Anda di halaman 1dari 13

METODOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

STUDI KAWASAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU
Dr. MAWARDI AHMAD, M.A.

DISUSUN
OLEH:

KELOMPOK 11
ANDHIKA ZULFAJRI (212410169)
ANRISON (212410312)
ALWY AZZAHRI (212410312)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A. 2022/2023

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................4
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................................. 1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................................2
A. Arti dan asal usul studi kawasan islam.................................................................................................. 2
B. Studi islam kawasan dan wilayah........................................................................................................... 3
D. Problem dan prosfek studi kawasan islam.............................................................................................. 6
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................................................. 9
B. Saran..................................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul studi dalam kawasan
islam yang telah dapat selesai pada waktu yang telah di tentukan. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Dengan terselesianya makalah ini, tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Demikian yang dapat
penulis sampaikan, semoga saja makalah ini dapat bermanfaat bagikita semua. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pekanbaru, 11 Mei 2023

Tim Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Studi kawasan Islam ialah kajian yang menjelaskan tentang situasi yang terjadi di
berbagai area mengenai kawasan Islam di dunia dan ruang lingkup yang ada didalamnya,
mulai dari pertumbuhan, perkembangan serta ciri-ciri karakteristik sosial budaya yang ada di
dalamnya. Di dalam makalah ini akan di uraikan tentang Studi kawasan islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dan bagaimana asal usul studi kawasan islam?
2. Mengetahui studi islam dan wilayah?
3. Bagaimana kajian kawasan islam di dunia sekarang?
4. Apa problem dan bagaimana prospek studi kawasan islam?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah tersebut
maka tujuan penulisan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti dan bagaimana asal usul studi kawasan islam
2. Untuk mengetahui studi islam dan wilayah
3. Untuk mengetahui kajian kawasan islam di dunia sekarang
4. Untuk mengetahui problem dan bagaimana prospek studi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti dan asal usul studi kawasan islam


A. Secara etimologi merupakan dari bahasa arab dirasah Islamiyah. Dalam kajian
Islam di barat disebut Islamic studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal
yang berkaitan dengan keislaman. Secara terminologis adalah kajian secara sistematis
dan terpadu untuk mengetahui, memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal
yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam,sejarah Islam maupun
realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.
Pengertian studi kawasan islam adalah kajiaan yang tampaknya bisa
menjelaskan bagaimana situasi sekarang ini terjadi, karena, fokus materi kajiannya
tentang berbagai area mengenai kawasan dunia islam dan lingkup pranata yang ada
dicoba diurai didalamnya. Mulai dari pertumbuhan, perkembangan, serta ciri-ciri
karekteristik sosial budaya yang ada didalamnya, termasuk juga tentang faktor-faktor
pendukung bagi munculnya berbagai ciri dan karakter serta pertumbuhan kebudayaan
dimasing-masing dunia kawasan Islam. Dengan demikian, secara formal objek
studinya harus meliputi aspek-aspek geografis, demografis, historis, bahasa serta
berbagai perkembangan sosial dan budaya, yang merupakan ciri-ciri umum dari
keseluruhan perkembangan yang ada pada setiap kawasan budaya.
Usaha mempelajari agama Islam tersebut dalam kenyataannya bukan hanya
dilaksanakan oleh kalangan umat Islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh orang-
orang diluar kalangan umat Islam. studi keislaman dikalangan umat Islam sendiri
tentunya sangat berbeda tujuan dan motifasinya dengan yang dilakukan oleh orang-
orang diluar kalangan umat Islam. dikalangan umat Islam, studi keIslaman bertujuan
untuk mendalami dan memahami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka
dapat melaksanakan dan mengamalkannya dengan benar. Sedangkan diluar kalangan
umat Islam, studi keislaman bertujuan untuk mempelajari seluk beluk agama dan
praktek keagamaan yang berlaku di kalangan umat islam, yang semata-mata sebagai
ilmu pengetahuan
B. Asal Usul Studi Kawasan Islam Dalam sejarahnya, persoalan hubungan
antar batas-batas wilayah sebuah negara sebenarnya sudah sekian lama telah menjadi
perhatian para ahli kegenaraan sejak jaman Yunani sekitar tahun 450-an SM.
Ptolemy, Thucydidas, Hecataeus, dan Herodotus merupakan sejarawan Yunani yang
cukup intens dengan kajian-kajian wilayah yang ia kenal, baik melalui cerita orang
maupun dari hasil pengamatan terhadap wilayah-wilayah yang ia kunjungi. Mereka
selain seorang sejarawan juga seorang pengelana.1.300 tahun kemudian, kaum
Muslimin memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengembangkan studi
kawasan ini dengan berbagai corak yang ragamyang lebih dinamis lagi. Karya-karya
mereka telah melampaui sejarawan Yunani,dimana pembahasannya bukan lagi
berbicara tentang realita sejarah, tetapi lebih maju lagi yakni bagaimana cara-cara
menanganinya. Munculnya berbagai karya sejarah dengan tema-tema kajian wilayah
dimulai dari awal penciptaan sampai mulai dihuni umat manusia, merupakan kajian-
kajian yang sangat populer danhampir bisa ditemukan dalam karya-karya sejarah
klasik Islam. Sekalipun kajian geografi sebagai disiplin ilmu agak berbeda dengan
sejarah, namun dikalangan sejarawan muslim hal ini tidak bisa dipisahkan begitu saja,
karena objek pembahasan antara keduanya saling melengkapi. Karena kajian sejarah,
sangat membutuhkan kajian tentang ruang dan waktu sebagai aktivitas pelakunya.
Oleh karena itu, karya-karya tentang geografi dan sejarah telah menjadi bagian
pentingdan tidak terpisahkan dari perkembangan historiografi Islam secara umum.

B. Studi islam kawasan dan wilayah


Studi Islam tampaknya masih merupakan sebuah harapan, karena sampai saat
ini, di berbagai wilayah di mana Islam merupakan agama mayoritas para
penduduk,studi islam belum layak dilakukan. Meskipun demikian, upaya untuk
mengembangkan studi Islam di berbagai wilayah tetap diusahakan oleh para sarjanawan
Muslim dan para sarjanawan yang berkecimpung dalam kajian-kajian keislaman,
meskipun usaha mereka tersebut belumlah maksimal.
Banyak dari ilmuwan pengkaji islam yang telah memulai pengkajian-pengkajian
islam dengan beberapa pendekatan studi, terkhusus studi wilayah yang akan kita bahas
dalam buku sederhana ini.Melirik pada perkembangan politik, sejarah dan budaya
sangat dinamis, dan juga disebabkan kurangnya umat islam mengkaji agamanya,
menjadikan studi wilayah ini dianggap sangat urgen dan signifikan untuk dikaji dan
juga dikembangkan.
Studi wilayah (area studiesi) terdiri dari dua kata, yakni area dan studi. Area
mengandung arti “iregion iearth’s isurfaces”, artinya merupakan : daerah permukaan
bumi. Area juga bermakna : luas, daerah kawasan setempat dan bidang. Sedangkan
studi mengandung pengertian “devotion of time and thought to getting knowledge”,
artinya merupakan pemanfaatan waktu dan pemikiran untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan. Studi juga mengandung pengertian “something that attracts investigation”
yakni sesuatu yang perlu untuk dikaji. Studies merupakan bentuk jamak dari studi, kata
ini menunjukkan bahwa kajian yang dilakukan terhadap sebuah wilayah tidak hanya
terbatas pada suatu bidang kajian, melainkan terdiri dari berbagai bidang. Secara
terminologi studi wilayah merupakan pengkajian yang digunakan untuk menjelaskan
hasil dari sebuah penelitian tentang suatu masalah menurut wilayah di mana masalah
tersebut terjadi.
Setelah nabi Muhammad Saw. wafat, dominasi islam atas jazirah Arab sudah
sedemikian luas. Hal ini merupakan permulaan dari pencapaian peradaban islam.
Rencana penaklukan yang direncanakan Nabi Muhammad Saw. dianggap merupakan
wasiat yang harus dijalankan oleh para sahabat, maka merupakan hal yang wajar bila
ekspansi ini terus dijalankan oleh para sahabat sepeninggalan beliau. Dalam waktu yang
relatif singkat, yakni pada masa pemerintahan Abu Bakar ra. dan Umar ra. Wilayah
Islam sudah mencapai Yaman, Oman, Bahrain, Iraq bagian Selatan, Persia, Syria, Pantai
Laut Tengah dan Mesir. Perluasan wilayah ini kemudian dilanjutkan oleh Utsman ra.
Hingga ke Sijista, Khurasan, Azzerbaijan, dan Armenia. Pada perkembangan
berikutnya, tekanan Islam terhadap daerah-daerah barat semakin intens. Sebuah
peristiwa penting terjadi pada 751M di mana pasukan muslim berhasil menaklukkan
semenanjung iberia, Sisilia, dan Andalusia, bahkan penaklukan tersebut berlanjut
hingga Pyneress menuju daerah Prancis Selatan. Pasukan yang menaklukkan andalusia
didominasi oleh kaum muslimin, sehingga kekuatan Muslim pun disadari oleh penganut
agama Kristen yang berada di wilayah Barat. Pada tahun 1236 M, kekuatan gabungan
gereja Spanyol mengambil alih kembali Cardova dan disusul dengan Sevilla pada tahun
1248 M. Granada di bawah kekuasan bani ahmar dapat bertahan kurang lebih dua abad
lamanya sebelum akhirnya juga jatuh.

B. Kajian kawasan islam di dunia sekarang


Studi Iislam sekarang ini berkembang hampir di seluruh Negara di dunia, baik
di dunia Islam maupun bukan Negara Islam. Di dunia Islam terdapat pusat-pusat studi
Islam, seperti Universitas al-Azhar di Mesir dan Universitas Ummul Qura di Arab
Saudi. Di Teheran didirikan Universitas Teheran. Di Universitas ini studi Islam
dilakukan dalam satu Fakultas yang disebut Kulliyat Ilahiyyat (Fakultas Agama). Di
Universitas Damaskus (Syiria) studi Islam ditempatkan dalam Kulliyyat al-Syari’ah
(Fakultas Syari’ah) yang di dalamnya terdapat program studi Ushuluddin, tashawuf,
dan sejenisnya.
Di Universitas al-azhar, dapat dibedakan menjadi dua periode; Pertama,
periode sebelum tahun 1961. Pada periode pertama, fakultas-fakultas yang ada sama
dengan fakultas yang ada di IAIN, sedangkan setelah tahun 1961, di Universitas ini
diselenggarakan Fakultas Umum disamping Fakultas Agama.
Di Indonesia, studi Islam (Pendidikan Islam tinggi) dilaksanakan di beberapa
Universitas Islam Negri, Sekolah Tinggi Agama Islam dan ada juga sejumlah
perguruan tinggi swasta yang secara khusus menyelenggarakan Pendidikan Islam
tinggi sebagai salah satu bagian studinya, seperti Fakultas Agama Islam di Universitas
Islam Jakarta, Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta, dan Universitas Islam
Muhammadiyah Jakarta.
Studi Islam merupakan suatu usaha sadar untuk mempelajari Islam dan segala
yang berhubungan dengan agama Islam secara mendalam. Studi Islam mempunyai
tujuan yang jelas, dan menunjukkan arah studi Islam tersebut. Adapun arah dan tujuan
studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang (hakekat) agama Islam itu, bagaimana
posisi serta hubungannya dengan agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
Berhubungan dengan ini studi Islam dilaksanakan asumsi bahwa sebenarnya agama
Islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama Islam diturunkan
oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan
pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia di muka
bumi. Studi ini berasumsi bahwa agama Islam adalah fitrah sehingga pokok isi ajaran
Islam tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar,
pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia. Dengan potensi
ini manusia bisa hidup, tumbuh, dan berkembang. Bahkan mempunyai kemampuan
untuk mengatur perikehidupannya, berbudaya, dan membudidayakan lingkungan
hidupnya.
2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli,
dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang sejarahnya.
3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang tetap
abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Studi ini
berasumsi bahwa agama Islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran-
ajaran yang bersifat final, dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, serta
menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman.
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran
agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.

D. Problem dan prosfek studi kawasan islam

Dalam dunia ilmu pengetahuan, menurut Parsudi Suparlan makna dari istilah
“pendekatan” adalah sama dengan “metodologi” yaitu “sudut pandang atau cara
melihat dan memperlakukan sesuatu yang menjadi perhatian atau masalah yang
dikaji”.Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara pandang atau
paradigma yang terdapat di dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan
dalam memahami agama.Dalam hubungan ini, Jalaluddin Rahmat sebagaimana
dikutip oleh Abuddin Nata mengatakan bahwa agama dapat diteliti dengan
menggunakan berbagai paradigma.
Realitas keagamaan yang diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai
dengan kerangka paradigmanya. Untuk dapat hidup dan berkembang serta lestari
dalam masyarakat, agama harus menjadi kebudayaan bagi masyarakat.Karena setiap
masyarakat mememiliki kebudayaan yang digunakan sebagai pedoman untuk
memanfaatkan lingkungan hidupnya guna kelangsungan hidupnya yang mencakup
kebutuhan biologi, kebutuhan sosial dan kebutuhan adab yang integratif. Jadi
pendekatan studi area merupakan pendekatan yang meliputi bidang kesejarahan,
linguistik, dan semua cabang ilmu serta pengetahuan yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan peradaban dan kebudayaan terhadap keadaan
masyarakat di suatu wilayah atau kawasan. Problematika yang dihadapi pada
penelitian dengan menggunakan pendekatan studi kawasan dalam studi Islam dan
komunitas muslim. Berbanding lurus besarnya dengan objek dan luas wilayah yang
akan diselidiki. Semakin kompleks objek yang menjadi sasaran penyelidikan dan
semakin luas wilayah yang dijangkaunya, maka segala persiapan yang diperlukan
untuk menerapkan studi area, juga semakin besar. Sementara prospek pendekatan
studi area, sebenarnya boleh dikatakan sangat baik. Hal ini mengingat perlunya
dibangun saling pengertian dan kerja sama antar komunitas muslim dunia yang
meliputi yang sangat luas. Dengan pendekatan studi kawasan, para umat muslim
dapat mengetahui kajian-kajian yang dilakukan oleh umat muslim di kawasan
lainnya.Perkembangan Islam menjadi disiplin ilmu agama tak lepas dari sisi-sisi
positif negatifnya, terdapat kelebihan juga kekurangannya, bagi studi Islam sendiri
maupun bagi pemeluknya.
1. Distorsi islam
Ini terjadi karena Islamic studies hanyalah pandangan luar, terutama orang
Barat yang ahli Islam. Islam dipelajari dan dijelaskan oleh mereka yang bukan
penganut Islam dan tidak untuk mencari kebenaran. Motivasi studi Islam oleh non-
Muslim ini sangat penting karena akan berpengaruh pada apa yang dilakukannya. Bila
tendensinya negatif dan tujuannya untuk mendistorsi Islam, maka yang akan ia
lakukan adalah mencari-cari kekurangan dan kesalahan. Berbeda dengan yang
tujuannya mencari kebenaran. Ia akan mencari mutiara terpendam apa yang bisa
memberikan sesuatu yang dicarinya atau memberikan jawaban atas problem-problem
hidupnya. Sedangkan bagi mereka yang mendalaminya murni sebagai studi,
keyakinan yang berbeda akan memposisikan pandangan-pandangan dan
kesimpulannya yang subyektif. Karena itulah, seahli apapun seorang orientalis dan
Islamolog, subyektifitasnya tetap akan kuat.
2. Berkurangnya prasangka
Namun disisi lain juga merupakan berkah atau blessing in disguise yaitu
makin berkurangnya kecenderungan prasangka dan kecurigaan-kecurigaan buruk
Barat tentang Islam. Fakta historis telah banyak membuktikan semakin mendalam
Islam digali dengan pendekatan-pendekatan ilmiah justru semakin tampak
kekuatannya dan seringkali membuat tidak berdaya para pengkaji dan pengkritiknya
sendiri.
3. Bergeser nya pusat Studi Islam ke barat
Di Barat telah lama muncul profesor-profesor ahli-ahli Islam di bidangnya
masing-masing yang wawasannya banyak yang melebihi ulama. Masalahnya hanya
satu: keahlian mereka minus iman. Tetapi, ini dipandang tidak menjadi masalah
karena mereka tidak mengajarkan “kebenaran Islam” atau “keimanan” tetapi
mengajarkan Islam sebagai fenomena sejarah dan sosiologis. Para mahasiswa Islam
yang belajar di Barat bukan belajar Islam untuk menjadi ulama, tetapi untuk menjadi
modern dalam sikap mental akademik, cara berfikir dan menjadi dewasa dalam tradisi
keilmuan. Walaupun bagi mahasiswa Islam yang belajar di barat kadang-kadang
menimbulkan masalah psikologisnya tersendiri, tetapi inilah alasan yang menjelaskan
mengapa terjadi gelombang belajar Islam ke barat.
4. Menurunnya otoritas dan peranan ulama
Mereka mendalami Islam langsung pada kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang
kadang tidak dimiliki para ulama pesantren. Keseriusan mereka di sisi lain ditunjang
oleh lingkungan tradisi akademik yang mapan di Barat, fasilitas perpustakaan yang
lengkap dan dukungan dana yang besar. Tentu keahlian mereka bukan “Islam iman”
tapi “Islam ilmu.” Ilmu Islam bukan hanya dominasi orang Muslim untuk
menguasainya. Banyak Islamolog, orientalis dan Islamisis lebih menguasai tentang
Islam daripada orang Islam sendiri. Buktinya, selain belajar ke Barat dianggap dan
dirasakan penting, tradisi studi Islam modern menjadi akrab dengan literatur-literatur
Islam Barat. Bahkan menjadi semacam parameter standar keilmiahan. Semakin
banyak menggunakan sumber Barat, sebuah kajian dipandang “semakin ilmiah.”
Keahlian tentang Islam di Barat, selain sebagian kecil mungkin ada yang didasari oleh
motivasi negatif seperti Snouck Hurgronje, pada zaman modern, kebanyakan adalah
untuk kepentingan karir.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi Islam merupakan suatu usaha sistematis dengan sadar membahas agama
Islam, baik tentang ajaran-ajaran ideal dan elaborasi teoritis supaya mendapatkan
pemahaman yang benar tentang agama Islam untuk kemudian diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Studi Islam atau Kajian Islam paling tidak mencakup tiga bidang pokok, yaitu:
(1) Islam sebagai ajaran (doktrin), yang terwujud dalam bentuk wahyu ilahi yang
terhimpun di dalam Al-Qur’an dan dalam bentuk as-Sunnah yakni panduan Rasulullah
Saw bagi umatnya yang terhimpun dalam hadits.
(2) Selanjutnya Islam juga dikaji sebagai bagian dari fiqih dalam pengertian
“luas”, dimaksudkan dengan keseluruhan pemikiran atau pemahaman terhadap doktrin
atau ajaran agama Islam.
(3) Islam pada tingkat berikutnya merupakan sejarah Islam dan penerapannya di
dalam kehidupan. Dengan bersumberkan pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, yang kemudian
dijabarkan ke dalam berbagai pemikiran, ajaran Islam kemudian diamalkan dan
diterapkan oleh umat Islam hingga membentuk peradaban Islam yang telah berabad-abad
berhasil menyinari dunia.

B. Saran
Apabila sudah memiliki pemahaman mengenai pengetahuan islam,
diperlukan mendalami apa yang sudah dipelajari sehingga tidak mudah untuk
dirasuki oleh paham sekuler yang membuat ajaran islam menyimpang dan
diharapkan bagi masyarakat diperlukan memilah berita atau ilmu yang ada agar
masyarakat tidak mudah terpengaruh akan perubahan atau suatu perkembangan yang
ada, terutama menyangkut soal agama. Serta diperlukannya untuk saling menghargai
satu sama lain walaupun berbeda agama atau kebudayaan agar tidak terjadi konflik
antar perbedaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

A. S. Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary Oxford University Press, 1986

Anwar, Rosihan, dkk,. 2017. Pengantar Studi Islam, Bandung, CV Pustaka Setia

Arif, Khairan Muhammad. 2022. Analisa Konsep Dan Tujuan Pendidikan Islam Perspektif
Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Para Ulama. Jakarta : Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan
Islam.
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam ,Jakarta: Rajawali Pers, 2009, 2.

Muhaimin. 1994. Dimensi-Dimensi Study Islam. Surabaya: Karya Abdi Tama.

Nurcholish Madjid, Kaki Langit Peradaban Islam Jakarta : Paramadina, 1977.

Peter Salim, Water’s New Word Dictionary Jakarta : Modern Wnglish Press, t.th
Abuddin Nata, Metodogi Studi Islam Jakarta : Rajawali Pers, 1999

Said, Edward.Orientalisme. Bandung: Mizan. 1996.

W. Montgomery Watt dan Piere Cachia, History Of Islamic Spain Edinburgh : Edinburgh
University Press, 1977

Wahib, Abdul. 2020. Buku Ajar Pengantar Studi Islam. Institut Agama Islam Negeri Jember.

Anda mungkin juga menyukai