Tujuan
Penyusun
Kelompok 3 (Tiga )
- Jahriatul Jannah
- Juani
- Nuwika Adila
- Khairul Nazmi
- Khairiyan Azhari Dalimunte
Semester : III-BTarbiyah
Dosen Pengempu: Drs.H.Syahrul Kodrah.MA
1. Bapak dosen mata kuliah Materi PAI MTS , MA Bapak Drs.H.Syahrul Kodrah.MA yang
telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan
menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Orang tua, teman dan kerabat yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini selesai.
Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan.Untuk
itu kami meminta maaf apabila ada kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah penulis selanjutnya.
Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang punya dan maha kuasa .Harapan
kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat tersendiri bagi
generasi muda islam yang akan datang, khususnya dalam bidang Materi PAI MTS dan MA
i
Tim Penyusun
Kelompok 3 (Tiga)
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
A. Mukjizat.......................................................................................................................2
B. Karamah.......................................................................................................................6
C. Sihir..............................................................................................................................9
ii
A. Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam Islam terdapat sebuah keajaiban yang diberikan kepada hamba Allah yang takwa,
seperti mu’jizat, karomahDan yang dimaksud dengan kemu'jizatan, karomah,maunah dan
irhash. Bukan berarti melemahkan manusia, artinya memberi pengertian kepada mereka
dengan kelemahannya untuk mendatangkan kyakinan, karena hal itu telah dimaklumi oleh
setiap orang yang berakal, tetapi maksudnya adalah untuk menjelaskan bahwa
karomah,maunah dan irhash untuk membuat mereka yakin akan keberadaan Allah.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari mu’jizat?
C. Tujuan Pembahasan
a. Menjelaskan makna mu’jizat,
1
BAB II
PENDAHULUAN
A. Mukjizat
Secara Bahasa Kata Mu’jizat adalah isim fa’il yg diambil dari fi’il madhi arti
melemahkan yg kata itu berasal dari kata yg berarti lemah lawan dari kata yg berarti
mampu. Jadi ungkapan mu’jizat Nabi berarti sesuatu yg melemahkan lawan saat
berhadapan.
antaranya:Mu’jizat adalah suatu perkara yg luar biasa dan tidak bisa ditandingi yg disertai
degan tantangan dgn maksud membuktikan kebenaran seseorang yg mengaku bahwa diri
adalah rasul. Ibnu Hamdan mendefinisikan: “Mu’jizat adl suatu keluarbiasaan baik ucapan
atau perbuatan jika diiringi dan tepat degan pengakuan kerasulan serta sesuai dengannya.
Awal mula dalam rangka tantangan . Dan tdk seorangpun yg mampu melakukan menyamai
bahkan mendekati sekalipun.” Unsur yang harus ada dalam mukjizat, antara lain:
3) Ada tantangan dari kaum yang menyangsikan kedudukan seorang nabi
2
4) Manusia tidak mampu menandingi hal yang luar biasa tersebut.
Lazimnya, nabi atau rasul menampakkan mukjizatnya hanya pada saat-saat yang
sangat dibutuhkan, misalnya untuk membela diri atau menjawab tantangan orang- orang
kafir.
“Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari
Setiap muslim wajib memercayai mukjizat yang dimiliki nabi dan rasul.
Mengingkari mukjizat nabi dan rasul berarti mengingkari ayat-ayat yang ada dalam al-
Qur’an itu sendiri. Jadi, orang yang mengingkari mukjizat nabi dan rasul termasuk orang
kafir.
1. Macam-macam Mukjizat
3
Menurut sifatnya, mukjizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu mukjizat
1) Mukjizat hisyiah/kauniyah ialah mukjizat yang dapat dilihat, didengar, dirasakan,
dan dipegang. Mukjizat hisyiah ditujukan kepada orang biasa, yang kurang mampu
menggunakan akal pikirannya secara baik. Contohnya, mukjizat Nabi Nuh a.s. beliau
membuat perahu untuk menghadapi banjir yang pada waktu itu tidak pernah
dilakukan orang dan mustahil dapat dilakukan oleh orang biasa. Setelah perahu
selesai dibuat, banjir datang dan sumber airnya datang dari tiap-tiap rumah penduduk
yang kafir. Akhirnya, semua penduduk kafir tenggelam sedangkan Nabi Nuh a.s. dan
2) Mukjizat maknawiyah ialah mukjizat yang tidak dapat dilihat, didengar, dirasakan,
dicium, dan dipegang. Mukjizat maknawiyah hanya dapat dimengerti dan dikenal
oleh orang-orang yang berpikir sehat, berbudi luhur, dan berperasaan halus.
Contohnya mukjizat yang dimiliki Nabi Muhammad saw. berupa al-Qur’an. Tidak
semua orang mau menerima petunjuk al-Qur’an. Hanya orang yang sehat, berbudi
luhur, dan berperasaan halus yang sanggup menerima al-Qur’an dengan senang hati.
Al-Qur’an memiliki keistimewaan yang luar biasa, salah satunya adalah dalam hal
balaghah (sastra). Tidak ada seorang pun yang mampu menyusun atau merangkai
4
2. Contoh Mukjizat yang Diberikan Kepada Rasul Allah
Mukjizat Nabi Ibrahim a.s. adalah tidak hangus ketika dibakar oleh Raja
Namrud. Jika orang biasa dibakar dalam kobaran api dalam suhu 170 0 C, tentu
hangus terbakar dalam sekejap. Namun Nabi Ibrahim a.s. tidak terbakar sedikit
pun, bahkan api terasa dingin oleh beliau. Allah berfirman dalam Q.S. al-
Anbiya’:69.
يم ِ ِ ِ
َ الما َعلَى إ ْب َراه
ً ار ُكوني َب ْر ًدا َو َس
ُ َُقلْنَا يَا ن
Kami berfirman, “Hai api, jadikanlah dingin dan menjadi keselamatan bagi
Ibrahim.”
Nabi Musa a.s merupakan nabi yang diutus untuk menyeru Bani Israil agar
beriman kepada Allah. Dakwahnya ditentang oleh seorang raja yang kejam dan
5
durhaka kepada Allah yang bernama Fir’aun. Raja Fir’aun mengumpulkan para
tukang sihir untuk mengalahkan Nabi Musa a.s. Para tukang sihir tersebut
besar dan menelan habis semua ular para tukang sihir tersebut. Kisah ini termaktub
b) Celah-celah jari beliau dapat memancarkan air yang diminum para
sahabatnya.
6
Nabi Saleh dapat mengeluarkan unta besar dari lubang batu yang sangat kecil.
Kisah kehebatan Nabi Sulaiman a.s. dapat kita baca dalam surah Saba’ dan
surah An-Nahl. Ia seorang nabi yang dapat berbicara dengan semua jenis binatang,
termasuk dengan bangsa jin, contohnya Ifrid. Ia juga dapat mengendalikan angin.
Ia juga seorang raja bagi manusia dan hewan dan berhasil mengislamkan ratu
a) Membuat burung dari tanah dan benar-benar hidup atas izin Allah.
3. Hikmah Mukjizat
7
Hikmah adanya mukjizat adalah sebagai berikut.
b. Bagi yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk
c. Membuktikan kebenaran rasul yang diutus Allah dan ajaran – ajarannya.
B. Karamah
Karamah berasal dari bahasa arab كرمberarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat
diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena
Menurut ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT
kepada para wali-Nya. Wali ialah orang yang beriman, bertakwa, dan beramal shaleh
8
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Yunus: 62-64,
أَال إِنَّ أَ ْولِيَا َء هَّللا ِ ال َخ ْوفٌ َعلَ ْي ِه ْم َوال ُه ْم يَ ْح َزنُونَ ۞ الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َكانُوا يَتَّقُونَ ۞ لَ ُه ُم ا ْلبُش َْرى فِي ا ْل َحيَا ِة
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan
mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan bertakwa. Bagi mereka
kemampuan melihat hal-hal ghaib yang tidak dimiliki oleh manusia umumnya. Allah SWT
dapat memberi karamah kepada orang beriman, takwa, dan beramal shaleh menurut
kehendaknya.
1) Kejadian yang Dialami Seorang Ahli Ilmu pada masa Nabi Sulaiman a.s.
Ketika Nabi Sulaiman a.s. sedang duduk di hadapan dengan para tentaranya yang
terdiri atas manusia, hewan, dan jin, beliau meminta kepada mereka mendatangkan
singgasana Ratu Bulqis. Ada seorang yang berilmu berkata kepada Nabi Sulaiman a.s.
menurut sebuah keterangan, orang yang berilmu itu bernama Asif. Perkataan orang
berilmu tersebut diabadikan Allah SWT dalam firman-Nya Q.S. an-Naml: 40,
9
ْ ب أَنَا آتِي َك بِ ِه قَ ْب َل أَنْ يَ ْرتَ َّد إِلَيْكَ طَ ْرفُ َك فَلَ َّما َرآهُ ُم
ُ َدهeًًّرا ِع ْنef ِستَق ِ قَا َل الَّ ِذي ِع ْن َدهُ ِع ْل ٌم ِمنَ ا ْل ِكتَا
“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan
barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha
Nabi Zakaria a.s. menemukan makanan setiap hadir di mihrab Maryam binti Imran.
ُ اب َو َج َد ِع ْن َدهَا ِر ْزقًا قَا َل يَا َم ْريَ ُم أَنَّى لَ ِك َه َذا قَالَتْ ُه َو ِمنْ ِع ْن ِد هَّللا ِ إِنَّ هَّللا َ يَ ْر ُز
ْق َمن َ ا ْل ِم ْح َر
10
“Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik,
dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria
makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh
(makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya
Allah SWT mentakdirkan bahwa pengasuh Maryam adalah pamannya sendiri, yakni
C. Sihir
Al-Laits mengatakan Sihir adalah suatu perbuatan yang dapat mendekatkan diri
hakikat yang sebenarnya kepada yang lainnya . Seakan-akan tukang sihir memperlihatkan
kebathilan dalam wujud kebenaran dan menggambarkan sesuatu tidak seperti hakikat yang
sebenarnya.
11
Dengan demikian dia telah menyihir sesuatu dari hakikat yang sebenarnya atau
memalingkannya.
Syamir meriwayatkan dari Ibnu Aisyah dia mengatakan Orang Arab menyebut sihir
kebenaran. Di dalam kitab Al Mu’jamul Wasiith disebutkan Sihir adalah sesuatu yang
dilakukan secara lembut dan sangat terselubung. Sedangkan didalam kitab Muhiithul
berkenaan dengan segala sesuatu yang sebabnya tidak terlihat dan digambarkan tidak
perkataan yang dilontarkan secara lisan maupun tulisan atau melakukan sesuatu yang
mempengaruhi badan hati atau akal orang yang terkena sihir tanpa berinteraksi langsung
dengannya. Sihir ini mempunyai hakikat diantaranya ada yang bisa mematikan, membuat
sakit membuat seorang suami tidak dapat mencampuri istrinya atau memisahkan pasangan
suami istri atau membuat salah satu pihak membenci lainnya atau membuat kedua belah
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga manusia tidak mampu mendatangkan
hal yang serupa. Menurut istilah, mu’jizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam
diri nabi atau rasul Allah SWT. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian atau
kerasulan seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapa pun dan
untuk melemahkan segala macam usaha dan alasan orang kafir dan menentang islam, dan
Menurut ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT
kepada para wali-Nya. Wali ialah orang yang beriman, bertakwa, dan beramal shaleh
Al-Laits mengatakan Sihir adalah suatu perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada
14
Al-Azhari mengemukakan Dasar pokok sihir adalah memalingkan sesuatu dari
hakikat yang sebenarnya kepada yang lainnya . Seakan-akan tukang sihir memperlihatkan
kebathilan dalam wujud kebenaran dan menggambarkan sesuatu tidak seperti hakikat yang
sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Diponegoro,2000.
Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Jazam, Abdullah; Ridho, Ahmad Rasyid; Hidayat, Masykur, Modul Pembelajaran Akidah
15
Katsir, Ibnu, Kisah Para Nabi, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
16