Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

STUDI ISLAM DI BERBAGAI NEGARA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Kajian Islam

Dosen Pengampu : Murni S.Pd.i., M.Ag.

Disusun Oleh :

Sufiyanti (210205008)

Maida Huslina (2102050014)


Sakinah Alfarina (210205019)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Studi Islam di Berbagai Negara” ini dapat tersusun sampai
selesai. Shalawat berbingkai salam tidak lupa kita sanjungkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang mana oleh beliau telah menarik umatnta dari alam kebodohan ke
alam yang lebih berilmu pengetahuan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kajian Islam .Makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis tentang bagaimana
studi islam di berbagai negara serta perkembangannya

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing selaku
pemegang mata kuliah kajian Islam dan juga kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas makalah ini.

Selaku penyusum kami menyadi bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Banda Aceh, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Pengertian Studi Islam .......................................................................................... 3


B. Studi Islam di Indonesia........................................................................................ 4
C. Studi Islam di Timur Tengah ................................................................................ 6
D. Studi Islam di Eropa (Perancis, Jerman, Inggris, dan Belanda)............................ 7
E. Studi Islam di Australia ..................................................................................... 12
F. Studi Islam di Amerika ....................................................................................... 14
G. Studi Islam di Kawasan Rusia ............................................................................ 16

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 19

A. KESIMPULAN ................................................................................................... 19
B. SARAN ............................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang tingkat perkembangannya terbesar saat ini. Studi
islam sudah dikembangkan oleh umatislam sejak abad islam kedua dan kini kajian
islam keislaman masih terus dikembangkan khususnya studi islam di timur tengah
maupun studi baratseperti studi islam di Eropa, Jerman, Inggris, dll. Studi islam sering
kali dikajideberbagai negara.
Kajian Islam dari waktu ke waktu terkesan lebih dewasa, Islam bukan hanya
agama surga, tetapi juga agama yang turun ke bumi. Islam bukan hanya agama
ritualistik tetapi juga agama humanis. Islam adalah agama yang memadukan unsur
duniawi dan akhirat, material dan spiritual. Tidaklah berlebihan untuk menyebutnya
sebagai agama yang sempurna dan lengkap, yang mencakup visi dan cara hidup secara
total. Pada akarnya, Islam bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi
seluruh umat manusia. Kondisi ini tentunya dapat dimaknai sebagai bentuk
universalitas Islam yang bersifat rohmatan lil alamin. Di kalangan umat Islam, kajian
keislaman bertujuan untuk memahami, mendalami, dan mendiskusikan ajaran Islam
agar dapat menerapkan dan mengamalkannya dengan benar. Sedangkan di luar
komunitas Muslim, studi Islam bertujuan untuk mempelajari detail agama dan praktik
keagamaan yang berlaku di kalangan umat Islam, yang semata-mata sebagai
pengetahuan. Pakar kajian keislaman di luar masyarakat muslim dikenal dengan
orientalis, artinya orang-orang berat yang mempelajari dunia ketimuran, bahkan di
kalangan dunia muslim. Dalam praktiknya, studi keislaman mereka, terutama pada
masa-masa awal studi mereka tentang dunia Timur, lebih diorientasikan dan ditekankan
pada pengetahuan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian studi islam ?
2. Bagaimana studi islam di indonesia ?
3. Bagaimana stui islam di timur tengah ?
4. Bagaimana studi islam di Eropa ( Prancis, Jerman, Inggris, dan Belanda ) ?
5. Bagaimana studi islam di Amerika ?
6. Bagaimana studi islam di Australia ?

1
7. Bagaimana studi islam di kawasan Rusia ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang studi islam
2. Untuk mengetahu studi islam di Indonesia
3. Untuk mengetahui studi islam di Timur Tengah
4. Untuk mengetahui studi islam di Eropa
5. Untuk mengetahui studi islam di Amerika
6. Untuk mengetahui studi islam Australia
7. Untuk mengetahui studi islam kawasan Rusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam


Istilah studi Islam dalam Bahasa Arab disebut juga dengan Dirasat al-
Islamiyah, sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut dengan Islamic Studies. Studi
Islam merupakan gabungan dari dua kata, yaitu studi dan Islam. Studi adalah kegiatan
yang secara sengaja dilakukan dengan maksud untuk mencapai pemahaman yang lebih
besar, memperoleh keterangan, dan meningkatkan suatu keterampilan. Kata Islam
secara Bahasa berasal dari kata Aslama yang artinya taat, tunduk, patuh dan berserah
diri. Dan kata ini berakar dari kata salama yang artinya selamat, damai dan sejahtera.
Adapun pengertian Islam secara istilah yaitu agama yang disampaikan oleh Allah
kepada Nabi Muhammmad saw sebagai jalan keselamatan di dunia dan akhirat. Maka
dapat disimpulkan bahwa studi Islam adalah upaya memahami dan mengkaji secara
mendalam segala hal yang berhubungan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran
Islam, sejarah Islam dan pelaksanaaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di dunia Barat studi Islam dikenal dengan istilah Islamic Studies, yang secara
sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan agama Islam. Usaha untuk mempelajari agama Islam tersebut tentunya bukan
hanya di laksanakan oleh kalangan umat Islam saja, tetapi juga dilaksanakan oleh
orang-orang di luar kalangan umat Islam. Namun tujuan studi Islam di kalangan umat
Islam sangat berbeda dengan orang-orang di luar kalangan umat Islam.1
Di kalangan umat Islam, studi Islam bertujuan untuk memahami dan mendalami
serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan atau
mengamalkannya dengan baik dan benar. Diluar kalangan umat Islam, tujuan studi
Islam yaitu mempelajari tentang seluk beluk agama dan praktik keagamaan yang
berlaku di kalangan umat Islam, yang semata-mata hanya sebagai ilmu pengetahuan.
Pada hakekatnya tujuan studi Islam dapat dikatakan sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang pokok-pokok isi ajaran agama Islam,
bagaimana penyebaran, pertumbuhan dan perkembangannya serta peradaban Islam
sepanjang sejarahnya.

1
Umi Hani, Pengantar Studi Islam, (Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan Muhammmad Arsyad Al-
Banjary), hlm.6

3
2. Untuk mempelajari secara mendalam tentang sumber dasar ajaran agama Islam yang
abadi.
3. Untuk mempelajari secara mendalam tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar
ajaran agama Islam.

B. Studi Islam di Indonesia

Terdapat berbagai pendapat tentang masuknnya Islam ke Indonesia, beberapa


orang berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia di abad ke 7 serta ada juga yang
berbendapat abad ke 11 M. Akan tetapi, terlepas oleh itu semua Islam tergolong dalam
kepercayaan yang mempunyai peradaban yang sangat baik, ini dapat dilihat dari
munculnya ilmu- ilmu pengetahuan dan penemuan inovasi baru.2

Agama Islam datang ke Indonesia tentunya dibawa melalui jalur perdamaian


seperti perdagangan, budaya, perkawinan, dan politik. Hal itu yang menjadikan
penyebaran Islam di In donesia berbeda dengan penyebaran Islam yang ada di arab dan
sekitarnya yang condong dengan peperangan atau pedang. Proses inilah yang kemudian
disebut sebagai pentration pasifique. Dari latar belakang hal tersebut, kemudian
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pola-pola pengembahngan Islam yang
ada di indonesia.3

Berkembangnya studi Islam di Indonesia tidak terlepas dari berkembangnya


dunia pendidikan di Indonesia, dan pendidikan Islam di Indonesia pun tidak terlepas
dari penyebar luasan islam di Indonesia.4

Studi Islam di Indonesia sendiri berkembang melalui beberapa cara, yaitu


langgar , lanngar disini ia berarti tempat yang dijadikan untuk aktivitas pendidikan
seperti musholla, masjid, surau atau di sebagian daerah menyebutnya langgar. Model
pembelalajaran lanngar ini ia lebih cenderung ke guru yang berbicara di depan murid-
muridnya. Artinya disini gurunya lah yang lebih aktif dalam penyampaian ilmunya.
Kemudian ada pasantren, yaitu pendidikan islam yang dipimpin oleh guru(kiai) dimana
ada para murid(santri) yang menetap di suatu tempat tersebut. Kemudian mereka
dibimbing oleh kiai itu. Seorang kiai menggunakan pasantren sebagai alat untuk

2
Muh. Alif Kurniawan, Wahyudi, “Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,” 2007, 1.
3
Ahmad Fikri Sabiq, “Perkembangan Studi Islam di Indonsesia. 5.
4
Muh. Alif Kurniawan, Wahyudi, “Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,” 2007, 1.

4
menyebarluaskan agama islam pada santri-santrinya. Model pembelajaran di pasantren
menggunakan metode sorogan(cara belajar mengajar dimana santri membaca kitab
yang dibahas, bandongan(cara belajar dimana kiai yang mejelaskan kemudian para
santri mendengar dan menyimak kitab apa yang dijelaskan.) Yang ketiga melalui
sistem kerajaan, dalam hal ini setiap kerajaan memiliki sistem pendidikan masing-
masing dalam mengatur pemerintahan dan mengatur pendidikan yangada di dalamnya.

Kemudian semakin kekinian di abad 19 di Indonesia mulai lahir sekolah-


sekolah, walupun masih pada masa penjajahan jadi tidak seluruh kalangan bisa
bersekolah pada sekolahformal tersebut, hingga pada abad ke 20 muncullah organisasi
Islam seperti Muhammadiyah, NU, serta organisasi lain yang memiliki madrasah-
madrasah dan lembaga pendidikan.5

Dari semua itulah, kemudian pendidikan di Indonesia mengalami


perkembangan sampai saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu diiringi
perkembangan zaman, modernisasi dalam pendidikan Islam yang bisa kita lihat dari,
mulai adanya madrasah sebagai salah satu bentuk pendidikan Islam selain pasantren.
Tujuan diberlakukan hal ini adalah untuk mencapai target dan tujuan pendidikan Islam
yang arahnya lebih ke individual dan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mencapai
target tujuan pendidikan Islam yang mengarah ke individual serta kemasyarakatan.6

Di samping pasantren, kesarjanaan tinggi Islam pasti menjadi sebuah lembaga


paling disukai untuk studi Islam secara menyeluruh. STAIN dan IAIN yang
merupakan kesarjanaan tinngi islam Indonesia, dapat dijadikan indikator bagi
peningkatan studi Islam. Munculnya ide dalam pendirian kesarjanaan tinggi Islam
tersebut tidak terlepas dari kesadaran kaum Muslim dengan dorongan berbagai
faktor. Yang pertama, untuk membantu kalangan yang tidak memiliki kesempatan
melanjutkan ke timur tengah. Kedua, keinginan untuk mewujudkan lembaga
pendidikan Islam sebagai kelanjutan pasantren dan madrasah.
Di Sumatra Barat pada tahun 1940, beberapa sarjana muslim mendirikan
sekolah tinngi Islam(STI) meskipun hanya bertahan 2 tahun karna kedudukan Jepang.
Usaha tersebut dilakukan lagi oleh tokoh-tokoh nasioanl seperti Muhammad Hatta,

5
Ahmad Fikri Sabiq, “Perkembangan Studi Islam di Indonsesia. 5.
Ani Liaturrohmah,” Perkembangan Studi Islam di Inonesia” 122
6
Ahmad Fikri Sabiq, “Perkembangan Studi Islam di Indonsesia. 5.

5
Muhammad Natsir, dan KH. Wahid Hasyim. Tokoh-tokoh ini mendirikan Sekolah
Tinggi Islam (STI) di Yogyakarta pada 8 juli 1945 yang dipimpin Kahar Mudzakir.
Ketika revolusi kemerdekaan, STI berganti nama menjadi Universitas Islam
Indonesia (UII) yang di dalamnya terdiri dari 4 fakultas yakni Fakultas Agama,
Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Pendidikan.
Sejalan dengan perkembangan zaman, Arah kelembagaan dan kurikulum
kesarjanaan tinngi Islam tersebut mengalami berbagai pembaruan/perubahan. Akan
tetapi, pembaruan tersebut belum di imbangi oleh ketersediaan dosen ahli dalam bidang
ilmunya. Dari situ yang perlu dibenahi ialah memosisikan disiplin ilmu mana yang
termasuk ilmu inti, dan aman yang termasuk ilmu (Atho Munazar).7

C. Studi Islam di Timur Tengah

Studi Islam telah dikembangkan olem umat Islam mulai abad Islam ke-2. Dan
hingga saat ini kajian-kajian Islam terus dikembangkan, terkhusus di wilayah timur
tengah. Di wilayah jazirah Arab perkembangan agama Islam terjadi begitu cepat dan
fundamental, oleh karena itu ia menjadi suatu pusat perhatian dunia. Para pendakwah
melakukan bermacam cara untuk memajukan islam Islam, bukan hanya kemampuan di
bidang penyampaian langsung (perkataan) para pendakwah juga memajukan Islam
melalui tulisan-tulisan. Islam juga memperoleh kejayaan pada saat banyak menerbitkan
tulisan- tulisan hasil karya para terpelajar yang giat dan bersemangat dalam
membangun peradaban islam. Sehingga para orientalis(ahli barat yang mempelajari
dunia timur) menaruh perhatian pada wilayah ini. 8

Di dalam Al- Qur`an banyak terdapat umpama kata ”ilmu digunakan agar umat
Islam senantiasa belajar”. Dan juga seperti pada wahyu pertama bagi nabi bersamaan
dengan perintah-Nya, menegaskan agar kita senantiasa terus berusaha
mengingkatkan ilmu dan budaya pengetahuan. Ini semua tidak bisa dilepaskan dari
dari kesungguhan orang-orang Arab yang kali ini kita sebut timur tengah dalam
memahami lalu mengembangkannya.9

Studi Islam di Timur Tengah sendiri sangat menekankan pendekatan normatif


dan ideologis terhadap islam. Kajian Islam di Timur Tengah bertitik- pangkal

7
Supiana, “Metodelogi Studi Islam”, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2017), 18-19.
8
Abudin Nata, Metodelogi Studi Isalam.(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal.151
9
Fery Ramadhansyah, “Studi Islam di Timur Tengah” hal.2.

6
(berkesepakatan) pada penerimaan Islam sebagai agama wahyu yang bersifat
istimewa. Islam tidak hanya dijadikan sebagai objek studi ilmiah yang secara bebas
ditundukkan pada prinsip-prinsip yang berlaku di dunia keilmuwan, tetapi diletakkan
secara terhormat sesuai dengan kedudukannya sebagai prinsip yang kebenarannya
diyakini tanpa keraguan. Dengan demikian sikap ilmiah yang terbentuk adalah
komitmen dan penghargaan. Usaha-usaha studi ilmiah ditunjukkan untuk
memperluas pemahaman, memperdalam keyakinan dan menarik kemashlahat bagi
kepemtingan umat.
Meski pendidikan tinggi di timur tengah sangat menekankan pendekatan
normatif dan ideologis terhadap Islam, namun lingkungan berfikir mahasiswa tidak
begitu sama, sebagaimana dibayangkan banyak orang . Memang perkembangan
pendekatan nomatif terhadap Islam sangat kuat di kalangan akademisi perguruan tinggi
Timur Tengah. Tetapi ini bukanlah gambaran,yang bisa disimpulkan , karena
pendekatan historis dan sosiologis juga cukup kuat pula perkembangannya dalam hal
ini. Bahkan, tidak kurang terdapat contoh-contoh leberalisme pemikiran di lingkungan
universitas dan dunia pemikiran umumnya. 10

D. Studi Islam di Eropa (Perancis, Jerman, Inggris, dan Belanda)

Masuknya Islam di Eropa diawali oleh penaklukan negara Andalusia (756-


1492) di semenanjung Ibera, kemudian melalui Sisilia, dan penguasaan wilayah Balkan
oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389). Setelah perang dunia kedua, banyak muslim
dari Timur Tengah yang bermigrasi ke eropa. Negara-negara yang menjadi tujuan
migrasi muslim pasca perang dunia kedua pada umumnya seperti Perancis, Jerman,
Inggris, Belanda dan negara lainnya. Awalnya masyarakat Eropa menerima dan terbuka
terhadap para imigran muslim yang datang ke Kawasan Eropa, karena mereka
membutuhkan para imigran muslim untuk dijadikan tenaga kerja yang bertujuan untuk
membangun infrastruktur atau fasilitas-fasilitas yang rusak pasca perang dunia kedua.
Namun seiring berjalannya waktu, imigran-imigran muslim semakin bertambah,
sehingga karena banyaknya populasi muslim tatanan ekonomi, social, budaya
masyarakat Eropa cenderung berubah. Ini dapat dilihat dari banyaknya pengangguran
yang terjadi dan peningkatan masyarakat Eropa asli yang memilih untuk memeluk
agama Islam.Serta diperparah dengan tingkat kelahiran di beberapa negara Eropa yang

10
Imam Mawardi, “Perbandingan Model Pendekatan timur tengah dan barat”. dalam Penenlitian Pendidikan
Islam(Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus: 2012) hal. 67-68.

7
semakin menurun dari tahun ke tahun. Karena takut jika Eropa yang mayoritasnya
agama Kristen akan berubah menjadi mayoritas agama islam, maka pemerintah dari
negara-negara Eropa berusaha untuk melakukan tindakan pencegahan supaya
perkembangan muslim tidak semakin meningkat di kawasannya.11

Sebelumnya, banyak terdapat kelompok-kelompok muslim yang diabaikan oleh


sejarah setelah berakhirnya kekuasaan Turki Ustmani. Contohnya seperti orang-orang
pomak di Bulgaria mereka sebagian berpindah ke daerah pegunungan Rhadope, dan ke
daerah-daerah miskin dekat Plovdiv. Orang Bulgaria menjuluki mereka nenek moyang
yang berkhianat dikarenakan mereka memilih untuk pindah dan masuk Islam. 300
tahun lamanya para tentara dari Ibu Kota Bulgaria, mereka memaksa masyarakat
pomak untuk masuk kristen dan merencanakan segala cara untuk melakukan
pembunuhan secara fisik, psikis, dan juga ekonomi. Ternyata usaha yang mereka
lakukan itu tidak berhasil karena masyarakat Pomak tetap teguh pada pendiriannya
yang memilih untuk mempertahankan Islam dan pindah dari Bulgaria atau lebih baik
disiksa. Akhirnya setelah perang dunia selesai masyarakat Pomak menjadi komunitas
yang menderita ketika komunis berkuasa. Pada saat itu kristeniasi sudah hilang,
sehingga muncul Atheisasi. Komunis berusaha membunuh ulama-ulama dan guru
mereka hanya menyisakan masyarakat Pomak yang awam untuk memaksa mereka
masuk Atheis. Komunis juga menghancurkan semua masjid, lembaga pendidikan
Islam, Al-Qur’an atau tulisan-tulisan yang berhubungan dengan agama Islam dan
merebut tanah-tanah wakaf. 12

Dalam kajian Islam di kawasan Eropa ini, hanya beberapa negara di kawasan
Baltik yang muslim di sana bisa merasakan keamanan dan kedamaian karena penguasa
di daerah tersebut. Terbukti dari adanya masjid Raja Carol dan masih utuh. Di
Lithuania, Muslim kehilangan sejarahnya, bahasa budaya, dan ilmu pengetahuan
tentang Islam dikarenakan komunis Rusia berhasil memasukkan Lithunia ke dalam
federasi Uni Soviet (federasi beberapa negara yang mempunyai paham sosialis-
komunisme). Namun ketika komunis dan Uni Soviet tersebut runtuh, akhirnya muslim
bisa mendapatkan kebebasan menjalankan ibadah dari Lithuania. Karena adanya

11
Nur Inna Alfiah, “Perkembangan Muslim Eropa (World Civilization VS Location Culture): Kebijakan
Pemerintah Perancis Dalam Menekan Pertumbuhan Muslim”. Hal. 4-5

12
Kudri, “Wilayah Keagamaan dan Wilayah Kajian Dalam Studi Islam”. Adabiya.Vol, 22 No, 1. (2020). Hal 59-60

8
perubahan politik ini, komunitas muslim dapat memanfaatkan keadaan ini dengan baik
untuk mencari ilmu pengetahuan tentang agama Islam yang hampir hilang sejarahnya.
Orang muslim di Lithuania mereka mulai mengantarkan anak-anaknya ke madrasah
atau ke tempat pengajian untuk belajar bahasa Tatar (Turki) dan diajarkan pemahaman
tentang sejarah eksistensi etnis Tatar di Luthuania.13

Berikut pembahasan studi Islam di beberapa negara di Kawasan Eropa:

1. Perancis

Islam adalah agama yang pertumbuhannya sangat pesat, sehingga Islam di


Perancis bisa menjadi agama kedua terbesar setelah agama Katolik Roma. Hal ini
terbukti karena terdapat kelompok-kelompok Islam di Perancis seperti Islam maghrib
yang termasuk di dalamnya orang Aljazair, Tunisia, dan Maroko, Islam Afrika, Islam
Turki, Aliran Lain yang dibawa oleh negeri-negeri Islam seperti Lybia dan orang
perancis yang masuk Islam. Berikut beberapa perkembangan Islam di perancis yaitu:

1) Migrasi Muslim yaitu datangnya warga Afrika Utara ke Perancis pada tahun 1953,
sebelumnya kedatangan para imigran tersebut dipengaruhi oleh orang Aljazair karena
Aljazair diganggap sebagai bagian dari perancis. Bukan hanya orang Aljazair, imigran
Maroko dan Turnisia juga termasuk komunitas yang datang ke Perancis untuk bekerja
karena didasari oleh Perancis yang membutuhkan tenaga kerja.
2) Masjid dan organisasi, sesuai dengan undang-undang tanggal 9 Desember 1905 tentang
pemisahan antara negara dan gereja maka Perancis dianggap sebagai negara sekuler
yang berarti memisahkan antara urusan agama dan negara. Hal ini menjadi tantangan
bagi perkembangan agama Islam di Perancis. pada tahun 1926, pemerintah Perancis
memberikan sumbangan untuk Aljazair yang kemudian dimanfaatkan untuk
membangun masjid pertama kali di Perancis dan sarana-sarana ibadah lainnya, karena
sebelum itu muslim di Perancis hanya bisa menggunakan rumah-rumah warga sebagai
tempat ibadah seperti melaksanakan shalat berjamaah dan pengajian. Organisasi
muslim mewakili dari masing-masing negara, sehingga munculnya organisasi-
organisasi muslim di Perancis yang membentuk komunitasnya sendiri.

3) Bahasa Arab yang diajarkan di Perancis sebagai Bahasa asing karena mengingat
banyaknya imigran asing terutama dari Afrika Utara, Aljazair, Maroko dan Turnisia

13
Kudri, “Wilayah Keagamaan dan Wilayah Kajian Dalam Studi Islam”. Adabiya.Vol, 22 No, 1. (2020). Hal 61

9
yang datang ke Perancis. Sekarang di Perancis Bahasa Arab seimbang dan juga
diajarkan bersamaan dengan bahasa-bahasa dunia lain seperti Bahasa Inggris dan
Bahasa Jerman di jenjang Pendidikan formal. Beberapa Universitas yang juga mengkaji
ilmu-ilmu islam (Islamic Studies) yaitu Nancy University, Clermont-Ferrand, Toulose,
Rannes, Lille, dan bahkan Menteri pendidikan Perancis pada tahun 1983 resmi
memutuskan bahwa jika kajian-kajian Bahasa Arab sudah dianggap sebagai prioritas
nasional di Perancis. Akan tetapi ada kendala yang didapati masyarakat Perancis yaitu
kurangnya sumber daya manusia yang mampu mengajarkan studi-studi keislaman.14

Meskipun Islam bisa berkembang pesat di Perancis, tetapi Islam juga memiliki
banyak hambatan. Seperti kasus serang an teroris pada tahun 1986, kasus kerudung
pada tahun 1989 yang dilarang pakai di sekolah umum, dan terjadinya serangan 11
September yang menghancurkan Gedung World Trade Center (WTC) di Amerika, yang
menyebabkan Islam dituduh sebagai agama teroris.

2. Jerman

Awal mula adanya orang-orang Islam pertama kali di Jerman, tentu saja terikat
dengan masuknya bangsa Turki di akhir abad ke-17 ke wilayah tersebut yang menjadi
respon perlawanan terhadap kolonialisme Barat. Umumnya Jerman sangat menghargai
kebebasan masyarakat untuk beragama, disebutkan dalam pasal 4 ayat 1 undang-
undang Jerman. Pemerintah jerman menjamin kebebasan setiap warganya termasuk
salah satunya umat Islam. Walaupun warga muslim terdapat beberapa kasus
diskriminasi.15

Jerman saat perkembangan terakhir, sudah mulai memperbolehkan pelajaran-


pelajaran agama Islam, untuk para pelajar muslim di sekolah-sekolah umum. Biasanya
di masjid-masjid atau kelompok-kelompok masyarakat, pelajaran agama dilakukan
secara non formal oleh orang-orang Islam. Kebijakan baru yang merupakan hasil dari
keputusan bersama antara komunitas muslim di Jerman dan pemerintah Jerman menjadi
salah satu upaya mendukung proses integrasi sosial muslim di Jerman. Kebijakan
tersebut dapat menghubungkan perbedaan yang sering timbul, menurut menteri dalam
negeri Jerman. Hingga dalam perguruan tinggi, pengembangan studi Islam di Jerman

14
Irpan Jamil dan Ozi Setiadi, “Politik Identitas Muslim di Jerman dan Perancis”. Jurnal Politik Islam. Vol,2 No,
2. (2019). Hal.141-142
15
Irpan Jamil dan Ozi Setiadi, “Politik Identitas Muslim di Jerman dan Perancis”. Jurnal Politik Islam. Vol,2 No,
2. (2019). Hal. 137

10
menjadi bagian penting yang memiliki tujuan agar teologi Islam dapat menjadikan
masyarakat yang professional. Pendidikan Islam juga mulai diadakan pada tingkat
akademik dengan membuka jurusan teologi Islam di perguruan tinggi Jerman.

Dikarenakan tidak adanya fasilitas keagamaan formal di Jerman, sehingga


masjid-masjid menjadi peran yang sangat penting dalam pembinaan komunitas muslim,
bukan hanya digunakan sebagai tempat ibadah tetapi juga dapat berfungsi sebagai
tempat pendidikan atau pengajaran, pertemuan sosial keagamaan, pusat bisnis dan acara
perkawinan.

Pada abad 19 studi ketimuran di Eropa mengalami perkembangan, seiring


dengan perluasan ekonomi dan politik ke Asia dan Afrika, yang menumbuhkan minat
para sarjana Jerman terhadap kebudayaan di Timur. Di Jerman, kajian terhadap bahasa,
budaya dan agama bahkan menjadi inti dari Studi Islam yang kemudian dikenal dengan
istilah “Seminar Orientalis” (Orientalisches Seminar). Studi ini berada di bawah
naungan fakultas Seni dan bukan di bawah fakultas teologi, sebagaimana di Swedia dan
Belanda.16

3. Inggris

Islam telah ada di Inggris sejak pembentukan negara Inggris pada tahun 1707,
Islam masuk ke Inggris dengan adanya persentuhan secara Individu-individu
masyarakat Inggris dengan Masyarakat Islam, dan adanya sekumpulan orang-orang
Islam yang datang berdagang, juga sebagai tenaga kerja di Inggris. Sejarah
pertumbuhan komunitas Muslim di Inggris sama dengan apa yang dialami di Prancis.
Komunitas Muslim berakar sejak masa kolonial.

Organisasi-organisasi Islam di Inggris telah memberi warna tersendiri atas


perkembangan Islam, Lembaga Muslim pertama yang muncul adalah zawiyah
Alawiyah. Lembaga ini melayani orang Yaman dan Somali yang direkrut di Aden.
Pemerintah Inggris pada masa itu memberikan bantuan bagi pembangunan masjid
sebagai penghargaan atas keberanian prajurit muslim yang berjuang dan meninggal
demi Inggris pada perang dunia pertama. 17

16
Umi Sumbulah, “Analisis Historis Tradisi Studi Islam Di Jerman Telaah atas Karya Josef Van Ess”. (Malang:
Universitas Islam Negeri). Hal 78
17
Nuraeni, “perkembangan Islam Di Inggris”. Hal 21-22

11
Di Inggris, studi Islam digabungkan dalam School of Oriental and African
Studies (Fakultas Studi Ketimuran dan Afrika) yang memiliki berbagai jurusan bahasa
dan kebudayaan di Asia dan Afrika. Salah satu program studinya adalah program MA
tentang masyarakat dan budaya Islam yang dapat dilanjutkan ke jenjang doctor. Dua
Universitas yang terkenal di Inggris membangun penelitian Islam yaitu University of
Cambridge dan University of Edinburgh. Kedua universitas tersebut mempunyai
beberapa pengalaman dalam hubungannya dengan Islam, terutama dalam pendidikan
Islam. Universitas Edinburgh merupakan universitas pertama yang mengembangkan
system Pendidikan Islami dan pembelajaran tentang Timur Tengah. Universitas ini
berhasil mengkaji tentang keajaiban berhaji yang menyatakan bahwa haji adalah alat
pemersatu umat Islam.18

4. Belanda
Menurut seorang ilmuwan di Belanda yang menyatakan bahwa kajian Islam di
Belanda sampai Perang Dunia II usai, masih menjadi asumsi dari akar anggapan bahwa
Islam memusuhi Kristen dan Islam dipandang sebagai agama yang tidak pantas dianut.
Di Belanda universitas yang menyelenggarakan studi Islam, yaitu universitas Leiden.
Universitas ini merupakan universitas yang sangat intens dalam memperjuangkan studi
Islam untuk menjadi bagian dari lembaga studi universitas ini. Di universitas ini
terdapat koleksi perpustakaan studi Islam yang sangat memadai. Bahkan ada tulisan-
tulisan tentang Islam dari berbagai negara, tetapi tulisan-tulisan tersebut tidak diurus
dengan baik, bahkan hilang..19
E. Studi Islam di Australia

Dibandingkan dengan kajian-kajian keislaman ( Islamic studies ) di Eropa dan


Amerika Utara yang telah mapan dan mentradisi dalam lembaga-lembaga pendidikan
tinggi ternama, semisal Universitas Leiden di Belanda (berdiri tahun 1575),Universitas
Cambridge di Inggris (didirikan tahun 1209), Universitas Harvard, Amerika
Serikat(berdiri tahun 1636), studi Islam di perguruan tinggi di Australia secara
kronologis muncul lebih belakangan. Keterlambatan tersebut disebabkan karena
Australia sebagai sebuah negara yang independen baru tampil paska atau diakhir era
pendudukan kekuasaan Inggris di Benua Kanguru pada abad 19. Pada tahun 1850,

18
Kudri, “Wilayah Keagamaan dan Wilayah Kajian Dalam Studi Islam”. Adabiya.Vol, 22 No, 1. (2020). Hal. 73-74
19
Kudri, “Wilayah Keagamaan dan Wilayah Kajian Dalam Studi Islam”. Adabiya.Vol, 22 No, 1. (2020). Hal. 74-75

12
universitas pertama kali berdiri di Australia, yaitu Universitas Sydney. Meskipun
muncul agak belakangan, studi Islam di lembaga pendidikan tinggi Australia
berkembang pesat. 20

Di Sydney ada beberapa kantong Muslim dan beberapa masjid. Sedikitnya ada
belasan tempat di kawasan tempat umat Islam memiliki tempat ibadah, baik
kecil/menengah (Mushalla) maupun besar. Salah satu tempat ibadah yang dikunjungi
penulis dan rombongan IAIN Mataram adalah masjid Gallipolli di Auburn, Sydney
yang didirikan oleh komunitas Muslim Turki. Arsitek dan motif gambar atau
kaligrafinya sangat dipengaruhi oleh patung dan konstruksi Ottoman. Bendera Turki
juga menjadi salah satu ornamen masjid yang mampu menampung sekitar 3.000
jamaah. Selain Turki, Muslim lain dari Timur Tengah, India, Pakistan, Afghanistan,
Bangladesh, Indonesia, dan Rohingya juga membacakan doa mereka di sini. Sebagian
besar dari mereka adalah imigran dan menjadi imigran residen atau bukan residen yang
bekerja di sektor non-perkantoran. Mereka tinggal di sekitar Auburn, pinggiran barat
Sydney. Sebagian besar penduduk Muslim tinggal di pinggiran barat Sydney, termasuk
Bankstown dan Lakemba. Di kampus WSU di Bankswon, Anda bisa melihat banyak
pelajar dan siswi Muslim mengenakan jilbab. Salah satu organisasi mahasiswa muslim
yang ada adalah Muslim Student Association (MSA). Di kampus WSU, seperti di
kampus-kampus Australia lainnya, terdapat mushola. Seperti yang dijelaskan oleh
seorang pemandu kepada penulis saat berkunjung ke Masjid Auburn, media Australia
kerap mempropagandakan Islam sebagai agama yang menabur kekerasan. Tak sedikit
muncul stereotipe tentang Muslim sebagai warga yang bermusuhan yang dibentuk dan
dibayangkan melalui media massa. Dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah
serangan terhadap World Trade Center / WTC di Amerika pada 11 September 2001,
bom Bali pertama tahun 2002 yang menewaskan banyak warga Australia, Muslim dan
Muslim telah menjadi fokus kejuaraan dunia media massa, setidaknya tidak di
Australia. Sayangnya, sebagian umat Islam sendiri tampaknya telah bereaksi berlebihan
terhadap kejadian tersebut, sehingga tanpa disadari mereka turut menyuburkan peran
media, yang haus akan informasi dan berita tentang isu-isu terorisme. Munculnya
gerakan atau kelompok Islam keras kepala yang berafiliasi atau mendukung al-Qaeda
atau ISIS, dan secara terbuka mendukung aksi teroris, telah menjadikan Islam dan

20
Mohamad Abnu Nasir, ”Pengalaman Western Sydney University dan Charles Sturt University”. FSEI dan
Pascasarjana IAIN Mataram (2016). Hal. 2 - 4

13
pemeluknya sebagai fenomena politik global yang dianggap sebagai ancaman bagi
keamanan dan demokrasi.

Liputan media tentang Islam sangat berpengaruh terhadap citra Islam baik
secara nasional di Australia maupun lokal di Sydney. Namun, jika kita melihat
keseharian Muslim di Sydney, sebenarnya banyak hal lain yang bisa dipamerkan yang
menunjukkan dinamika dan adaptasi mereka di Australia.

F. Studi Islam di Amerika


Alexander Von Wuthenau menemukan bukti dan fakta tentang keberadaan Isam
di Amerika dari tahun 800 M sampai 900 M, dia juga menemukan ukiran kepala yang
menggambarkan bangsa Moor. Wuthenau menemukan ukiran serupa dari 900 M
hingga 1.500 M, dan menemukan artefak yang mirip dengan foto orang tua yang
biasanya terlihat di Mesir.
Asal usul masuknya Islam ke Amerika Serikat masih spekulatif, namun
keberadaan pemukiman masyrakat Muslim di Afrika – Amerika pada Amerika Utara
abad ke 16 hingga 18 sudah pasti. Setelah Andalusia jatuh ke pihak Eropa, Muslim
Afrika – Amerika hadir di Amerika Serikat, sehingga mereka pada awalnya ditahan
oleh Spanyol dan kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk di pasok sebagai tenaga
kerja atau dijual sebagai budak, jikaa sudah menjadi budak maka mereka tidak bisa
mempertahankan agama dan budayanya.
Muslim di Amerika tidak tersebar secara merata. Seperti Washington, D.C.
memiliki komunitas Islam yang besar, sebesar New Jersey. Namun, banyak bagian
Amerika Serikat memiliki populasi Muslim yang kecil. Pada tahun 2011, jumlah umat
islam meningkat menjadi 2,75 juta. Sejak itu pula, populasi Muslim terus meningkat
pada tingkat sekitar 100.000 per-tahun, karena meningkatnya kesuburan Muslim AS
dan migrasi berkelanjutan Muslim di Amerika Serikat. Berdasarkan dara terbaru bahwa
jumlah Muslim di Amerika Sserikat mencapai 3,45 juta pada tahun 2017. Meskipun
Amerika netral dalam masalah agama, Amerika masih mengizikann sekolah berbasis
agama. Namun negara tidak memberikan bantuan keuangan kepada sekolah.
Di Amerika Serikat, beberapa sekolah bukan sekolah umum, dan juga bukan
sekolah yang mayoritasnya agama. Bahkan sekolahh tidak membolehkan belajar
pendidikan agama. Sekolah perseorangan adalah sekolah yang dikelola masyarakat
yang dapat menerima dana pemerintah, tetapi konsep pendidikannya tidak mengikuti
kurikulum pemerintah. Ada salah satu sekolah berbasis Islam di Amerika Serikat adalah

14
Al-Salam Dy School, yang dipimpin oleh Abdul Mun’in Jitmound dari Thailand,
sekolah ini merupakan sekolah Islam ke – 5 di Amerika Serikat yang menerima
akreditas ganda dari lembaga pendidikan Islam dan non-Islam.
Apabila kita membicarakan dan mebangdingkakn pendidikan Islam di AS
dengan Indonesia itu jelas berbeda. Kita ketahui bahwa Indonesia sendiri ialah negara
dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Pendidikan Islam memiliki model yang
begitu kuat bahkan bercampur dengan budaya masyarakat Indonesia. Peran penting
dalam pertumbuhan pesat jumlah muslim di Amerika Serikat ialah lembaga pendidikan
berbasis Islam dan organisasi masyarakat , juga telah memberikan peran serta yang
bermakna terhadap pertumbuhan tersebut. Ketertarikan penduduk amerika terhadap
islam dipengaruhi beberapa faktor:
● Pertama, kekosongnya kehidupan Amerika, terlepas dari kekayaan mereka
● Kedua, mereka menganggap Islam sebagai satu-satunya agama yang tidak membeda-
bedakan ras, warna kulit, pekerjaan, dan lain-lain
● Ketiga, mereka memandang agama Islam ialah agama yang memberikan kehormatan,
semangat hidup, Harga Diri Rhoma etos kerja baru dan menanamkan persaudaraan
● Keempat, ketertarikan banyak orang dengan keteladanan kehidupan umat Islam atau
dengan istilah lain mereka menganggap orang yang bergama Islam ramah, sederhana
dan penuh keikhlasan.
● Kelima, mereka mempercayai bahwa ajaran Islam lebih masuk akal
● Ke enam, mereka melihat saat ketika iptek yang sudah akrab dengan kehidupan tidak
bisa menjawab, Islam masih memberikan solusi bagi kehidupan.
Sistem pendidikan AS adalah desentralisasi, yang berarti bahwa masalah
pendidikan diatur oleh wilayah masing-masing negara AS, dengan kata lain presiden
Amerika Serikat tidak ikut campur tangan dalam hal tersebut. Tujuan pendidikan
Amerika sendiri ialah untuk memajukan warga negara dan negaranya di semua bidang.
Terlepas dari itu, pada bidang pendidikan agama, Amerika Serikat adalah negara
demokrasi dan penerima semua agama bebas dengan tujuan untuk belajar dan
mengembangkan ilmunya. Dalam hal inilah kita bisa mengambil pandangan positif
terhadap pendidikan agama terkhusus Islam di Amerika Serikat.21

21
https://kumparan.com/candrikavania15/pendidikan-islam-di-amerika-serikat-1v09dG7nyqi/full

15
G. Studi Islam di Kawasan Rusia
Muslim pertama di wilayah Rusia modern adalah masyarakat Dagestani di
(kawasan Derbent) setelah pentaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yang pertama
adalah Volga Bulgaria pada tahun 922. Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari negeri
itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan Kaukasia juga mengikuti Islam.
Islam di Rusia telah hadir dan berkembang pada awal penaklukan kawasan Volga
Tengah pada abad ke-16, yang membawa orang Tatar dan Orang Turk lainnya di
kawasan Volga Tengah ke dalam negeri Rusia. Pada abad ke-18 dan ke-19, penaklukan
Rusia di kawasan Kaucasus Utara membawa orang-orang Muslim dari kawasan ini
seperti Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, dan lain-lain ke daerah-daerah dan
pelosok negara Rusia. Kievan Rus juga telah mendapat kesempatan untuk memeluk
Islam dari misionaris Volga Bulgaria, tetapi orang Slavia Timur menerima agama
Kristen.
Al-Qur'an cetakan pertama diterbitkan di Kazan, Rusia, pada tahun 1801.
Fenomena lain yang terjadi adalah gerakan Wäisi. Di era 1990-an, jumlah perjanjian
Islam yang dicetak meningkat. Diantaranya adalah beberapa majalah berbahasa Rusia,
"Ислам" (transliterasi: Islam), "Эхо авказа" (Ekho Kavkaza) dan "Исламский
естник" (Islamsky Vestnik), dan beberapa surat kabar berbahasa Rusia seperti
"Ассалам" (Assalam) , dan "Нуруль ам" (Nurul Islam), diterbitkan di Makhachkala,
Dagestan.
Jumlah masjid di Rusia sebanyak 6790 masjid, tetapi jumlah sebenarnya jauh
lebih besar dan terus bertambah. Di Dagestan ada sekitar 2.00 dan 3.00 mesjid, dalam
sepuluh tahun terakhir jumlah mesjid di Tatarstan telah meebihi 2.500 mesjid. Di
ibukota Rusia lebih dari 6 juta penganut islam, ada 20 komunitas Muslim dan 5 mesjid.
Menurut pakar Rusia, setidaknya ad 9.000 mesjid di Rusia.
Mempelajari pendidikan Islam di Rusia, Indonesia mendorong pola pikir
kontemplatif, menghargai ciptaan Allah, kedamaian batin, mengingatkan Allah SWT,
mengingatkan para pemikir tentang “ tanggung jawab “ dan kewajiban untuk
memenuhinya, mengamati, memperhatikan, Menjelajahi alam semesta, tujuannya
adalah menemukan hukum alam semesta untuk menghidupkan kembali bumi dan
membangun peradaban ( Badi 2017 ). Pendidikan Islam di Indonesia membawa
perkembangan yang akhirnya negara ini menjadi negara yang berhasil dengan
penduduk muslim terbesar di dunia.

16
Kegiatan Pendidikan dan Dakwah Islam di Rusia

Di Rusia Sekuat apapun hegemoni negara dalam memaksakan budaya yang


diinginkan para warganya Ia tetap menerima perlawanan yang kuat dari penduduk asli
( Jati 2012 ). Komunitas muslim di wilayah ini merupakan kelompok minoritas faktanya
tidak membuat lemah dalam menghadapi tekanan kuat dari pemerintah kolonial,
bahkan otoriter ( Kettani 1986 )

Oleh karena itu untuk memfasilitasi kegiatan keislaman dilakukan kerjasama


dengan lembaga-lembaga Islam di luar negeri organisasi Islam internasional dan Liga
Arab ( terutama Arab Saudi dan Kuwait ), Iran dan Turki secara sukarela memberikan
bantuan keuangan dan materi kepada muslim. Rusia peran umat Islam tercermin dalam
dewan Mufti Rusia sebagai induk organisasi Islam Rusia.

Tujuan dari bidang hubungan internasional ini memfasilitasi kegiatan muslim


Rusia di luar negeri. Juga untuk mempromosikan Islam dan nilai-nilai Islam yang ada
di Rusia dan di dunia.

Sejarah pendidikan Islam di Rusia pada masa pertempuran dan akhirnya Rusia
menaklukan wilayah Kazan yang mayoritasnya beragama Islam, pertempuran dan
penaklukan ini terjadi pada tahun 1552 oleh Raja Ivan the Terrible, berlanjut hingga
tampak kekuasaan dipegang oleh Catherine the Hebatnya pada tahun 1762, bangsa
Rusia terus secara sistematis melakukan penindasan terhadap umat Islam melalui
kebijakan eksklusfi dan diskriminasi serta penghancuran budaya muslim dengan
menghilangkan budaya dan tempat ibadah seperti masjid ( Allen, n.d. ). Rusia pada
awalnya berpura-pura menerapkan kebijakan membiarkan Islam berkembang di
Kazan pada waktu itu, tetapi baru-baru ini ketika banyak ulama muslim diundang ke
berbagai daerah untuk berdakwah kepada umat Islam lainnya terutama Kazakh
pemerintah Rusia mulai khawatir tentang aktivtas ini, karena akan sangat
membahayakan kelangsungan pemerintahan akibatnya banyak pemberontakan terjadi
di daerah-daerah yang sebagian besar adanya umat Islam. Posisi agama di era bekas
kekaisaran Rusia tidak mendapat tempat dalam tata kehidupan bernegara. Dengan
demikian ketika`pemimpin gerakan revolusioner yang dipimpin oleh Lenin melawan
sistem monarki menjadi negara yang berbasis Repoblik Sosisalis. Lenin menempuh
kebijakan merangkum bertemu dengan para pemimpin agama untuk memenuhi
kelompok dan kepentingan negara. Akhirnya, ketika dukungan diperoleh dan monarki

17
dihancurkan pemerintah revolusioner kembali memberlakukan pembatasan besar
terhadap Ulama di Rusia ( Rohim 2017 ).

Setelah umat Islam memperoleh peran dalam politik dan pengakuan kebebasan
beragama Kegiatan yang bertujuan memajukan umat Islam di Rusia dimulai. Faktor-
faktor tersebut pada akhirnya menyebabkan umat Islam dapat kembali menjalankan
aktivitas keagamaan dan pendidikan Islam nya ( tafsin 2014 ). Organisasi persatuan
muslim Rusia adalah salah satu alat utama untuk menyatukan umat Islam yang tinggal
di seluruh Rusia. Sebelum pecahnya perang dunia pertama, muslim Rusia memiliki
faksi mereka di Duma Rusia ( parlemen ). Para pemimpin muslim di Rusia juga dapat
mendirikan pusat kebudayaan Islam yang mencakup pendidikan Islam .

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan berbagai studi Islam diatas dapat disimpulkan bahwa: Studi
Islam adalah upaya untuk mengetahui, memahami dan membahas secara
mendalam pro dan kontra atau masalah yang berkaitan dengan agama Islam dari
berbagai aspek. Dengan melakukan kajian keislaman, diharapkan pemahaman dan
penghayatan Islam bagi umat Islam di seluruh dunia akan meningkat. Kajian
keislaman menjadi kritis dalam berbagai hal karena didasarkan pada sikap
membela diri dari keyakinan yang selama ini diyakini bahwa tidak ada yang lebih
unggul dalam kajian keislaman.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Apabila terdapat ada kesalahan mohon dapat memaafkan dan
memakluminya, karena kami adalah hamba allah yng tak luput dari lupa dan
khilaf.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Nur Inna. “Perkembangan Muslim Di Eropa (World Civilization VS Location Culture):
Kebijakan Pemerintah Perancis Dalam Menekan Pertumbuhan Muslim”.10.2 (2015).

Abdun Mohamad Nasir, ”Pengalaman Western Sydney University dan Charles Sturt–
University”. FSEI dan Pascasarjana IAIN Mataram (2016). Hal. 2 – 4

Hani, Umi. Pengantar Studi Islam. Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan Muhammad.
Arsyad Al-Banjary

Kudri. “ Wilayah Keagamaan dan Wilyah Kajian Dalam Studi Islam”. Adabiya, 22. 1 (2020):
56 - 79

Nuraeni. “Perkembangan Islam Di Inggris”. Jurnal Al-Hikmah, 21.1 (2019): 10-30.

Sumbulah, Umi. “Analisis Historis Tradisi Studi Islam Di Jerman”. Studia Philosophica et
Theologica, 7. 1 (2007): 75-95.

Jamil, Irpan dan Ozi Setiadi. “Politik identitas Muslim di Jerman dan Perancis”. Jurnal Politik
Islam, 2. 2 (2019): 135-146.

Kisbiyanto. (2012). Edukasia. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 63-80.

Kurdi. (2020). Wilayah Keagamaan dan Wilayah Kajian Studi Islam.

Ramadhansyah, F. (n.d.). Studi Islam di Timur Tengah. Pengantar Model Kajian Islam Bagi
Ilmuwan Arab, 1-16.

Supiana. (2017). M etodelogo Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

20

Anda mungkin juga menyukai