OLEH :
KELOMPOK 1
PRODI HUKUM
FAKULTAS BISNIS HUKUM ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIOARJO
2022-2023
KATA PENGANTAR
Penulis
ABSTRAK
Islam merupakan agama yang penuh cinta dan kasih sayang karena bersifat universal bagi seluruh umat
manusia. Diturunkannya Islam untuk menjadi penyempurna ajaran-ajaran terdahulu dan menjadi pondasi hidup yang
menyongsong aqidah dan syariat kehidupan masa kini hingga masa mendatang. Islam dihiasi dengan kedamaian
serta keteraturan yang kompleks selarasnya mampu diterima di seluruh kalangan umat di dunia saat ini. Namun,
masih banyak manusia yang memilih pedoman agama selain Islam.
Meskipun demikian, penyebaran agama Islam tidak semata-mata bersifat memaksa dan menekan manusia.
Karena sesungguhnya pembawa agama Islam ialah yang lembut hatinya, sopan tutur katanya serta baik sifatnya yang
dijadikan panutan moral bagi umatnya dalam penyiaran agama Islam. Oleh sebab itu, penyiaran agama Islam
diterima baik oleh banyak kalangan umat khususnya di Indonesia.
Dakwah Islam salah satunya adalah zakat yang bersumber dari rukun Islam yang ketiga. Dakwah ini sangat
diterima baik oleh masyarakat dikarenakan mampu memperbaiki perekonomian masyarakat yang sedang
membutuhkan dan menjadi ladang pahala bagi masyarakat yang menyalurkan hartanya.
A. KATA PENGANTAR
B. ABSTRAK
C. DAFTAR ISI
D. BAB I PENDAHULUAN
a. LatarBelakang
b. RumusanMasalah
c. Tujuan
E. BAB II KAJIAN PUSTAKA
F. BAB III METODE PENELITIAN
G. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
H. BAB V PENUTUP
I. REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan agama Islam di masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai kemajuan di berbagai
bidang, terutama pada bidang dakwah masyarakat. Dakwah sendiri merupakan aspek terpenting dalam
penyebaran agama yang memengaruhi sikap masyarakat terhadap agama yang disebarkan. Maka dari itu,
seyogyanya dakwah diakulturasi sesuai dengan kebiasaan masyarakat agar disambutdan diterima baik di hati
masyarakat. Dakwah Islam disebarkan secara menyeluruh kepada seluruh golongan masyarakat.
Agama Islam dikenal sebagai agama penjunjung kemaslahatan, kedamaian, serta ketentraman di Dunia
maupun di Akhirat, karena dasar penciptaan manusia menurut agama Islam adalah sebagai khalifah di Bumi
yang menghendaki perbaikan dan melarang adanya kerusakan. Penyebaran dakwah agama Islam dilandaskan
pada sifat kasih sayang kepada seluruh alam. Oleh karena itu, dampak penyebaran agama Islam tidak hanya
dirasakan oleh muslim namun dapat dirasakan oleh seluruh manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari laporan riset ini, antara lain:
1. Apa saja dakwah LAZISMU terhadap mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
tentang Islam sebagai rahmatan lil ’alamin?
2. Mengapa program LAZISMU dibentuk?
3. Siapa yang menjadi objek dakwah LAZISMU?
4. Bagaimana dampak dari adanya LAZISMU terhadap mahasiswa dan masyarakat?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan diatas, ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai:
1. Mengetahui tentang macam-macam dakwah LAZISMU di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari dakwah LAZISMU.
3. Mengetahui objek dari dakwah LAZISMU.
4. Mengetahui dampak dari adanya LAZISMU terhadap mahasiswa dan masyarakat.
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor LAZISMU, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kampus 1 dengan Bapak Abdul
Haris Effendi
Lazismu merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang zakat, infaq dan shodaqoh.
Disamping menjadi lembaga yang membantu masyarakat yang membutuhkan dalam hal ekonomi, Lazismu juga
bertujuan untuk menyiarkan dakwah Islam di kalangan masyarakat luas. Salah satu dakwah Lazismu di lingkungan
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah dengan mengajak Mahasiswa dan warga Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo untuk membantu dalam bentuk harta yang disumbangkan kepada Lazismu.
Beberapa macam dakwah rahmatan lil ’aalamiin yang dilakukan oleh Lazismu antara lain :
a. Berbagi paket sembako, bingkisan maupun santunan kepada masyarakat yang berhak menerimanya sebelum
hari raya Idul Fitri.
b. Berbagi daging kurban kemasan kepada korban bencana alam dan khususnya ketika hari raya Idul Adha
kepada masyarakat.
c. Perbaikan masjid dan musholla.
d. Pengadaan beasiswa mentari untuk anak TK serta siswa SD, SMP maupun SMA dan beasiswa sang surya
bagi mahasiswa membutuhkan yang menjalankan pendidikan tinggi.
e. Memberikan bantuan kesehatan.
f. Ikut bergerak dalam aksi kemanusiaan dengan mengadakan galang dana.
Pengadaan bantuan akan dilaksanakan jika adanya sinergi antar kedua belah pihak. Karena dengan adanya laporan
yang diajukan mustahiq kepada Lazismu dapat memudahkan Lazismu untuk mengetahui bantuan yang akan
disumbangkan.
Lazismu memaknai dakwah sebagai suatu ajakan dan rangkulan untuk menyelamatkan diri, keluarga maupun
harta kita dari hak yang seharusnya diberikan terhadap orang lain. Karena di dalam harta kita masih terdapat hak-hak
orang yang membutuhkan. Program yang dijalankan Lazismu di lingkungan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
dapat memudahkan warga Universitas dalam membersihkan hartanya dan menjadi wadah untuk menyalurkan kepada
sebagian orang yang berhak menerimanya.
Sejalan dengan namanya sebagai lembaga amil, zakat, infaq dan shodaqoh, Lazismu mempunyai tujuan
mulia yakni menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan hartanya yang masih menjadi hak bagi mustahiq
serta menjadi lembaga yang konsisten dalam penyaluran bantuan. Dengan menggunakan sistem yang modern,
Lazismu menjadi lembaga yang produktif dalam mengembangkan amanahnya dengan menjadikan zakat sebagai
penyelesai masalah bagi yang membutuhkan.
Manfaat Lazismu dapat dirasakan oleh seluruh kalangan karena menjadi wadah penghimpun dana bagi
golongan menengah keatas juga menjadi penyaluran dana bagi golongan yang membutuhkan. Bukan hanya muslim
yang mendapat bantuan dari Lazismu namun Lazismu menjamin bagi seluruh kaum beragama yang membutuhkan.
Begitu besar manfaat dan peran Lazismu bagi masyarakat baik di bidang ekonomi sosial maupun bidang dakwah.
Lazismu mengajak untuk menyelamatkan harta. Mengajak untuk menyelamatkan diri kita, keluarga kita,
dan lebihnya harta kita yang dititipkan oleh Allah Swt. Untuk disisihkan 2,5%. Karena didalam harta tersebut ada
hak-hak mereka yang membutuhkan.
Objek dari dakwah Lazismu adalah masyarakat sekitar, mahasiswa Universitas Muhammadiyah, anak-anak
sekolah luar lembaga, serta mustahiq zakat. Adapun mustahiq zakat ialah fakir, miskin, panitia zakat, budak, orang
yang sedang terlilit hutang, pejuang agama Islam, dan orang yang bepergian.
Objek Lazismu adalah orang-orang yang membutuhkan baik finansial maupun non-finansial. Penyiaran
agama Islam sebagai rahmatan lil ’aalamiin sangat dirasakan oleh kalangan yang membutuhkan karena peran
Lazismu yang sangat besar sebab dapat merangkul serta membantu ekonomi mereka dengan zakat maupun shodaqoh
yang telah dihimpun oleh Lazismu.
Lazismu berperan besar dalam mensejahterakan masyarakat sekitar dikarenakan dapat menyongsong ekonomi
mereka yang sedang jatuh serta menjadi pemecah masalah kemiskinan masyarakat. Masyarakat juga merasa terbantu
dengan adanya Lazismu. Dari bantuan sosial, ekonomi maupun kesehatan turut diberikan terhadap masyarakat yang
sedang membutuhkan.
Pengadaan beasiswa bagi mahasiswa dan bntuan dana bagi mahasiswa yang membutuhkan sangat berarti bagi
mahasiswa yang sedang membutuhkan uluran tangan. Karena Lazismu juga mensejahterakan mahasiswa nya agar
tetap belajar dan berkarya di pendidikan tinggi ini.
Dengan adanya lembaga ini, baik mahasiswa maupun masyarakat mampu mengambil pelajaran tentang
pentingnya zakat, infaq dan shodaqoh ini. Karena Lazismu mengajarkan banyak hal mengenai pembiayaan sekolah,
bantuan sosial maupun pembangunan moral kemanusiaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Islam ramatan lil ‘alamin sering disebut dalam beberapa konsep dasar islam, namun banyak orang yang
masih belum memahami makna sebenarnya. Rahmatan lil ‘alamin merupakan konsep abstrak yang mengembangkan
pola hubungan yang pluralistik, manusiawi, dialogis dan toleran. Selain itu, konsep tersebut mengembangkan
penggunaan dan pengelolaan alam yang penuh kasih.
Dari sudut pandang teologis, Islam menawarkan formulasi-formulasi tertentu yang harus diyakini oleh
setiap orang percaya, tetapi ini tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk memaksa non muslim masuk islam. Ini
berlaku untuk tingkat upacara yang tata caranya ditemukan dalam Al’Qur’an dan Hadits. Dalam konteks sosial,
Islam sebenarnya hanya berbicara tentang prinsip atau pilar dasar. Penerjemahan praktisnya bertumpu secara detail
dan komprehensif pada kesepakatan dan pemahaman masing-masing komunitas dan tentunya memiliki keunikan
tersendiri.
Adanya konsep Islam sebagai agama rahmatan Lil ‘aalamiin membuka mata manusia bahwa Islam lahir
dan berkembang di sekitar kita dengan penuh cintah dan kasih sayang. Kepedulian yang dilahirkan dari kasih sayang
antar sesama terlihat dari bantuan yang diulurkan bagi saudara yang membutuhkan. Persatuan inilah yang membuat
Islam menjadi agama yang kuat dan kokoh di kalangan masyarakat.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah kami jelaskan diatas, maka dapat diambil beberapa saran
terkait permasalahan ini sebagai berikut:
1. Wajib bagi seorang muslim mempunyai sifat penuh cinta dan kasih sayang terhadap sesama
2. Dakwah agama Islam tidak pernah dilandasi dengan kekerasan dan kekejaman karena Islam adalah agama
rahmatan Lil ‘aalamiin
3. Zakat, infaq dan shodaqoh adalah cara kita untuk menjaga diri dan harta dari kesombongan dan ketamakan
duniawi
4. Bantuan sesama manusia dapat berupa batuan sosial, kesehatan, maupun ekonomi
REFERENSI