Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASIA TENGGARA
(KEDATANGAN DAN PERKEMBANGANISLAM DI ASIA TENGGARA)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Sejarah
Islam Asia Tenggara

OLEH
KELOMPOK I

LOKAL F
1. AHMAD HUSEIN (11820512931)
2. CAHAYA RIZKI (11820524818)
3. DINA MUSTIKA (11820521461)
4. NUR FADILA HABIBAH (11820525159)

DOSEN PEMBIMBING
MUTASIR, S.HI, M.SY.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


            Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik
dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang
diharapkan.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah
ini masih jauh dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada supaya tidak terulang kembali.
            Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

                                                                    

Pekanbaru, 21 Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................1
B.Rumusan Masalah...........................................................................2
C.Tujuan Pembahasan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Letak geografis Asia Tenggara..................................................... 3
B. Sejarah masuknya Islam di Asia Tenggara....................................4
C. Teori-teori masuknya Islam di Asia Tenggara...............................8
D. Cara Penyebaran Islam di Asia Tenggara................................... 10
E. Pengaruh Peradaban Islam di Asia Tenggara.............................. 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagaimana Islam telah menyebar dari Timur Tengah menuju
Asia Tengah dan dari Afghanistan menuju India, maka Islam menyebar
dari berbagai wilayah di India dan Arabia ke semenanjung Malaya dan
kepulauan Indonesia. Islam dikenalkan ke wilayah Asia Tenggara dan
berkembang dalam bentuk berbeda jika dibandingkan dengan bentuknya
yang berkembang di Timur Tengah dan anak benua India. Sementara pada
beberapa daerah Islam disebarkan melalui penakhlukan Arab dan Turki,
tetapi di Asia Tenggara Islam disebarluaskan melalui kegiatan kaum
pedagang dan Sufi.1
Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia
Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di
wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina,
Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi
Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang
berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat
sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang
Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar
pesisir.2
Di Asia Tenggara, Islam merupakan kekuatan sosial yang patut
diperhitungkan,karena hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara
penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas memeluk agama Islam.
Misalnya, Islam menjadi agama resmi Negara federasi Malaysia, Kerajaan
Brunei Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau sekitar
90% beragama Islam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama

1
Ira. M. Lapidus, Sejarah sosial Ummat Islam. Bagian kesatu dan dua,
(Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. II, hlm.717
2
Ibid, hlm. 172

1
Islam), Republik Filipina, Kerajaan Muangthai, Kampuchea, dan Republik
Singapura.
Dari segi jumlah, hampir terdapat 300 juta orang di seluruh Asia
Tenggara yang mengaku sebagai Muslim. Berdasar kenyataan ini, Asia
Tenggara merupakan satu-satunya wilayah Islam yang terbentang dari
Afrika Barat Daya hingga Asia Selatan, yang mempunyai penduduk
Muslim terbesar. Asia Tenggara dianggap sebagai wilayah yang paling
banyak pemeluk agama lslamnya.Termasuk wilayah ini adalah pulau-
pulau yang terletak di sebelah timur lndia sampai lautan Cina dan
mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.
Sebagai seorang muslim yang tinggal di kawasan ASEAN
hendaklah kita mengetahui tentang sejarah masuknya Islam di kawasan
ASEAN. Untuk itulah kiranya makalah yang hendak di bahas ini akan
memberikan gambaran sekilas tentang sejarah peradaban dan pemikiran
islam serta pengaruh-pengaruhnya di asia tenggara.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latarbelakang masalah diatas, maka yang menjadi


pokok bahasandalam makalah yang berjudul “Peradaban Islam di Asia
Tenggara” ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sejarah masuknya Islam di asia tenggara?


2. Apakah pengaruh peradaban Islam di Asia tenggara?

C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan
dan penulisan makalah ini hendak mencapai hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Bagaimanakah sebenarnya sejarah masuknya


Islam di asia tenggara?
2. Untuk menjelaskan Apa sajakah pengaruh peradaban Islam di Asia
tenggara?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis Asia Tenggara


Asia Tenggara dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan
yaitu: Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam. Dan Asia Tenggara
Maritim yaitu: Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia,
Singapura, Timor Leste.3
Secara geografis, Asia tenggara terletak pada area yang sangat
strategis untuk masuknya peradaban baru, hal ini dikareakan:
a. Letak Asia Tenggara di tengah perjalanan Timur Barat
b. Dihubungkan dengan Selat Malaka dan Laut Cina Selatan
c. Adanya beberapa bandar seperti: Sriwijaya, Perlak, Pasai, Malaka,
Batam, Cirebon, Makasar, Brunei, dan Pattani.
d. Ada hubungan dengan Lautan Hindi dan Laut China Selatan
e. Angin muson Barat Daya dan Timur Laut, sehingga mempertemukan
para pedagang.4
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat
Malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan
pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan
negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat.
Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang
jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat Malaka itu kelihatan
sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu
China dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14),
dan Dinasti Umayyah (660-749).Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan
ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan
pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah
3[4]
Ibid,hlm. 35
4[5]
Saifudin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di
Indonesia, (Bandung: al-Maarif, tth),hlm. 88

3
dating empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat
di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga
dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin
Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad
SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di
Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi).
Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan
sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh
sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan
sesudahnya. Makin banyak orang Muslim berdatangan ke negeri China
baik sebagai pedagang maupun mubaligh yang secara khusus melakukan
penyebaran Islam. Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah
datang di daerah bagian Timur Asia, yaitu di negeri China, khususnya
China Selatan. Namun ini menimbulkan pertanyaan tentang kedatangan
Islam di daerah Asia Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas Selat
Malaka sejak abad tersebut sudah mempunyai kedudukan penting. Karena
itu, boleh jadi para pedagang dan munaligh Arab dan Persia yang sampai
di China Selatan juga menempuh pelayaran melalui Selat Malaka.
Kedatangan Islam di Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan
pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir Budha, yang mengadakan
perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di Canton pada
tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di duga
daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut,
dalam Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang
menceritakan orang Ta-Shih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan
Ho-Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674)

B. Sejarah Masuknya Islam di Asia Tenggara


Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali diketahui hidup
di Asia Tenggara adalah orang Dongson di Vietnam. Mereka sudah tinggal
di negeri itu sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh

4
bangsa Thai di Thailand pada 3000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan,
bangsa Melayu tercatat mulai mengembangkan kehidupannya di Asia
Tenggara pada 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya, datanglah kaum
pendatang dari China, khususnya bangsa Yunani dan lembah Yangtse, di
wilayah China Selatan, kemudian bangsa India, Arab, dan Eropa.5
Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat
Malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan
pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan
negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat.
Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang
jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat Malaka itu kelihatan
sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu
China dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14),
dan Dinasti Umayyah (660-749).6
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim
Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan sampai ke negeri China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung
(627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim
dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou),
yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di
Coang Chow. Orang Muslim pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah
seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah
Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut
masjid Wa-Zhin-Zi. Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China
membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang
dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak
abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak orang Muslim berdatangan ke

5
Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama,
2000), hlm. 32
6
Saiful Muzani, Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara,
(Jakarta: Pustaka 3 LP3ES Indonesia, 1993), hlm. 27

5
negeri China baik sebagai pedagang maupun mubaligh yang secara khusus
melakukan penyebaran Islam. 7
Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah datang di daerah
bagian Timur Asia dan Asia Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas
Selat Malaka sejak abad tersebut sudah mempunyai kedudukan penting.
Karena itu, para pedagang dan mubaligh Arab dan Persia yang sampai di
China Selatan juga menempuh pelayaran melalui Selat Malaka. 8
Kedatangan Islam di Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan
pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir Budha, yang mengadakan
perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di Canton pada
tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di sekitar
daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut,
dalam Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang
menceritakan orang Ta-Shih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan
Ho-Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).9 Dari sumber tersebut,
ada dua sebutan yaitu Po-Sse dan Ta-Shih. Menurut beberapa ahli, yang
dimaksud dengan Po-Sse adalah Persia dan yang dimaksud dengan Ta-
Shih adalah Arab. Jadi jelaslah bahwa orang Persia dan Arab sudah hadir
di Asia Tenggara sejak abad-7 dengan membawa ajaran Islam.10
Sebelum kedatangan Islam agama-agama Hindu dan Budha adalah
kepercayaan utama di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan di daratan
(semenanjung) Asia Tenggara pada umumnya memeluk agama Buddha,
sedangkan kerajaan-kerajaan di kepulauan Melayu (Nusantara) umumnya
lebih dipengaruhi agama Hindu. Beberapa kerajaan yang berkembang di
semenanjung ini, awalnya bermula di daerah yang sekarang menjadi
negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam. Kerajaan-kerajaan kuno
di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
kerajaan-kerajaan agraris dan kerajaan-kerajaan maritim. Kegiatan utama

7
Ibid,hlm. 29
8
Subaguk,Op. Cit, hlm. 63
9]
Ibid,.hlm. 64
10
Ibid.,hlm. 65

6
kerajaan-kerajaan agraris adalah pertanian. Mereka kebanyakan terletak di
semenanjung Asia Tenggara. Contoh kerajaan agraris adalah Kerajaan
Ayutthaya, yang terletak di delta sungai Chao Phraya (Thailand), dan
Kerajaan Khmer yang berada di Tonle Sap. Kerajaan-kerajaan maritim
kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui laut. Kerajaan Malaka dan
Kerajaan Sriwijaya adalah contoh dari Kerajaan Maritim.11
Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul di kepulauan adalah
Sriwijaya di Sumatra. Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibukota
Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan berfungsi sebagai pelabuhan
persinggahan (entrepot) pada jalur Rempah-rempah (spice route).
Sriwijaya juga merupakan pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha
yang cukup berpengaruh. Kemajuan teknologi kelautan membuat
pengaruh dan kemakmuran Sriwijaya memudar. Kemajuan tersebut
membuat para pedagang Tiongkok dan India untuk dapat secara langsung
mengirimkan barang-barang diantara keduanya.
Pulau Jawa kerap kali didominasi oleh beberapa kerajaan agraris
yang saling bersaing satu sama lain, termasuk diantaranya kerajaan-
kerajaan wangsa Syailendra, Mataram Kuno dan akhirnya Majapahit. Para
pedagang Muslim mulai mengunjungi Asia Tenggara pada abad ke-12
Masehi. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang pertama. Ketika itu,
Sriwijaya telah diambang keruntuhan akibat perselisihan internal.
Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang pangeran Sriwijaya,
berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Tiongkok dan mengambil
alih peranan Sriwijaya sebelumnya. Agama Islam kemudian menyebar di
sekitar kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama
Hindu, dimana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam)
berfungsi sebagai pusat penyebarannya di wilayah ini. Beberapa
kesultanan lainnya, seperti kesultanan Brunei di Kalimantan dan

11
Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos,
2000, hlm. 143-144

7
kesultanan Sulu di Filipina secara relatif mengalami sedikit hubungan
dengan kerajaan-kerajaan lainnya.12

C. Teori-teori Masuknya Islam di Asia Tenggara

Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam


di Asia Tenggara ini, ada 3 teori. Teori kedatangan Islam dari:
a. Teori Semenanjung Arab:
1) Dikemukakan oleh John Crawford disokong Syed Muhamad
Naquib l-Attas. Buktinya:
a. Aktivitis perdagangan meneruskan catatan China yang
menyataka orang Arab dan Parsi mempunyai pertempatan di
Canton pada 300M.
b. Pedagang Arab dapat menguasai laut dari pelabuhan
Iskandariah hingga China. Telah berdagang di rantau ini
terutama setelah kemunculan Islam pada abad 7 M.
c. Pedagang Arab singgah di pelabuhan utama Asia Tenggara
sebelum ke China, tempat menunggu dari angin muson.
d. Menetap beberapa bulan dan mewujudkan perkampungan dan
ada urusan jual beli barang mewah dari China dan India.
Perkampungan Islam Ta Shih di Sumatera Utara pada 650 M
menurut catatan China.
e. Perkawinan  dengan orang pesisir.
f. Wujud  persamaan tulisan kesusasteraan di Asia Tenggara dan
Arab.
g. Pengislaman raja-raja melayu oleh syeikh dari Arab seperti
dalam Hikayat raja-raja Pasai keturunan sufi. Berjaya 
mengislamkan Merah Silu ( Malik al-Salih. ) Raja Pattani
Phaya Tu Nakpa diislamkan Syeikh Said.13

12
Ibid,,hlm. 150
13
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.
187

8
2) Faktor-faktor yang membuat tertarik dengan Islam:
a. Tertarik dengan nilai Islam yang murni.
b. Amalan pendakwah Islam mengamalkan nilai Islam yang
murni seperti kejujuran pedagang Islam, menjaga kebersihan.14
3) Catatan tempatan tentang pengislaman Raja-raja Melayu:
a. Hikayat Raja-raja Pasai.
b. Hikayat Merong mahawangsa, Raja Kedah diislamkan oleh
Syeikh Abdullah al-Yamani
c. Hikayat Aceh, Syekh Abdullah Arif berusaha mengembangkan
Islam.
d. Sejarah Kepulauan Sulu, Sharif Hasan dan menyebarkan
Islam di Sulu.

b. Teori China
1) Dikemukakan oleh Emanuel Gadinho antara lain:
a. Khan Fo atau Canton  menjadi pusat perdagangan Arab sejak 
abad 9M
b. Menyebarkan Islam dikalangan peniaga China kemudian sebar ke
Asia Tenggara.

2) Menurut Fatimi antara lain dikarenakan: Berpindahahnya pedagang


Islam di Canton ke Asia Tenggara pada 876 M.
3) Bukti lain:
a. Penemuan batu nisan bertarikh 1028 M di Permatang Pasir, Pulau
Tambun, Pekan Pahang mempunyai ayat al-Quran dan kalimah
Arab, bukti Islam telah sampai sbelum abad 13M.
b. Dibawa oleh mubaligh Cina menerusi Laut Cina Selatan ke Phang
Rang IndoCina dan Pekan Pahang.
c. Persamaan seni bina China dan seni bina masjid di Kelantan,
Malaka dan Jawa. Di Melaka bentuk bumbung, atap genting, warna

14
Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989), hlm. 45

9
merah dan kuning pada kayu kepala pintu, lantai, dinding, tangga,
dan kolam air.15
c. Teori India
Dari wilayah Gujarat dan Pantai Coromandel. Abad 13M
Dikemukan oleh Snouck Hurgronge:

a. Hubungan Asia Tenggara dan India sudah lama, karena pedagang


Islam India sudah tersebar di Asia Tenggara
b. Gujarat pelabuhan penting pada zaman Alaudin Khinji di India.
c. Batu marmer pada batu nisan Malik al-Salih di pasai mempunyai
ciri-ciri India.
D. Cara penyebaran Islam di Asia Tenggara diantaranya:
a. Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui
perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga
ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut
ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara dan Timur Benua Asia. Serta hubungan dengan pelabuhan-
pelabuhan di Selat Malaka, Teluk Siam, IndoChina, Kepulauan Rempah
seperti Maluku dan Makasar sebagai pusat kegiatan manusia dari berbagai
tempat. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan,
bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil
mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga
jumlah mereka menjadi banyak, dan karenanya anak-anak Muslim itu
menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat penguasa-
penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan
di pesisir Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya
faktor politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi karena factor
hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim. Perkembangan
15
Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya
Islam Islam di Indonesia, (Jakarta: Al-Maarif, 1989),hlm. 102

10
selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan
di tempat-tempat tinggalnya.16

b. Pernikahan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial
yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi
terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-
saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah
mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas, akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam
perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh
keturunan bangsawan; tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih
dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara
saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati,
karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat
proses Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau
Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai
keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain.17

c. Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam
setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja
sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di
Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan
politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam.
Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk
kerajaan bukan Islam itu masuk Islam. Contoh: Mega Iskandar Shah
Malaka dengan Raja Malik al Salih Pasai.18

16
Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000),
hlm. 201
17
Ibid,.
18
Ibid.,hlm. 202

11
d. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf,atau parasufi mengajarkan teosofi yang
bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia. Mereka mahir dalam hal yang magis dan mempunyai
kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang
mengawini masyarakat setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang
diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam
pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama
baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang
memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran pra
Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan
Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di abad ke-
19 M bahkan di abad ke 20 M ini.

e. Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren
maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan
ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai
mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang
ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu
mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat
di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini
banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan Agama Islam.19

f. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling
mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah
pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih
dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di

19
Ibid.,hlm. 203

12
sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya
juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan
sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.20

E. Pengaruh Peradaban Islam di Asia Tenggara


Sebelum datangnya Islam, masyarakat Asia Tenggara telah
berpegang pada amalan Hindu, Budha dan roh nenek moyang. Yang
terwujud dalam politik, ekonomi, dan sosial. Setelah Islam masuk, unsur-
unsur baru yang diperkenalkan, diantaranya adalah:
a. Pemerintahan
1. Perubahan dalam sistem pemerintahan raja dalam sistem Islam
seperti: Sultan sebagai Raja/ ketua negara dan kerajaan.
2. Penasihat Sultan dengan sebutan jawatan khadi, khatib, bilal,
pemungut zakat, penyelia baitul mal, dan penjaga harta wakaf.
3. Memupuk semangat persaudaraan di kalangan umat Islam.
4. Raja Malaka diberi gelaran Khalifahtul Mukminin artinya
pemimpin orang mukmin.
5. Islam menjadi agama resmi dalam kerajaan Malaka, Brunei.
6. Penggunaan Konsep Khalifah Allah ialah wakil Allah di bumi.
7. Harus menunaikan amanah, dan perintah dengan adil serta
menerapkan unsur Islam bagi menggantikan konsep dewa raja
Hindu. Contoh : Sultan al-Zahir Samudera Pasai.
8. Undang-undang Syariah diperkenalkan. 21[23]

b. Pendidikan 
1) Sistem Pendidikan
a. Sebelum Islam pendidikan hanya terbatas kepada golongan
bangsawan saja.

20
Ibid., hlm. 204
21
Ibid,.hlm.115

13
b. Selepas Islam tersebar luas kepada seluruh masyarakat.
Disebarkan melalui: Istana, Pondok, Pesantren, Madrasah, dan
Surau.

2) Pusat pendidikan awal Islam:


a. Kerajaan Perlak di Sumatera Utara – melalui Dayah atau
Pondok
b. Samudra Pasai sebagai pusat terjemahan karya agama dan
tempat rujukan kerajaan Islam lain seperti Malaka.
c. Pendidikan Pondok muncul awal kedatangan dan peluasan
Islam di Asia Tenggara. Seperti di Pattani, Aceh, dan Jawa.

3) Wanita juga digalakkan belajar dan diberi peluang yang sama


dengan lelaki baik dalam pemerintahan.
4) Lembaga Pendidikan
a. Istana: Tempat  ulama bicara hukum dengan sultan dan
pembesar , juga sampaikan ilmu dan nasihati sultan.
b. Surau: Tempat belajar al-Quran secara tidak formal dan
gurunya ajar tidak tetap.
c. Madrasah: Sistem pendidikan formal.
d. Pondok: Pusat pengajian Islam terutama di Pattani dan
Melayu, di Aceh Dayah dan di Jawa dikenal dengan
Pesantren.22

5) Materi ajar
Fikih, Usuludin, Tasawuf, hadis, Tafsir, bahasa pengantar
yang digunakan adalah Melayu dan Arab.23

22
Hanun Asrofah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999), hlm. 45
23
Ibid,hlm 55

14
a. Cara Hidup
Sebelum Islam datang masyarakat dipengaruh oleh
animisme, hindu dan buddha setelah Islam datang berangsur-
angsir hilang. Cara berpakaian Islam seperti berkerudung dan
bersongkok. Sifat tolong menolong, hormat menghormati, dan
berkerjasama, bersatu padu dan wujud semangat kerjasama.

b. Kesenian

1. Khat pada batu nisan, sebilah mata keris, dan ukiran kayu.
Kreativitas masyarakat tempatan batu nisan semakin menarik
seperti Batu  nisan Sultan al-Malik  Ibrahim ditulis dengan
ayat al-Quran, selain syair dan makam Naina Hisham al-Din
1420M, pengaruh seni Arab Parsi.
2. Seni pada masjid, surau, rumah kediaman guna kaligrafi arab.
Seperti Masjid Ubudiah Kuala Kangsar, Masjid Brunei.24

24
Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Op. Cit, hlm. 130

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas, kiranya penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Letak Asia Tenggara sangat strategis dikarenakan: kedudukan Asia


Tenggara di tengah perjalanan Timur Barat, dihubungkan dengan
Selat Melaka dan Laut Cina Selatan, mewujudkan banyak bandar
seperti: Sriwijaya, Perlak, Pasai, Malaka, Batam, Makasar, Brunei,
dan Pattani, juga berhubungan dengan Lautan Hindi dan Laut
China Selatan, yang memungkinkan terjadinya pertemuan para
pedagang.
2. Tiga teori datangnya Islam Asia Tenggara, yaitu : teori
Semenanjung Arab, teori China, teori India.
3. Cara penyebaran Islam di Asia Tenggara diantaranya:
Perdagangan, pernikahan, Politik, Saluran Tasawuf, Saluran
pendidikan, Saluran kesenian.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ira. M. Lapidus, Sejarah sosial Ummat Islam. Bagian kesatu dan dua,
(Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. II,

Saifudin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di


Indonesia, (Bandung: al-Maarif, tth)

Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara


Pratama, 2000)

Saiful Muzani, Pembangunan dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara,


(Jakarta: Pustaka 3 LP3ES Indonesia, 1993)

Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta:


Logos, 2000

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008)

Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989)

Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya


Islam Islam di Indonesia, (Jakarta: Al-Maarif, 1989)

Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, , (Jakarta: Grafindo Persada, 2000)

Hanun Asrofah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,


1999.

17

Anda mungkin juga menyukai