Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Islam Asia Tenggara
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam tidak lupa juga penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, berkat doa dan usaha beliau kita bisa mencapai nikmat Islam dan ilmu
pengetahuan.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini.Khususnya pada Dosen pengampu Bapak
Musthafa Kamal, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan
makalah ini.
Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran dalam mata kuliah Sejarah
Islam Asia Tenggara.Rangkaian-rangkaian materi ini yang diharapkan dapat
membantu para pembaca dalam memahami tentang Pengertian Sejarah, Metode
Sejarah Modern Dan Ruang Lingkup Kajian Sejarah Islam Asia Tenggara. Juga
diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga
pembacanya.
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kelemahan.Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada makalah ini sangat kami
harapkan pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
E. Pemerintahan....................................................................................................1
A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. SARAN..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
penduduk Thailand; 1. 889. 000 orang( 3, 8%) di Myanmar; serta 2000
orang(- 1%) di Laos.
Teori tentang Kehadiran Islam di Nusantara Sepanjang menyangkut
kehadiran Islam di Nusantara, terjalin perdebatan panjang serta perbandingan
komentar di golongan para pakar. Perdebatan itu bagi Azyumardi Azra
berkisar pada 3 permasalahan pokok, ialah asal- muasal Islam yang tumbuh di
daerah Nusantara, pembawa serta pendakwah Islam serta kapan sesungguhnya
Islam mulai tiba ke Nusantara.
B. Rumusan Masalah
modern?
4.
C. Tujuan Penulisan
Tenggara”.
2
3. Sebagai bahan diskusi kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
3
pengalaman lewat pengembangan sesuatu rasa bukti diri sosial manusia serta
prospek manusia tersebut di masa yang hendak tiba.
4
oleh umat Islam Nusantara dengan umat Islam di Gujarat. Mazhab yang dianut
oleh kedua komunitas Muslim ini adalah mazhab Syafi’i. Pada saat yang
bersamaan teori mazhab ini dikuatkan oleh teori nisan, yakni ditemukannya
model dan bentuk nisan pada makam-makam baik di Pasai, Semenanjung
Malaya dan di Gresik, yang bentuk dan modelnya sama dengan yang ada di
Gujarat. Karena buktibukti itu, mereka memastikan Islam yang berkembang di
Nusantara pastilah berasal dari sana.
Kedua, teori Bengal. Teori ini mengatakan bahwa Islam Nusantara berasal
dari daerah Bengal. Teori ini dikemukakan oleh S.Q. Fatimi. Teori Bengalnya
Fatimi ini juga didasarkan pada teori nisan. Menurut Fatimi, model dan bentuk
nisan Malik al-Shalih, raja Pasai, berbeda sepenuhnya dengan batu nisan yang
terdapat di Gujarat. Bentuk dan model batu nisan itu justru mirip dengan batu
nisan yang ada di Bengal. Oleh karena itu, menurutnya pastilah Islam juga
berasal dari sana. Namun demikian teori nisan Fatimi ini kemudian menjadi
lemah dengan diajukannya teori mazhab. Mengikuti teori mazhab, ternyata
terdapat perbedaan mazhab yang dianut oleh umat Islam Bengal yang
bermazhab Hanafi, sementara umat Islam Nusantara menganut mazhab
Syafi’i. Dengan demikian teori Bengal ini menjadi tidak kuat.
5
bahwa para pedagang Arab juga menyebarkan Islam ketika mereka dominan
dalam perdagangan Barat-Timur sejak awal-awal abad Hijriah atau abad ke-7
dan 8 Masehi. Hal ini didasarkan pada sunber-sumber Cina yang mengatakan
bahwa menjelang akhir abad ke-7 seorang pedagang Arab menjadi pemimpin
sebuah pemukiman Arab-Muslim di pesisir pantai Barat Sumatera. 8Dalam
pada itu Thomas W. Arnold juga tidak mengesampingkan kemungkinan teori
yang kelima, yaitu teori Persia. Teori ini juga mendasarkan pada teori mazhab.
Ditemukan adanya peninggalan mazhab keagamaan di Sumatera dan Jawa
yang bercorak Syiah. Juga disebutkan adanya dua orang ulama fiqh yang
dekat dengan Sultan yang memiliki keturunan Persia. Seorang berasal dari
Shiraz dan seorang lagi berasal dari Isfahan.
Keenam, teori Mesir. Teori yang dikemukakan oleh Kaijzer ini juga
mendasarkan pada teori mazhab, dengan mengatakan bahwa ada persamaan
mazhab yang dianut oleh penduduk Mesir dan Nusantara, yaitu bermazhab
Syafi’i. Teori Arab-Mesir ini juga dikuatkan oleh Niemann dan de Hollander.
Tetapi keduanya memberikan revisi, bahwa bukan Mesir sebagai sumber
Islam Nusantara, melainkan Hadramaut. Sementara itu dalam seminar yang
diselenggarakan tahun 1969 dan 1978 tentang kedatangan Islam ke Nusantara
menyimpulkan bahwa Islam langsung datang dari Arabia, tidak melalui dan
dari India.
6
sarjana Barat. Menurut mereka, para pedagang Muslim menyebarkan Islam
sambil melakukan usaha perdagangan. Elaborasi lebih lanjut dari teori
pedagang adalah bahwa para pedagang Muslim tersebut melakukan
perkawinan dengan wanita setempat dimana mereka bermukim dan menetap.
Dengan pembentukan keluarga Muslim, maka nukleus komunitaskomunitas
Muslim pun terbentuk. Selanjutnya dikatakan, sebagian pedagang ini
melakukan perkawinan dengan keluarga bangsawan lokal yang dalam
perkembangannya memberikan kemungkinan untuk mengakses pada
kekuasaan politik yang dapat dipakai untuk menyebarkan Islam.
Persoalan tentang kapan masuknya Islam ke Nusantara, dalam hal ini Azra
mengatakan: “Mungkin benar bahwa Islam sudah diperkenalkan ke dan
ada di Nusantara pada abad-abad pertama Hijri, sebagaimana
dikemukakan arnold dan dipegangi banyak sarjanaIndonesia-Malayasia,
tetapi hanyalah setelah abad ke-12 pengaruh Islam kelihatan lebih nyata.
Karena itu, proses islamisasi nampaknya mengalami akselerasi antara abad
ke-12 dan ke-16.”
7
ini, jargon religio-politik yang telah dikemukakan di depan "al-nasu 'ala al-
dini mulukihim" menjadi referansi para penyebar Islam. Dengan
mengislamkan penguasa, bararti akan dengan sendirinya memudahkan
pengislaman penduduk atau rakyatnya. Dan bahkan dengan sendirinya rakyat
akan mengikuti agama yang dianut oleh rajanya.
8
utama agama besar sempat singgah serta menemukan pengaruh di sebagian
tempat di kawasan ini, tercantum agama Islam. Apalagi tidak kelewatan
apabila dikatakan kalau penduduk Muslim terbanyak terdapat di kawasan Asia
Tenggara.
Dikala ini, terdapat kurang lebih 240 juta Muslim di Asia Tenggara
ataupun sekitar 42% dari jumlah populasi penduduk Asia Tenggara.
Jumlahnya kurang lebih 25% dari total penduduk Muslim dunia yang
berjumlah 1. 57 miliyar jiwa. Walaupun jauh dari negeri asal agama Islam,
tetapi penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia sangatlah besar,
yakni kurang lebih 12, 9% dari total Muslim dunia. Disaat ini, Muslim di
Indonesia berjumlah sekitar 203 juta jiwa ataupun 88, 2% dari segala jumlah
penduduk yang berjumlah nyaris 230 juta jiwa.
Di Malaysia, Muslim berjumlah 16. 581. 000 jiwa, ataupun 60. 4% dari
total penduduknya. Di Brunei, Muslim berjumlah 269. 000 jiwa, ataupun 67,
2% dari segala jumlah penduduknya. Di Singapore ada 16. 581. 000 orang
Muslim, ataupun 15% dari segala jumlah penduduk. Tidak hanya itu, pula ada
minoritas Muslim di sebagian negeri Asia tenggara yang lain, seperti 4, 654.
000 orang( 5, 1%) di Filipina; 3, 930. 0008 orang( 5, 7%) dari segala jumlah
penduduk Thailand; 1. 889. 000 orang( 3, 8%) di Myanmar; serta 2000
orang(- 1%) di Laos.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Kami dari pemakalah menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini jauh
dari kesempurnaan, karena terebatasan referensi, dan keterbatsan ilmu yang kami
miliki.
Untuk itu kami dari penulis menerima kritik dan saran dari peserta diskusi
maupun dosen pembimbing untuk baiknya tulisan kami di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
10