Syariah
http://mcholieq.blogspot.com/2014/02/makalah-sejarah-masuknya-islam-di-
jawa.html
20