Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah singkat ini adalah “Makalah Penyebaran agama islam di
berbagai benua
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak
guru mapel yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah
singkat ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan
dapat membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi
penulis dan pembaca.
MUHAMAT RISKI
Daftar isi
Kata Pengantar ................................................................................................i
BAB l
Pendahuluan...................................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................2
BAB ll
Pembahasan..................................................................................................3
BAB lll
Penutup........................................................................................................21
A.Simpulan..........................................................................................22
BAB l
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan
Negara yang ada dipermukaan bumi ini. Karena memang didalam ajaran Islam
itu sendiri memberikan kebebasan kepada orang yang memeluk agama Islam
untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang belum kenal
Islam, di dalam Islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional dan juga
banyak bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah agama yang benar.
Maka orang Islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar
penduduk sekitar yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan masuk agama
Islam.
B.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka
sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran
dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di
Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan
perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China
melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907),
kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749).
Masuknya Islam ke berbagai wilayah di Asia tenggara tidak berada dalam satu
waktu yang bersamaan tetapi berada dalam satu kesatuan proses sejarah yang
panjang. Kerajaan-kerajaan dan wilayah itupun berada dalam situasi politik dan
kondisi sosial budaya yang berbeda-beda. Ketika sriwijaya mengembangkan
kekuasaannya sekitar abad VII dan VIII, jalur selat malaka sudah ramai oleh para
pedagang Muslim. Data ini diperkuat dengan berita Cina jaman dinasti T’ang
yang dapat memberikan gambaran bahwa ketika itu telah ada masyarakat
Muslim di kanfu (kanton) dan daerah Sumatera. Diperkirakan terjalinnya
perdagangan yang bersifat Internasional ketika itu juga sebagai akibat kegiatan
kerajaan Cina jaman dinasti T’ang di Asia timur dengan kerajaan Islam dibawah
Bani Umayyah di bagian Barat, dan tentunya kerajaan Sriwijaya sendiri di
wilayah Asia Tenggara.
Keberadaan pedagang-pedagang di Asia Tenggara ketika itu mungkin belum
memberikan pengaruh pada kerajaan-kerajaan yang ada. Setelah pecahnya
pemberontakan petani Cina Selatan terhadap kaisar Hi-Tsung (878-889 M) yang
menyebabkan banyak orang Islam di bunuh maka mulailah mereka mencari
perlindungan ke Kedah. Hal ini berarti orang Islam telah mulai melakukan politik
yang tentunya banyak membawa akibat pada kerajaan di Asia Tenggara dan
Cina. Syed Naguib al-attas mengatakan bahwa sejak abad VII orang Islam telah
mendirikan perkampungan di kanton dengan derajat keagamaan yang tinggi
dan menyelenggarakan pemerintahan perkampungan sendiri di Kedah dan
Palembang.
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti
teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina dan India.
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab
sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri
China.Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti
Tang, telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama,
bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang
ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad
bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW
dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang
disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai
sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan Islam di
negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad
SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah
menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina
memeluk Islam. Pedagang China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia
tenggara disamping menyebarkan Islam.
· Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India,
contohnya di batu nisan Raja Malik Pasai.
Kurun waktu abad ke-11 hingga abad ke-14 adalah fase awal dari
perkembangan Islam di kepulauan Asia Tenggara. Pedagang-pedagang arab dan
Muslim India adalah agen-agen perubahan yang mebawa Islam ke kawasan itu.
Tersebarnya Islam Tidak terlepas dari pengaruh kerajaan yang berada di
nusantara yang di pimpin oleh raja-raja yang memeluk agama Islam.Seperti,
kerajaan Samudera Pasai yang dipimpin oleh Sultan Malik As-saleh.Perlak
(Peureulak) adalah sebuah bandar niaga penting di pesisir timur Sumatera Utara
pada abad ke-13.Marco Polo mengunjungi pelabuhan itu pada tahun 1292 dan
melaporkannya telah menjadi sebuah negara Islam.Marco Polo menulis tentang
Perlak. “kerajaan ini, anda harus tahu sering dikunjungi saudagar-saudagar
Saracen secara teratur, yang kemudian membaiat penduduk pribumi pada
hukum Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam.
2. Saluran Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih
baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama
puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar
itu.Sebelum dikawin mereka diIslamkan terlebih dahulu. Setelah mereka
mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya timbul
kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim
Dalam perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh
keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu.
Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim
dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan
adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.
Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau sunan Ampel dengan Nyai
Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan
puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak)
dan lain-lain.
3. Saluran Tasawuf
4. Saluran Pendidikan
5. Saluran Kesenian
6. Saluran Politik
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di kawasan
Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang
Muslim dengan penduduk setempat.
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli
ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh
kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam
kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara pedagang
Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih
menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan.
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara
dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13
kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut
jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan
Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri
kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang
membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung
Malaka.Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah memperlihatkan bukti kuatnya
peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama di pesisir utara.
3. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat
kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah.Hal ini tidak bisa
dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam.Mereka menduduki
berbagai jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara
mereka menikah dengan penduduk pribumi. Dengan kata lain, Islam
dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan,
perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi
langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya
hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di
Asia tenggara.
Islam Begitu cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat
karena Dalam Penyebaran dan perkembangannya, dengan jalan damai.tidak
pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan untuk Islamisasi ini.
a. Islam di Indonesia
Dari segi jumlah penduduk, negeri ini menempati urutan keempat terbanyak di
dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat tapi urutan pertama pada
tingkat dunia Islam.Mayoritas mereka berasal dari Melayu dan China.
Presentase kaum muslim di negeri ini mencapai 89 % (sebagian besar adalah
pengikut Sunni), juga terdapat sedikit Nasrani, Hindu dan Budha. Sebanyak 12,9
persen dari total Muslim dunia hidup di Indonesia.
Waktu kapan Islam masuk ke Indonesia masih ada perbedaan pendapat, berikut
beberapa teori mengenai masuknya Islam ke Indonesia, yaitu :
1. Teori Gujarat
Teori ini merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang masuknya Islam di
Nusantara. Dinamakan Teori Gujarat, karena bertolak dari pandangannya yang
mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari Gujarat, pada abad
ke-13 M, dan pelakunya adalah pedagang India Muslim.
2. Teori Makkah
Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa Islam baru masuk pada
abad 13, karena kenyataanya di Nusantara pada abad itu telah berdiri suatu
kekuatan politik Islam, maka sudah tentu Islam masuk jauh sebelumnya yakni
abad ke-7 (670 M) atau pada abad pertama Hijriyah.
Pendapat ini juga di dukung oleh Drs. Juned Periduri yang berkesimpulan
bahwa agama Islam pertama kali masuk pada abad ke-7. Hal ini didasarkan
pada penyelidikan sebuah makam Syeikh Mukaiddin di Tapanuli yang berangka
tahun 48 H (670 M).
Dari keterangan tentang peranan bangsa Arab dalam dunia perniagaan seperti
di atas, kemudian dikuatkan dengan kenyataan sejarah adanya perkampungan
Arab Islam di pantai barat Sumatera di abad ke-7, maka terbukalah
kemungkinan peranan bangsa Arab dalam memasukkan Islam ke Nusantara.
3. Teori Persia
Pencetus teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat. Teori ini berpendapat
bahwa agama Islam yang masuk ke Nusantara berasal dari Persia, singgah ke
Gujarat, sedangkan waktunya sekitar abad ke-13. Teori ini lebih
menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan
masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia
(Morgan, 1963:139-140). Di antaranya adalah:
· Adanya kesamaan ajaran antara Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran
al-Hallaj, sekalipun al-Hallaj telah meninggal pada 310H / 922M, tetapi
ajarannya berkembang terus dalam bentuk puisi, sehingga memungkinkan
Syeikh Siti Jenar yang hidup pada abad ke-16 dapat mempelajarinya.
Dari uraian tentang tiga teori masuknya Islam ke Indonesia di atas, dapat dilihat
beberapa perbedaan dan kesamaannya:
o Teori Gujarat dan Persia keduanya tidak memandang peranan bangsa Arab
dalam perdagangan. Dalam hal ini keduanya lebih memandang pada peranan
orang India Muslim. keduanya meyakini Islam masuk di Nusantara pada abad
ke-13. Sebaliknya teori Makkah lebih meyakini Islam masuk di Nusantara pada
abad ke-7, karena abad ke-13 dianggap sebagai saat-saat perkembangan Islam
di Nusantara.
Pertama, Islam masuk dan berkembang melalui jalan damai (infiltrasi kultural),
Kedua, Islam tidak mengenal adanya misi sebagaimana yang dijalankan oleh
kalangan Kristen dan Katolik.
c. Islam di Singapura
d. Islam di Thailand
f. Islam di Filiphina
Islam tersebar di wilayah ini pada abad ke-6 H/12 M. Saat itu penjajah Portugis
telah sampai di wilayah ini. Kemudian disusul oleh Belanda dan Inggris yang
datang pada tahun 1211H/1796 M. Terjadilah perlawanan dan revolusi di negeri
ini sejak tahun 1305 H. Negeri ini berada dibawah perlindungan Inggris sejak
tahun 1367 H/ 1947 M, dan mengumumkan diri sebagai negara republic yang
merdeka pada tahun 1385 H/ 1965 M. Adapun di Filiphina, Islam tersebar
hampir mencapai seluruh kepulauannya, pula telah berdiri pemerintahan Islam.
Akan tetapi, munculah arus pemiliran keagamaan yang dibawa oleh penjajah
Spanyol yang amat dibenci.Pada tahun 928 H/ 1521 M, secara mendadak
Spanyol menyerbu kepulauankepulauan Filipina. Mereka datang denagn
membawa seluruh dendam orang-orang salib terhadap kaum muslimin,. Maka,
situasi di Filipina saat itu hamper sama denagn situasi yang dialami oleh Islam
Andalusia. Penjajah Spanyol berada di Filiphina ini hingga tahun 1316 H/ 1898
M. Selama masa yang hampir mencapai 4 abad, telah terjadi upaya penjauhan
ajaran Islam dari generasi kaum muslim secara berturut-turut lewat jalan
peperangan yang menghancurkan kaum muslimin dan memaksa mereka untuk
memeluk agama Nasrani denagn ancaman kekerasan. Sekalipun demikian,
mereka tidak juga mampu mengalahkan pemerintahan-pemerintahn Muslim,
sehingga disana masih tersisa beberapa pemerintahan.Spanyol belum berhasil
sepenuhnya menguasai Filipina khususnya kepulauan Mindanao dan Sulu.
Amerika Serikat kemudian menguasai kepulauan Filipina pada tahun 1317
H/1899 M. Maka timbulah perlawanan menentanganya dan berlangsung hingga
tahun 1339 H/ 1920 M. Setelah itu kaum Muslimin menyerah, karena mereka
tealh ditimpa penyakit “wahn”(penyakit cinta dunia dan takut mati). Kemudian
tersebarlah berbagai penyakit, kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan
diantara mereka.Pada saat itulah orang-orang salib menawarkan berbagai
bantuan, hingga akhirnya Islam surut kembali di negeri itu. Amerika lalu
mengumumkan kemerdekaan bagi Filipina pada tahun 1366 H/ 1946 M.
Sekarang ini Islam hanya tinggal ada di 13 wilayah di selatan filipina, yang
sampai saat ini masih tetap menuntut pemerintahan otonomi dengan segala
upayanya.
BAB lll
Penutup
A. Simpulan
Para ahli berbeda pendapat mengenai dari mana asal penyebaran Islam di
Asia Tenggara. Maka ada 3 teori mengenai dari mana Islam itu dibawa, yaitu:
1) Saluran Perdagangan
2) Saluran Perkawinan
3) Saluran Tasawuf
4) Saluran Pendidikan
5) Saluran Kesenian
6) Saluran Politik
3. Pelembagaan Islam
Perkembangan Islam di Asia Tenggara di setiap Negara ternyata berbeda, hal itu
dikarenakan perbedaaan kountur budaya, adat, pola pikir dan perekonomian
masing-masing Negara