Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

“PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI KAWASAN ASIA TENGGARA”

Guru : Fata Dzaky Spd


D
I
S
U
S
U
N
Oleh : kelompok 1

 AHMAD FAUZI RIDHA FADILLA


 CINDY AULIA
 IRNA GITA UTAMI RANGKUTI
 SALMA ZEA MAYA
 WAHYU ZAKY MAULANA

MAN SERDANG BEDAGAI


2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat hidup dan nikmat
iman serta kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Sebagai manusia kita
wajib untuk senantiasa mensyukuri nikmatnya dan berusaha membalas semua kebaikan yang
Allah berikan kepada kita semua dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, seorang Rosul yang di dalam dirinya terdapat suri tauladan yang baik bagi
kita semua. Dalam makalah yang berjudul “Perkembangan Agama Islam Di Kawasan Asia
Tenggara” Alhamdulillah telah bisa disusun dengan mengumpulkan berbagai macam referensi.
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu, kami mohon maaf atas kekurangan tersebut. Besar harapan kami agar makalah ini dapat
berguna untuk semua orang yang membaca.

Dolok masihul, 20 januari 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan Negara
yang ada dipermukaan bumi ini. Karena memang didalam ajaran Islam itu sendiri menuntut
kepada orang yang memeluk agama Islam untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang
lainnya yang belum kenal Islam, di dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional
dan juga banyak bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah agama yang benar.Maka orang
Islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar penduduk sekitar yang non
Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama Islam.
Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke penjuru dunia,
maka para pakar sejarah melakukan penelitian dan menceritakan dalam buku seperti apa
perjalanan penyebaran  Islam itu hingga bisa mencapai ke setiap Negara.  Sebenarnya para ahli
sejarah yang telah menggungkapkan seperti apa perjalanan penyebaran Islam ada yang berbeda-
beda pendapat, dari masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada
dasarnya semua saling melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi di zaman
sekarang, buku-buku tentang sejarah direvisi dari kekurangan-kekurangannya, sehingga menjadi
semakin lengkap dan benar.
Salah satu fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh dunia adalah Nabi kita
Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam. Beliau menyebarkan Islam sendirian di
Mekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah menjadi masyarakat yang
berakhlak baik dengan memeluk Agama Islam yang dibawa oleh beliau.Dari sinilah sejarah
penyebaran Islam semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Asia Tenggara.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. untuk mengetahui bagaimana teori-teori masuknya islam ke kawasan asia tenggara


2. untuk mengetahui cara-cara datang dan berkembangnya islam di asia tenggara
3. untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan islam di asia tenggara
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEORI-TEORI MASUKNYA ISLAM KE KAWASAN ASIA TENGGARA


Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina dan India.

1. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab

Dikemukakan oleh John Crawfor. Menurutnya Islam datang dari Arab melalui pedagang.
Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai pusat perniagaan di
Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China singgah di pelabuhan Asia Tenggara
tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur perdagangan. Kemudian
Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada yang menetap serta
membina perkampungan Arab.Perkampungan ini juga menjadi tempat untuk berdagang.Ada juga
pedagang Arab yang menikah dengan wanita setempat dan menyebarkan Islam.Karena sebagian
besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai sarana transportasi maka pada masa menunggu
angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan Islam.

Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah
turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China.Pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang
Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua
menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim
pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW
dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid
Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China
membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh
sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya.
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu1 :

“makalah perkembangan islam di asia tenggara”. https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-


11

perkembangan-islam-di-asia.html di akses pada tanggal 22 januari 2022.


· Telah ada2 perkampungan Arab di Sumatera (Barus) pada 625 M (menurut literatur
kuno Tingkok.
· Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
· Karya-karya yang menceritakan pengIslaman raja tempatan oleh syeikh dari Tanah
Arab contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai mengatakan Raja Malik
diIslamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail.

2. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.

Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah menjadi
pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang
China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara disamping menyebarkan Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah beramai-ramai ke Asia
Tenggara.

Adapun bukti kedatangan Islam dari China ini, yaitu :

· Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di
Pekan, Pahang.
· Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan masjid di
Kelantan, Melaka dan Jawa yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng
dari China.

3. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.

Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan pantai
Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah
terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk menyebarkan
Islam. Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu:

· Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India, contohnya di
batu nisan Raja Malik Pasai.
· Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia Tenggara.

2
“makalah perkembangan islam di asia tenggara”. https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-
perkembangan-islam-di-asia.html di akses pada tanggal 22 januari 2022.
2.2 CARA-CARA BERKEMBANGNYA ISLAM DI ASIA TENGGARA

MenurutUka Tjandrasasmita, saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:

1. Saluran Perdagangan3

Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas
perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagangpedagang Muslim (Arab, Persia
dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan
Timur Benua Asia.Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para
raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik
kapal dan saham.Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar
sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang
Jawa dan kaya-kaya.Di beberapa tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati
Majapahit yang ditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena
hanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi
drengan pedagang-rpedrarrgarng Muslim.

Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di


tempat-tempat tinggalnya.
2. Saluran Perkawinan

Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik
untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu.Sebelum dikawin mereka diIslamkan terlebih dahulu.
Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul
kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim Dalam perkembangan berikutnya, ada
pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk
Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar
Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau
bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara
Raden Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri
Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja
pertama Demak) dan lain-lain.
3. Saluran Tasawuf

Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengana jaran
yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan
mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini
puteri-puteri bangsawab setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-
ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran
Indonesia pra-Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan
Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di
abad ke-20 M ini.
4. Saluran Pendidikan

Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama.Di pesantren atau pondok itu, calon
ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama.Setelah keluar dari pesantren, mereka
pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan
Islam.Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan
Sunan Giri di Giri.Kleuaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan
Agama Islam.

5. Saluran Kesenian

Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang.Dikatakan,
Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah
meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan
kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan
Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam.Kesenian-
kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya),
seni bangunan dan seni ukir.

6. Saluran Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam
terlebih dahulu.Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.Di
samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan
politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam.Kemenangan kerajaan
Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.

2.3 TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M) Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari
proses sosialisasi Islam di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya
antara pendatang Muslim dengan penduduk setempat. Pada fase pertama ini, tidak ditemukan
data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini
baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin
dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara pedagang Muslim
dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru
pada tahap dugaan. Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan Fatimah
binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M. Namun dari bentuknya, nisan itu
menunjukkan pola gaya hias makam dari abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni
berisi tulisan yang berupa do'a-do'a kepada Allah.3

2. Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M) Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi
dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad
ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur
perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus
berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat Islam
sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka.Di bagian lain, di Jawa
saat itu sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama di
pesisir utara.

3
“makalah perkembangan islam di asia tenggara”. https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-
perkembangan-islam-di-asia.html di akses pada tanggal 22 januari 2022.
3. Pelembagaan Islam Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke
pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah.Hal ini tidak bisa
dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam.Mereka menduduki berbagai jabatan
dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk
pribumi. Dengan kata lain, Islam dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui
jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi
langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di
satu tempat telah jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di Asia tenggara. Islam Begitu cepat
berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena Dalam Penyebaran dan
perkembangannya, dengan jalan damai. tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan
untuk Islamisasi ini.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Demikianlah makalah kami yang berjudul “perkembangan islam di asia tenggara”


ini, Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun
cara penulisannya dan banyaknya salinan pada makalah ini. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati kami sangat berharap ada kritikan dan saran yang sifatnya untuk membangun.
Terakhir kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kami begitu juga
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai