Anda di halaman 1dari 15

Makalah Kerajaan Islam DI Nusantara

Disusun oleh:Nursalma

Shanty Veronica

Febby Anggraini

Moh Fatir

Yunda Amirah
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................

12. Rumusan Masalah.......................................................................................................

1.3. Tujuan Pembahasan.....................................................................................................

1.4. Manfaat........................................................................................................................

BAB II........................................................................................................................................

PEMBAHASAN........................................................................................................................

2.1. Kesulatanan Samudra Pasai....................................................................................

2.2. Kesultanan Aceh...................................................................................................

2.3. Kesultanan Demak....................................................................................

2.4. Kesultanan Pajang.

2.5 Kerajaan Mataram

2.6 Kerajaan Banten

2.7 Kerajaan Cirebon


2.8 Kerajaan Makassar

2.9 Kerajaan Banjar

2.10 Kerajaan Mataram& Tidore........................................................................................

BAB III.......................................................................................................................................

PENUTUP..................................................................................................................................

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………..

3.2. Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nyasehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah Sejarah yang berjudul Kerajaan Islam di Indonesia

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran PAI .Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritikdan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalahini.Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnyakepada guru mata pelajaran Sejarah kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepadakami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.Kami
sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauhdari sempurna.oleh
karena itu,kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaanmakalah ini sangat kami
harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan guna
perbaikan di masa datang

Patukuki ,Februrari 2023

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Kedatangan Islam ke Indonesia nempunyai sejarah yang panajang. Satudiantaranya adalah


tentang interaksi ajaran islam dengan masyarakat di Nusantarayang kemudian memeluk islam.
Terdapat berbagai teori masukny islam keIndonesia, yakni teori Gujarat, Teori Persia, terori cina,
dan teori mekah. Adapunproses penyebaran melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan,
dakwah,tasawuf, maupun kesenian. Lewat jaringan perdagangan, islam di bawa masuksampai ke
lingkungan istana hingga membentuk kerajaan islam yang tersebar dibeberapa wilayah nusantara
seperti, sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi,Maluku, Paua, dan Nusa temggara.

1.2 . Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dapat dirumuskan sebagaiberikut:

1. Apa saja kerajaan bercorak islam di Nusantara?


2. Bagaimana kehidupan masyarakat pada masa itu?

3. Kapan kerajaan-kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaannya?

4. Apa faktor penyebab kemunduran kerajaan-kerajaan tersebut?

1.3. Tujuan Pembahasan

Dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui kerajaan bercorak islam di nusantara.

2. Mengetahui kehidupan masyarakat pada masa itu.

3. Mengetahui masa kejayaan dari kerajaan-kerajaan tersebut.

4. Mengetahui faktor penyebab kemunduran kerajaan-kerajaan tersebut.

1.4 . Manfaat

Adapun manfaat sebagai berikut

1. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk memperdalam penelitian di bidang
sejarah indonesia

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

2.1. Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Sumatra.
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh danmengalami kejayaan. Hal ini dibuktikan
Kerajaan Samudera Pasai mampu memperluaswilayahnya dan menjalin hubungan perdagangan dengan
Arab. Pada masa pemerintahanSultan Ahmad Malik aI Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang
mengadakan perjalananIndia-Cina (kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera Pasai dalam
persebaran agamaIslam yaitu:· Menjadi pusat studi Islam di Asia sehingga banyak orang-orang asing
yang menetap diSamudera Pasai.· Penyebaran agama Islam melalui perluasan pengaruh politik. Hal ini
dibuktikan dengan berhasil merintis munculnya Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa.Samudera Pasai
menggunakan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan laut yangmenghubungkan daerah Pasai dengan
Arab, India, dan Cina. Sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan besar, Samudera Pasai memiliki fungsi
sebagai· Tempat merambah perbekalan.· Tempat mengurus masalah perkapalan.· Tempat
mengumpulkan komoditas dagang yang akan dikirim ke luar.Tempat menyimpan barang yang akan
diantar ke daerah lain.Sebagai sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai. Raja-
raja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut.(1) Sultan Malik Al-saleh berusaha
meletakkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan berusahamengembangkan kerajaannya antara lain melalui
perdagangan dan memperkuat angkatan perang. Samudra Pasai berkembang menjadi negara maritim
yang kuat di Selat Malaka.(2) Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I) yang memerintah sejak 1297-
1326. Padamasa pemerintahannya Kerajaan Perlak kemudian disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai.
(3) Sultan Malik al Tahir II (1326

1348 M). Raja yang bernama asli Ahmad ini sangat teguhmemegang ajaran Islam dan aktif menyiarkan
Islam ke negeri-negeri sekitarnya. Akibatnya,Samudra Pasai berkembang sebagai pusat penyebaran
Islam. Pada masa pemerintahannya,Samudra Pasai memiliki armada laut yang kuat sehingga para
pedagang merasa aman singgahdan berdagang di sekitar Samudra Pasai. Namun, setelah muncul
Kerajaan Malaka, SamudraPasai mulai memudar. Pada tahun 1522 Samudra Pasai diduduki oleh
Portugis. Keberadaan

Samudra Pasai sebagai kerajaan maritim digantikan oleh Kerajaan Aceh yang munculkemudianAdanya
perpecahan di dalam kerajaan telah melahirkan kemunduran politik dan perdaganganterlebih lagi,
munculnya Kerajaan Malaka yang letaknya lebih strategis.

.2.2. Kerajaan Aceh

Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh. Kerajaan yang didirikanoleh Sultan Ibrahim
yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528), menjadi penting karenamundurnya Kerajaan Samudera
Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka.Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja (Banda
Acah sekarang). Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: pemerintahan sipil di bawah kaum
bangsawan,disebut golongan teuku; dan pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum ulama,
disebutgolongan tengku atau teungku.Sebagai sebuah kerajaan, Aceh mengalami masa maju dan
mundur. Aceh mengalamikemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607- 1636).
Pada masa pemerintahannya, Aceh mencapai zaman keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai
Johor,Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Disamping
itu, Iskandar Muda juga menyusun undang-undang tata pemerintahan yang disebutAdat Mahkota
Alam.Corak pemerintahannya terdiri atas,· Pemerintahan sipil oleh golongan bangsawan (teuku).·
Pemerintahan agama oleh golongan ulama (tengku).· Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan
Iskandar Muda untuk memperkuatkerajaan Aceh.· Memperluas daerah kekuasaan ke Semeranjung
Malaka dengan dikuasainya kerajaanKedah, Perak, Johor, dan Pahang. Daerah pantai barat dan timur
Sumatera dikuasainyasampai ke Pariaman yang merupakan jalur masuk Islam ke Minaangkabau.· Untuk
memperlemah kekuasaan Portugis, Iskandar Muda membuka kerja samadengan Belanda dan lnggris
dengan mengizinkan kongsi dagang mereka, yaitu VOC dan EICuntuk membuka kantor cabangnya di
Aceh.· Menyerang Portugis di Malaka dan sempat mengalahkan Portugis di Pulau Bintan pada tahun
1614.Mendirikan· Masjid Baiturrahman di pusat ibukota kerajaan Aceh
Setelah Sultan Iskandar Muda, tidak ada lagi sultan yang mampu mengendalikan Aceh. Acehmengalami
kemunduran di bawah pimpinan Sultan Iskandar Thani (1636- 1641). Diakemudian digantikan oleh
permaisurinya, Putri Sri Alam Permaisuri (1641- 1675). Sejarahmencatat Aceh makin hari makin lemah
akibat pertikaian antara golongan teuku dan teungku,serta antara golongan aliran syiah dan sunnah wal

jama’ah Akhirnya, Belanda berhasilmenguasai Aceh pada tahun 1904.Dalam bidang sosial, letaknya
yang strategis di titik sentral jalur perdagangan internasional diSelat Malaka menjadikan Aceh makin
ramai dikunjungi pedangang Islam.Terjadilah asimilasi baik di bidang sosial maupun ekonomi. Dalam
kehidupan bermasyarakat,terjadi perpaduan antara adat istiadat dan ajaran agama Islam. Pada sekitar
abad ke-16 dan 17terdapat empat orang ahli tasawuf di Aceh, yaitu Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-
Sumtrani, Nuruddin ar-Raniri, dan Abdurrauf dari Singkil.Keempat ulama ini sangat berpengaruh bukan
hanya di Aceh tetapi juga sampai ke Jawa.Dalam kehidupan ekonomi, Aceh berkembang dengan pesat
pada masa kejayaannya. Denganmenguasai daerah pantai barat dan timur Sumatra, Aceh menjadi
kerajaan yang kaya akansumber daya alam, seperti beras, emas, perak dan timah serta rempah-rempah.

2.3. Kerajaan Demak

Awal Perkembangan Kerajaan DemakKerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Demak sebelumnyamerupakan daerah vasal atau bawahan dari Majapahit. Daerah ini diberikan kepada
RadenPatah, keturunan Raja Majapahit yang terakhir.Ketika kekuasaan kerajaan Majapahit melemah,
Raden Patah memisahkan diri sebagai bawahan Majapahit pada tahun 1478 M. Dengan dukungan dari
para bupati, Raden Patahmendirikan kerajaan Islam Demak dengan gelar Senopati Jimbung
Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Sejak saat itu, kerajaan Demak
berkembangmenjadi kerajaan maritim yang kuat. Wilayahnya cukup luas, hampir meliputi sepanjang
pantai utara Pulau Jawa. Sementara itu, daerah pengaruhnya sampai ke luar Jawa, seperti kePalembang,
Jambi, Banjar, dan Maluku.Aspek Kehidupan Politik dan PemerintahanPada tahun 1507 M, Raja Demak
pertama, Raden Patah mangkat dan digantikan oleh putranya Pati Unus. Pada masa pemerintahan Pati
Unus, Demak dan Portugis bermusuhan,sehingga sepanjang pemerintahannya, Pati Unus hanya
memperkuat pertahanan lautnya,dengan maksud agar Portugis tidak masuk ke Jawa. Setelah mangkat
pada tahun 1521, Patiunus digantikan oleh adiknya Trenggana. Setelah naik takhta, Sultan Trenggana
melakukan usaha besar membendung masuknya portugis ke Jawa Barat dan memperluas
kekuasaanKerajaan Demak.Beliau mengutus Faletehan beserta pasukannya untuk menduduki Jawa
Barat. Dengan semangat juang yang tinggi, Faletehan berhasil menguasai Banten dan Sunda Kelapa
lalumenyusul Cirebon. Dengan demikian, seluruh pantai utara Jawa akhirnya tunduk kepada
pemerintahan Demak. Faletehan kemudian diangkat menjadi raja di Cirebon. Pasukan dema kterus
bergerak ke daerah pedalaman dan berhasil menundukkan Pajang dan Mataram, sertaMadura. Untuk
memperkuat kedudukannya, Sultan Trenggana melakukan perkawinan politikdengan Bupati Madura,
yakni mengawinkan Putri Sultan Trenggana dengan Putra BupatiMadura, Jaka Tingkir. Sultan Trenggana
mangkat pada tahun 1546 M.Mangkatnya Beliau menimbulkan kekacauan politik yang hebat di Demak.
Negara bagian banyak yang melepaskan diri, dan para ahli waris Demak juga saling berebut tahta
sehinggatimbul perang saudara dan muncullah kekuasaan baru, yakni Kerajaan Pajang.Aspek Kehidupan
Sosial dan BudayaKehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan
diaturdengan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja. Hasil
kebudayaanDemak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Seperti ukir-ukiran Islam dan
berdirinya Masjid Agung Demak yang masih berdiri sampai sekarang. Masjid Agung tersebutmerupakan
lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam.Aspek Kehidupan EkonomiDalam bidang ekonomi,
Demak berperan penting karena mempunyai daerah pertanian yangcukup luas dan sebagai penghasil
bahan makanan, terutama beras. Selain itu, perdagangannya juga maju. Komoditas yang diekspor,
antara lain beras, madu, dan lilin.Keruntuhan Kerajaan DemakKeruntuhan Kerajaan Demak disebabkan
karena pembalasan dendam yang dilakukan olehRatu Kalinyamat yang bekerja sama dengan Bupati
Pajang Hadiwijaya (Jaka Tingkir).Mereka berdua ingin menyingkirkan Aria Penansang sebagai pemimpin
Kerajaan Demakkarena Aria Penansang telah membunuh suami dan adik suami dari Ratu Kalinyamat.
Dengantipu daya yang tepat mereka berhasil meruntuhkan pemerintahan dari Bupati Jipang yangtidak
lain adalah Aria Penansang. Aria Penansang sendiri berhasil dibunuh Sutawijaya. Sejaksaat itu
pemerintahan Demak pindah ke Pajang dan tamatlah riwayat Kerajaan Demak.

2.4. Kerajaan Pajang

Pada tahun 1568 berdiri kerajaan Islam Pajang. Pendiri kerajaan ini adalah SultanAdiwijoyo atau Joko
Tingkir. Ia berhasil mengalahkan Arya penangsang raja Demak. Ia

kemudian menindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang. Dengan demikian dapatdikatakan bahwa
berdirinya kerajaan Islam Pajang erat kaitannya dengan kerajaan Demak.Sultan Adiwijoyo atau Joko
Tingkir adalah seorang yang suka menghargai pendukung atau pengikut yang turut bertempur
bersamanya sewaktu menghadapi Arya Penangsang. Merekayang telah berjasa oleh Sultan Adiwijoyo
diberi hadiah penghargaan. Kedua orang yangdinilai sangat berjasa yaitu Kiai Ageng Pemanahan
dihadiahi tanah di Mataram (sekitarKotagede, dekat Yogyakarta). Sedangkan Kiai Panjawi dihadiahi
tanah di Daerah Pati.Mereka sekaligus diangkat menjadi bupati di daerahnya masing-masing.Bupati
Surabaya diangkat sebagai wakil raja yang memiliki daerah kekuasaan meliputiSedayu, Gresik, Surabaya
dan Panarukan.Kiai Ageng Pemanahan yang menjadi Bupati Mataram mempunyai seorang putra
bernamaSutowijoyo. Ia memiliki bakat di bidang kemiliteran. Sutowijoyo lebih dikenal sebagaiSenapti
Ing Alaga (Panglima Perang). Karena itu setelah Kiai Ageng Pemanahan wafat padatahun 1575,
pemerintahan dilanjutkan oleh Sutowijoyo, putranya.Dalam perkembangnya di Pajang terjadi
pergolakan hebat. Setelah Sultan Adiwijoyo wafat pada tahun 1582, maka Arya Pangiri putra Sunan
Prawoto (dari Demak) mencoba merebutkekuasaan dari Pangeran Benowo yang ketika itu menjadi
penguasa Pajang menggantikanayahnya, Sultan Adiwijoyo. pangeran Benowo meminta bantuan
Sutowijoyo dalammenghadapi Arya Pangiri. Perebutan kekuasaan yang dilakukan Arya Pangiri tidak
berhasil.Kemudian Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnyayang
bernama Sutowojoyo karena tidak mampu lagi melanjutkan pemerintahan. Kemudianoleh Sutowijoyo
pusat pemerintahan dipindahkan ke Mataram. Dengan demikian tamatlahkerajaan Pajang.
2.5. Kerajaan Mataram

Awal Perkembangan Kerajaan Mataram IslamPada waktu Sultan Hadiwijaya berkuasa di Pajang, Ki Ageng
Pemanahan dilantik menjadiBupati di Mataram sebagai imbalan atas keberhasilannya membantu
menumpas AriaPenangsang. Sutawijaya, putra Ki Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh
SultanHadiwijaya. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575 M, Sutawijaya diangkatmenjadi
bupati di Mataram. Setelah menjadi bupati, Sutawijaya ternyata tidak puas dan inginmenjadi raja yang
menguasai seluruh Jawa, sehingga terjadilah peperangan sengit pada tahun1528 M yang menyebabkan
Sultan Hadiwijaya mangkat. Setelah itu terjadi perebutankekuasaan di antara para Bangsawan Pajang
dengan pasukan Pangeran Pangiri yangmembuat Pangeran Pangiri beserta pengikutnya diusir dari
Pajang, Mataram. Setelah suasana aman, Pangeran Benawa (putra Hadiwijaya) menyerahkan takhtanya
kepada Sutawijaya yangkemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke kotagede pada tahun 1568
M. Sejak saatitu berdirilah Kerajaan Mataram.Aspek Kehidupan Politik dan PemerintahanDalam
menjalankan pemerintahannya, Sutawijaya, Raja Mataram banyak menghadapirintangan. Para bupati di
pantai utara Jawa seperti Demak, Jepara, dan Kudus yang dulunyatunduk pada Pajang memberontak
ingin lepas dan menjadi kerajaan merdeka. Akan tetapi,Sutawijaya berusaha menundukkan bupati-
bupati yang menentangnya dan Kerajaan Mataram berhasil meletakkan landasan kekuasaannya mulai
dari Galuh (Jabar) sampai pasuruan(Jatim).Setelah Sutawijaya mangkat, tahta kerajaan diserahkan oleh
putranya, Mas Jolang, lalucucunya Mas Rangsang atau Sultan Agung. Pada masa pemerintahan Sultan
Agung, munculkembali para bupati yang memberontak, seperti Bupati Pati, Lasem, Tuban,
Surabaya,Madura, Blora, Madiun, dan Bojonegoro.Untuk menundukkan pemberontak itu, Sultan Agung
mempersiapkan sejumlah besar pasukan, persenjataan, dan armada laut serta penggemblengan fisik
dan mental. UsSultanAgung akhirnya berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram berhasil
menguasai seluruhJawa, kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan. Untuk menguasai seluruh
Jawa,Sultan Agung mencoba merebut Batavia dari tangan Belanda. Namun usaha Sultanmengalami
kegagalan.Aspek Kehidupan SosialKehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik
berdasarkan hukum Islamtanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja. Dalam pemerintahan
Kerajaan MataramIslam, Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti oleh
sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang keagamaan terdapat penghulu, khotib, naid, dan surantana yang
bertugas memimpin upacara-upacara keagamaan. Di bidang pengadilan, dalam istanaterdapat jabatan
jaksa yang bertugas menjalankan pengadilan istana.Untuk menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan,
diciptakan peraturan yang dinamakananger-anger yang harus dipatuhi oleh seluruh penduduk.Aspek
Kehidupan Ekonomi dan KebudayaanKerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan
Pajang. Kerajaan inimenggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya
yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah pesisir utara
Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah yang berperan penting bagiarus perdagangan
Kerajaan Mataram.Kebudayaan yang berkembang pesat pada masa Kerajaan Mataram berupa seni tari,
pahat,suara, dan sastra. Bentuk kebudayaan yang berkembang adalah Upacara Kejawen yangmerupakan
akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam.Di samping itu, perkembangan di bidang
kesusastraan memunculkan karya sastra yang cukupterkenal, yaitu Kitab Sastra Gending yang
merupakan perpaduan dari hukum Islam denganadat istiadat Jawa yang disebut Hukum Surya
Alam.Kemunduran Mataram IslamKemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung
merebut Batavia danmenguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi
rakyat tidakterurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.

2.2.6. Kerajaan Banten

Awal Perkembangan Kerajaan BantenSemula Banten menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran.
Rajanya (Samiam)mengadakan hubungan dengan Portugis di Malaka untuk membendung meluasnya
kekuasaanDemak. Namun melalui, Faletehan, Demak berhasil menduduki Banten, Sunda Kelapa,
danCirebon. Sejak saat itu, Banten segera tumbuh menjadi pelabuhan penting menyusulkurangnya
pedagang yang berlabuh di Pelabuhan Malaka yang saat itu dikuasai olehPortugis.Pada tahun 1552 M,
Faletehan menyerahkan pemerintahan Banten kepada putranya,Hasanuddin. Di bawah pemerintahan
Sultan Hasanuddin (1552-1570 M), Banten cepat berkembang menjadi besar. Wilayahnya meluas
sampai ke Lampung, Bengkulu, danPalembang.Aspek Kehidupan Politik dan PemerintahanRaja Banten
pertama, Sultan Hasanuddin mangkat pada tahun 1570 M dan digantikan oleh putranya, Maulana Yusuf.
Sultan Maulana Yusuf memperluas daerah kekuasaannya ke pedalaman. Pada tahun 1579 M kekuasaan
Kerajaan Pajajaran dapat ditaklukkan, ibu kotanyadirebut, dan rajanya tewas dalam pertempuran. Sejak
saat itu, tamatlah kerajaan Hindu diJawa Barat.Pada masa pemerintahan Maulana Yusuf, Banten
mengalami puncak kejayaan. KeadaanBanten aman dan tenteram karena kehidupan masyarakatnya
diperhatikan, seperti dengandilaksanakannya pembangunan kota. Bidang pertanian juga diperhatikan
dengan membuatsaluran irigasi.

Sultan Maulana Yusuf mangkat pada tahun 1580 M. Setelah mangkat, terjadilah perangsaudara untuk
memperebutkan tahta di Banten. Setelah peristiwa itu, putra Sultan MaulanaYusuf, Maulana
Muhammad yang baru berusia sembilan tahun diangkat menjadi Raja dengan perwalian
Mangkubumi.Masa pemerintahan Maulana Muhammad berlangsung tahun 1508-1605 M.
Kemudiandigantikan oleh Abdulmufakir yang masih kanak-kanak didampingi oleh
PangeranRanamenggala. Setelah pangeran Rana Menggala wafat, Banten mengalami
kemunduran.Aspek Kehidupan Ekonomi dan SosialBanten tumbuh menjadi pusat perdagangan dan
pelayaran yang ramai karena menghasilkanlada dan pala yang banyak. Pedangang Cina, India, gujarat,
Persia, dan Arab banyak yangdatang berlabuh di Banten. Kehidupan sosial masyarakat Banten
dipengaruhi oleh sistemkemasyarakatan Islam. Pengaruh tersebut tidak terbatas di lingkungan daerah
perdagangan,tetapi meluas hingga ke pedalaman.Kemunduran Kerajaan BantenPenyebab kemunduran
Kerajaan Banten berawal saat mangkatnya Raja Besar BantenMaulana Yusuf. Setelah mangkatnya Raja
Besar terjadilah perang saudara di Banten antarasaudara Maulana Yusuf dengan pembesar Kerajaan
Banten. Sejak saat itu Banten mulaihancur karena terjadi peang saudara, apalagi sudah tidak ada lagi
raja yang cakap

2.2.7. Kerajaan Cirebon

Kerajaan yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah didirikan oleh salahseorang
anggota Walisongo, Sunan Gunung Jati dengan gelar Syarif Hidayatullah.Syarif Hidayatullah membawa
kemajuan bagi Cirebon. Ketika Demak mengirimkan pasukannya di bawah Fatahilah (Faletehan) untuk
menyerang Portugis di Sunda Kelapa,Syarif Hidayatullah memberikan bantuan sepenuhnya. Bahkan
pada tahun 1524, Fatahillahdiambil menantu oleh Syarif Hidayatullah. Setelah Fatahillah berhasil
mengusir Portugis dariSunda Kelapa, Syarif Hidayatullah meminta Fatahillah untuk menjadi Bupati di
Jayakarta.Syarif Hidayatullah kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Pangeran
Pasarean.Inilah raja yang menurunkan raja-raja Cirebon selanjutnya.Pada tahun 1679, Cirebon terpaksa
dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan Kanoman.Dengan politik de vide at impera yang dilancarkan Belanda
yang pada saat itu sudah berpengaruh di Cirebon, kasultanan Kanoman dibagi dua menjadi Kasultanan
Kanoman danKacirebonan. Dengan demikian, kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3, yakni
Kasepuhan,Kanoman, dan Kacirebonan. Cirebon berhasil dikuasai VOC pada akhir abad ke-17.

2.2.8. Kerajaan Makassar

Awal Perkembangan Kerajaan MakassarDi Sulawesi Selatan pada awal abad ke-16 terdapat banyak
kerajaan, tetapi yang terkenaladalah Gowa, Tallo, bone, Wajo, Soppeng, dan Luwu. Berkat dakwah dari
Datuk ri Bandangdan Sulaeman dari Minangkabau, akhirnya Raja Gowa dan Tallo masuk Islam (1605)
danrakyat pun segera mengikutinya.Kerajaan Gowa dan Tallo akhirnya dapat menguasai kerajaan
lainnya. Dua kerajaan itu lazimdisebut Kerajaan Makassar. Dari Makasar, agama Islam menyebar ke
berbagai daerah sampaike Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Makassarmerupakan salah satu kerajaan Islam yang ramai akan pelabuhannya. Hal ini, karena letaknyadi
tengah-tengah antara Maluku, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Malaka.Aspek Kehidupan Politik dan
PemerintahanKerajaan Makassar mula-mula diperintah oleh Sultan Alauddin (1591-1639 M). Raja
berikutnya adalah Muhammad Said (1639-1653 M) dan dilanjutan oleh putranya, Hasanuddin(1654-
1660 M). Sultan Hasanuddin berhasil memperluas daerah kekuasaannya denganmenundukkan kerajaan-
kerajaan kecil di Sulawesi Selatan, termasuk Kerajaan Bone.VOC setelah mengetahui Pelabuhan
Makassar, yaitu Sombaopu cukup ramai dan banyakmenghasilkan beras, mulai mengirimkan utusan
untuk membuka hubungan dagang. Setelahsering datang ke Makassar, VOC mulai membujuk Sultan
Hasanuddin untuk bersama-samamenyerbu Banda (pusat rempah-rempah). Namun, bujukan VOC itu
ditolak.Setelah peristiwa itu, antara Makassar dan VOC mulai terjadi konflik. Terlebih lagi setelahinsiden
penipuan tahun 1616. Pada saat itu para pembesar Makassar diundang untuk suatu perjamuan di atas
kapal VOC, tetapi nyatanya malahan dilucuti dan terjadilah perkelahianyang menimbulkan banyak
korban di pihak Makassar. Keadaan meruncing sehingga pecah perang terbuka. Dalam peperangan
tersebut, VOC sering mengalami kesulitan dalammenundukkan Makassar. Oleh karena itu, VOC
memperalat Aru Palakka (Raja Bone) yangingin lepas dari kerajaan Makassar dan menjadi kerajaan
merdeka.Aspek Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan KebudayaanKerajaan Makassar berkembang menjadi
kerajaan maritim. Hasil perekonomian terutamadiperoleh dari hasil pelayaran dan perdagangan.
Pelabuhan Sombaupu ( Makassar ) banyakdidatangi kapal-kapal dagang sehingga menjadi pelabuhan
transit yang sangat ramai. Dengandemikian, masyarakatnya hidup aman dan makmur.Dalam
menjalankan pemerintahannya, Raja dibantu oleh Bate Salapanga (Majelis Sembilan)yang diawasi oleh
seorang paccalaya (hakim). Sesudah sultan, jabatan tertinggi dibawahnya

adalah pabbicarabutta (mangkubumi) yang dibantu oleh tumailang matoa dan malolo.Panglima tertinggi
disebut anrong guru lompona tumakjannangan. Bendahara kerajaandisebut opu bali raten yang juga
bertugas mengurus perdagangan dan hubungan luar negeri.Pejabat bidang keagamaan dijabat oleh
kadhi yang dibantu imam, khatib, dan bilal.Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari Kerajaan
Makassar adalah keahlianmasyarakatnya membuat perahu layar yang disebut pinisi dan
lambo.Kemunduran Kerajaan MakassarKemunduran Kerajaan Makassar disebabkan karena
permusuhannya dengan VOC yang berlangsung sangat lama. Ditambah dengan taktik VOC yang
memperalat Aru Palakka ( RajaBone) untuk mengalahkan Makassar. Kebetulan saat itu Kerajaan
Makassar sedang bermusuhan dengan Kerajaan Bone sehingga Raja Bone setuju bekerja sama dengan
VOC.

2.2.9. Kerajaan Banjar

Kerajaan Banjar merupakan kerajaan Islam yang terletak di Pulau Kalimantan,tepatnya di Klimantan
Selatan. Kerajaan Banjar disebut juga Kesultanan Banjarmasin. KataBanjarmasin meru[pakan paduan
dari dua kata, yaitu Bandar dan masih. Nama Bandar Masihdiambil dari nama Patih Masih, seorang
perdana menteri Kerajaan Banjar yang cakap dan berwibawa. Sebelum menjadi kerajaan Islam, Kerajaan
Banjar telah diperintahkan oleh tujuhorang raja. Raja pertama ialah Pangeran Surianata (1438-1460) dan
raja terakhir ialahPangeran Tumenggung (1588-1595).Selama Pangeran Tumenggung memerintah,
situasi politik di Kerajaan Banjar beradadalam keadaan rawan. Pangeran Samudera yang berada di
pengasingan secara diam-diammenyusun kekuatan untuk menaklukkan Pangeran Tumenggung.
Akibatnya, pada tahun 1595terjadi perang saudara yang berakhir dengan kemenangan di pihak
Pangeran Samudera(Pangeran Suriansyah).Keberhasilan Pangeran Samudera tidak terlepas dari
dukungan umat Islam di wilayahBanjar serta dukungan Patih Masih dengan prajurit Kerajaan Demak.
Setelah masuk Islam,Pangeran Samudera berganti nama menjadi Pangeran Suriansyah. Kemudian ia
memindahkan pusat pemerintahan ke suatu tempat yang diberi nama Bandar Masih, sekarang
Banjarmasin.Perpindahan pusat pemerintahan Kasultanan Banjar juga terjadi pda masa pemerintahan
sultan-sultan berikutnya. Pada akhir masa pemerintahan Sultan Hidayatullah(1650), pusat pemerintahan
dipindahkan ke Batang Mengapan, yang sekarang menjadi MuaraTambangan dekat Martapura. Pada
masa Sultan Tamjidillah (1745-1778) pusat pemerintahan dipindahkan ke Martapura pada tahun 1766.
2.10. Kerajaan Ternate dan Tidore

Ternate merupakan kerajaan Islam di timur yang berdiri pada abad ke-13 dengan raja ZainalAbidin
(1486-1500). Zainal Abidin adalah murid dari Sunan Giri di Kerajaan Demak.Kerajaan Tidore berdiri di
pulau lainnya dengan Sultan Mansur sebagai raja.Kerajaan yang terletak di Indonesia Timur menjadi
incaran para pedagang karena Malukukaya akan rempah-rempah. Kerajaan Ternate cepat berkembang
berkat hasil rempah-rempahterutama cengkih.Ternate dan Tidore hidup berdampingan secara damai.
Namun, kedamaian itu tidak berlangsung selamanya. Setelah Portugis dan Spanyol datang ke Maluku,
kedua kerajaan berhasil diadu domba. Akibatnya, antara kedua kerajaan tersebut terjadi persaingan.
Portugis

yang masuk Maluku pada tahun 1512 menjadikan Ternate sebagai sekutunya denganmembangun
benteng Sao Paulo. Spanyol yang masuk Maluku pada tahun 1521 menjadikanTidore sebagai
sekutunya.Dengan berkuasanya kedua bangsa Eropa itu di Tidore dan Ternate, terjadi pertikaian terus-
menerus. Hal itu terjadi karena kedua bangsa itu sama-sama ingin memonopoli hasil bumidari kedua
kerajaan tersebut. Di lain pihak, ternyata bangsa Eropa itu bukan hanya berdagangtetapi juga berusaha
menyebarkan ajaran agama mereka. Penyebaran agama ini mendapattantangan dari Raja Ternate,
Sultan Khairun (1550-1570). Ketika diajak berunding olehBelanda di benteng Sao Paulo, Sultan Khairun
dibunuh oleh Portugis.Setelah sadar bahwa mereka diadu domba, hubungan kedua kerajaan membaik
kembali.Sultan Khairun kemudian digantikan oleh Sultan Baabullah (1570-1583). Pada masa
pemerintahannya, Portugis berhasil diusir dari Ternate. Keberhasilan itu tidak terlepas dari bantuan
Sultan Tidore. Sultan Khairun juga berhasil memperluas daerah kekuasaan Ternatesampai ke
Filipina.Sementara itu, Kerajaan Tidore mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan
Nuku.Sultan Nuku berhasil memperluas pengaruh Tidore sampai ke Halmahera, Seram, bahkan Kaidi
selatan dan Misol di Irian.Dengan masuknya Spanyol dan Portugis ke Maluku, kehidupan beragama dan
bermasyarakatdi Maluku jadi beragam: ada Katolik, Protestan, dan Islam. Pengaruh Islam sangat terasa
diTernate dan Tidore. Pengaruh Protestan sangat terasa di Maluku bagian tengah dan pengaruhKatolik
sangat terasa di sekitar Maluku bagian selatan.Maluku adalah daerah penghasil rempah-rempah yang
sangat terkenal bahkan sampai keEropa. Itulah komoditi yang menarik orang-orang Eropa dan Asia
datang ke Nusantara. Para pedagang itu membawa barang-barangnya dan menukarkannya dengan
rempah-rempah.Proses perdagangan ini pada awalnya menguntungkan masyarakat setempat. Namun,
dengan berlakunya politik monopoli perdagangan, terjadi kemunduran di berbagai bidang,
termasukkesejahteraan masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Sejarah merupakan salah
satu disiplin ilmu yang penting untuk dipelajari.2. Meski terdapat perbedaan teori tentang masuknya
Islam ke Indonesia, namun dapatdiambil kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan cara
damai.3. Kerajaan Islam merupakan salah satu bukti dari perkembangan Islam di Indonesia begitu pesat.

3.2. Saran

1. Hendaknya kita lebih bersemangat dalam mempelajari sejarah Islam. Hendaknya kita dapat
mengambil ibrah dari Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia Dengan mempelajari sejarah, selain wawasan
kita bertambah kita juga akan lebih memahami kebudayaan-kebudayaan tempo dulu dan mengambil
setiap pelajaran dari sejarah islam tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http:// dahlanforum.wordpress.com/2009/ 05/02/kerajaan-kerajaan-bercorak-islam-di-indonesia/.


Firwan, Andi.“Sejarah Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di

Indonesia”.http://boyzstudent.blogspot.co.id/2012/11/sejarah

-perkembangan-kerajaan-kerajaan.html.Informasiana.
“Sejarah Masuknya Islam keIndonesia”.
http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-islam-di-indonesia/#.Solihin, Akhmad.“Sejarah Kerajaan-
kerajaan Islam diIndonesia”.

http://visiuniversal.blogspot.co.id/2015/03/sejarah-kerajaan-kerajaan-islam-di.html.

Anda mungkin juga menyukai