DOSEN PENGAMPU:
Dr. ABDULLAH, M. Ag
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
AFI – 2
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua. Shalawat beserta salam
tidak lupa kita sanjungkan kepada junjungan umat, Rasulullah SAW. Penulis
merasa bersyukur karena telah menyelesaikan makalah mengenai “Muhammad
dimata Orientalisme” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Orientalisme dan Oksidentalisme. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana pandangan para
orientalisme terhadap Nabi Muhammad SAW bagi para pembaca. Dan penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6
A. Orientalisme ............................................................................................ 6
B. Pandangan Orientalisme Terhadap Nabi Muhammad SAW .................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemunculan agama Islam tidak terlepas dengan diutusnya Nabi
Muhammad sebagai pembawa risalah bagi umat manusia. Bagi sebagian umat
manusia, khususnya kalangan umat Islam, Nabi Muhammad mempunyai
peranan yang sangat vital dan krusial dalam pelbagai macam aspek kehidupan,
terutama dalam penyebaran agama Islam. Oleh karena itu, Nabi Muhammad
SAW dibekali salah satu wahyu yang dikenal dengan sebutan yang sangat
vital dan krusial dalam berbagai macam aspek kehidupan, terutama dalam
penyebaran agama Islam. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW dibekali
salah satu wahyu yang dikenal dengan sebutan Al-Qur‟an. Ia berfungsi
sebagai pedoman pokok kehidupan umat manusia yang ada muka di bumi ini
Al-Qur‟an dan kitab-kitab tuhan lainnya merupakan jalinan utuh dimana
semuanya berasal dari risalah yang universal dan identik serta berasal dari
sumber yang tunggal. Oleh karena itu umat manusia harus mempercayai
semuanya baik Islam, Yahudi dan Nasrani. Adanya hubungan tersebut, Nabi
Muhammad SAW mengakui Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS,
dan Nabi Isa AS serta kitab-kitabnya.
Namun menurut pandangan Yahudi dan Nasrani yang sekarang, mereka
memandang bahwa Nabi Musa dan Nabi Isa terlahir secara otomatis menjadi
Nabi. Bahkan dalam tradisi ajaran kristen terbukti ada upaya untuk menutup-
nutupi perkara kenabian Isa Al-Masih, di samping ada upaya-upaya
perubahan yang dilakukan oleh Paulus dalam memodifikasi doktrin ajaran
agama Kristen. Sehingga dalam ajaran agama Kristen terjadi kesulitan dalam
menemukan teks perjanjian lama dalam suatu bahasa, yang bentuk dan isinya
benar-benar dari langit (Tuhan).1
1
Ajid Thohir, Sirah Nabawiyah, (Bandung: Marja, 2014), h. 138.
4
5
Dengan kesulitan dalam menemukan teks yang asli pada ajaran Nasrani
dan Yahudi, Pada akhirnyaAl-Qur`an adalah kitab suci universal yang
memiliki daya tarik bagi para cendekiawan Muslim maupun non–Muslim
untuk dikaji dan dipelajari, sekaligus ingin memberikan beberapa bukti bahwa
tingkat orisinalitas Al-Qur‟an sebagai wahyu Tuhan dalam mentransfer ajaran
Tuhan menjadi ajaran manusia.
Ketertarikan cendekiawan muslim maupun non-Muslim pada Fenomena
kajian agama Islam dikalangan pemikir Barat berbeda-beda. Misalnya
dikalangan orientalis yang menggunakan pisau analisis historis lebih banyak
menyikapi Islam dengan negatif, contohnya dengan menganggap Islam tak
lebih sekedar Bid’ah Kristen. Sedangkan pemahaman positif lebih banyak.
dilakukan oleh Islamolog, misalnya Margaret Marcus (Maryam Jamilah).
Titik pandang yang berbeda tersebut didasari atas perbedaan sudut pandang,
pendekatan dan interpretasi yang dilakukan. Disisi lain, terdapat pula
pemahaman agama Islam khususnya aspek kewahyuan (Al- Qur‟an) menurut
sosiolog, humanis, sekuler, dan modernis Barat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari orientalisme?
2. Bagaimana pandangan orientalisme terhadap Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian orientalisme
2. Untuk mengetahui pandangan orientalisme terhadap Nabi Muhammad
SAW
BAB II
PEMBAHASAN
A. ORIENTALISME
6
7
Akan tetapi, hal itu tidak selalu berlaku bagi para orientalis, yaitu orang-
orang Barat yang mendalami dunia Timur. Lantas, beberapa dari mereka
memiliki pandangan yang tidak baik kepada sosok Nabi Muhammad Saw.
Berikut beberapa pandangan para orientalis terhadap nabi Muhammad Saw
sebagai berikut:
3
Alwi Shihab, 2004, Membedah Islam di Barat, cet. I (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama) h. 57.
4
Maryam Jamilah, 1994, Islam dan Orientalime Sebuah Kajian Analitik, cet. ke-2(Jakarta:
Rajawali Press) h. 14.
5
Asy-Syaikh Khalil Yasien, 1989, Muhammad di Mata Cendekiawan Barat, cet. Ke 1, (Jakarta:
Gema Insani Press), h. 106-107.
6
Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, cet. ke-7 (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya,
1982) h. 111.
9
7
Joesoef Sou’yb, Orientalisme dan Islam, cet. ke-1, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), h. 102.
8
Syafi’in Mansur, Orientalisme, {Serang: Suhud, 1997}, cet. ke-1, h. 40
9
Abdurahman Badawi, cet. ke-1Ensiklopedi Tokoh Orientalis, (Yogyakarta: LKIS, 2003), h. 3-4.
10
kaum Yahudi dan Injil diturunkan kepada Nabi Isa As. untuk kaum
Kristen. Sedangkan Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.
untuk kaum Muslimin. Kitab suci Al- Qur’an banyak membicarakan
tentang kitab Taurat dan kitab Injil. Di samping itu, membicarakan
tentang Yahudi dan Kristen. Dari kontek inilah, kaum orientalis menuduh
bahwa Muhammad banyak menyadur isi kandungan kitab Taurat dan
Injil. Sebagaimana yang dituduhkan oleh William Muir bahwa agama
Yahudi dan Kristen telah memberi bibit pengetahuan kepada
Muhammad, kemudian dari padanya di produksi Al-Qur’an. Al-Qur’an
bukan firman Tuhan melainkan perkataanMuhammad13
Tuduhan Willian Muir ini, dikuatkan pula oleh Richard Bell bahwa
Al- Qur’an dari tradisi Yahudi dan Kristen, tetapi pengaruh Yahudi dan
Kristen belum terjadi pada awal kenabian Muhammad, melainkan pada
akhirperiode Mekkah dan awal Madinah, bahkan bukti tentang
penciptaan manusia yang berasal dari tanah jelas bersumber dari
Bibel.Begitu pula, Nicholas of Cusa [1401-1464] sebagai seorang
orientalis Jerman menyatakan bahwa Muhammad ajaran agamanya
berasal dari ajaran Kristen maka Islam dan penganutnya dapat kembali
pada ajaran yang suci yakni agama Kristen. Al-Qur’an yang ditulisnya
banyak nilai keagamaan yang baik dan benar karena Muhammad telah
dipengaruhi oleh ajaran Yahudi dan Kristen. Kendati Muhammad telah
memperoleh sebagian kebenaran Kristen, namun kesesatan bersumber
dari tiga aspek, yaitu
14
AlwiShihab, 2004, Membedah Islam di Barat, h. 67-68.
13
A. Kesimpulan
Akan tetapi tidak semua orientalis identik negatif, banyak juga dari
mereka yang berfikir jujur terhadap hasil kajiannya terhadap Islam. Terdapat
sejumlah pemikir besar di Barat telah menghabiskan umurnya untuk mengkaji
Islam lantaran mereka secara jujur terhadap kajianakajian itu. Tanpa usaha
mereka, banyak pengetahuan yang berharga dalam buku-buku Islam klasik
akan hilang tanpa bekas atau tidak terjamah orang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15