Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

STUDI KAWASAN DAN ISLAM DEWASA

DOSEN PENGAMPU:
JULIA, S.Pd, M.A

OLEH KELOMPOK 7:
KHAIRUN NISA NUR RAFITA
SELA NOVA DWIYANSI
SYAHMI AQIL
NOUVAL DIKA PRATAMA
MUHAMMAD HAIKAL HAFIZ

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan Syukur penulis atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul
"Studi Kawasan dan Islam Dewasa Ini" ini dengan lancar dan tepat waktu pada mata
kuliah Metodologi Studi Islam. Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa shalawat dan salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya, yang telah
membawa zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang, dan atas doa restu dan
dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami para penulis
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang studi Metodologi Studi Islam. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Studi Kawasan dan Islam Dewasa Ini secara
menyeluruh bagi para pembaca dan juga bagi kami para penulis.

Dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Untuk itu kritik dan saran yang membangun kami nantikan dari semua pihak
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Pekanbaru, 11 Desember 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa dewasa atau masa kini diartikan sebagai masa atau periode dimana
banyak terjadi perubahan_perubahan besar dalam segala aspek, baik dalam
bidang ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, sosial, dan termasuk juga manusia itu
sendiri sebagai sang pembawa perubahan. Mungkin tanpa manusia itu sendiri
sadari bahwa perubahan yang mereka kehendaki juga merubah diri mereka
sendiri baik dari luar maupun dalam dirinya. Tentunya perubahan-perubahan itu
sendiri dimaksudkan untuk memajukan umat manusia serta mempermudah
hidup manusia tetapi seiring perubahan terjadi dari masa ke masa perlahan-lahan
perubahan itu juga merubah kebudayaan bahkan bisa sampai merubah Agama
yang diagungkan serta disucikan. Tentunya hal tersebut tidak dapat dibenarkan
dikarenakan agama adalah sesuatu yang mutlak dan berasal dari Tuhan itu
sendiri.
Dimasa sekarang ini, dimana manusia dikehendaki kebebasan dalam
melakukan berbagai hal juga membawa gelombang pemikiran yang meragukan
keagungan dan kesucian agama sendiri. Mereka yang membawa dan menganut
pemekiran tersebut berargumen bahwa agama serta tuhan itu hanyalah karangan
ataupun dongeng yang dibuat manusia pada masa lampau untuk beberapa tujuan.
Tentunya hal tersebut tidaklah benar, terkhusus bagi kita umat islam yang
meyakini dengan sungguh-sungguh keberadaan yang maha kuasa.
Dengan adanya berbagai paham-paham buruk serta meningkatnya para
penganut hal tersebut, tentunya menambah beban serta tantangan yang dihadapi
islam dan umatnya dalam menghadapi dunia ini. Belum lagi masalah-masalah
lama yang terjadi dalam internal umat islam tersebut membuat tantangan untuk
mempertahankan kebenaran serta eksistensi islam dimuka bumi ini semakin
berat.
Setelah beberapa masalah yang telah dijabarkan diatas, makalah ini
ditujukan untuk menjelaskan dengan rinci berbagai tantangan yang dihadapi
islam kedepanya dan juga menunjukan bagaimana islam tetap eksis ditengah
munculnya paham-paham yang menentang adanya agama maupun Tuhan itu
sendiri. Diharapakan oleh penulis setidaknya para pembaca dapat memperkaya
ilmu dan juga memperkuat iman umat islam ditengah dunia yang terus berjalan
ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu studi kawasan dan bagaimana sejarahnya?
2. Bagaimana studi kawasan islam di Asia?
3. Bagaimana Islam dewasa di Cina?
4. Apa tantangan umat Islam Dewasa?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui studi kawasan dan sejarahnya
2. Untuk mengetahui studi kawasan islam di Asia
3. Untuk mengetahui Islam dewasa di Cina
4. Untuk mengetahui tantangan umat Islam dewasa
BAB II
STUDI KAWASAN ISLAM

A. Pengertian dan Sejarah Studi Kawasan Islam


1. Pengertian Studi Kawasan Islam
Secara etimologi merupakan dari bahasa arab dirasah islamiyah, dalam
kajian islam dibarat islamic studies secara harfiah adalah kajian tentang
tentang hal-hal yang berkaitan dengan keislaman. Secara terminologis adalah
kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui, memakai dan
menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam,
pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas pelaksanaannya
dalam kehidupan.
Studi Kawasan Islam adalah kajian yang tampaknya bisa menjelaskan
bagaimana situasi sekarang ini terjadi, karena, fokus materi kajiannya
tentang berbagai area mengenai kawasan dunia Islam dan lingkup pranata
yang ada dicoba diurai didalamnya. Mulai dari pertumbuhan, perkembangan,
serta ciri-ciri karekteristik sosial budaya yang ada didalamnya, termasuk juga
tentang faktor-faktor pendukung bagi munculnya berbagai ciri dan karakter
serta pertumbuhan kebudayaan dimasing-masing dunia kawasan Islam.
Dengan demikian, secara formal objek studinya harus meliputi aspek-aspek
geografis, demografis, historis, bahasa serta berbagai perkembangan sosial
dan budaya, yang merupakan ciri-ciri umum dari keseluruhan perkembangan
yang ada pada setiap kawasan budaya.

2. Sejarah Studi Kawasan Islam


Dalam sejarahnya, persoalan hubungan antar batas-batas wilayah sebuah
negara sebenarnya sudah sekian lama telah menjadi perhatian bagi para ahli
kenegaraan sejak di zaman Yunani sekitar tahun 450-an SM. Ptolemy,
Thucydidas, Hecataeus dan Herodotus merupakan sejarahwan Yunani yang
cukup intens dengan kajian-kajian wilayah yang dia kenal, baik melalui
cerita orang maupun hasil dari pengamatan terhadap wilayah-wilayah yang
ia kunjungi. Mereka selain sejarahwan juga seorang pengelana.
1300 tahun kemudian, kaum muslimin memiliki kemampuan yang luar
biasa dalam mengembangka studi wilayah ini dengan berbagai corak ragam
yang lebih dinamis lagi. Karya-karya mereka telah melampaui sejarahwan
Yunani, dimana pembahasannya bukan lagi berbicara tentang realitas
wilayah, tapi lebih maju lagi yakni bagaimana cara-cara menanganinya.
Munculnya berbagai karya sejarah dengan tema-tema kajian wilayah dimulai
dari awal penciptaan sampai mulai dihuni umat manusia, merupakan kajian-
kajian yang sangat popular dan hampir bisa ditemukan dalam karya-karya
sejarah klasik. Sekalipun kajian geografi sebagai disiplin ilmu agak berbeda
dengan sejarah, namun di kalangan sejarahwan muslim hal ini tidak bisa
dipisahkan begitu saja, karena objek pembahasan antara keduanya saling
melengkapi. Karena kajian sejarah, sangat membutuhkan kajian tentang
ruang dan waktu sebagai aktifitas pelakunya. Oleh karena itu karya-karya
tentang geografi dan sejarah telah menjadi bagian penting dan tidak
terpisahkan dari perkembangan historiografi Islam secara umum.

B. Bagaimana Islam di Asia Tenggara


1. Penyebaran kedatangan Islam di Asia Tenggara

Peradaban muslim di Asia Tenggara menempati urutan sebagai salah satu


bukti bahwa Islam memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan masyarakat
di kawasan ini. Hal ini antara lain karena peralihan Islam di Asia Tenggara
berbeda dengan peralihan Islam di wilayah lain yang disebarkan oleh
penaklukan Arab dan Turki. Masyarakat di Asia Tenggara hampir semuanya
banyak berinteraksi dengan para pedagang atau pengembara dari Arab, Bengal,
Cina, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan.

Dalam proses masuknya islam di asia tenggara, ada beberapa jalur yang
digunakan. Jalur tersebut disesuaikan dengan budaya timur yang
mengedepankan keramahan. dengan demikian, hal itu memudahkan masuk dan
berkembangnya Islam di wilayah ini. Berkaitan dengan itu, Uta Tjandra Sasmita
mengatakan ada beberapa jalur masuknya Muslim ke Asia Tenggara yang terus
berkembang, yaitu enam:

 Saluran perdagangan
 Saluran Perkahwinan
 Saluran Tasawuf
 Saluran pendidikan
 Saluran Kesenian
 Saluran politik

2. Perkembangan keagamaan & Peradaban Islam di Asia Tenggara


Menjelang abad ke-5 SM, Kepulauan Melayu telah menjadi surga bagi
para pedagang Tionghoa atau sebaliknya. Dengan kedatangan Kerajaan
Thalassocrates Sriwijaya pada abad ke-7 dan kemampuannya menjamin
navigasi yang aman di Selat Malaka, jalur perdagangan dan pelayaran
internasional di kawasan ini menjadi semakin penting. Pada akhir abad ke-9,
partisipasi pedagang Muslim dalam perdagangan di kawasan ini menjadi
buktinya. Tetapi dengan munculnya Kekaisaran Malaka Islamisasi Asia
Tenggara mendapat dorongan baru. Malaka kemudian menguasai beberapa
kerajaan yang telah masuk Islam seperti Aru, Pedir dan Lambri. Daerah-
daerah baru di Sumatera yang kemudian menjadi bagian dari kerajaan
Malaka, seperti Kampar, Indra Giri, Siak, Jambi, Bengkalis, Riau dan
Lingga, juga masuk Islam. Di Semenanjung Malaya, daerah seperti Pahang,
Pattani, Kedah, Johor serta daerah lain yang mengakui pemerintahan
kerajaan Malaka juga menerima Islam. Dari Malaka, Islamisasi masuk ke
pantai utara Jawa. Pada tahun 1478, kerajaan Majapahit dikalahkan oleh
konfederasi kerajaan-kerajaan Islam yang dipimpin oleh Demak. Para
penyebar Islam dari Demak kemudian mengubah Banjarmasin menjadi Islam
di Kalimantan Selatan. Maluku menjadi wilayah Islam pada tahun 1498.
Pulau Mindano diislamkan sedikit lebih awal, yaitu pada tahun 1460.
Menjelang akhir abad ke-15, Brunei telah masuk Islam. Dari Sulu dan
Mindano, Islam menyebar ke wilayah utara Filipina dan kesultanan didirikan
di sana. Bahkan Manila berada di bawah kekuasaan Muslim, kemudian
dihancurkan oleh Spanyol pada tahun 1570. Kesultanan Brunei juga
mengislamkan daerah-daerah yang dikuasainya. Sementara Makassar,
menurut lontara Bilang Gowa-Tallo, memeluk Islam pada tahun 1603, pada
gilirannya orang Bugis dan penduduk pulau Sumbawa dan Lombok
memeluk Islam. Setelah masuk Islam, orang Bugis menyebarkannya ke
Flores. Seluruh Jawa secara bertahap mengadopsi Islam. Hanya Bali yang
masih bertahan sebagai kerajaan Hindu di Nusantara.
Konsep kepemimpinan umat Islam yang bernafaskan Islam mulai
digunakan dan hukum Islam diterapkan setelah Islam menjadi agama resmi,
meskipun masih bersifat selektif. Undang-undang Malaka (disusun tahun
1450) dengan jelas memuat hukum Islam yang mengatur bahwa administrasi
Malaka harus dilakukan menurut hukum Islam.
Di daerah Muangthai Pattani, hukum Islam selalu ditegakkan, di dalam
undang-undang Pahang ada sekitar 42 pasal yang hampir identik dengan
mazhab Syafii. Selain itu, di Muangthai ada 2000 masjid yang terdaftar.
Umat Islam di Filipina ini menamakan dirinya Moro, kebanyakan nelayan
dan petani yang melahirkan Muslim Independent Movement (MIM), Moro
National Liberation Front (MNLF) untuk menjaga, meningkatkan
pembangunan, kesejahteraan dan pelaksanaan hukum keluarga untuk
Muslim di Filipina.
Di bawah kepemimpinan ulama Arab dan dukungan negara, wilayah
tersebut melahirkan ulama pribumi, yang segera mengambil alih
kepemimpinan Islam di wilayah tersebut. Semua perkembangan bisa
dikatakan karena Islam dan kemudian melahirkan pandangan yang sangat
unik tentang kehidupan umat Islam di wilayah ini. Selain menekankan
keutamaan Islam, cara pandang ini juga memungkinkan unsur-unsur lokal
masuk ke dalam pemikiran para sarjana pribumi. Mengenai masalah
identitas, internalisasi Islam, atau paling tidak aspek luarnya, oleh
pendudukan kepulauan membuat Islam muncul sebagai kesatuan yang utuh
dari jiwa dan identitas subyektif mereka. Namun fragmentasi politik yang
mewarnai wilayah ini, di sisi lain, juga melahirkan perasaan akan perbedaan
identitas politik diantara penduduk yang telah di Islamkan.
Asia Tenggara adalah merupakan salah satu dari sejumlah wilayah
kebudayaan atau peradaban Islam yaitu; wilayah kebudayaan Islam Arab,
wilayah Persia, wilayah Islam Turki,dan lain-lainnya. Sebagai bagian
integral dari kebudayaan atau peradaban secara keseluruhan.

BAB III
ISLAM DEWASA
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai