Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN
PROSES MASUKNYA ISLAM DI ASIA TENGGARA
Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali diketahui hidup di Asia Tenggara
adalah orang Dongson di Vietnam. Mereka sudah tinggal di negeri itu sejak 5000 tahun
sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh bangsa Thai di Thailand pada 3000 tahun sebelum
Masehi. Sedangkan, bangsa Melayu tercatat mulai mengembangkan kehidupannya di Asia
Tenggara pada 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya, datanglah kaum pendatang dari
China, khususnya bangsa Yunani dan lembah Yangtse, di wilayah China Selatan, kemudian
bangsa India, Arab, dan Eropa.1
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah
turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang
Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua
menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim
pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW
dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid
Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China
membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh
sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak
orang Muslim berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang maupun mubaligh yang
secara khusus melakukan penyebaran Islam.2
Sebelum kedatangan Islam agama-agama Hindu dan Budha adalah kepercayaan utama di
Asia Tenggara. - di daratan (semenanjung) Asia Tenggara pada umumnya memeluk agama
Buddha, sedangkan - di kepulauan Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agama
Hindu. Beberapa yang berkembang di semenanjung ini, awalnya bermula di daerah yang
sekarang menjadi negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam. - kuno di Asia Tenggara
pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu - agraris dan - maritim. Kegiatan
utama - agraris adalah pertanian. Mereka kebanyakan terletak di semenanjung Asia Tenggara.
Contoh agraris adalah Ayutthaya, yang terletak di delta sungai Chao Phraya (Thailand), dan
Khmer yang berada di Tonle Sap. - maritim kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui
laut. Malaka dan Sriwijaya adalah contoh dari Maritim.3
1
Subaguk, Sejarah Peradan di Asia Tenggara, (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 2000),
hlm. 32
2
Ibid,hlm. 29
3
Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos, 2000, hlm.
143-144

1|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


A. Teori-teori Islam ke Kawasan Asia Tenggara
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina dan India.
1. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab
Dikemukakan oleh John Crawford[3].Menurutnya Islam datang dari Arab melalui
pedagang.  Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai pusat
perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China singgah di pelabuhan
Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur
perdagangan. Kemudian Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada
yang menetap serta membina perkampungan Arab.Perkampungan ini juga menjadi tempat
untuk berdagang.Ada juga pedagang Arab yang menikah dengan wanita setempat dan
menyebarkan Islam.Karena sebagian besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai sarana
transportasi maka pada masa menunggu angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab
untuk mengembangkan Islam.
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah
turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China.Pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang
Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua
menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim
pertama, Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW
dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid
Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China
membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh
sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. 4
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :   
a. Telah ada perkampungan  Arab di Sumatera (Barus) pada 625 M (menurut literatur
kuno Tingkok
b. Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
c. Karya-karya yang  menceritakan pengIslaman raja tempatan oleh syeikh dari Tanah
Arab contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai mengatakan Raja Malik diIslamkan
oleh ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail. 
2. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.

4
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm. 187

2|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia, Canton pernah menjadi
pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang
China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara disamping menyebarkan Islam.
Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah beramai-ramai ke
Asia Tenggara.5 Adapun bukti kedatangan Islam dari China ini, yaitu :
a. Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di Pekan,
Pahang.
b. Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni Bangunan masjid di
Kelantan, Melaka dan Jawa  yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng
dari China.
3. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat.
Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan pantai
Koromandel di semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah
terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk 
menyebarkan Islam.6 Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu
a. Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri buatan India,  contohnya di
batu nisan Raja Malik Pasai.
b. Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di Negara-negara Asia Tenggara.
B. Cara-cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara
Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1. Perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan
lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim
(Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara dan Timur Benua Asia. Serta hubungan dengan pelabuhan-pelabuhan di Selat
Malaka, Teluk Siam, IndoChina, Kepulauan Rempah seperti Maluku dan Makasar sebagai
pusat kegiatan manusia dari berbagai tempat. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan,
bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan
mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan
karenanya anak-anak Muslim itu menjadi orang Jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat
penguasa-penguasa Jawa yang menjabat sebagai Bupati Majapahit yang ditempatkan di pesisir
Utara Jawa banyak yang masuk Islam, bukan karena hanya faktor politik dalam negeri yang

5
Ahmad Ibrahim,Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: LP3ES,1989), hlm. 45
6
Muhammad Ibrahim dan Rusdi Sufi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Islam di
Indonesia, (Jakarta: Al-Maarif, 1989),hlm. 102

3|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


sedang goyah, tetapi karena factor hubungan ekonomi dengan pedagang-pedagang Muslim.
Perkembangan selanjutnya mereka kemudian mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di
tempat-tempat tinggalnya.7
2. Pernikahan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik
daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan,
tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka diislamkan
terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas,
akhirnya timbul kampung-kampung, daerah-daerah dan kerajaan Muslim. Dalam
perkembangan berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh keturunan bangsawan;
tentu saja setelah mereka masuk Islam terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih
menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan
anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi. Demikianlah yang terjadi antara Raden Rahmat atau Kawunganten, Brawijaya
dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-
lain.8
3. Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk
Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi
kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam.
Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu
masuk Islam. Contoh: Mega Iskandar Shah Malaka dengan Raja Malik al Salih Pasai.9
4. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf,atau parasufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan
ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam hal yang
magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang
mengawini masyarakat setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara
ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran
pra Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di
Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di abad ke-19 M bahkan di abad ke 20 M ini.

7
Badriyatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 2000), hlm. 201
8
Ibid,.
9
Ibid.,hlm. 202

4|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


5. Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu,
calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren,
mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan
Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan
Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak yang diundang ke Maluku untuk
mengajarkan Agama Islam.10
6. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang.
Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia
tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita
Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan
Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad
dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.11
C. Tahap-tahap Perkembangan Islam di Asia Tenggara
1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di kawasan Asia
Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang Muslim dengan
penduduk setempat.
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam
Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada
permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat
hubungan perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan
mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi  ini baru pada tahap dugaan.
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan  Fatimah binti Maimun
yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M.  Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola
gaya hias makam dari abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan
yang berupa do'a-do'a kepada Allah.12

2. Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)

10
Ibid.,hlm. 203
11
Ibid., hlm. 204
12
Hanun Asrofah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 45

5|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan
mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai 
sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang
sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan
abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat
Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka.Di bagian lain,
di Jawa saat itu sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim,
terutama di pesisir utara.

3. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat
kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah.Hal ini tidak bisa dilepaskan dari
peranan para penyebar dan pengajar Islam.Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur
birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi. Dengan
kata lain, Islam dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan,
perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada
masyarakat bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah
jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di Asia tenggara.
Islam Begitu cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena
Dalam Penyebaran dan perkembangannya, dengan jalan damai.tidak pernah ada ekspedisi
militer ataupun kekerasan untuk Islamisasi ini.13
D. Kerajaan Islam di Asia Tenggara
a. Perkembangan Islam di Indonesia
Islam di Indonesia mulai berembang mulai abad ke 1-5 H/7-8 M, cikal bakal kekuasaan
islam telah dirintis pada periode abad ini, tetapi semuanya tenggelam dalam hegemoni maritim
Sriwijaya yang berpusat di Palembang dan Hindu-Jawa seperti Singasari dan MajaPahit di
Jawa Timur.14 Pada priode ini para pedagang dan mubaligh muslim hanya berbentuk
komunitas-komunitas islam.
Islam tersebar di wilayah indonesia pada pertengahan abad ke 8 H/ 14 setelah berdirinya
beberapa Islam. Salah satunya adalah Malaka yang memiliki peranan besar dalam penyebaran
Islam di Indonesia. Setelah itu para dai menyebarkannya ke seluruh pulau-pulau Indonesia dan

13
Ibid, hlm 55
14
Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II,(Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada,2008), hlm. 194

6|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


giat menyebarkannya sehingga Islam tersebar merata. Pada abad ke-10 H/ 16 M Indonesia jatuh
ke dalam penjajahan Protugis. Kemudian dikuasai Belanda pada tahun 1230 H/1814 M.
b. Perkembangan Islam di negara Malaysia
Islam masuk ke wilayah ini lewat jalan pedagang-pedagang Arab. Disebutkan bahwa
mereka samai ke Malaka pada tahun 675 H / 1276 M. Raja Malaka masuk Islam melalui tangan
mereka, dan mengganti namanya menjadi Muhammad Syah, lalu diikuti oleh rakyatnya.
Malaka merupakan islam pertama di sana.
Islam sampai ke Malaysia belakangan dari sampainya Islam di Indonesia yang sudah
terlebih dahulu pada abad ke tujuh.15 Berdasarkan keterangan ini, maka asal usul masuknya
Islam ke Malaysia berdasar pada yang dikemukakan Azyumardi Azra bahwa Islam datang dari
India, yakni Gujarat dan Malabar.
Sebelum Islam datang wilayah Asia Tenggara, Malaysia adalah berada di jalur
perdagangan dunia yang Menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan Indiadengan Wilayah
China, dan dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting.
Maka tidak heran jika wilayah ini juga menjadi pusat bertemunya berbagai keyakinan dan
agama (a cross-roads of religion) yang berinteraksi secara kompleks lengkap.16
Pada abad ke-10 H / 16 M, Protugis menginvansi Malaysia, kemudian diikuti oleh orang-
orang Belanda ( 1051-1210 H / 1641-1795 M). Lalu Malaysia tunduk kepada penjajahan
Inggris pada tahun 1230 H / 1814 M. Orang-orang Jepang sempat menguasai negeri ini selama
Perang Dunia II. Kemudian wilayah ini kembali kepada Inggris setelah perang usai. Malaysia
kemudian mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1377 H / 1957M dan mendirikan
Federasi Malaysia yang terdiri dari 11 provinsi. Sabah dan Serawak serta Singapura tergabung
ke dalam wilayah ini. Kemudian Malaysia mengumumkan negeri itu sebagai Monarki
Konstitusional pada tahun 1383 H / 1962 M.17
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya islam ke Asia Tenggara
termasuk di Malaysia, setidaknya ada tiga teori. Pertama teori yang menyatakan bahwa Islam
datang langsung dari Arab (Hadramaut). Kedua, islam datang dari india, yakni Gujarat dan
Malabar. Ketiga Islam datang dari Benggali (Banglades).
c. Brunai Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan baik tanpa ada hambatan-
hambatan.Bahkan, agama Islam di Brunei merupakan agama resmi negara.Untuk

15
Zuhairini, Sejarah pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: Proyek Prasarana dan Sarana
Perguruan Tinggi Agama, Direjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986), hlm. 133.
16
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam, (Cet, IV; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2001), hlm. 17
17
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam hingga abad xx, (Cet, XI;
Jakarta: AKBAR MEDIA, 2013), hlm. 507

7|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan ulama-ulama dari luar negeri,
termasuk dari Indonesia.Masjid-masjid banyak didirikan.Umat Islam di Brunei menikmati
kehidupan yang benar-benar sejahtrera sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang
damai).Pendapatan perkapita negara ini termasuk tertinggi di dunia.Pendidikan dan perawatan
kesehatan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.Penduduk Brunei Darussalam
mayoritas beragama Islam.
Upaya mencapai kemerdekaan Brunei semakin menggelora setelah pada tahun
1952.Azahari kembali dari Indonesia dan kemudian aktif menjadi pemimpin dalam
memperjuangkan hasrat bangsa Brunei.Berbekal dukungan kuat masyarakat Brunei, pada
januari 1955 Azahari secara resmi mengumumkan pendirian Partai Rakyat Brunei (PRB).
Brunei baru mengumumkan kemerdekaannya pada 1 Januari 1984 (merupakan negara
termuda di Asia Tenggara), dengan menempuh perjuangan melalui jalur diplomasi pihak
.Setelah Brunei merdeka, berusaha menjadikan Islam sebagai landasan undang- undangnya
dalam falsafah Negara, yang disebut Melayu Islam Beraja (MIB).Jika ditelusuri lebih lanjut,
asas MIB telah digagas sejak sebelum lahirnya Pelembagaan Brunei 1959, yang mewadahi
semangat dan aspirasi Sultan Haji Omar Ali Saifuddin dan Jawatan Kuasa Penasehat
Pelembagaan 1954.Pelembagaan Brunei 1959 memuat pasal-pasal yang dapat dipahami sebagai
identitas terpenting Negara itu, yaitu MIB.18
Cara pengamalan Islam di Brunei didasarkan pada mazhab Syafi‘i dalam bidang fikih
dan ahlusunnah waljamaah di bidang akidah.Semenjak diproklamirkan sebagai negara
merdeka, Brunei menerapkan konsep "Melayu Islam Beraja" sebagai falsafah negara yang
kemudian menjadi pedoman hidup penduduk Brunei hingga kini.
Penduduk Brunei hanya berjumlah 370 ribu orang dengan pendapatan berkapita sekitar
23,600 dollar Amerika atau sekitar 225 juta rupiah, Penduduknya 67% beragama Islam, Budha
13%, Kristen 10% dan kepercayaan lainnya sekitar 10%. Islam adalah agama resmi Brunei
Darusalam yang dipimpin oleh Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-kini).
E. Kerajaan Islam di Asia Tenggara
Penyebaran Islam di wilayah Asia Tenggara ditandai dengan berdirinya kesultanan Islam
di kawasan tersebut. Sejarah perkembangan kesultanan Islam di Asia Tenggara tidak lepas dari
kepentingan perdagangan dan syiar agama yang dibawa oleh para saudagar dan ulama muslim
dari Asia Barat. Adapun Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara.Julukan ini diberikan
mengingat peranannya sebagai jalan lalu lintas antara Asia Timur san Asia Barat bagi para
pedagang yang hendak keluar masuk pelabuhan-pelabuhan di Asia Tenggara.Berikut ini adalah
profil beberapa kesultanan Islam yang pernah berkuasa di Asia Tenggara.
18
Muhammad Syamsu, Ulama’ Pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya, (PT Lentera
Basri Tama, Jakarta : 1996), Hal, 144

8|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


1) Kesultanan Samudera Pasai (abad ke-13)\
Samudera Pasai merupakan kesultanan Islam pertama[13] di Indonesia.Letak kesultanan
ini di Aceh Utara.Sultan pertama Samudera Pasai adalah Malikush Shaleh.Letak Samudera
Pasai sangat strategis sebagai pusat pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Banyak pedagang
muslim dari Arab, Cina dan India datang untuk berdagang dan menyebarkan Islam. Kesultanan
ini memperoleh sumber pendapatan yang besar dari pajak perdagangan dan
pelayaran.Samudera Pasai ditaklukkan Portugis pada 1521. Sejarah Kesultanan Samudera Pasai
dapat diketahui antara lain dengan ditemukannya uang dirham emas dengan tulisan nama sultan
yang memerintah Samudera Pasai.
2) Kesultanan Malaka (abad  ke-15)
Kesultanan ini terletak di Semenanjung Malaka.Islam di Malaka berasal dari Kesultanan
Samudera Pasai.Pendiri Kesultanan Malaka adalah Paramesywara, seorang pangeran dari
Sriwijaya.Paramesywara menikah dengan putri sultan Samudera Pasai dan kemudian masuk
Islam.Kesultanan Malaka mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Muzaffar
Syah (1445-1459).
Kesultanan ini runtuh ketika Portugis menyerang dan mengalahkan Malaka pada
1511.Peninggalan sejarah Kesultanan Malaka barupa mata uang yang merupakan peninggalan
dari akhir abad ke-15 dan benteng A'Farmosa yang merupakan bukti penaklukkan Malaka oleh
pasukan Portugis.
3) Kesultanan Islam Pattani (abad ke-15).
Kehadiran Islam di Pattani dimulai dengan kedatangan Syekh Said, mubalig dari Pasai,
yang berhasil menyembuhkan raja Pattani bernama Phaya Tu Nakpa yang sedang sakit
parah.Phaya Tu Nakpa (1486-1530) beragama Budha kemudian masuk Islam dan bergelar
Sultan Ismail Syah. Kesultanan Pattani mengalami kemajuan pesat setelah menjalin hubungan
dagang dengan Kesultanan Malaka.Kesultanan Pattani kemudian menjadi pusat perdagangan
dan pelabuhan, terutama bagi pedagang dari Cina dan India.Kejayaan Pattani berakhir setelah
dikalahkan Kerajaan Siam dari Bangkok. Peninggalan sejarah Pattani berupa nisan kubur yang
disebut Batu Aceh yang melambangkan kedekatan hubungan dengan Samudera Pasai.
4) Kesultanan Brunei Darussalam (abad ke-15).
Kesultanan Brunei Darussalam merupakan kesultanan Islam yang terletak di Pulau
Kalimantan sebelah utara.Islam pertama kali masuk ke Brunei pada 977, dibawa saudagar Cina.
Setelah raja Awang Alak Betatar (1406-1408) masuk Islam, ia mengubah kerajaan itu menjadi
kesultanan. Kata "Darussalam" ditambahkan pada kata "Brunei" pada abad ke-15 untuk
menekankan Islam sebaga agama negara.Kesultanan Brunei Darussalam berkembang menjadi
pusat penyebaran Islam dan perdagangan wilayah Melayu ketika Kesultanan Malaka jatuh ke

9|sejarah kerajaan islam di asia tenggara


tangan Portugis.Kesultanan Brunei Darussalam pernah dikuasai Inggris pada 1888, di masa
kepemimpinan Sultan Hasyim Jalilu Ageramaddin, sultan ke-15, namun dapat meraih
kemerdekaannya dari Inggris 1983.
5) Kesultanan Islam Sulu (abad ke-15).
Kesultanan Sulu merupakan kesultanan Islam yang terletak di Filipina bagian selatan.Islam
masuk dan berkembang di Sulu melalui orang Arab yang melewati jalur perdagangan Malaka
dan Filipina.Pembawa Islam di Sulu adalah Syarif Karim al-Makdum, orang Arab yang ahli
ilmu pengobatan. Abu Bakar, seorang dai dari Arab, menikah dengan putri dari pangeran
Bwansa dan kemudian memerintah di Sulu dengan mengangkat dirinya sebagai Sultan.
6) Kesultanan Ternate (abad ke-15).
Kesultanan Islam terbesar di Maluku adalah Kesultanan Ternate.Penyebaran Islam di
daerah ini dilakukan oleh para ulama dan pedagang dari Pulau Jawa.Islam menjadi agam
kerajaan setelah Sultan Zainal Abidin memerintah.Kesultanan Ternate menjadi salah satu pusat
penyebaran Islam di kawasan timur Nusantara.Kesultanan Ternate mencapai kejayaannya pada
masa pemerintahan Sultan Babullah.Kesultanan Ternate bersaing dengan Kesultanan Tidore
terutama dalam perdagangan.Kesultanan Ternate berakhir setelah ditaklukkan oleh VOC
(Verenidge Osst-Indische Compagnie) pada 1660. Peninggalan Kesultanan Ternate antara lain
Benteng Portugis dan bekas istana di Ternate (Maluku Utara).
7) Kesultanan Aceh Darussalam (abad ke-16).
Kesultanan Aceh atau Aceh Darussalam adalah kerajaan Islam yang terletak di Pulau
Sumatera bagian utara.Kesultanan ini didirikan pada 1541 oleh Sultan Ali Mughayat
Syah.Kesultanan Aceh mengantikan peran Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka
yang jatuh ke tangan Portugis, terutama dalam perdagangan dan pelayaran.Kesultanan ini
mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda.Kesultanan Aceh
akhirnya jatuh ke dalam kekuasaan pemerintah Hindia Belanda pada 1912. Peninggalan sejarah
Kesultanan Aceh antara lain Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh dan Cakra Donya, yaitu
lonceng hadiah dari kaisar Cina.
8) Kesultanan Demak (abad ke-16).
Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa.Raja Demak pertama
adalah Raden Fatah, bupati Majapahit di Bintoro dan mencapai puncak kejayaan di bawah
kepemimpinan Sultan Trengono.Kesultanan Demak berhasil melebarkan kekuasaannya sampai
ke daerah luar Jawa, seperti Kesultanan Banjar, Kerajaan Kotawaringin, dan Kesultanan Kutai
di Kalimantan.Kesultanan ini mengalami kemunduran di masa Sunan Prawoto karena beberapa
daerah taklukkan Demak memberontak.Peninggalan Kesultanan Demak yang paling terkenal
adalah Masjid Agung Demak. Ciri khas masjid ini adalah bangunannya ditopang empat tiang

10 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a
atau saka guru yang dibangun empat orang sunan dari sembilan wali (Wali Songo), yaitu Sunan
Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
9) Kesultanan Cirebon (abad ke-16).
Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Barat.Kesultanan Cirebon
didirikan pada 1450 oleh Pangeran Walangsungsang.Tokoh yang paling berperan menjadikan
Cirebon sebagai Kesultanan Islam adalah Syarif Hidayatullah. Sepeninggal Panembahan
Girilaya (1650-1662), Kesultanan Cirebon dibagi menjadi dua oleh kedua anaknya, menjadi
Kesultanan Kasepuhan dan Kesultanan Kanoman. Meskipun tidak mempunyai kekuasaan
administratif, Kesultanan Cirebon tetap bartahan sampai saat ini.
10) Kesultanan Banjar (abad ke-16).
Kesultanan Banjar merupakan kesultanan Islam yang terletak di Pulau Kalimantan bagian
selatan.Kesultanan ini pada walnya bernama Daha, sebuah kerajaan Hindu yang berubah
menjadi kesultanan Islam.Kesultanan Banjar berdiri pada 1595 dengan penguasa pertama
Sultan Suriansyah.Islam masuk ke wilayah ini tahun 1470, bersamaan dengan melemahnya
kerajaan Maajapahit di Pulau Jawa.Penyebaran Islam secara luas dilakukan Syekh Muhammad
Arsyad al-Banjari, seorang ulama yang menjadi Mufti Besar Kalimantan.Kesultanan Banjar
mengalami kemunduran dengan terjadinya pergolakan masyarakat yang menentang
pengangkatan Pangeran Tamjidillah (1857-1859) sebagai sultan oleh Belanda.Pada 1859-1905,
terjadi perang Banjar yang dipimpin Pangeran Antasari (1809-1862) melawan Belanda.Akibat
dari perang ini, Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar pada 1860.Peninggalan sejarah
Kesultanan Banjar dapat dilihat dari bangunan masjid di Desa Kuin, Banjar Barat
(Banjarmasin) yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Tamjidillah.
11) Kesultanan Banten (abad ke-16).
Kesultanan ini adalah kesultanan terbesar di Jawa Barat.Kesultanan Banten didirikan
Sunan Gunung Jati pada 1524.Pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, Islam
telah mengalami perkembangan pesat.Hal ini ditandai dengan berdirinya bangunan masjid dan
pesantren.Kesultanan Banten mencapai masa keemasannya di masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa (1651-1683).
Kesultanan ini mengalami kemunduran setelah terjadi perang melawan
Belanda.Peninggalan Kesultanan Banten berupa Masjid Agung Banten, Menara Banten,
Benteng Speelwijk, dan bekas Keraton Surosowan.
12) Kesultanan Buton (abad ke-16).
Kesultanan Buton merupakan kerajaan Islam yang terletak di Pulau Buton, Sulawesi
bagian tenggara.Kerajaan Buton menjadi kesultanan setelah Halu Oleo, raja ke-6, memeluk
agama Islam. Penyebaran Islam secara luas dilakukan oleh syekh Abdul Wahid bin Syarif

11 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a
Sulaiman al-Patani, seorang ulama dari Kesultanan Johor. Peninggalan sejarah Kesultanan
Buton berupa Benteng Kraton dan Batupoaro, yaitu batu tempat berkhalwat (mengasingkan
diri) Syekh Abdul Wahid di akhir keberadaannya di Buton.
13) Kesultanan Goa (abad ke-16).
Kesultanan Goa terletak di sebelah selatan Pulau Sulawesi.Kerajaan Goa berubah menjadi
kesultanan pada akhir abad ke-16, di masa pemerintahan Sultan Alauddin (1593-1639).
Pada masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin terjadi perang Makassar (1666-1669) meawan
Belanda.Kesultanan Goa selanjutnya dikuasai oleh Belanda setelah dipaksa menyerah dan
menandatangani Perjanjian Bongaya.Peninggalan Kesultanan Goa berupa kompleks makam
Sultan Goa dan bekas rumah Sultan Goa terakhir di Makassar (Sulawesi Selatan).
14) Kesultanan Johor (abad ke-16).
Kesultanan Johor berdiri setelah Kesultanan Malaka dikalahkan oleh Portugis.Sultan
Alauddin Riayat Syah membangun Kesultanan Johor pada sekitar tahun 1530-1536.Masa
kejayaan kesultanan ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Riayat Syah
II.Kesultanan Johor memperkuat dirinya dengan mengadakan sebuah aliansi bersama
Kesultanan Riau sehingga disebut Kesultanan Johor-Riau.Kesultanan Johor-Riau berakhir
setelah Raja Haji wafat dan wilayah tersebut dikuasai oleh Belanda.
15) Kesultanan Kutai (abad ke-16).
Kesultanan Kutai terletak di sekitar Sungai Mahakam, Kalimanta bagian timur.Pada
awalnya, Kutai merupakan kerajaan yang dipengaruhi ajaran Hindu dan Buddha.Islam
berkembang pada masa kepemimpinan Aji Raja Mahkota (1525-1600).
Penyebaran Islam dilakukan oleh seorang mubalig bernama Said Muhammad bin Abdullah
bin Abu Bakar al-Warsak. Kesultanan ini mencapai kejayaannya pada masa Aji Sultan
Muhammad Salehuddin (1780-1850) memerintah.Kesultanan Kutai mengalami kemunduran
setelah Aji Sultan Muhammad Salehuddin meninggal dunia.Peninggalan sejarah Kesultanan
Kutai berupa makam para sultan di Kutai Lama (dekat Anggana).
16) Kesultanan Pajang (abad ke-16).
Kesultanan Pajang merupakan kerjaan Islam pertama di pedalaman Jawa.Kesultanan ini
didirikan oleh Joko Tingkir pada 1546, setelah Trenggono, Sultan Demak, wafat.Joko Tingkir
atau Sultan Adiwijaya membawa pengaruh Islam dari wilayah pesisir ke wilayah pedalaman
Jawa.Kesultanan Pajang hanya bertahan selama 45 tahun karena dihancurkan oleh Kesultanan
Mataram pada 1618.Peninggalan Kesultanan Pajang berupa makam Pangeran Benowo.
17) Kesultanan Mataram (abad ke-16).

12 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a
Kesultanan Mataram beridiri sejak 1582.Kesultanan ini berawal dari wilayah Kesultanan
Pajang yang dihadiahkan oleh Sultan Adiwijaya kepada Kiai Ageng Pamanahan.Sultan pertama
Mataram adalah Panembahan Senopati (1582-1601).
Puncak kekuasaan Kesultanan Mataram tercapai pada masa kepemimpinan Sultan Agung
(1613-1645).Kesultanan Mataram melemah setelah terjadi perpecahan wilayah akibat
Perjanjian Giyanti serta campur tangan pihak Belanda.Kesultanan Mataram selanjutnya terbagi
menjadi empat wilayah yaitu Kesultanan Yogyakarta, Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan
Mangkunegara. Peninggalan Kesultanan Mataram antara lain berupa pintu gerbang Masjid
Kotagede di Yogyakarta.
18) Kesultanan Palembang (abad ke-16).
Pada awalnya, Kesultanan Palembang termasuk dalam wilayah kekuasaan Kesultanan
Demak.Sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan ini adalah Ki Gendeng Suro (1539-
1572).Pengetahuan dan keilmuan Islam berkembang pesat dengan hadirnya ulama Arab yang
menetap di Palembang.Kesultanan Palembang menjadi bandar transit dan ekspor lada karena
letaknya yang strategis.Belanda kemudian menghapuskan Kesultanan Palembang setelah
berhasil mengalahkan Sultan Mahmud Badaruddin.Salatu satu peninggalan Palembang adalah
Masjid Agung Palembang yang didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Abdur Rahman.
19) Kesultanan Bima (abad ke-17).
Kesultanan Bima adalah kerajaan Islam yang terletak di Pulau Sumbawa bagian timur.
Kerajaan Bima berubah menjadi kesultanan Islam pada 1620 setelah rajanya, La Ka'i, memeluk
agama Islam dan mengganti namanya menjadi Sultan Abdul Kahir. Pada masa pemerintahan
Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1640-1682), Kesultanan Bima menjadi pusat penyebaran Islam
kedua di timur Nusantara setelah Makassar.Kesultanan Bima berakhir pada 1951, ketika
Muhammad Salahuddin, sultan terakhir, wafat. Peninggalan Kesultanan Bima antara lain
berupa kompleks istana yang dilengkapi dengan pintu lare-lare atau pintu gerbang kesultanan.
20) Kesultanan Siak Sri Indrapura (abad ke-18).
Siak Sri Indrapura adalah sebuah kesultanan Melayu, didirikan (1723) oleh Sultan Abdul
Jalil Rahmat Syah, dan penyebarab Islam di Sumatera Timur.Pusatnya adalah Desa Buantan,
kemudian pindah ke Siak Sir Indrapura (sekitar 90 km ke timur laut Pekanbaru).Wilayah
kekuasaan Siak Sri Indrapura meliputi Siak Asli, Bukit Batu, Merbau, Tebing Tinggi, Bangko,
Tanah Putih dan Pulau Bengkalis (Kabupaten Bengkalis); Tapung Kiri dan Tapung Kanan
(Kampar); Pekanbaru; dan sekitarnya. Istana bekas tempat tinggal dan pusat Kesultanan Siak
Sri Indrapura sampai sekarang masih berdiri dengan megah di pinggir Sungai Siak dan
merupakan salah satu objek pariwisata di daerah Riau.
F. Pengaruh Islam di Asia Tenggara

13 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a
Islam begitu berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, adapun beberapa pengaruh Islam
adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pemerintahan
a. Wujudnya institusi
b. Kesultanan Islam di beberapa Negara.
c. Ulama menjadi penasehat bagi aja/sultan
d. Islam sebagai agama resmi dan mayoritas.
e. Undang-undang berlandaskan hukum Islam
2. Sistem Pendidikan              
a. Pendidikan Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat
b. Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan Basis Islam
3. Cara hidup
a. Penggunaan Pakaian yang menutup aurat
b. Mengamalkan konsep persaudaraan sesama Islam
c. Persamaan taraf sesama manusia
d. Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-royong    
4. Bahasa dan Kesusastraan
a. Bentuk tulisan Arab-Melayu
b. Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu
c. Hasil kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata bahasa
d. Bentuk sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam

5. Kesenian
a. Seni pada batu nisan dan ukiran kayu
b. Seni bangunan Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan
menara azan.

6. Ekonomi
a. Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal
b. Amalan zakat dan sedekah
c. Amalan riba, penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan

14 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penyebaran Islam di Asia Tenggara Melalui Perkembangan pelayaran dan
perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai
China melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907),
kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749).
2. Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara karena Islam masuk
ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang dan para
sufi. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang
disebarluaskan melalui penaklulan Arab dan Turki. Islam masuk di Asia
Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaa
3. Pengaruh politik Islam yang semakin kuat serta posisi ekonomi Indonesia yang
berkembang, akibat pelayaran internasional dengan pedagang muslim Arab,
membuat pemerintah Portugis dan Belanda mulai tergoda untuk menjalin
hubungan dengan penguasa pedagang di Indonesia (Asia Tenggara). Sehingga
Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara
4. Perkembangan Keagamaan Dan Peradaban disebabkan Islam yang dibawa oleh
kaum pedagang maupun para Da’i dan ulama masa awal, mereka semua
menyiarkan suatu rangkaian ajaran dan cara serta gaya gaya hidup yang secara
kuantitatif lebih maju dari peradaban yang ada.
5. Umat islam merupakan mayoritas penduduk Asia Tenggara, khususnya di
negara Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Philiphina, Singapura,
Vietnam dan Kamboja.

15 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (ed). Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Dinamika Masa Kini, Jakarta:
PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.Tth

Asrofah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1999

Bakti, Andi Faisal. Islam and Nation Formation in Indonesia. Jakarta: Logos. 2000

Basuki, Rahmat. Peradaban Asia Tenggara. Jakarta: Prenada Media Group. 1999

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam, Cet, IV; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001.

Ibrahim, Ahmad. Islam di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES. 1989

Ibrahim, Muhammad dan Rusdi Sufi. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam Islam di
Indonesia. Jakarta: Al-Maarif. 1989

Subaguk. Sejarah Peradan di Asia Tenggara. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. 2000

Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradapan Islam. Bandung: Pustaka Setia. 2008

Syamsu, Muhammad, Ulama’ Pembawa Islam di Indonesia dan sekitarnya, (PT Lentera
Basri Tama, Jakarta : 1996.

Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam hingga abad xx, Cet, XI;
Jakarta: AKBAR MEDIA, 2013.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Grafindo Persada. 2000

__________, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II,(Jakarta:PT RajaGrafindo


Persada,2008), hlm. 194

Zuhairini, Sejarah pendidikan Islam Cet. II; Jakarta: Proyek Prasarana dan Sarana
Perguruan Tinggi Agama, Direjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1986.

16 | s e j a r a h k e r a j a a n i s l a m d i a s i a t e n g g a r a

Anda mungkin juga menyukai