Disusun Oleh :
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Ahmad Machfludli, M.Pd. pada mata kuliah metedologi studi islam . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………...1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………..….1
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………………...1
1.4 Tujuan ……………………………………………………………........1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Arti dan Asal Usul Studi Kawasan Islam……………………………..2
2.2 Orientalisme : Melihat Islam Kritis……………………………………3
2.3 Oksidentalisme : Menjawab Islam Sejati……………………………...4
2.4 Dunia Islam sebagai Objek Studi Timur dan Barat …………………..5
2.5 Problem dan Prospek Pendekatan Studi Kawasan……………………7
PENDAHULUAN
Studi kawasan Islam ialah kajian yang menjelaskan tentang situasi yang
terjadi di berbagai area mengenai kawasan Islam di dunia dan ruang lingkup yang
ada didalamnya, mulai dari pertumbuhan, perkembangan serta ciri-ciri
karakteristik sosial budaya yang ada di dalamnya. Dan dalam makalah ini akan
diuraikan tentang studi kawasan Islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhaimin, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, (Jakarta:Prenada Media, 2007), 13
2
Ihsan, Hayatul Moh, Etimologi Studi islam, Ar-Risalah, Vol. XVII, No, 1, (2016)
dunia islam ataupun di seluruh wilayah-wilayah yang terkait dengan
islam.
3
perkembangannya terdapat kontroversi di kalangan para orientalis,
walau hanya sebagian kecil mulai menunjukkan tanda-tanda penilaian yang
obyektif terhadap Al- Qur’an dan kaum muslim.3
2.3 Oksidentalisme : Menjawab Islam Sejati
Oksidentalisme adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas dunia
barat, tentunya bukan hanya geografisnya saja melainkan juga mengenai
antropologi, agama, sosiologi dan filsafat. Oksidentalisme sebagai suatu
aliran atau paham yang berkaitan dengan pengkajian akademi terhadap
penguasaan pengetahuan tentang dunia barat dan seisinya, yang secara
akademik dilakukan para ahli timur dengan cara pandang timur (Prof. Dr.
Burhanudin Daya)
Adapun 3 cara memandang oksidentalisme memandang islam sejati :
1. Metode apa adanya
Dengan kelompok ini bisa menyesuaikan aspek islam yang harus di
sesuaikan dengan dunia barat, jadi antara dunia barat dan aspek islam saling
memahami dan saling mengerti hal ini dilakukan untuk memahami agama
islam.
2. Mengambil aspek tertentu
Dengan melakukan asimilasi dengan islam kita juga dapat melakukan
akulturasi.
3. Memiliki sifat kritis
Bagaimana cara kita memandang agama Allah dalam pandanagn islam.
Tujuan oksidentalisme sendiri adalah untuk mengakhiri mitos barat
sebagai reprentasi seluruh umat manusia dan sebagai pusat kekuasaan yang
mengembalikan barat kebatas alamiyahnya juga mengakhiri perang budaya.
Sedaangkan manfaat oksidentalisme adalah untuk menjembatani tuduhan
klise seperti kebudayaan barat yang dekaden, individualistik dan juga amoral,
semua hal tersebut tersebar dalam literatur di dunia timur.
4
3
Setiawan, Barza dan Muhsinin, Mahmud, Studi Kritis Tentang Orientalisme, Al-Hikmah, Jurnal
Studi Agama-Agama, Vol. 2, No. 2, (2016)
Tolak ukur untuk menentukan Barat dan Timur dalam kontek
oksidentalisme, bukanlah geografis melainkan kebudayaan atau kultur. Kultur
Barat atau peradaban Barat yang dimaksud disini meliputi bidang-bidang
pemikiran barat, filsafat barat, sosiologi barat, antropologi barat, sejarah
barat, agama-agama barat, tradisi-tradisi barat, mulai dari masa awal
perkembangan sampai dengan masa kininya dan juga geografi barat yang
terdiri dari Eropa secara keseluruhan, Amerika, Kanadam dan Australia.4
2.4 Dunia Islam sebagai Objek Studi Timur dan Barat
5
4
Al Muhammad, Oksidentalisme Menjawqb Islam Sejati, Pengantar Studi Islam, MD 1B
5
Jamali Sahrodi, Metodologi Studi Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 182.
. Kedua, adanya kepentingan ekonomi dan politik orang Eropa yang
meningkatkan volume perjalanan ke dunia Timur. Ketiga, lahirnya studi Alkitab
dan Semitis dengan menjadikan studi bahasa dan teks-teks Arab sebagi alat yang
bermanfaat.6
6
Ahwan Fanani, Islam dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), 252
7
Edward Said, Orientalisme, (Bandung: Mizan, 1996), 9.
8
Ahwan Fanani, Islam dalam Berbagai Pembacaan Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), 254
2.5 Problem dan Prospek Pendekatan Studi Kawasan
7
kerjasama antar komunitas muslim dunia yang meliputi yang sangat luas.
Dengan pendekatan studi kawasan, para umat muslim dapat mengetahui kajian-
kajian yang dilakukan oleh umat muslim di kawasan lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pengertian tersendiri dari studi kawasan islam yaitu sebuah usaha
penelitian di daerah tertentu yang berhubungan dengan islam.
Perkembangan wilayah islam yang sesungguhnya lebih mengarah
kepada islam sebagai agama yang paling banyak di wilayah itu dan
syariat islam adalah salah satunya pengikat bagi bangsa-bangsa di
dunia islam ataupun di seluruh wilayah-wilayah yang terkait dengan
islam.
Orientalisme merupakan suatu gerakan para ilmuan barat yang
meneliti dan membahas tentang dunia timur (islam) yang bertujuan
mengkacaukan agama dan umat islam, dengan jalan penerbitan dan
penyebaran refrensi-refrensi ilmiah tentang agama islam dan umat
islam dalam perpektif mereka.
Oksidentalisme adalah sebuah disiplin ilmu yang membahas dunia
barat, tentunya bukan hanya geografisnya saja melainkan juga
mengenai antropologi, agama, sosiologi dan filsafat.
Edward W. Said berpendapat bahwa studi ketimuran (Islam) yang
mereka lakukan merupakan disiplin keilmuan yang secara material
dan intelektual berkaitan dengan ambisi politik dan ekonomi Eropa.
Orientalisme telah menghasilkan gaya pemikiran yang dilandaskan
pada distingsi teologis dan epistemologis antara Timur dan Barat.
dalam waktu yang panjang, orientalisme Barat telah mengembangkan
cara-cara pembahasan tentang Timur dengan memapankan
superioritas Barat atas budaya asing. Media Barat juga sering
memproyeksikan dunia Arab, yang kebanyakan penduduknya
Muslim, sebagai manusia terbelakang, irasional, dan penuh nafsu
birahi
9
Problematika yang dihadapi pada penelitian dengan menggunakan
pendekatan studi kawasan dalam Studi Islam dan Komunitas Muslim.,
berbanding lurus besarnya dengan objek dan luas wilayah yang akan
diselidiki. Semakin kompleks objek yang menjadi sasaran
penyelidikan dan semakin luas wilayah yang dijangkaunya, maka
segala persiapan yang diperlukan untuk menerapkan studi area, juga
semakin besar. Sementara Prospek pendekatan studi area, sebenarnya
boleh dikatakan sangat baik. Hal ini mengingat perlunya dibangun
saling pengertian dan kerjasama antar komunitas muslim dunia yang
meliputi yang sangat luas. Dengan pendekatan studi kawasan, para
umat muslim dapat mengetahui kajian-kajian yang dilakukan oleh
umat muslim di kawasan lainnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan, Hayatul Moh, (2016), Etimologi Studi islam, Ar-Risalah, Vol. XVII, No, 1
11