Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH ISLAM DI ASIA TENGGARA, KEMAJUAN AGAMA ISLAM ASIA


TENGGARA, MODERNISASI ISLAM ASIA TENGGARA

( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam)

Disusun Oleh : Kelompok 10

MawaddahTillah : (220101082)
Isnaniatul ilmi : (220101094)
Rofiqoh : (220101079)

Dosen Pengampu: Dr. Paizaluddin Baihaqi, S.Ag, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH INDRALAYA
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim Segala puji dan rahmat kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul "SEJARAH
ISLAM DI ASIA TENGGARA, KEMAJUAN AGAMA ISLAM ASIA TENGGARA,
MODERNISASI ISLAM ASIA TENGGARA ’" dapat diselesaikan dengan semestinya.
Shalawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabat, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman. Makalah ini
merupakan materi yang disajikan sebagai pegangan buat kutipan dan diharapkan dapat
menambah pengetahuan. Dengan kemampuan yang sangat terbatas sehingga makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dalam penulisan maupun isinya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya kesempurnaan
makalah tersebut.

Semoga dengan penulisan makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat
untuk pengembangan informasi dan wawasan bagi para pembacanya.

Ogan Ilir, Desember 2023

Pemakalah

ii
DATAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………..…………………………...1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah…………………………………..............................................................1

C. Tujuan Penulisan………………………………….....……………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….......……………….…..2

A. Sejarah Pertama masuknya Islam ke Asia Tenggara………….....………………………...2

B. Teori Masuknya Islam Di Asia Tenggra……………………........………………………..4

C. Kedatangan Islam Ke Asia Tenggara…………………….....……………………………..5

D. Kemajuan Agama Islam di Asia Tenggara………………......……………………………..6

E. Modernisasi Islam di Asia Tenggara………………………......………………………. 8

BAB III PENUTUP…………………………………...…………………………………….11

A. Kesimpulan.....................................................................................................................11

B. Saran...............................................................................................................................11

DAFTAR FUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asia Tenggara adalah tempat tinggal bagi penduduk Muslim terbesar di dunia.
Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Selain itu, minoritas Muslim dapat ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura,
Filipina, Thailand dan Vietnam. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan
tempat yang unik dan menarik bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga
hampir seluruh agama terutama agama besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di
beberapa tempat di kawasan ini, termasuk agama Islam. 1 Bahkan tidak berlebihan bila
dikatakan bahwa penduduk Muslim terbesar ada di kawasan Asia Tenggara. Saat ini,
ada sekitar 240 juta Muslim di Asia Tenggara atau sekitar 42%dari jumlah populasi
penduduk Asia Tenggara. Jumlahnya sekitar 25% dari total penduduk Muslim dunia
yang berjumlah 1.57 miliar jiwa.

Meskipun jauh dari negara asal agama Islam, namun penduduk yang menganut
agama Islam di Indonesia sangatlah besar, yaitu sekitar 12,9% dari total Muslim dunia.
Saat ini, Muslim di Indonesia berjumlah sekitar 203 juta jiwa atau 88,2% dari seluruh
jumlah penduduk yang berjumlah 1. Dardiri, Helmiati, dkk., Sejarah Islam Asia
Tenggara, (Pekanbaru, kerjasama ISAIS dan Alaf Baru, 2006)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagaiberikut:
1. Bagaimana Sejarah Pertama Kali Masuknya Islam Ke Asia Tenggara?
2. Bagaimana Teori Masuknya Islam Di Asia Tenggara ?
3. Bagaimana Kedatangan Islam Ke Asia Tenggara ?
4. Bagaimana Kemajuan Agama Islam Di Asia Tenggara ?
5. Bagaimana Modernisasi Agama Islam Asia Tenggara ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Sejarah Masuknya Islam Ke Asia Tenggara.
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Teori Masuknya Islam Di Asia Tenggara.
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Kedatangan Islam Ke Asia Tenggara.
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Kemajuan Agama Islam Di Asia Tenggara.
5. Mahasiswa Dapat Mengetahui Modernisasi Agama Islam Di Asia Tenggara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pertama Kali Masuknya Islam Ke Asia Tenggara


Ulama-ulama ini membawa ajaran islam dan membentuk pusat-pusat
keilmuan yang menjadi tempat belajar bagi masyarakat setempat. Selain itu, raja-raja
islam yang memerintah di wilayah ini juga memainkan peran penting dalam
penyebaran ajaran islam. Pada abad ke-13, Islam mulai menyebar di Asia Temggara
melalui para pedagang dan ulama yang datang dari Timur Tengah dan India. Ulama-
ulama ini membawah ajaran Islam dan membentuk pusat-pusat keilmuan yang
menjadi tempat belajar bagi masyarakat setempat. Selain itu, raja-raja Islam yang
memerintah di wilayah ini juga memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran
islam.

Pada abad ke-16, Islam semakin berkembang pesat Di Asia Tenggara melalui
penyebaran ajaran Sufisme. Ajaran Sufisme mengajarkan bahwa hubungan manusia
dengan Tuhan harus dilakukan melalui pengalaman batiniah dan kecintaan yang
mendalam, yang kemudian menarik minat masyarakat setempat. Selain itu,
penyebaran islam juga didukung oleh keberhasilan perdagangan dan kekuasaan
politik yang dimiliki oleh masyarakat Muslim di wilayah ini. Dalam
perkembangannya, Islam di Asia Tenggara mengalami adaptasi dengan budaya
setempat dan menghasilkan bentuk islam yang unik dan berbeda dari islam di negara
negara lain. Hal ini terlihat dari adanya tradisi-tradisi keagamaan yang
menggabungkan unsur-unsur Islam dengan budaya lokal, serta adanya kerukunan
antar umat beragama di wilayah tersebut.

Dengan adanya sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara, terbentuklah


masyarakat yang multikultural dan multireligius, yang menghargai keberagaman dan
toleransi antar umat beragama. Hal ini terlihat dari adanya tradisi-tradisi keagamaan
yang menggabungkan unsur-unsur dari berbagai agama, serta adanya kerukunan antar
umat beragama di wilayah tersebut. Agama Islam telah berkembang pesat Asia
Tenggara sejak pertama kali diperkenalkan pada abad ke-7. Seiring dengan
perkembangan zaman, agama Islam di Asia Tenggara mengalami kemajuan yang

2
signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, politik, ekonomi, dan
budaya. Berikut adalah beberapa kemjuan agama Islam di Asia Tenggara :
1. Pendidikan : Pendidkan Islam berkembang pesat di Asia Tenggara, terutama
dalam hal pendirian madrasah dan pesantren. Madrasah dan pesantren menjadi
pusat pendidikan Islam yang mengajarkan ajaran Islam dan ilmu pengetahuan
umum kepada para santri.
2. Kebudayaan : Agama Islam telah memberikan pengaruh yang besar dalam
perkembangan kebudayaan di Asia Tenggara. Seni rupa, tari-tarian, musik, dan
sastra telah terpengaruh oleh ajaran islam dan menghasilkan karya-karya seni
yang unik dan indah.
3. Ekonomi : Agama Islam juga memberikan pengaruh yang besar dalam
perkembangan ekonomi di Asia Tenggara. Banyak pelaku usaha muslim yang
mengembangkan bisnis halal, seperti makanan dan minuman halal, kosmetik
halal, dan lain sebagainya.
4. Politik : Agama Islam juga memainkan peran penting dalam politik di Asia
Tenggara. Banyak negara di Asia Tenggara yang memiliki mayoritas penduduk
muslim, dan ajaran Islam sering digunakan dalam politik untuk memperjuangkan
hak-hak kaum muslimin.
5. Sosial : Ajaran Islam juga memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan
sosial masyarakat di Asia Tenggara. Nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan
persaudaraan menjadi penting dalam kehidupan sosial masyarakat di wilayah

tersebut. Kemajuan Islam Asia Tenggara

Dengan adanya kemajuan agama Islam di Asia Tenggara, terbentuklah


masyarakat yang multikultural dan multireligius, yang menghargai keberagaman dan
toleransi antar umat beragama. Hal ini terlihat dari adanya tradisi-tradisi keagamaan
yang menggabungkan unsur-unsur Islam dengan budaya lokal, serta adanya
kerukunan antar umat beragama di wilaya tersebut.

Menurut Uka Tjandra Sasmita, seorang Arkeolog asal Indonesia, memaparkan


bahwa proses masukya Islam ke Asia Tenggara karena lima hal.
Pertama, saluran perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad
ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang Muslim Arab, Persia dan India turut ambil

3
bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur
Benua Asia.
Kedua, melalui saluran perkawinan. Dari sudut ekonomi, para pedagang
Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi,
sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi
isteri saudagar-saudagar itu.
Ketiga, saluran pendidikan. Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik
pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan
ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat
pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-
masing atau berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren
yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri.
Keempat, saluran kesenian. Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal
adalah pertunjukan wayang. Menurut catatan sejarah tokoh penyebar Islam yang
mengambil peran melalui saluran ini adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah
tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang.
Kelima, saluran politik. Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat
masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja
sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera
dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-
kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam
secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.

B. Teori masuknya Islam ke Asia Tenggara

Sejauh menyangkut kedatangan Islam di Nusantara, terjadi perdebatan panjang


dan perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Perdebatan itu menurut Azyumardi
Azra berkisar pada tiga masalah pokok, yakni asal-muasal Islam yang berkembang di
wilayah Nusantara, pembawa dan pendakwah Islam dan kapan kapan sebenarnya
Islam mulai datang ke Nusantara.Ada sejumlah teori yang membicarakan
memengenai asal-muasal Islam yang berkembang di Nusantara. Pertama, teori
Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh sejumlah sarjana Belanda, antara lain Pijnappel,
Snouck Hurgronje dan Moquette. Teori ini mengatakan bahwa Islam yang
berkembang di Nusantara bukan berasal dari Persia atau Arabia, melainkan dari

4
orang-orang Arab yang telah bermigrasi dan menetap di wilayah India dan kemudian
membawanya ke Nusantara.
Kedua, teori Bengal. Teori ini mengatakan bahwa Islam Nusantara berasal dari daerah
Bengal. Teori ini dikemukakan oleh S.Q. Fatimi. Teori Bengalnya Fatimi ini juga
didasarkan pada teori nisan. Menurut Fatimi, model dan bentuk nisan Malik al-Shalih,
raja Pasai, berbeda sepenuhnya dengan batu nisan yang terdapat di Gujarat.
Ketiga, teori Coromandel dan Malabar. Teori ini dikemukakan oleh Marrison dengan
mendasarkan pada pendapat yang dipegangi oleh Thomas W.

C. Kedatangan Islam di Asia Tenggara

Sebelum memulai pembahasan, agaknya perlu dibedakan


antaraterm“kedatangan Islam”, “penetrasi (penyebaran) Islam”, dan “islamisasi”.
Kedatangan Islam biasanya dibuktikan dengan melihat peninggalan sejarah seperti
prasasti, batu bertulis, batu nisan, dan lain-lai bukti inilah kemudian diperkirakan awal
kedatangan Islam di suatu tempat tertentu. Kedatangan Islam di suatu tempat tidak
selalu berarti bahwa masyarakat setempat telah menganut Islam. Konversi Islam suatu
masyarakat seringkali berselang waktu ± ½ abad dengan kedatangan Islam itu sendiri.

Sedangkan islamisasi merupakan suatu proses panjang yang berlangsung


selama berabad-abad bahkan sampai sekarang yang selain mengandung arti mengajak
untuk memeluk Islam juga mengandung arti upaya pemurnian Islam dari unsur-unsur
kepercayaan nonIslam serta berusaha agar Islam dilaksanakan dalam berbagai aspek
kehidupan, yang mencakup ritual keagamaan, ekonomi, sosial-budaya, politik, hukum
dan pemerintahan. Dengan demikian, islamisasi juga terkait dengan pemurnian dan
pembaharuan Islam. Islam masuk ke Asia Tenggara melalui suatu proses damai yang
berlangsung selama berabad-abad. Penyebaran Islam di kawasan ini terjadi tanpa
pergolakan politik atau bukan melalui ekspansi pembebasan yang melibatkan
kekuatan militer, pergolakan politik atau pemaksaan struktur kekuasaan dan norma-
norma masyarakat dari luar negeri. Melainkan Islam masuk melalui jalur
perdagangan, perkawinan, dakwah dan pembauran masyarakat Muslim Arab, Persia
dan India dengan masyarakat pribumi. Watak Islam seperti itu diakui banyak
pengamat atau “orientalis” lainnya di masa lalu, di antaranya, Thomas W. Arnold.
Dalam buku klasiknya, The Preaching of Islam, Arnold menyimpulkan bahwa

5
penyebaran dan perkembangan historis Islam di Asia Tenggara berlangsung secara
damai.14 Azyumardi menambahkan bahwa penyebn. Dari penyebaran Islam di Asia
Tenggara berbeda dengan ekspansi Islam di banyak wilayah Timur Tengah, Asia
Selatan, dan Afrika yang oleh sumbersumber Islam di Timur Tengah disebut Fath
(atau Futuh), yakni pembebasan, yang dalam praktiknya sering melibatkan kekuatan
militer. Meskipun futuh di kawasankawasan yang disebutkan terakhir ini tidak
selamanya berupa pemaksaan penduduk setempat untuk memeluk Islam.

Sebaliknya, penyebaran Islam di Asia Tenggara tidak pernah disebut sebagai


futuh yang disertai kehadiran kekuatan militer. Masuknya Islam ke berbagai wilayah
di Asia Tenggara tidak berada dalam satu waktu yang bersamaan, melainkan
berlangsung selama berabad-abad, dan tidak merata di seluruh tempat. Kondisi
wilayah-wilayah di Asia Tenggara pada saat itupun berada dalam situasi politik dan
kondisi sosial budaya yang berbeda-beda. Misalnya, pada paruh kedua abad ke-13 M,
para penguasa di Sumatera Utara (di Aceh yang sekarang ini) sudah menganut Islam.
Banyak peneliti yang mengatakan bahwa Islam telah datang ke Asia Tenggara sejak
abad pertama Hijrah (7M), seperti diyakini oleh Arnold. Ia mendasarkan pendapatnya
ini pada sumber-sumber Cina yang menyebutkan bahwa menjelang akhir perempatan
ketiga abad ke-7 seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab
Muslim di pesisir pantai Sumatera. Sebagian orang-orang Arab ini dilaporkan
melakukan perkawinan dengan wanita lokal, sehingga membentuk nukleus sebuah
komunitas Muslim yang terdiri dari orang-orang Arab pendatang dan penduduk lokal.

D. Kemajuan Agama Islam Di Asia Tenggara

Perkembangan Islam di Asia Tenggara dapat diklasifikasikan menjadi tiga


fase; pertama, adalah fase singgahnya para pedaga Asia Tenggara merupakan salah
satu dari tujuh wilayah kebudayaan atau peradaban Islam, yang tegasnya terdiri dari
wilayah kebudayaan-kebudayaan Islam Arab, Islam Persia, Islam Turki, Islam Afrika,
Islam Anak Benua India, Islam Asia Tenggara (Melayu). Perkembangan Islam di Asia
Tenggara dapat diklasifikasikan menjadi tiga fase; pertama, adalah fase singgahnya
para pedagang Muslim di pelabuhan-pelabuhan Asia Tenggara; kedua, adanya
komunitas-komunitas Muslim di beberapa daerah di Nusantara; ketiga, adalah fase
berdirnya kerajaan-kerajaan Islam.

6
Di asia tenggara mayoritas penduduknya memeluk agama islam. sampai saat
ini banyak menimbulkan pro dan kontra antara, arkeolog,sejarahwan dan seorang
intelektual. Akan tetapi, masuknya islam ke asia tenggara tidak sama melalui
beberapa proses,diantaranya perkawinan,tasawuf,politik, perdagangan dan seni. kapan
peradaban islam di asia tenggara berdiri?abad pertama, kawasan laut asia tenggara,
Khususnya selat malaka. Mempunyai kedudukan penting dalam pelayaran dan
perdagangan internasonal yang menghubungkan negeri di asia timur , barat dan
tenggara. Perkembangannya terkenal dari teluk persia,sampai kechina yang dipimpin
oleh dinasti lang, dan kerajaan sriwijaya dan dinasti umayyah. Mulai abad ke 7-8
orang muslim persia dan aarab juga mengikuti kegiatan perdagangan dan pelayaran
sampai ke negeri china. Jadi islam masuk keasia tenggara disebarluaskan melalui
kegiatan pelayaran dan perdagangan para sufi.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kemajuan


Peradaban Islam di Asia Tenggara terhadap Arus Globalisasi",

Lahirnya peradaban Islam menurut J. Syuthi Pulungan dikarenakan adanya


keyakinan dan tindakan yang didasarkan pada wahyu Allah dan dijelaskan oleh
sabda-sabda Rasul. Islam sebagai sistem keyakinan melalui pemikiran-pemikiran para
ulama dalam koridor Islam, dan sistem keyakinan menghasilkan tindakan
hablumminallah dan hablumminannas.1Peradaban Islam telah memberikan peran
yang besar terhadap dunia, mengeluarkan dunia dari kegelapan dan kebodohan,
penyimpangan dan kebinasaan akhlak, lalu memberikan nilai yang menguasai dunia
sebelum Islam dengan bermacam ikatan.Peradaban Islam berlandaskan pada Alquran
dan Hadis, dua dasar fundamental penegak peradaban Islam tanpa membedakan
bentuk, jenis, dan agama, keduanya merupakan pondasi peradaban Islam di dunia.

Muslim di pelabuhan-pelabuhan Asia Tenggara; kedua, adanya komunitas-


komunitas Muslim di beberapa daerah di Nusantara; ketiga, adalah fase berdirnya
kerajaan-kerajaan Islam.

Menurut J. Syuthi Pulungan, peradaban Islam lahir karena keyakinan dan


tindakan berdasarkan wahyu Allah dan sabda-sabda Rasul. Islam sebagai sistem
keyakinan melalui pemikiran para ulama, berlandaskan Alquran dan Hadis, telah
memberikan pengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan. M. Abdul Karim

7
menjelaskan bahwa peradaban Islam mencakup moral, kesenian, ilmu pengetahuan,
serta aspek teknologi, seni bangunan, kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang luas.
Peradaban Islam memainkan peran penting dalam sejarah kemajuan manusia di
berbagai bidang.

Perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara tidak terlepas dari Islamisasi


kerajaan-kerajaan, yang memengaruhi berbagai aspek, termasuk politik, pendidikan,
hukum, dan perdagangan internasional. Beberapa kerajaan seperti Samudera Pasai,
Malaka, Aceh, dan lainnya menjadi pusat Islamisasi di wilayah ini. Ilmu pengetahuan
juga memiliki peran kunci dalam kemajuan peradaban Islam, didorong oleh faktor
agama, apresiasi terhadap ilmu, dan dukungan dari penguasa dan orang kaya. Hal ini
memengaruhi perkembangan pendidikan Islam dan ilmu pengetahuan secara
keseluruhan.

E. Modernisasi Islam Di Asia Tenggara


Modernisasi Islam di Asia Tenggara merupakan upaya untuk membawa ajaran
Islam ke dalam era modern dengan cara mengadopsi nilai-nilai dan prinsip-prinsip
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman. Modernisasi Islam di Asia
Tenggara di mulai pada abad ke-19 dan terus berlanjut hingga saat ini. Berikut adalah
beberapa faktor yang mempengaruhi modernisasi Islam di Asia Tenggara :

1. Kontak dengan Barat : Kontak dengan Barat membawah pengaruh besar dalam
perkembangan modernisasi Islam di Asia Tenggara. Barat membawa niai-nilai
modern seperti rasionalitas, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang kemudian
diadopsi oleh masyarakat muslim di Asia Tenggara.
2. Pendidikan : Pendidikan menjadi faktor penting dalam modernisasi Islam di Asia
Tenggara. Pendidikan memberikan kesempatan bagi masyarakat muslim untuk
mempelajari nilai-nilai modern dan mengadopsinya dalam ajaran Islam.
3. Ulama : Ulama memiliki peran penting dalam memperkenalkan nilai-nilai modern
ke dalam ajaran Islam dan mempromosikan toleransi antar umat beragama.
4. Gerakan reformasi : Gerakan reformasi di dunia Islam pada abad ke-19 dan ke-20
juga mempengaruhi modernisasi Islam di Asia Tenggara. Gerakan reformasi
mengajarkan pentingnya kembali ke ajaran asli Islam dan menolak praktik-praktik
yang di anggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

8
5. Globalisasi : Globalisasi membawa pengaruh besar dalam modernisasi Islam Asia
di Asia Tenggara. Globalisasi membawa nilai-nilai modern dan teknologi yang
kemudian diadopsi oleh masyarakat muslim di Asia Tenggara.

Dengan adanya modernisasi Islam di Asia Tenggara, terjadi perubahan dalam


pola pikir dan tindakan masyarakat muslim di wilayah tersebut. Masyarakat muslim di
Asia Tenggara mulai mengadopsi nilai-nilai modern seperti rasionalitas, ilmu
pengetahuan, dan teknologi dalam ajaran Islam, serta mempromosikan toleransi antar
umat beragama keberagaman budaya. Hal ini membawah dampak positif dalam
perkembangan sosial, ekonomi, dan politik di wilayah tersebut.

Penyebaran dan pengaruh pembaharuan Islam modern di Asia Tenggara sejak


awal abad ke-20 dipelopori oleh gagasan pembaharuan Jamaluddin Al-Afghani dan
Muhammad Abduh menjadi lebih tersebar luas diseluruh Dunia Islam, tatkala seorang
murid Muhammad Abduh yang bernama Muhammad Rasyid Ridha ( 1865-1935)
menerbitkan majalah Al-Manar di mesir. Majalah Al-Manar inilah yang secara
konkrit menjabarkan ide-ide Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh, serta
berpengaruh langsung kepada gerakan modernisme Islam di Asia Tenggara pada awal
abad ke-20.

Asia Tenggara adalah wilayah yang kaya akan keragaman budaya dan agama,
termasuk agama Islam. Seiring dengan perkembangan zaman, agama Islam di Asia
Tenggara juga mengalami transformasi dan modernisasi. Artikel ini akan menjelaskan
tentang modernisasi Islam di wilayah Asia Tenggara, dengan fokus pada negara-
negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Kami akan menjelajahi
perubahan dalam praktik keagamaan, pemikiran Islam, dan peran Islam dalam
masyarakat modern. Namun, modernisasi Islam di Asia Tenggara juga dihadapkan
pada berbagai tantangan yang perlu diatasi.

Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh menjadi pelopor penyebaran


dan pengaruh pembaruan Islam modern di Asia tenggara pada awal abad ke-20, Islam
menjadi lebih tersebar luas di seluruh Dunia Islam, seorang murid Muhammad Abduh
yang bernama Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935) menerbitkan majalah Al-Manar
yang secara kongkret menjabarkan ide-ide Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad
Abduh, serta berpengaruh langsung kepada gerakan modernisme Islam di Asia
Tenggara pada awal abad ke-20.

9
Jurnal mempengaruhi penyebaran pembaruan Islam lewat artikel secara
langsung dan tidak diragukan lagi bahwa media cetak merupakan perangkat yang
modern di Asia Tenggara. Tujuan penerbitan Al-Manar adalah mengartikulasikan dan
menyebarkan ide-ide pembaruan serta menjaga keutuhan umat Islam.

Modernisasi Islam di Asia Tenggara berlangsung pada abad ke 19 sampai saat


ini, Modernisasi melibatkan berbagai aspek mulai dari pemikiran teologis,
Pendidikan, ekonomi, politik, social dan budaya. Modernisasi Islam mengalami
tantangan globalisasi yang membawa perubahan dan harus diimbangi dengan
mempertahankan nilai-nilai Islam.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan Pada Makalah Ini Adalah Sebagai Berikut:
1. Islam pertama kali masuk ke Asia Tenggara pada abad ke-7 melalui para pedangang
Arab dan Gujarat yang melakukan perdagangan dengan wilayah ini. Para pedagang
ini membawa ajaran Islam dan menyebarkan agama ini ke wilayah-wilayah yang
mereka kunjungi. Selain itu, jaringan perdagangan yang luas juga memungkinkan
penyebaran ajaran islam ke wilayah-wilayah yang lebih jauh. Pada abad ke-13, Islam
mulai menyebar luas di Asia Tenggara melalui para pedagang dan ulama yang datang
dari Timur Tengah dan India.

2. Sejauh menyangkut kedatangan Islam di Nusantara, terjadi perdebatan panjang dan


perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Perdebatan itu menurut Azyumardi Azra
berkisar pada tiga masalah pokok, yakni asal-muasal Islam yang berkembang di
wilayah Nusantara, pembawa dan pendakwah Islam dan kapan kapan sebenarnya
Islam mulai datang ke Nusantara.Ada sejumlah teori yang membicarakan
memengenai asal-muasal Islam yang berkembang di Nusantara. Pertama, teori
Gujarat.

3. “kedatangan Islam”, “penetrasi (penyebaran) Islam”, dan “islamisasi”. Kedatangan


Islam biasanya dibuktikan dengan melihat peninggalan sejarah seperti prasasti, batu
bertulis, batu nisan, dan lain-lai bukti inilah kemudian diperkirakan awal kedatangan
Islam di suatu tempat tertentu. Kedatangan Islam di suatu tempat tidak selalu berarti
bahwa masyarakat setempat telah menganut Islam. Konversi Islam suatu masyarakat

4. Perkembangan Islam di Asia Tenggara dapat diklasifikasikan menjadi tiga fase;


pertama, adalah fase singgahnya para pedaga Asia Tenggara merupakan salah satu
dari tujuh wilayah kebudayaan atau peradaban Islam, yang tegasnya terdiri dari
wilayah kebudayaan-kebudayaan Islam Arab, Islam Persia, Islam Turki, Islam
Afrika, Islam Anak Benua India, Islam Asia Tenggara (Melayu). Perkembangan
Islam di Asia Tenggara eringkali berselang waktu ± ½ abad dengan kedatangan Islam
itu sendiri.

11
5. Modernisasi Islam di Asia Tenggara merupakan upaya untuk membawa ajaran
Islam ke dalam era modern dengan cara mengadopsi nilai-nilai dan prinsip-prinsip
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman. Modernisasi Islam di Asia
Tenggara di mulai pada abad ke-19 dan terus berlanjut hingga saat ini.

B. Saran

Mohon dimaklumi apabila dalam penjelasan materi ini ada yang kurang tepat apalagi
tidak sesuai dengan pendapat narasumber, kami manusia biasa dan akan terbuka apabila ada
koreksi dari pihak manapun

12
DAFTAR FUSTAKA

Abdullah, Abu Bakar, Ke Arah Perlaksanaan Undang-undang Islam di Malaysia: Masalah


dan Penyelesaiannya, Pustaka Damai, Kuala Lumpur, 1986.
Abdullah, Hashim, dkk., Perspektif Islam di Malaysia, Jabatan Pengajian Media Universitas
Malaya & Hizbi Sdn. Bhd, Kuala Lumpur, 1998.
Abdullah, Taufiq dan Sharon Shiddiqie (ed.), Tradisi dan Kebangkitan Islam diAsia Tenggra,
(Jakarta: LP3ES, 1988. ---------------------, (ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, MUI,
Jakarta ,1992.
Ahmad, Ibrahim, Konflik UMNO-PAS dalam Isu Islamisasi, IBS. Buku Sdn. Bhd., Petaling
Jaya, 1989.
Ahmad, Kasim, Hikayat Hang Tuah, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1968.
Ahmad, A. Samad (penyelenggara), Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu), Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia, 1979
Aini, Luthfi, The Decline of the Islamic Empire of Aceh ( 1641- 1699), Depag, Jakarta,
1993.

13

Anda mungkin juga menyukai