Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KAJIAN UMUM SEPUTAR ORIENTALIS


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemikiran Hadis Orientalis

Dosen Pengampu
Dr. Moh Akib., M.Ag.

Penyusun:
Karima Nurul Huda (20106004)

KELAS ILMU HADIS - A

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi atas curahan kasih sayang-Nya
dan nikmat yang luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kajian Umum Seputar Orientalis” dengan tepat waktu. Tak lupa, penulis ucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr. Moh. Akib, M.Ag.. Selaku dosen pengampu mata kuliah
pemikiran hadis orientalis dan pihak lainnya yang telah membantu dan memberikan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan yang melekat pada makalah
ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun merupakan suatu hal yang diharapkan
untuk bahan koreksi terhadap kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 20 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Definisi Orientalis .................................................................................................... 2
B. Sikap Orientalis terhadap Ajaran Islam ................................................................... 2
C. Latar Belakang Orientalis Mengkaji Dunia Timur .................................................. 3
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu sisi penting dari interaksi dua agama adalah studi tentang agama yang
dilakukan oleh imuwan yang bukan penganut agama yang bersangkutan. Para
ilmuwan pada abad pertengahan, baik ilmuwan Islam maupun Kristen sangat
ambisi untuk menunjukkan kesalahan dan kelemahan agama lain; namun kalangan
Kristiani tidak dapat dipungkiri pula telah membawa beberapa manfaat untuk kaum
Muslim yang merasa terbantu oleh ilmuwan Barat untuk dapat memahami agama
mereka (Islam) secara lebih mendalam lagi.1 Dalam tulisan ini, penulis
menitikfokuskan pada pembahasan kajian umum mengenai orientalis (ilmuwan
Barat) dengan harapan agar dapat dipahami siapa mereka dan tujuan apa mereka
mengkaji disiplin ilmu Islam.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui pokok-pokok bahasan yang menjadi titik fokus di dalam
pembahasan ini, maka penulis menganggap perlu untuk mengemukakan rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi Orientalis ?


2. Bagaimana sikap Orientalis terhadap Islam ?
3. Apa latarbelakang orientalis mengkaji dunia Timur ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Orientalis.


2. Untuk mengetahui sikap orientalis terhadap Islam.
3. Untuk mengetahui latarbelakang Orientalis mengkaji dunia Timur.

1
William, Montgomery Watt, Studi Islam Oleh Para Orientalis. Hal 34

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Orientalis
Orientalis berasal dari kata Perancis “Orient” yang mengandung pengertian
“Timur”2, kata itu berarti ilmu-ilmu yang berhubungan dengan dunia Timur, atau
dengan istilah lain orientalis adalah orang yang memelajari budaya Timur dari berbagai
aspeknya. Sedangkan orientalisme adalah pola atau gaya berpikir yang berdasarkan
pada pembedaan ontologis dan epistemologis yang dibentuk antara Timur dan Barat.

Orientalis dapat didefinisikan segolongan sarjana Barat yang mengkaji bahasa,


budaya, politik, etis dunia Timur dan kesusteraannya, di samping menaruh perhatian
besar terhadap agama Dunia Timur, sejarah, dan ilmu-imunya. Sebutan Orientalis
diberikan kepada setiap ilmuwan Barat yang memelajari segala sesuatu tentang
ketimuran. Utamanya istilah ‘Orientalis’ diberikan kepada orang-orang Nasrani yang
ingin memelajari ilmu-ilmu Islam dan bahasa Arab.3

Menurut Edward W. Said menyatakan bahwa orientalis adalah suatu aliran


penafsiran yang materinya adalah Timur, peradaban, orang dan lokalitasnya.

B. Sikap Orientalis terhadap Ajaran Islam


Secara garis besar sikapnya terbagi menjadi dua gerakan, yaitu:
1. Orientalis yang Tidak Jujur

Hasil kajian orientalis yang termasuk kategori ini dapat membahayakan


umat Islam, karena kerja mereka hanya menjelekkan Islam dan melemahkan
Islam. Mereka sengaja membuat kelemahan-kelemahan Islam dengan tujuan
tertentu yang bersifat politik dan agama. Mereka sering menghina umat Islam
zaman Nabi maupun di masa kini dengan harapan agar umat Islam banyak yang

2
Waris, Hadis dalam Perspektif Orientalis, Hal.32
3
Teng, Muhammad Bahar Akkase, Orientalis dan Orientalisme dalam Perspektif Sejarah, Jurnal Ilmu
Budaya, 2016, No.1, Hal. 51

2
terpengaruh sehingga meninggalkan agamanya atau agar muncul ide untuk
merubah hukum Islam dengan hukum-hukum Barat.4
Sejumlah orientalis yang termasuk golongan ini adalah Louis Hayack, A.J
Aberry, A. Geom, H.A.R Gibb, S.M. Zweimer, G.Von Grunbaum, R.A.
Nicholson, Ignaz Goldziher, Joseph Schacht.

2. Orientalis yang Membela Islam


Di satu sisi para orientalis ada yang membahayakan Islam, di sisi lain ada
beberapa orientalis telah menghabiskan umurnya, kemampuan dan
kekuatannya untuk memelajari agama Islam. Mereka telah membangun
organisasi-organisasi untuk meneliti dan memelajari masalah ketimuran dan
keislaman semata-mata karena kegemaran mereka dalam mendapat ilmu
pengetahuan yang obyektif, rasional, dan tidak memihak.

Di antara para orientalis yang membala Islam adalah; T.W Amold, Aloya
Spenger, A.W.J Wensink, Maurice Bucille.

C. Latar Belakang Orientalis Mengkaji Dunia Timur


Faktor – faktor yang melatarbelakangi gerakan Orientalis antara lain;
Pertama, keagamaan. Kaum Barat yang di satu sisi memandang Islam
sebagai agama yang sejak awal menentang doktrin-doktrinnya. Setelah Allah Ta'ala
mengutus Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan ajaran ilahi
kepada kaum muslimin. Bangsa Arab khususnya dan kaum muslimin umumnya
menjadi satu umat yang bersatu seperti bangunan yang kokoh, sebagiannya
melengkapi dan menunjang sebagian lainnya. Kehidupan mulia ini membuat umat-
umat non Islam menyimpan kebencian dan hasad. para orientalis yang memiliki
kebencian terhadap Nabi umat Islam ini, tidak mungkin tidak melakukan hal-hal
yang tidak benar. Kebencian mereka ini dilancarkan lewat ‘serangan’ mereka atas

4
Teng, Muhammad Bahar Akkase, Orientalis dan Orientalisme dalam Perspektif Sejarah, Jurnal Ilmu
Budaya, 2016, No.1, Hal. 51, Hal.33

3
diri dan sunnah Nabi SAW. Karena para orientalis mengetahui bahwa fondasi
entitas umat Islam dan fondasi agama mereka adalah Al-Quran dan Sunnah.5

Kedua, keilmuan. Barat merasa perlu untuk menerjemahkan karya-karya


muslim yang kala itu umat Islam berhasil dalam mengembangkan sains dan
teknologi dari berbagai bangsa, yang ketika itu orang Barat merasa belum
mempunyai apa-apa dibandingkan kaum muslim.

Ketiga, adalah politik. Islam bagi Barat adalah peradaban yang di masa lalu
telah tersebar dan menguasai dunia dengan begitu cepat. Barat sebagai peradaban
yang baru bangkit dari kegelapan melihat Islam sebagai ancaman yang besar bagi
kekuatan politik dan agama mereka.6

5
Abdul Kholik, Sunnah dalam Perspektif Orientalis, Hal. 198.
6
Teng, Muhammad Bahar Akkase, Orientalis dan Orientalisme dalam Perspektif Sejarah, Jurnal Ilmu
Budaya, 2016, No.1, Hal. 51, Hal. 49

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Orientalis dapat didefinisikan segolongan sarjana Barat yang mengkaji


bahasa, budaya, politik, etis dunia Timur dan kesusteraannya, di samping menaruh
perhatian besar terhadap agama Dunia Timur, sejarah, dan ilmu-imunya. Sebutan
Orientalis diberikan kepada setiap ilmuwan Barat yang memelajari segala sesuatu
tentang ketimuran. Secara garis besar sikapnya terhadap Islam terbagi menjadi dua
gerakan, yaitu: Orientalis yang Tidak Jujur, Orientalis yang membela Islam. Faktor
– faktor yang melatarbelakangi gerakan Orientalis antara lain; keagamaan,
keimuwan, politik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Kholik, Abdul. Sunnah dalam Perspektif Orientalis. Hal. 198.

Muhajir, Mohammad. Hadis di Mata Orientalis. (2017). Jurnal Tarjih. Vol, 14.
Teng,Muhammad Bahar Akkase. (2016). Orientalis dan Orientalisme dalam
Perspektif Sejarah. Jurnal Ilmu Budaya. Vol.4. Hal. 33-51
Waris, Hadis dalam Perspektif Orientalis, Hal.32
Watt, William Montgomery. Studi Islam oleh Para Orientalis. Hal. 34

Anda mungkin juga menyukai