Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

MASUKNYA ISLAM KE ASIA TENGGARA

DOSEN PENGAMPU
KHAIRUL FAHMI S, S.HI, M.Ag

DI SUSUN OLEH

AZRI RAMADAN
NIM :20010002

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI NURUL ILMI YMPI TANJUNGBALAI
2020-2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Proses Masuknya Islam Ke Asia Tenggara..................................................................2
B. Teori-teori Islam ke Kawasan Asia Tenggara..............................................................3
C. Cara-cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara.................................4
D. Kerajaan Islam di Asia Tenggara.................................................................................6
1. Perkembangan Islam di Indonesia............................................................................6
2. Perkembangan Islam di negara Malaysia.................................................................7
3. Brunai Darussalam...................................................................................................7
E. Pengaruh Islam di Asia Tenggara................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimplan...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................ii

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan Negara
yang ada dipermukaan bumi ini.Karena memang didalam ajaran Islam itu sendiri menuntut
kepada orang yang memeluk agama Islam untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang
lainnya yang belum kenal Islam, di dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai
rasional dan juga banyak bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah agama yang
benar.Maka orang Islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar
penduduk sekitar yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama Islam. Salah
satu fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh dunia adalah Nabi kita Rasulullah
Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam.Beliau menyebarkan Islam sendirian diMekkah yang
saat itu penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah menjadi masyarakat yang berakhlak
baik dengan memeluk Agama Islam yang dibawa oleh beliau.Dari sinilah sejarah penyebaran
Islam semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Asia Tenggara.
Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke penjuru dunia,
maka para pakar sejarah melakukan penelitian dan menceritakan dalam buku seperti apa
perjalanan penyebaran Islam itu hingga bisa mencapai ke setiap Negara. Sebenarnya para
ahli sejarah yang telah menggungkapkan seperti apa perjalanan penyebaran Islam ada yang
berbeda-beda pendapat, dari masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi
pada dasarnya semua saling melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi di
zaman sekarang, buku-buku tentang sejarah direvisi dari kekurangan-kekurangannya,
sehingga menjadi semakin lengkap dan benar.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana teori-teori masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara
2. Cara-cara datang dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara
3. Perkembangan Islam di negara-negara Asia Tenggara
4. Pengaruh Islam di Asia Tenggara

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Masuknya Islam Ke Asia Tenggara
Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali diketahui hidup di Asia Tenggara
adalah orang Dongson di Vietnam. Mereka sudah tinggal di negeri itu sejak 5000 tahun
sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh bangsa Thai di Thailand pada 3000 tahun sebelum
Masehi. Sedangkan, bangsa Melayu tercatat mulai mengembangkan kehidupannya di Asia
Tenggara pada 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya, datanglah kaum pendatang dari
China, khususnya bangsa Yunani dan lembah Yangtse, di wilayah China Selatan, kemudian
bangsa India, Arab, dan Eropa.1
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab
sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada
masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat
orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang
kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang
Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi
Muhammad SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto,
yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang
kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang
dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan
sesudahnya. Makin banyak orang Muslim berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang
maupun mubaligh yang secara khusus melakukan penyebaran Islam.2
Sebelum kedatangan Islam agama-agama Hindu dan Budha adalah kepercayaan utama
di Asia Tenggara. - di daratan (semenanjung) Asia Tenggara pada umumnya memeluk agama
Buddha, sedangkan - di kepulauan Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agama
Hindu. Beberapa yang berkembang di semenanjung ini, awalnya bermula di daerah yang
sekarang menjadi negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam. - kuno di Asia Tenggara
pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu - agraris dan - maritim. Kegiatan
utama - agraris adalah pertanian. Mereka kebanyakan terletak di semenanjung Asia Tenggara.
Contoh agraris adalah Ayutthaya, yang terletak di delta sungai Chao Phraya (Thailand), dan
Khmer yang berada di Tonle Sap. - maritim kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui
laut. Malaka dan Sriwijaya adalah contoh dari Maritim.3

1
Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2000), hlm. 32
2
Ibid,hlm. 29
3
Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos, 2000, hlm. 143-144
2
B. Teori-teori Islam ke Kawasan Asia Tenggara
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina dan India.
1. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab
Dikemukakan oleh John Crawford[3].Menurutnya Islam datang dari Arab melalui
pedagang.  Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai pusat
perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China singgah di pelabuhan
Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur
perdagangan. Kemudian Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada
yang menetap serta membina perkampungan Arab.Perkampungan ini juga menjadi tempat
untuk berdagang.Ada juga pedagang Arab yang menikah dengan wanita setempat dan
menyebarkan Islam.Karena sebagian besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai sarana
transportasi maka pada masa menunggu angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab
untuk mengembangkan Islam.
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah
turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China.Pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang
Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua
menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim
pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad
SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut
masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim
China membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung
oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. 4
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :   
a. Telah ada perkampungan  Arab di Sumatera (Barus) pada 625 M (menurut literatur
kuno Tingkok
b. Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
c. Karya-karya yang  menceritakan pengIslaman raja tempatan oleh syeikh dari
Tanah Arab contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai mengatakan Raja Malik
diIslamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail. 
2. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah menjadi
pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina memeluk Islam.

4
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm. 187
3
Pedagang China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara disamping menyebarkan
Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah beramai-ramai ke
Asia Tenggara.5 Adapun bukti kedatangan Islam dari China ini, yaitu :
a. Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di
Pekan, Pahang.
b. Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan masjid di
Kelantan, Melaka dan Jawa  yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng
dari China.
3. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan pantai
Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah
terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk 
menyebarkan Islam.6 Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu
a. Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India,  contohnya
di batu nisan Raja Malik Pasai.
b. Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia Tenggara.

C. Cara-cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara


Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1. Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan
lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim
(Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian
Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Serta hubungan dengan pelabuhan-pelabuhan di Selat
Malaka, Teluk Siam, IndoChina, Kepulauan Rempah seperti Maluku dan Makasar sebagai
pusat kegiatan manusia dari berbagai tempat. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini
sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan
masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak,
dan karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat
penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di
pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri
5
Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989), hlm. 45
6
Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Islam di Indonesia,
(Jakarta: Al-Maarif, 1989),hlm. 102
4
yang sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang
Muslim. Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan
kekuasaan di tempat-tempat tinggalnya.7
2. Pernikahan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik
daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan,
tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan
terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas,
akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam
perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan;
tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih
menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan
anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau Kawunganten, Brawijaya
dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan
lain-lain.8
3. Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di
daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur,
demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam.
Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam
itu masuk Islam. Contoh: Mega Iskandar Shah Malaka dengan Raja Malik al Salih Pasai.9
4. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf,atau parasufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan
ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam hal yang
magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang
mengawini masyarakat setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara
ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran
pra Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di
Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di abad ke-19 M bahkan di abad ke 20 M ini.
7
Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 2000), hlm. 201
8
Ibid,.
9
Ibid.,hlm. 202
5
5. Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu,
calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren,
mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan
Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan
Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk
mengajarkan Agama Islam.10
6. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang.
Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia
tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita
Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan
Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad
dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.11

D. Kerajaan Islam di Asia Tenggara


1. Perkembangan Islam di Indonesia
Islam di Indonesia mulai berembang mulai abad ke 1-5 H/7-8 M, cikal bakal kekuasaan
islam telah dirintis pada periode abad ini, tetapi semuanya tenggelam dalam hegemoni
maritim Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan Hindu-Jawa seperti Singasari dan
MajaPahit di Jawa Timur.12 Pada priode ini para pedagang dan mubaligh muslim hanya
berbentuk komunitas-komunitas islam.
Islam tersebar di wilayah indonesia pada pertengahan abad ke 8 H/ 14 setelah berdirinya
beberapa Islam. Salah satunya adalah Malaka yang memiliki peranan besar dalam
penyebaran Islam di Indonesia. Setelah itu para dai menyebarkannya ke seluruh pulau-pulau
Indonesia dan giat menyebarkannya sehingga Islam tersebar merata. Pada abad ke-10 H/ 16
M Indonesia jatuh ke dalam penjajahan Protugis. Kemudian dikuasai Belanda pada tahun
1230 H/1814 M.
2. Perkembangan Islam di negara Malaysia
Islam masuk ke wilayah ini lewat jalan pedagang-pedagang Arab. Disebutkan bahwa
mereka samai ke Malaka pada tahun 675 H / 1276 M. Raja Malaka masuk Islam melalui

10
Ibid.,hlm. 203
11
Ibid., hlm. 204
12
Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II,(Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada,2008), hlm. 194
6
tangan mereka, dan mengganti namanya menjadi Muhammad Syah, lalu diikuti oleh
rakyatnya. Malaka merupakan islam pertama di sana.
Islam sampai ke Malaysia belakangan dari sampainya Islam di Indonesia yang sudah
terlebih dahulu pada abad ke tujuh.13 Berdasarkan keterangan ini, maka asal usul masuknya
Islam ke Malaysia berdasar pada yang dikemukakan Azyumardi Azra bahwa Islam datang
dari India, yakni Gujarat dan Malabar.
Sebelum Islam datang wilayah Asia Tenggara, Malaysia adalah berada di jalur
perdagangan dunia yang Menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan Indiadengan
Wilayah China, dan dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat
penting. Maka tidak heran jika wilayah ini juga menjadi pusat bertemunya berbagai keyakinan
dan agama (a cross-roads of religion) yang berinteraksi secara kompleks lengkap.14
Pada abad ke-10 H / 16 M, Protugis menginvansi Malaysia, kemudian diikuti oleh orang-
orang Belanda ( 1051-1210 H / 1641-1795 M). Lalu Malaysia tunduk kepada penjajahan
Inggris pada tahun 1230 H / 1814 M. Orang-orang Jepang sempat menguasai negeri ini
selama Perang Dunia II. Kemudian wilayah ini kembali kepada Inggris setelah perang usai.
Malaysia kemudian mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1377 H / 1957M dan
mendirikan Federasi Malaysia yang terdiri dari 11 provinsi. Sabah dan Serawak serta
Singapura tergabung ke dalam wilayah ini. Kemudian Malaysia mengumumkan negeri itu
sebagai Monarki Konstitusional pada tahun 1383 H / 1962 M.15
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya islam ke Asia Tenggara
termasuk di Malaysia, setidaknya ada tiga teori. Pertama teori yang menyatakan bahwa Islam
datang langsung dari Arab (Hadramaut). Kedua, islam datang dari india, yakni Gujarat dan
Malabar. Ketiga Islam datang dari Benggali (Banglades).
3. Brunai Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan-
hambatan.Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara.Untuk
pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan ulama-ulama dari luar negeri,
termasuk dari Indonesia.Masjid-masjid banyak didirikan.Umat Islam di Brunei menikmati
kehidupan yang benar-benar sejahtrera sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang
damai).Pendapatan perkapita negara ini termasuk tertinggi di dunia.Pendidikan dan perawatan
kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.Penduduk Brunei Darussalam
mayoritas beragama Islam.
13
Zuhairini, Sejarah pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: Proyek Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi
Agama, Direjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986), hlm. 133.
14
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam, (Cet, IV; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), hlm. 17
15
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam hingga abad xx, (Cet, XI; Jakarta: AKBAR
MEDIA, 2013), hlm. 507
7
Upaya mencapai kemerdekaan Brunei semakin menggelora setelah pada tahun
1952.Azahari kembali dari Indonesia dan kemudian aktif menjadi pemimpin dalam
memperjuangkan hasrat bangsa Brunei.Berbekal dukungan kuat masyarakat Brunei, pada
januari 1955 Azahari secara resmi mengumumkan pendirian Partai Rakyat Brunei (PRB).
Brunei baru mengumumkan kemerdekaannya pada 1 Januari 1984 (merupakan negara
termuda di Asia Tenggara), dengan menempuh perjuangan melalui jalur diplomasi
pihak .Setelah Brunei merdeka, berusaha menjadikan Islam sebagai landasan undang-
undangnya dalam falsafah Negara, yang disebut Melayu Islam Beraja (MIB).Jika ditelusuri
lebih lanjut, asas MIB telah digagas sejak sebelum lahirnya Pelembagaan Brunei 1959, yang
mewadahi semangat dan aspirasi Sultan Haji Omar Ali Saifuddin dan Jawatan Kuasa
Penasehat Pelembagaan 1954.Pelembagaan Brunei 1959 memuat pasal-pasal yang dapat
dipahami sebagai identitas terpenting Negara itu, yaitu MIB.16
Cara pengamalan Islam di Brunei didasarkan pada mazhab Syafi‘i dalam bidang fikih
dan ahlusunnah waljamaah di bidang akidah.Semenjak diproklamirkan sebagai negara
merdeka, Brunei menerapkan konsep "Melayu Islam Beraja" sebagai falsafah negara yang
kemudian menjadi pedoman hidup penduduk Brunei hingga kini.
Penduduk Brunei hanya berjumlah 370 ribu orang dengan pendapatan berkapita sekitar
23,600 dollar Amerika atau sekitar 225 juta rupiah, Penduduknya 67% beragama Islam,
Budha 13%, Kristen 10% dan kepercayaan lainnya sekitar 10%. Islam adalah agama resmi
Brunei Darusalam yang dipimpin oleh Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-
kini).

E. Pengaruh Islam di Asia Tenggara


Islam begitu berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, adapun beberapa pengaruh Islam adalah
sebagai berikut:
1. Sistem Pemerintahan
a. Wujudnya institusi
b. Kesultanan Islam di beberapa Negara.
c. Ulama menjadi penasehat bagi aja/sultan
d. Islam sebagai agama resmi dan mayoritas.
e. Undang-undang berlandaskan hukum Islam
2. Sistem Pendidikan              
a. Pendidikan Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat

16
Muhammad Syamsu, Ulama’ Pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya, (PT Lentera Basri Tama,
Jakarta : 1996), Hal, 144
8
b. Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan
Basis Islam
3. Cara hidup
a. Penggunaan Pakaian yang menutup aurat
b. Mengamalkan konsep persaudaraan sesama Islam
c. Persamaan taraf sesama manusia
d. Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-royong    
4. Bahasa dan Kesusastraan
a. Bentuk tulisan Arab-Melayu
b. Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu
c. Hasil kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata bahasa
d. Bentuk sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam

5. Kesenian
a. Seni pada batu nisan dan ukiran kayu
b. Seni bangunan Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan
menara azan.
6. Ekonomi
a. Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal
b. Amalan zakat dan sedekah
c. Amalan riba, penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimplan

1. Masuknya Islam ke Asia Tenggara


Para ahli berbeda pendapat mengenai dari mana asal penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Maka ada 3 teori mengenai dari mana Islam itu dibawa, yaitu:
a) Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab.
b) Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
c) Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat
Demikian pula dengan waktu masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, para ahli
sejarah pun berbeda pendapat. Ada yang mengatakan waktunya itu adalah abad ke-1 H/ke-7
M dan ada pula yang menyebut pada abad ke-13 M. Namun dalam hal ini kami ambil
kesimpulan bahwa agama Islam sudah masuk ke kawasan Asia Tenggara pada abad ke-1 H/7
M. Kemudian pada abad-13 agama Islam berkembang pesat.
2. Cara-cara datang dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara
Menurut Uka Tjandrasasmita, saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa
yaitu:
a) Saluran Perdagangan
b) Saluran Perkawinan
c) Saluran Tasawuf
d) Saluran Pendidikan
e) Saluran Kesenian
f) Saluran Politik

10
DAFTAR PUSTAKA

Bakti, Andi Faisal. Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos. 2000

Basuki, Rahmat. Peradaban Asia Tenggara. Jakarta: Prenada Media Group. 1999

Ibrahim, Ahmad. Islam di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES. 1989

Ibrahim, Muhammad dan Rusdi Sufi. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Islam di
Indonesia. Jakarta: Al-Maarif. 1989

Subaguk. Sejarah Peradan di Asia Tenggara. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. 2000

Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradapan Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2008

Syamsu, Muhammad, Ulama’ Pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya, (PT Lentera Basri
Tama, Jakarta : 1996.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Grafindo Persada. 2000

__________, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II,(Jakarta:PT RajaGrafindo


Persada,2008), hlm. 194

ii

Anda mungkin juga menyukai