PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di wilayah yang mayoritas penduduknya islam, studi islam belum banyak
dilakukan. Meskipun demikian upaya untuk mengembangkan studi slam diberbagai
wilayah tetap diusahakan oleh para sarjana muslim dan para sarjana yang
berkecimpung dalam kajian kajian keislaman. Di kalangan para ahli masih terdapat
perdebatan disekitar permasalahan apakah studi islam ( agama) dapat dimasukkan
ke dalam bidang ilmu penegtahuan, mengingat sifat dan karakteristik Antara ilmu
pengetahuan dan agama berbeda. Ketika islam dilihat dari sudut normatif islam
merupakan agama yang di dalamnya berisi ajaran Tuhan yang berkaitan dengan
urusan akidah dan muamalah Sedangkan Kedilihat dari sudut historis atau
sebagaimana yang tampak dalam masyarakat. Islam tampil sebagai sebuah disiplin
ilmu ( Sayyed Hussen Nasr 1996)
Salah satu cara untuk mengamati perilaku Islam di dunia adalah dengan
bercermin pada Islam di Indonesia. Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di
dunia, Islam di Indonesia telah memperlihatkan suatu ciri khas tertentu, yang
mungkin berbeda dari tempat asal Islam itu sendiri, Mekkah. Sebagai agama
rahmatan lil alamin, Islam telah membuktikan kebenarannya. Kebenaran Islam telah
terbukti di berbagai belahan dunia. Setidaknya itulah hasil perjuangan Rasulullah
SAW yang menyebarkan Islam mati-matian sampai-sampai harus menghadapi
berbagai cobaan yang datang silih berganti. Ketika beliau masih hidup, setidaknya,
beliau telah melihat orang secara berbondong-bondong masuk Islam pada masa
Fathu Mekah. Jauh setelah itu, Islam kini berada di setiap jengkal negeri di seluruh
dunia.
Di Indonesia Islam merupakan agama resmi dan menjadi mayoritas. Oleh
karena itu, umat Islam perlu bangga akan tingginya umat Islam di indonesia.
Mengapa Islam di Indonesia dapat menjadi besar dan terhormat? Itu tidak terlepas
dari usaha para pendahulu kita yang dengan tekun dan gigih menyebarkan dan
mempertahankan Islam di Indonesia
Studi kawasan Islam ialah kajian yang menjelaskan tentang situasi yang terjadi
di berbagai area mengenai kawasan Islam di dunia dan ruang lingkup yang ada
didalamnya, mulai dari pertumbuhan, perkembangan serta ciri-ciri karakteristik
sosial budaya yang ada di dalamnya. Dan dalam makalah ini akan diuraikan tentang
studi kawasan Islam.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah arti dan asal usul studi kawasan islam?
2. Bagaimana orientalisme melihat islam kritis?
3. Bagaimanakah oksidentalisme menjawab islam sejati?
4. Apakah dunia islam sebagai obyek studi Antara timur dan barat?
5. Bagaimanakan Problem dan Prospek Pendekatan Study Kawasan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui arti dan asal usul studi kawasan islam.
2. Untuk megetahui bagaimana orientalisme melihat islam kritis
3. Untuk mengetahui bagaimana oksidentalismee menjawab islam sejati
4. Untuk mengetahui dunia islam sebagai obyek studi antara timur dan barat
5. Untuk mengetahui Problem dan Prospek Pendekatan Study Kawasan
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini dapat dilihat pada tokoh penyebar Islam di Indonsia dan di Maroko.Sunan
Giri atau Sunan Kalijaga di Indonesia, cenderung damai, rukun, tekun, dan sinkretis,
sementara Sidi Lahsen Lyusi atau Ali Hasan ibn Mas’ud al-Yusi di Maroko
. menyebarkan Islam dengan pemahaman yang murni dan cenderung tidak
kompromistis.Namun mereka semua diakui oleh masyarakatnya masing-masing
sebagai wakil yang sah bagi corak keislaman di masing-masing wilayah tersebut.Di
Indonesia pengakuan tersebut tercermin pada pemberian gelar kehormatan Wali
Songo, sedangkan di Maroko dengan gelar Sidi. Kedua gelar kehormatan
tersebut mengandung penghargaan sebagai Wali Allah yang sangat kental dan
dipercayai memiliki karomah (orang Jawa abangan menyebutnya: keramat).
Dari kasus yang telah dikemukakan di atas, ternyata perbedaan area dan
lingkunan sosio-kultural saling terkait erat dalam wujud dan semangat
keberagamaan yang berbeda antara di Indonesia dan di Maroko. Maroko yang
merupakan negeri padang pasir yang tandus dan keras dengan pola kehidupan
sosial kesukuan yang kuat. Berbeda di Indonesia dengan Pulau Jawa-nya yang
merupakan daerah pertanian yang subur, damai, dan rukun
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Studi kawasan Islam adalah kajian yang tampaknya dapat menjelaskan situasi saat
ini karena fokus materi kajiannya tentang berbagai area mengenai kawasan dunia
Islam dan lingkup pranata yang ada di dalamnya.
Studi wilayah adalah pengkajian yang digunakan untuk menjelaskan hasil dari
sebuah penelitian tentang suatu masalah menurut wilayah dimana masalah
tersebut terjadi. Perkembangan studi wilayah Islam sendiri, setelah nabi
Muhammad saw. wafat, dilanjutkan dengan para sahabat yang kemudian
menyebarkan Islam ke wilayah- wilayah bagian Barat.Dengan dilatar belakangi
berbagai tujuan, dilanjutkan dengan melakukan pelayaran-pelayaran ke berbagai
belahan dunia untuk memperluas wilayah kekuasaan Islam.
2. Orientalisme adalah suatu istilah yang artinya mengetahui segala sesuatu yang
berhubungan dengan bangsa Timur. Tanggapan mengenai Orientalisme muncul
dari kalangan Islam dapat dibedakan menjadi dua bagian. Yaitu, kalangan yang
dengan tegas menolak kajian-kajian yang dilakukan oleh orientalis dan kelompok
yang dapat menerima jika memberi manfaat bagi Islam. Kaum Orientalis dalam
mempelajari soal-soal ketimuran, mereka menggunakan semboyan "netral
terhadap agama", semua agama sama dalam pandangan mereka yakni sama-
sama baik. Tapi dalam kenyataannya mereka memojokkan Islam. Pada masa
penjajahan Belanda di Indonesia misalnya pendidikan Islam tidak dibantu dan
tidak pula diberi fasilitas yang cukup oleh penguasa kolonial. Pengajian Islam
tanpa izin resmi dilarang. Sekolah-sekolah yang dibangun golongan agama lain
diberi bantuan dan subsidi, adapun sekolah- sekolah yang dibangun umat Islam
diamat-amati dan dicurigai
3. Dunia Islam sebagai objek Studi Wilayah, kawasan Asia Tenggara yang mayoritas
penduduknya muslim meliputi wilayah negara-negara Indonesia, Malaysia,
Thailand Selatan, dan Filipina Selatan. Islam tersebar di kawasan ini melalui
perdagangan dan dakwah, berbeda dengan penyebaran Islam di kawasan
Timur Tengah dan Timur Dekat, di mana di kawasan tersebut penyebaran Islam
dilakukan melalui penaklukan- penaklukan.
4. Problematika yang dihadapi pada penelitian dengan menggunakan pendekatan
studi area dalam Studi Islam dan Komunitas Muslim berbanding lurus
besarnya dengan objek dan luas wilayah yang akan diselidiki. Semakin kompleks
objek yang menjadi sasaran penyelidikan dan semakin luas wilayah yang
dijangkaunya, maka segala persiapan yang diperlukan untuk menerapkan studi
area, juga semakin besar. Prospek pendekatan studi area, sebenarnya boleh
dikatakan sangat baik. Hal ini mengingat perlunya dibangun saling pengertian dan
kerjasama.
5. Signifikaansi dan Kontribusi Pendekatan Studi Wilayah dalam Studi Islam,
dapat diajak menukik dari alam idealis menuju alam realistis-fenomenologis,
hingga akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan dan penilaian yang lebih objektif
terhadap fakta-fakta yang ditemukan terhadap suatu objek di suatu area.
DAFTAR PUSTAKA
Kodir Koko Abdul, 2014 , Metodologi Studi Islam, cv Pustaka setia : Bandung
https://memaparkan.blogspot.com/2016/12/studi-kawasan-islam.html
http://perbandinganagama11.blogspot.com/2017/04/perbandingan-agama-
orientalisme-dan.html
https://www.academia.edu/37575496/PEMIKIRAN_ISLAM_ANTARA_TRADISI_ORIENTALISME_
DAN_INOVASI
https://syulhadi.wordpress.com/my-document/islami/metodologi-studi-islam/studi-islam-di-
barat/
Suparlan, Parsudi. 1988. “Kata Pengantar” dalam Roland Robertson. Agama Dalam
Analisis Dan Interpretasi Sosiologis. Jakarta: Rajawali Press.