DOSEN PENGAMPU
Dr. MAWARDI AHMAD, M.A.
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK 11
ANDHIKA ZULFAJRI (212410169)
ANRISON (212410312)
ALWY AZZAHRI (212410312)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................4
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................................. 1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................................2
A. Arti dan asal usul studi kawasan islam.................................................................................................. 2
B. Studi islam kawasan dan wilayah........................................................................................................... 3
D. Problem dan prosfek studi kawasan islam.............................................................................................. 6
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................................................. 9
B. Saran..................................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Studi kawasan Islam ialah kajian yang menjelaskan tentang situasi yang terjadi di
berbagai area mengenai kawasan Islam di dunia dan ruang lingkup yang ada didalamnya,
mulai dari pertumbuhan, perkembangan serta ciri-ciri karakteristik sosial budaya yang ada di
dalamnya. Di dalam makalah ini akan di uraikan tentang Studi kawasan islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti dan bagaimana asal usul studi kawasan islam?
2. Mengetahui studi islam dan wilayah?
3. Bagaimana kajian kawasan islam di dunia sekarang?
4. Apa problem dan bagaimana prospek studi kawasan islam?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah tersebut
maka tujuan penulisan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti dan bagaimana asal usul studi kawasan islam
2. Untuk mengetahui studi islam dan wilayah
3. Untuk mengetahui kajian kawasan islam di dunia sekarang
4. Untuk mengetahui problem dan bagaimana prospek studi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia ilmu pengetahuan, menurut Parsudi Suparlan makna dari istilah
“pendekatan” adalah sama dengan “metodologi” yaitu “sudut pandang atau cara
melihat dan memperlakukan sesuatu yang menjadi perhatian atau masalah yang
dikaji”.Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara pandang atau
paradigma yang terdapat di dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan
dalam memahami agama.Dalam hubungan ini, Jalaluddin Rahmat sebagaimana
dikutip oleh Abuddin Nata mengatakan bahwa agama dapat diteliti dengan
menggunakan berbagai paradigma.
Realitas keagamaan yang diungkapkan mempunyai nilai kebenaran sesuai
dengan kerangka paradigmanya. Untuk dapat hidup dan berkembang serta lestari
dalam masyarakat, agama harus menjadi kebudayaan bagi masyarakat.Karena setiap
masyarakat mememiliki kebudayaan yang digunakan sebagai pedoman untuk
memanfaatkan lingkungan hidupnya guna kelangsungan hidupnya yang mencakup
kebutuhan biologi, kebutuhan sosial dan kebutuhan adab yang integratif. Jadi
pendekatan studi area merupakan pendekatan yang meliputi bidang kesejarahan,
linguistik, dan semua cabang ilmu serta pengetahuan yang berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan peradaban dan kebudayaan terhadap keadaan
masyarakat di suatu wilayah atau kawasan. Problematika yang dihadapi pada
penelitian dengan menggunakan pendekatan studi kawasan dalam studi Islam dan
komunitas muslim. Berbanding lurus besarnya dengan objek dan luas wilayah yang
akan diselidiki. Semakin kompleks objek yang menjadi sasaran penyelidikan dan
semakin luas wilayah yang dijangkaunya, maka segala persiapan yang diperlukan
untuk menerapkan studi area, juga semakin besar. Sementara prospek pendekatan
studi area, sebenarnya boleh dikatakan sangat baik. Hal ini mengingat perlunya
dibangun saling pengertian dan kerja sama antar komunitas muslim dunia yang
meliputi yang sangat luas. Dengan pendekatan studi kawasan, para umat muslim
dapat mengetahui kajian-kajian yang dilakukan oleh umat muslim di kawasan
lainnya.Perkembangan Islam menjadi disiplin ilmu agama tak lepas dari sisi-sisi
positif negatifnya, terdapat kelebihan juga kekurangannya, bagi studi Islam sendiri
maupun bagi pemeluknya.
1. Distorsi islam
Ini terjadi karena Islamic studies hanyalah pandangan luar, terutama orang
Barat yang ahli Islam. Islam dipelajari dan dijelaskan oleh mereka yang bukan
penganut Islam dan tidak untuk mencari kebenaran. Motivasi studi Islam oleh non-
Muslim ini sangat penting karena akan berpengaruh pada apa yang dilakukannya. Bila
tendensinya negatif dan tujuannya untuk mendistorsi Islam, maka yang akan ia
lakukan adalah mencari-cari kekurangan dan kesalahan. Berbeda dengan yang
tujuannya mencari kebenaran. Ia akan mencari mutiara terpendam apa yang bisa
memberikan sesuatu yang dicarinya atau memberikan jawaban atas problem-problem
hidupnya. Sedangkan bagi mereka yang mendalaminya murni sebagai studi,
keyakinan yang berbeda akan memposisikan pandangan-pandangan dan
kesimpulannya yang subyektif. Karena itulah, seahli apapun seorang orientalis dan
Islamolog, subyektifitasnya tetap akan kuat.
2. Berkurangnya prasangka
Namun disisi lain juga merupakan berkah atau blessing in disguise yaitu
makin berkurangnya kecenderungan prasangka dan kecurigaan-kecurigaan buruk
Barat tentang Islam. Fakta historis telah banyak membuktikan semakin mendalam
Islam digali dengan pendekatan-pendekatan ilmiah justru semakin tampak
kekuatannya dan seringkali membuat tidak berdaya para pengkaji dan pengkritiknya
sendiri.
3. Bergeser nya pusat Studi Islam ke barat
Di Barat telah lama muncul profesor-profesor ahli-ahli Islam di bidangnya
masing-masing yang wawasannya banyak yang melebihi ulama. Masalahnya hanya
satu: keahlian mereka minus iman. Tetapi, ini dipandang tidak menjadi masalah
karena mereka tidak mengajarkan “kebenaran Islam” atau “keimanan” tetapi
mengajarkan Islam sebagai fenomena sejarah dan sosiologis. Para mahasiswa Islam
yang belajar di Barat bukan belajar Islam untuk menjadi ulama, tetapi untuk menjadi
modern dalam sikap mental akademik, cara berfikir dan menjadi dewasa dalam tradisi
keilmuan. Walaupun bagi mahasiswa Islam yang belajar di barat kadang-kadang
menimbulkan masalah psikologisnya tersendiri, tetapi inilah alasan yang menjelaskan
mengapa terjadi gelombang belajar Islam ke barat.
4. Menurunnya otoritas dan peranan ulama
Mereka mendalami Islam langsung pada kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang
kadang tidak dimiliki para ulama pesantren. Keseriusan mereka di sisi lain ditunjang
oleh lingkungan tradisi akademik yang mapan di Barat, fasilitas perpustakaan yang
lengkap dan dukungan dana yang besar. Tentu keahlian mereka bukan “Islam iman”
tapi “Islam ilmu.” Ilmu Islam bukan hanya dominasi orang Muslim untuk
menguasainya. Banyak Islamolog, orientalis dan Islamisis lebih menguasai tentang
Islam daripada orang Islam sendiri. Buktinya, selain belajar ke Barat dianggap dan
dirasakan penting, tradisi studi Islam modern menjadi akrab dengan literatur-literatur
Islam Barat. Bahkan menjadi semacam parameter standar keilmiahan. Semakin
banyak menggunakan sumber Barat, sebuah kajian dipandang “semakin ilmiah.”
Keahlian tentang Islam di Barat, selain sebagian kecil mungkin ada yang didasari oleh
motivasi negatif seperti Snouck Hurgronje, pada zaman modern, kebanyakan adalah
untuk kepentingan karir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi Islam merupakan suatu usaha sistematis dengan sadar membahas agama
Islam, baik tentang ajaran-ajaran ideal dan elaborasi teoritis supaya mendapatkan
pemahaman yang benar tentang agama Islam untuk kemudian diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Studi Islam atau Kajian Islam paling tidak mencakup tiga bidang pokok, yaitu:
(1) Islam sebagai ajaran (doktrin), yang terwujud dalam bentuk wahyu ilahi yang
terhimpun di dalam Al-Qur’an dan dalam bentuk as-Sunnah yakni panduan Rasulullah
Saw bagi umatnya yang terhimpun dalam hadits.
(2) Selanjutnya Islam juga dikaji sebagai bagian dari fiqih dalam pengertian
“luas”, dimaksudkan dengan keseluruhan pemikiran atau pemahaman terhadap doktrin
atau ajaran agama Islam.
(3) Islam pada tingkat berikutnya merupakan sejarah Islam dan penerapannya di
dalam kehidupan. Dengan bersumberkan pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, yang kemudian
dijabarkan ke dalam berbagai pemikiran, ajaran Islam kemudian diamalkan dan
diterapkan oleh umat Islam hingga membentuk peradaban Islam yang telah berabad-abad
berhasil menyinari dunia.
B. Saran
Apabila sudah memiliki pemahaman mengenai pengetahuan islam,
diperlukan mendalami apa yang sudah dipelajari sehingga tidak mudah untuk
dirasuki oleh paham sekuler yang membuat ajaran islam menyimpang dan
diharapkan bagi masyarakat diperlukan memilah berita atau ilmu yang ada agar
masyarakat tidak mudah terpengaruh akan perubahan atau suatu perkembangan yang
ada, terutama menyangkut soal agama. Serta diperlukannya untuk saling menghargai
satu sama lain walaupun berbeda agama atau kebudayaan agar tidak terjadi konflik
antar perbedaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan, dkk,. 2017. Pengantar Studi Islam, Bandung, CV Pustaka Setia
Arif, Khairan Muhammad. 2022. Analisa Konsep Dan Tujuan Pendidikan Islam Perspektif
Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Para Ulama. Jakarta : Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan
Islam.
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam ,Jakarta: Rajawali Pers, 2009, 2.
Peter Salim, Water’s New Word Dictionary Jakarta : Modern Wnglish Press, t.th
Abuddin Nata, Metodogi Studi Islam Jakarta : Rajawali Pers, 1999
W. Montgomery Watt dan Piere Cachia, History Of Islamic Spain Edinburgh : Edinburgh
University Press, 1977
Wahib, Abdul. 2020. Buku Ajar Pengantar Studi Islam. Institut Agama Islam Negeri Jember.