Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.Yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Atas selesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Dzulqarnain, M.Ag. selaku dosen pembimbing mata kuliah Islam dan
Peradaban Melayu.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan
yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Harapan kami atas terbentuknya makalah ini, semoga
makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pembangunan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
Kelompok 9
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Studi Wilayah..................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai objek pengkajian dan penelitian ilmiah dapat dilihat dari berbagai
dimensi. Diantaranya, dari dimensi islam sebagai pengamalan, yang berwujud dalam
bentuk budaya dan peradaban (islam as practice: culture / cicilization) yang lahir
dari, dan dipraktekkan oleh umat islam. Pengkajian Islam pada tataran ini dapat
dilakukan dengan menggunakan pendekatan sejarah, antropologis, sosiologis,
psikologis, fenamenologis, geografis, dan lainnya.1
Dalam hal keragaman ekspresi sosio-kultural, Islam Asia Tenggara merupakan salah
satu ranah budaya Islam (islam cultural realm) yang berbeda. Salah satu basis
kultural dan ciri paling jelas dalam hal ini adalah bahasa melayu dan tradisi sosio-
kultural lain. Terbentuknya corak Islam Nusantara atau Asia Tenggara mula-mula
berkaitan dengan kenyataan geografisnya yang jauh dari Arabia. Wilayah Islam
Melayu disebut dengan Islamique peripherique (Islam pinggriran), sedangkan
wilayah Islam Timur Tengah disebut dengan Islamic core (Islam inti/pusat).
1
Vietnam, dan Laos masyarakat muslim sebagian besar terdiri dari etnis Cam.
Persentase mereka terhadap penduduk keseluruhan tidak besar namun, jumlah
riilnya hampir mencapai satu juta3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
Taufik Abdullah, Ensklopedia Tematis Dunia Islam Jilid 6 Dinamika Masa Kini (Jakarta: Ichtiar Baru
Van Haoeve, 2002), halaman 303
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Study Wilayah
Study wilayah (area studies) terdiri dari dua kata, area dan studi. Area
mengandung arti “region of the earth’s surface”4 , artinya adalah daerah
permukaan bumi. Selain itu juga bermakna: luas, daerah kawasan setempat dan
bidang.5 sedangkan studi mengandung pengertian “devotion of time and thought to
getting knowledge”6artinya pemanfaatan waktu dan poemikiran untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Studi juga mengandung pengertian “something
that attracts investigation” yakni sesuatu yang perlu untuk dikaji.
Studies adalah bentuk jamak dasari studi, kata ini menunjukkan bahwa kajian
yang dilakukan terhadap sebuah wilayah tidak hanya terbtas pada suatu bidang
kajian, melainkan terdiri dari berbagai bidang. Secara terminologi studi wilayah
adalah pengkajian yang digunakan untuk menjelaskan hasil adri sebuah penelitian
tentang suatu masalah menurut wilayah dimana masalah tersebut terjadi.
Studi Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam hal-hal yang berhubungan dengan
Agama Islam, baik berhubungan dengan sejarah, ajaran maupun praktek nyata
dalam kehidupan. Dengan demikian yang dimaksud dengan pendekatan wilayah
dalam studi Islam adalah suatu pengkajian Islam pada suatu daerah tertentu secara
sistematis, artinya bagaiman kondisi Islam yang dipahami oleh masyarakat suatu
daerah tertentu, baik pemahaman keislamannya maupun sejauh mana Islam
berkembang di wilayah tertentu dan sebagainya.
4
A.S. Hormby, Oxoford, Advanded Leaner’s Dictonary (Oxrofd: Oxford University Press, 1986
halaman 40
5
Peter Salim, Webster’s New World Dictonary (Jakarta, Modern English Press (Jakarta Modern English
Press, 1986) halaman 31
6
A.S Homby, Oxford halaman 59
3
B. Masuknya Islam di Asia Tenggara
Islam masuk ke Asia Tenggara melalui beberapa jalur, antara lain jalur
perdagangan, perkawinan, dakwah, dan pembauran masyarakat muslim Arab,
Persia, dan India dengan masyarakat pribumi. Beberapa jalur utama dalam proses
masuknya Islam di Asia Tenggara meliputi :
Proses masuknya Islam di Asia Tenggara berlangsung secara damai tanpa ada
tindakan pemaksaan, kekerasan, intimidasi maupun perang. Demografi umat
muslim di Asia Tenggara menurut sebuah penelitian dan beberapa negara
memiliki persentase umat Muslim yang paling tinggi, seperti Brunei (67,17%),
Filipina (5,06%), Indonesia (88,22%), dan Malaysia (60.36%).
4
Bangsa Moro yang merupakan kelompok etnis yang memeluk agama Islam,
telah menghadapi berbagai tantangan sepanjang sejarahnya, termasuk perlawanan
terhadap penguasa Spanyol dan kolonialis Amerika, serta konflik dengan
pemerintah Filipina hingga saat ini. Dinamika Islam di Filipina juga dipengaruhi
oleh isu-isu kontemporer, seperti integrasi sosial dan politik. Meskipun Islam
merupakan agama minoritas di Filipina secara keseluruhan, wilayah Mindanao
memiliki mayoritas Muslim. Sejarah masuknya Islam di Filipina dan dinamika
Islam di era kolonialisasi hingga isu-isu kontemporer telah memainkan peran
penting dalam perkembangan agama ini di Negara-negara tersebut.
5
kunjungan ke cabang-cabang provinsi, menyelenggarakan serangkaian kuliah
umum, membangun masjid, menghadiri konferensi-kongerensi internasional dan
program-program pelatihan usaha dakwah Islam, menyelenggarakan sekolah
minggu dan kursus-kursus bahasa arab. Di samping itu, terdapat banyak sekolah
madrasah yang didirikan oleh organisasi-organisasi muslim terutama di provinsi-
provinsi bagian selatan.
6
Populasi Islam di Myanmar sempat meningkat pada masa penjajahan Britania
Raya, dikarenakan banyaknya umat Muslim India yang bermigrasi ke Myanmar.
Tapi, populasi umat Islam semakin menurun ketika perjanjian India-Myanmar
ditandatangani pada tahun 1941.
Pada zaman Raja Bagan yaitu Narathihpate (1255-1286), pasukan muslim Tatar
pimpinan Kublai Khan dan menguasai Nga Saung Chan. Kemudian, pasukan
Kublai Khan ini menyerang daerah Kerajaan Bagan. Selama peperangan ini,
Kolonel Nasrudin juga menguasai daerah Bamau.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Taufik Abdullah, Ensklopedia halaman 304 dan 317
7
Dari uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa masuknya islam ke Asia
Tenggara melalui beberapa jalur yaitu jalur perdagangan, perkawinan, dakwah dan
pembauran masyarakat muslim di Arab.
DAFTAR PUSTAKA
.Hormby, Oxoford, Advanded Leaner’s Dictonary (Oxrofd: Oxford University Press, 1986 halaman 40
Peter Salim, Webster’s New World Dictonary (Jakarta, Modern English Press (Jakarta Modern English
Press, 1986) halaman 31
A.S Homby, Oxford halaman 59
8
9