Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmatNya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah sejarah ‘Kerajaaan Islam di
Sumatera’. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan mata pelajaran
sejarah
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan saya miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi menyempurnaan pemebuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada guru mata pelajaran sejarah yang memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karea itu, kritik dan saran yang ada relefansinya dengan
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil
apapun akan saya perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan dimasa datang.

Medan, maret 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2

BAB 1 PEBDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 3
C. TUJUAN ........................................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

BAB 3 PENUTUP .............................................................................................................. 8


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................. 8

2
BAB I
PENDAHULUAN
\

1.1 LATAR BELAKANG


Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk dipelajari.
Termasuk dalam hal ini adalah sejarah tentang perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia. Sebelumnya,banyak teori yang bermunculan tentang bagaimana masuk dan
berkembangnya agama Islam di Indonesia. Teori-teori tersebut adalah Teori Gujarat, Teori
Makkah,dan Teori Persia. Ketiga teori tersebut saling berbeda pendapat mengenai waktu dan
siapa yang menyebarkan agama Islam ke Indonesia . Namun,dari perbedaan tersebut dapat
ditarik suatu persamaan tentang sejarah Islam di Indonesia. Dari sinilah, kerajan-kerajaan
Islam muncul memanfaatkan kemunduran dari kerajaan-kerajaan Hindu-Budha. Makalah ini
saya susun dalam memenuhi tugas dari mata pelajaran Sejarah Indonesia dan agar pembaca
lebih memahami tentang perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Bagaimana proses masuknya Islam ke Indonesia ?
1.2.2. Apa sajakah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ?
1.2.3. Bagaimana perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Agar pembaca dapat lebih mengetahui tentang proses masuknya Islam ke Indonesia
1.3.2. Agar pembaca dapat mengetahui kerajaan-kerajaan Islam yang pernah ada
diIndonesia
1.3.3. Agar pembaca dapat lebih memahami perkembangan kerajaan-kerajaan Islam
diIndonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teori-teori Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia

2.1.1. Teori Gujarat


Berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan
pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar teori ini adalah :
1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam diIndonesia
2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur
Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa.
3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297
yang bercorak khas Gujarat.

2.1.2. Teori Makkah


Berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah :
1. Pada bad ke 7 yaitu tahun 674 di Pantai Barat Sumatera sudah terdapat
perkampunganIslam (Arab)
2. Kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’i, dimana pengaruh
mazhab Syafi’I terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Makkah.
3. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al-Malik, yaitu gelar dari
Mesir

2.1.3. Teori Persia


Berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah :
1. Peringatan 10 Muharam atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu
NabiMuhammad SAW, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran
2. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jenar dengan sufi dari Iran yaitu
Al-Hallaj.
3. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam system mengeja huruf Arab untuk tanda-
tanda bunyi Harakat.
4. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
5. Adanya perkampungan Leren/Leran daerah Gresik. Leren adalah nam salah satu
pendukung tori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.

4
2.2. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

2.2.1. Kerajaan Samudra Pasai


Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia
yang berada di Sumatra. Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malik Al
Saleh danmengalami kejayaan. Hal ini dibuktikan Kerajaan Samudera Pasai mampu
memperluaswilayahnya dan menjalin hubungan perdagangan dengan Arab. Pada
masa pemerintahanSultan Ahmad Malik aI Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang
mengadakan perjalananIndia-Cina (kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera
Pasai dalam persebaran agamaIslam yaitu:· Menjadi pusat studi Islam di Asia
sehingga banyak orang-orang asing yang menetap diSamudera Pasai.· Penyebaran
agama Islam melalui perluasan pengaruh politik. Hal ini dibuktikan dengan berhasil
merintis munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa.Samudera Pasai menggunakan
Selat Malaka sebagai jalur perdagangan laut yangmenghubungkan daerah Pasai
dengan Arab, India, dan Cina. Sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan besar,
Samudera Pasai memiliki fungsi sebagai· Tempat merambah perbekalan.· Tempat
mengurus masalah perkapalan.· Tempat mengumpulkan komoditas dagang yang akan
dikirim ke luar.Tempat menyimpan barang yang akan diantar ke daerah lain.Sebagai
sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai. Raja-raja yang
pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut.
(1) Sultan Malik Al-saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan
berusahamengembangkan kerajaannya antara lain melalui perdagangan dan
memperkuat angkatan perang. Samudra Pasai berkembang menjadi negara maritim
yang kuat di Selat Malaka.
(2) Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I) yang memerintah sejak 1297-1326.
Padamasa pemerintahannya Kerajaan Perlak kemudian disatukan dengan Kerajaan
Samudra Pasai.
(3) Sultan Malik al Tahir II (1326-1348 M). Raja yang bernama asli Ahmad ini sangat
teguhmemegang ajaran Islam dan aktif menyiarkan Islam ke negeri-negeri sekitarnya.
Akibatnya,Samudra Pasai berkembang sebagai pusat penyebaran Islam.
Pada masa pemerintahannya,Samudra Pasai memiliki armada laut yang kuat
sehingga para pedagang merasa aman singgahdan berdagang di sekitar Samudra
Pasai. Namun, setelah muncul Kerajaan Malaka, SamudraPasai mulai memudar. Pada
tahun 1522 Samudra Pasai diduduki oleh Portugis. Keberadaan Samudra Pasai
sebagai kerajaan maritim digantikan oleh Kerajaan Aceh yang
munculkemudianAdanya perpecahan di dalam kerajaan telah melahirkan kemunduran
politik dan perdaganganterlebih lagi, munculnya Kerajaan Malaka yang letaknya lebih
strategis.

5
2.2.2. Kerajaan Mataram
Awal Perkembangan Kerajaan Mataram IslamPada waktu Sultan Hadiwijaya
berkuasa di Pajang, Ki Ageng Pemanahan dilantik menjadiBupati di Mataram sebagai
imbalan atas keberhasilannya membantu menumpas AriaPenangsang. Sutawijaya,
putra Ki Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh SultanHadiwijaya. Setelah Ki
Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575 M, Sutawijaya diangkatmenjadi bupati di
Mataram. Setelah menjadi bupati, Sutawijaya ternyata tidak puas dan inginmenjadi
raja yang menguasai seluruh Jawa, sehingga terjadilah peperangan sengit pada
tahun1528 M yang menyebabkan Sultan Hadiwijaya mangkat. Setelah itu terjadi
perebutankekuasaan di antara para Bangsawan Pajang dengan pasukan Pangeran
Pangiri yangmembuat Pangeran Pangiri beserta pengikutnya diusir dari Pajang,
Mataram. Setelah suasana aman, Pangeran Benawa (putra Hadiwijaya) menyerahkan
takhtanya kepada Sutawijaya yangkemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke
kotagede pada tahun 1568 M. Sejak saatitu berdirilah Kerajaan Mataram.Aspek
Kehidupan Politik dan PemerintahanDalam menjalankan pemerintahannya,
Sutawijaya, Raja Mataram banyak menghadapirintangan. Para bupati di pantai utara
Jawa seperti Demak, Jepara, dan Kudus yang dulunyatunduk pada Pajang
memberontak ingin lepas dan menjadi kerajaan merdeka. Akan tetapi,Sutawijaya
berusaha menundukkan bupati-bupati yang menentangnya dan Kerajaan Mataram
berhasil meletakkan landasan kekuasaannya mulai dari Galuh (Jabar) sampai
pasuruan(Jatim).Setelah Sutawijaya mangkat, tahta kerajaan diserahkan oleh
putranya, Mas Jolang, lalucucunya Mas Rangsang atau Sultan Agung. Pada masa
pemerintahan Sultan Agung, munculkembali para bupati yang memberontak, seperti
Bupati Pati, Lasem, Tuban, Surabaya,Madura, Blora, Madiun, dan Bojonegoro.Untuk
menundukkan pemberontak itu, Sultan Agung mempersiapkan sejumlah besar
pasukan, persenjataan, dan armada laut serta penggemblengan fisik dan mental. Usaha
SultanAgung akhirnya berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram berhasil
menguasai seluruhJawa, kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan. Untuk
menguasai seluruh Jawa,Sultan Agung mencoba merebut Batavia dari tangan
Belanda. Namun usaha Sultanmengalami kegagalan.Aspek Kehidupan
SosialKehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik berdasarkan
hukum Islamtanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja. Dalam
pemerintahan Kerajaan MataramIslam, Raja merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi, kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang keagamaan
terdapat penghulu, khotib, naid, dan surantana yang bertugas memimpin upacara-
upacara keagamaan. Di bidang pengadilan, dalam istanaterdapat jabatan jaksa yang
bertugas menjalankan pengadilan istana.Untuk menciptakan ketertiban di seluruh
kerajaan, diciptakan peraturan yang dinamakananger-anger yang harus dipatuhi oleh
seluruh penduduk.Aspek Kehidupan Ekonomi dan KebudayaanKerajaan Mataram
adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan inimenggantungkan
kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya yang berada di
pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah
pesisirutara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah yang berperan
penting bagiarus perdagangan Kerajaan Mataram.Kebudayaan yang berkembang

6
pesat pada masa Kerajaan Mataram berupa seni tari, pahat,suara, dan sastra. Bentuk
kebudayaan yang berkembang adalah Upacara Kejawen yangmerupakan akulturasi
antara kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam.Di samping itu,perkembangan di
bidang kesusastraan memunculkan karya sastra yang cukupterkenal, yaitu Kitab
Sastra Gending yang merupakan perpaduan dari hukum Islam denganadat istiadat
Jawa yang disebut Hukum Surya Alam.Kemunduran Mataram IslamKemunduran
Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia danmenguasai
seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat
tidakterurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu yang penting untuk dipelajari.
2. Meski terdapat perbedaan teori tentang masuknya Islam ke Indonesia, namun
dapatdiambil kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai.
3. Kerajaan Islam merupakan salah satu bukti dari perkembangan Islam di Indonesia
begitu pesat.

3.2. Saran
1. Hendaknya kita lebih bersemangat dalam mempelajari sejarah
2. Hendaknya kita dapat mengambil ibrah dari Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
Dengan mempelajari sejarah, selain wawasan kita bertambah kita juga akan lebih
memahamikebudayaan-kebudayaan tempo dulu dan mengambil setiap pelajaran dari
sejarah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai