Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SEJARAH DAKWAH

DAKWAH ISLAM DI ASIA TENGGARA

DISUSUN OLEH :
1. Susandara

2. Monika Suseria

Dosen Pembimbing
Dr. M. Ridho Syabibi, M.Ag

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU
UINFAS BENGKULU
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Dakwah Islam di Asia Tenggara".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya
ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Bengkulu, Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................ 2
C. Tujuan Penelitian......................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Proses Masuknya dan Berkembangnya Islam di Asia
Tenggara...................................................................... 3
B. Teori masuknya Islam ke Asia Tenggara.................... 5
C. Saluran Islamisasi di Asia Tenggara............................ 7
D. Tahap-Tahap Perkembangan Islam di Asia Tenggara. 10
E. Pengaruh Islam di Asia Tenggara................................ 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................... 14
B. Kritik dan Saran................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh
Benua dan Negara yang ada dipermukaan bumi ini.Karena memang didalam
ajaran Islam itusendiri menuntut kepada orang yang memeluk agama Islam
untuk menyebarkannyakepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal
Islam, di dalam Islam pun ajaranyamudah dimengerti sesuai rasional dan juga
banyak bukti-bukti alam bahwa agamaIslam adalah agama yang benar. Maka
orang Islam yang berakhlak baik memudahkandalam penyebaranya agar
penduduk sekitar yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk
agama Islam.
Salah satu fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh
dunia adalah Nabi kita Rasulullah Muhammad SAW.Beliau menyebarkan
Islam sendirian di Mekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian
berubah menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk Agama
Islam yang dibawaoleh beliau. Dari sinilah sejarah penyebaran Islam semakin
luas ke seluruh duniahingga sampai ke Asia Tenggara.
Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke
penjuru dunia, maka para pakar sejarah melakukan penelitian dan
menceritakan dalam bukuseperti apa perjalanan penyebaran Islam itu hingga
bisa mencapai ke setiap Negara.Sebenarnya para ahli sejarah yang telah
menggungkapkan seperti apa perjalanan penyebaran Islam ada yang berbeda-
beda pendapat, dari masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian
tersebut, tapi pada dasarnya semua saling melengkapi.Karena seiring dengan
berkembangya teknologi di zaman sekarang, buku-buku tentang sejarah
direvisi dari kekurangan-kekurangannya, sehingga menjadi semakinlengkap
dan benar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah antara lain :
1. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Asia
Tenggara?
2. Apa saja teori tentang kedatangan agama Islam di Asia Tenggara?
3. Saluran islamisasi apa yang dapat menyebarkan agama Islam di
AsiaTenggara?
4. Bagaimana tahap-tahap perkembangan agama Islam di Asia Tenggara?
5. Bagaimana pengaruh agama Islam di Asia Tenggara?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui proses berkembangnya agama Islam di Asia Tenggara.
2. Mengetahui teori tentang kedatangan Islam di Asia Tenggara.
3. Mengetahui saluran islamisasi yang dapat menyebarkan agama Islam di
AsiaTenggara.
4. Mengetahui tahap-tahap perkembangan agama Islam di Asia Tenggara.
5. Mengetahui pengaruh Islam di Asia Tenggara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Masuk dan Berkembanganya Islam di Asia Tenggara


Masuknya agama Islam kedalam negeri Melayu ini nampaknya
mempunyai keistimewaan sendiri, yaitu dengan jalan damai dan berangsur.
Jarang sekali dengan kekerasan dan diterima dengan sukarela oleh penduduk
meskipun tidak dengan sekaligus. Islam masuk ke Asia Tenggara
disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi. Hal ini berbeda
dengan daerah Islam di dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklukan
Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka
dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudahditerima masyarakat Asia
Tenggara.Mengenai kedatangan Islam di negara- negara yang ada di Asia
Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di
wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat,
Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum masehi, Kepulauan
Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke
Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir.
Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang muslim yang
singgah untuk menyebarkan Islam padawarga sekitar pesisir. Penetrasi Islam
di Asia Tenggara dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap pertama dimulai dengan kedatangan Islam yang kemudian
diikutidengan kemerosotan dan akhirnya keruntuhan Kerajaan Majapahit
padasekitar abad 14-15.
2. Tahap ke dua adalah sejak datangnya dan kemudian mapannya kekuasaan
kolonialisme Barat sampai awal abad ke 19.
3. Tahap ketiga adalah pada permulaan abad 20 terjadi “liberalisasi”
sebagaikebijakan pemerintah kolonial.
Islam pada umumnya disebarkan secara damai (penetration pacifique).
Melalui perantara pedagang-pedagang muslim dari Dunia Timur. Islamisasi
mengalami kendala karena masyarakat-masyarakat yang telah lama

3
dipengaruhi oleh askestisme Hindu-Budha dan sinkretisme penduduk lokal.
Selain itu, juga bersaing dengan kehadiran para misionaris Kristen di Barat.
Pada perkembangannya Islam mampu menjadi agama mayoritas di
Asia Tenggara. Banyak faktor yang menerangkan tentang hal tersebut, antara
lain :
Pertama, pedagang Muslim asing yang datang ke Asia Tenggara
memperkenalkan Islam guna mendapatkan keunggulan ekonomi dan politik di
kalangan masyarakat pribumi. Para pedagang muslim memperkenalkan
ketentuan-ketentuan hukum Islam mengenai perdagangan dan mengambil
keuntungan ekonomi secara maksimal sehingga mampu membatasi adanya
pilihan terhadap agama-agama lain. Bangsa Barat datang dengan membawa
agama Kristen. Namun Kristen tidak begitu berkembang di Nusantara tapi
justru Islam-lah yang berkembang pesat karena penyebaran Islam tidak
dihalangi oleh pemerintah kolonial dan mereka juga tidak memaksakan agama
Kristen kepada penduduk setempat. Kehadiran kolonis merangsang terjadinya
proses Islamisasi dan intensifikasi lebih lanjut di kawasan ini. Kepercayaan
nenek moyang atau sistem tradisional lainnya tidak mampu tampil sebagai
alternatif identifikasi dan mekanisme pertahanan diri di tengah meningkatnya
bahaya dan sewenang-wenangan kolonisme Barat.
Kedua, adanya kesamaan bentuk Islam yang pertama kali datang ke
Indonesia dengan sifat mistik dan sinkretisme kebudayaan nenek moyang
setempat. Islam tasawuf diterima oleh penduduk pribumi sehingga Islam
mampu hidup berdampingan secara damai dengan kepercayaan nenek moyang
Jawa. Muncul kaum santri, abangandan priyayi.
Ketiga, teori lain menurut ahli-ahli Kristen. Sifat Islam yang sederhana
mengandung unsur-unsur perkauman (tribalisme) yang menyebabkan Islam
mudahdan cepat berkembang di kalangan masyarakat yang memiliki system
kepercayaandan tradisi yang tidak canggih. Kesederhanaan Islam cukup
dengan membaca dua kalimat syahadat. Tapi Islam bukan sekedar syahadat
tetapi banyak mengandung banyak ajaran lain yang menyangkut segala aspek
kehidupan. Seperti yang diungkapkan oleh Snouck Hourgonje bahwa Islam

4
tidak sesederhana itu karena perkembangan Islam di Timur Tengah sendiri
diwarnai dengan Liberalisme.
Proses Islamisasi dan intensifikasi ke-Islam-an banyak dipengaruhi
oleh situasidan faktor-faktor lokal yang menyebabkan timbulnya perbedaan-
perbedaan dalam tingkat penetrasi Islam di kawasan Asia Tenggara yang
berakibat perbedaan pandangan, penghayatan, dan pengamalan Islam oleh
penganutnya. Islamisasi dan intensifikasi merupakan proses konversi kepada
Islam dan peningkatan kesadaran serta upaya untuk memahami dan
mengamalkan Islam sesuai dengan doktrin-doktrin yang sebenarnya, yang
bersih dari bid’ah dan percampuran dengan unsur- unsur nonIslam lainnya.

B. Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara


Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia
Tenggara, seperti Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, cina
dan india.
1. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab
Dikemukakan oleh John Crawford. Menurutnya Islam datang dari
Arab melalui pedagang. Buktinya catatan China mengatakan orang Arab
dan Persiatelah mempunyai pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300
M. Pedagang Arabyang ke China singgah di pelabuhan Asia Tenggara
tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur
perdagangan. Kemudian Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia
Tenggara dan ada yang menetap sertamembina perkampungan Arab.
Perkampungan ini juga menjadi tempat untuk berdagang.
Ada juga pedagang Arab yang Menikah dengan wanita tempatan
dan menyebarkan Islam. Karena sebagian besar pedagang menggunakan
jalur laut sebagai sarana transportasi maka pada Masa menunggu angin
muson/musim digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan
Islam. Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :
a. Kampung Arab di Sumatera Utara (Barus) yaitu di Ta Shih pada 625
M (menurut literatur kuno Tingkok).

5
b. Persamaan penulisan dan kesastraan Asia Tenggara dan Arab.
c. Budaya dan musik pengaruh dari arab seperti dabus dan tarian Zapin.
d. Karya-karya yang menceritakan pengislaman raja tempatan oleh
syeikh dari Tanah Arab, contohnya Hikayat Raja-Raja Samudra Pasai
mengatakan Raja Malik diislamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu
SyeikhIsmail.
2. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina
Dikemukakan oleh E.G. Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia,
Canton pernah menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab
hingga pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang China Islam ini
kemudiannya berdagang di Asiatenggara disamping menyebarkan Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah
beramai-ramai ke Asia Tenggara. Adapun Bukti kedatangan Islam dari
China ini yaitu :
a. Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat Al-
Quran di Pekan, Pahang.
b. Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan
masjid di Kelantan, Malaka dan Jawa yaitu seperti bumbung pagoda,
cirikhas atap genteng dari China.
3. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat
Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari
Gujarat/India dan pantai Koromandel di semenanjung India. Hubungan
dagang Asia Tenggara dengan India telah terwujud sejak lama, hal ini
memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk menyebarkan
Islam. Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :
a. Terdapat batu marmer pada batu nisan mempunyai ciri buatan India,
contohnya di batu nisan Raja Malik Pasai.
b. Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia
Tenggara

6
C. Saluran Islamisasi di Asia Tenggara
Kedatangan Islam dan penyebarannya kepada golongan bangsawan
dan rakyat umumnya dilakukan secara damai. Apabila situasi politik suatu
kerajaan mengalami kekacauan dan kelemahan disebabkan perebutan
kekuasaan di kalangan keluargaistana, maka islam dijadikan alat politik bagi
golongan bangsawan atau pihak-pihak yang menghendaki kekuasaan itu.
Mereka berhubungan dengan pedagang-pedagang Muslim yang posisi
ekonominya kuat karena menguasai pelayaran dan perdagangan. Menurut Uka
Tj andrasasmita, saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada empat,
yaitu:
1) Saluran Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui
perdagangan. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga
ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut
ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara dan Timur Benua Asia.Saluran Islamisasi melaui perdagangan
ini sangat menguntungkan karena para rajadan bangsawan turut serta
dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan
saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkanmullah-
mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya
anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa
tempat penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit
yangditempatkan di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan
karenahanya faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena
faktor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan
dan kekuasaan ditempat-tempat tinggalnya.
2) Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial
yang lebih baik dari pada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk
pribumi terutama puteri- puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri

7
saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawinkan mereka diislamkan terlebih
dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin
luas, akhirnya timbul kampung-kampung,daerah-daerah dan kerajaan
Muslim.Dalam perkembangan berikutnya, ada pulawanita Muslim yang
dikawini oleh keturunan bangsawan, tentu saja setelahmereka masuk Islam
terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebihmenguntungkan apabila
antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atauanak raja dan anak
adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudianturut
mempercepat proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden
Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati
dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Kawunganten,
Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Fatah
(Raja pertama Demak) dan lain lain.
3) Saluran Tasawuf
Tasawuf merupakan salah satu saluran yang penting dalam proses
Islamisasi. Tasawuf termasuk kategori yang berfungsi dan membentuk
kehidupan sosial bangsa Indonesia yang meninggalkan bukti-bukti yang
jelas pada tulisan-tulisan antara abad ke-13 dan ke-18. Hal itu berkaitan
langsung dengan penyebaran Islam di Indonesia. Dalam hal ini para ahli
tasawuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha menghayati
kehidupan masyarakatnya danhidup bersama di tengah-tengah
masyarakatnya. Para ahli tasawuf biasanyamemiliki keahlian untuk
menyembuhkan penyakit dan lain-lain. Jalur tasawuf yaitu proses
islamisasi dengan mengajarknan teosofi dengan mengakomodir nilai-nilai
budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu agama Hindu ke dalam
ajaranIslam, dengan tentu saja terlebih dahulu dikodifikasikan dengan
nilai-nilai Islam sehingga mudah dimengerti dan diterima.
4) Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren
maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan
ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai

8
mendapat pendidikan agama.Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang
ke kampung masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu
mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yangdidirikan oleh Raden
Rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri.Keluaran
pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkanAgama
Islam.
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama
Islam di Asia Tenggara ini, ada 3 teori diharapkan dapat membantu
memperjelas tentang penerimaan Islam yang sebenarnya:
a. Menekankan peran kaum pedagang yang telah melembagakan diri
mereka di beberapa wilayah pesisir lndonesia, dan wilayah Asia
Tenggara yang lain yangkemudian melakukan asimilasi dengan jalan
menikah dengan beberapa keluarga penguasa local yang telah
menyumbangkan peran diplomatik, dan pengalamanlnternasional
terhadap perusahaan perdagangan para penguasa pesisir. Kelompok
pertama yang memeluk agama lslam adalah dari penguasa lokal yang
berusaha menarik simpati lalu-lintas Muslim dan menjadi
persekutuan .dalam bersaing menghadapi pedagang-pedagang Hindu
dari Jawa. Beberapa tokoh di wilayah pesisir tersebut menjadikan
konversi ke agama lslam untuk melegitimasi perlawanan mereka
terhadap otoritas Majapahit dan untuk melepaskan diri dari
pemerintahan beberapa lmperium wilayah tengah Jawa.
b. Menekankan peran kaum misionari dari Gujarat, Bengal dan Arabia.
Kedatangan para sufi bukan hanya sebagai guru tetapi sekaligus juga
sebagai pedagang dan politisi yang memasuki lingkungan istana para
penguasa, perkampungan kaum pedagang, dan memasuki
perkampungan di wilayah pedalaman. Mereka mampu
mengkomunikasikan visi agama mereka dalam bentuknya, yang sesuai
dengan keyakinan yang telah berkembang di wilayah Asia Tenggara.
Dengan demikian dimungkinkan bahwa masuknya Islam ke Asia
Tenggara agaknya tidak lepasdengan kultur daerah setempat.

9
c. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi
kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan
ldeologis bagi kebajikan lndividual, bagi solidaritas kaum tani dan
komunitas pedagang, dan bagilntegrasi kelompok parochial yang lebih
kecil menjadi masyarakat yang lebih besar (Lapidus, 1999:720-721).
Agaknya ketiga teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun
dalam kondisi yang berbeda antara satu daerah dengan yanglainnya.
Tidak terdapat proses tunggal atau sumber tunggal bagi penyebaran
lslamdi Asia Tenggara, namun para pedagang dan kaum sufi
pengembara, pengaruh para murid, dan penyebaran berbagai sekolah
agaknya merupakan faktor penyebaran lslam yang sangat penting.

D. Tahap-Tahap Perkembangan Islam di Asia Tenggara


1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi
Islam dikawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial
budaya antara pendatang Muslim dengan penduduk setempat. Pada fase
pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke
dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh
kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin
dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapathubungan perkawinan antara
pedagang Muslim dengan penduduk setempat,hingga menjadikan mereka
beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan.
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan
Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M. Namun
dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari abad
ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang
berupa do'a-do'a kepada Allah.
2. Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)Pada fase kedua ini, Islam
semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai
terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan

10
Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur
perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan
Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14
berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan
Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera
dan Semenanjung Malaka.Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah
memperlihatkan buktikuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim,
terutama di pesisir utara.
3. Pelembagaan IslamPada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung
lagi masuk ke pusat- pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke
seluruh wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para penyebar
dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur
birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk
pribumi. Dengan kata lain, Islamdikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di
Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi dan
ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah.
Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat
telah jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di Asia Tenggara.

E. Pengaruh Islam di Asia Tenggara


1. Pemerintahan
a. Wujudnya institusi kesultanan Islam di beberapa Negara.
b. Sultan menjadi ketua negara, mufti (ulama) menjadi penasihat sultan.
c. Gelaran sultan meletakkan raja setaraf dengan kerajaan Islam yang
lain.Dalam Hukum Kanun Malaka – raja digelar Khalifatul Mukminin
(pemimpimorang mukmin), perkataan ini tercatat dalam wang syiling
kerajaan melayu.
d. Islam sebagai agama resmi dan mayoritas – kerajaan Malaka, Aceh.
Contohsultan yang berpegang teguh kepada Islam – Sultan Malik
(Samudera Pasai),Sultan Iskandar Thani (Aceh). Nama nama Islam

11
digunakan seperti Aceh Darus Salam (negeri), Sultan Mahmud Syah
beerti sultan terpuji.
e. Undang – undang syariah yang diperkenalkan seperti kes jenayah,
harta pusaka. Ia termaktub dalam Hukum Kanun Malaka di Malaka
dan Kanun Mahkota Alam di Belanda.
f. Semangat jihad menentang penjajah telah diterapkan – contohnya di
Aceh menetang Portugis, di Jawa menentang Portugis dan Belanda.
2. Sistem pendidikan
a. Sebelum Islam pendidikan hanya untuk bangsawan. Sekarang
pendidikan Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat.
Dalam Islam pendidikan wajib kepada semua orang Islam.
b. Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan
dan basis Islam.
3. Bahasa dan kesastraan
a. Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu. Tulisan jawi
berasaldaripada tulisan Arab (al-Quran) yang diubah sesuai dengan
perkataan Melayu. Tulisan ini menjadi tulisan resmi menggantikan
tulisan Palava Dewanagari (tulisan zaman Hindu Buddha). Istilah Arab
digunakan dalam tulisan jawi bahasa Melayu seperti sultan, syuur,
masjid, alam.
b. Bahasa Melayu menjadi bahasa ilmu – seperti cerita panji, sastera
pengaruh Arab, sastera seperti syair, guridam.
c. Hasil kesastraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata bahasa
kesastraanIslam.
4. Cara hidup
a. Sebelum Islam – cara hidup Anismisme, Hindu dan Buddha.
Kedatangan Islam maka cara hidup Islam disesuaikan seperti
penggunaan pakaian yangmenutup aurat.
b. Mengamalkan konsep persaudaraan sesama Islam.
c. Persamaan taraf sesama manusia.

12
d. Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-
royong.
5. Kesenian
a. Kesenian Islam contohnya seni khat, seni bina, seni ukir. Seni khat ada
pada batu nisan ( tulisan ayat al – Quran ), ukiran kayu, bilah mata
keris, batu bersurat ( Terengganu ). Makam di Pasai mempunyai
pengaruh Parsi ( syair Parsi ). Terdapat juga seni khat yang bertatahkan
emas, perak.
b. Unsur seni kaligrafi turut mengambil contoh huruf Arab, ayat al –
Quran dan tulisan jawi.
c. Pengaruh seni bina Islam boleh juga dilihat pada bentuk masjid, kubah,
mimbar, mihrab dan menara azan seperti masjid Ubaidiyah Kuala
Kangsar sesama manusia.
d. Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-
royong.
6. Ekonomi
a. Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti Baitulmal. Baitul mal
diperkenalkan di Aceh oleh Sultan Iskandar Muda yang berfungsi
sebagai perbendaharaan negara (hasilnya diperoleh dari pada zakat dan
sedekah).
b. Islam menggalakkan umatnya mencari rezeki halal dan melarang
mengemis.
c. Berdagang ekonomi yang halal digalakkan. Amalan riba, penindasan
dan penipuan dilarang dalam perdagangan amalan zakat dan sedekah
digalakkan

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masuknya agama Islam kedalam negeri Melayu ini nampaknya
mempunyai keistimewaan sendiri, yaitu dengan jalan damai dan berangsur.
Jarang sekali dengan kekerasan dan diterima dengan sukarela oleh penduduk
meskipun tidak dengan sekaligus. Islam masuk ke Asia Tenggara
disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para sufi. Hal ini berbeda
dengan daerah Islam di dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklukan
Arab dan Turki. Islam masuk di Asia Tenggaradengan jalan damai, terbuka
dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia
Tenggara. Para ahli berbeda pendapat mengenai dari mana asal penyebaran
Islam di AsiaTenggara. Maka ada 3 teori mengenai dari mana Islam itu
dibawa, yaitu:
1) Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab.
2) Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
3) Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Menurut Uka Tjandrasasmita, saluran-saluran islamisasi yang
berkembang adaenam, yaitu : 1) Saluran Perdagangan. 2) Saluran Perkawinan.
3) Saluran Tasawuf. 4) Saluran Pendidikan. 5) Saluran Kesenian. 6) Saluran
Politik
Adapun tahap-tahap perkembangan Islam di Asia Tenggara ada 3
tahapan: 1) Kehadiran para pedagang Muslim (7-12 M). 2) Terbentuknya
Kerajaan Islam (13-16 M). 3) Pelembagaan Islam Pengaruh islam di Asia
Tenggara, meliputi: 1)Pemerintahan. 2) Sistem Pendidikan. 3) Bahasa dan
Kesastraan. 4) Cara Hidup. 5) Kesenian. 6) Ekonomi
Penyebaran Islam di wilayah Asia Tenggara ditandai dengan
berdirinya kesultanan Islam di kawasan tersebut. Sejarah perkembangan
kesultanan Islam di Asia Tenggara tidak lepas dari kepentingan perdagangan

14
dan syiar agama yang dibawa oleh para saudagar dan ulama muslim dari Asia
Barat.
Dengan adanya agama Islam dari segi ekonomi, masyarakat muslim
harus menggalakkan perdagangan yang jujur tidak ada penipuan, tidak
mengambil untung sebanyak-banyaknya, serta masyarakat muslim digalakkan
untuk bersedekah dan membayar zakat. Tidak hanya segi ekonomi, segi sosial
juga dipengaruhi oleh agamaIslam dengan adanya rasa saling memghormati
dan saling menolong. Dengan adanya agama Islam masuk ke daerah Asia
Tenggara, pendidikan Islam tidak hanya di terimaoleh kaum bangsawan akan
tetapi semua lapisan masyarakat muslim wajib menerima pendidikan itu.

B. Kritik dan Saran


Demikianlah makalah yang bisa kami sampaikan, kritik dan sarannya
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-perkembangan-islam-di-
asia.html?m=1

https://adhastar.wordpress.com/2011/06/22/sejarah-islam-di-asia-tenggara/
http://spistai.blogspot.co.id/2009/03/sejarah-peradaban-islam-di-asia.html
http://cikgumunirah1978.blogspot.co.id/2012/05/tingkatan-4-bab-7-islam-
di-asia.html

https://makalahnih.blogspot.co.id/2014/09/makalah-perkembangan-islam-di-
asia.html

16

Anda mungkin juga menyukai