Kelompok 2 (dua) :
1. Deswita Salsabila
2. Dila winata
3. Elvianto indra
4. Erina Damayanti
5. Fiona putri enjelika
X Keperawatan
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah, makalah yang berjudul “Sejarah Kerajaan-Kerajaan islam
di Indonesia dan Kerajaan Riau” dapat terselesaikan sesuai waktu yang
disediakan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu, penulis mengharapkan adanya masukan baik itu saran ataupun kritik yang
bersifat membangun, serta bimbingan lebih lanjut yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi sempurnanya makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis
lakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk
dipelajari. Termasuk dalam hal ini adalah sejarah tentang perkembangan kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia. Sebelumnya, banyak teori yang bermunculan tentang
bagaimana masuk dan berkembangannya agama Islam di Indonesia. Teori-teori
tersebut adalah Teori Gujarat, Teori Makkah, dan Teori Persia. Ketiga teori
tersebut saling berbeda pendapat mengenai waktu dan siapa yang menyebarkan
agam Islam ke Indonesia. Namun, dari perbedaan tersebut dapat ditarik suatu
persamaan tentang sejarah Islam di Indonesia. Dari sinilah, kerajan-kerajaan Islam
muncul memanfaatkan kemunduran dari kerajaan-kerajaan Hindu-Budha.
Makalah ini kami susun dalam memenuhi tugas dari mata pelajaran Sejarah
Indonesia dan agar pembaca lebih memahami tentang perkembangan kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia.
Islam dipahami sebagai satu bentuk keberagaman yang memiliki
karakteriatik dan watak seperti ajarannya yang terbuka (inklusif), dapat
menampung dan menerima ajaran agama terdahulu yang masih sesuai dengan
ajaran islam(akomodatif), bersifat efaliter, reformatif dan lain sebagainya. Hal ini
sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri yang memposisikan semua ajaran sebgai
rahmat bagi seluruh alam.
Oleh karena itu, makalah yang kami susun ini akan membahas tentang
Kerajaan Islam Di Indonesia Dan Riau Serta Bukti Pengaruh Islam Yang Masih
Ada Sampai Sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Kerjaan Islam Di Indonesia Dan Riau?
2. Bukti Pengaruh Islam Yang Masih Ada Sampai Sekarang?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sementara masa kejayaan Kerajaan Aceh terjadi saat diperintah oleh
Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan Iskandar Muda menakluk kan wilayah
Pahang yang kaya akan timah. Kemudian Sultan Iskandar Muda menyerang
pasukan Portugis yang berada di Melaka, serangan ini dimaksudkan memperluas
pengaruh Kesultanan Aceh atas semenanjung Melayu. Namun sayang, serangan
ini gagal.
Bukti arkeologis Kesultanan Aceh di antaranya Masjid Raya
Baiturrahman, Taman Sari Gunongan, Pintu Khop, Makam Sultan Iskandar Muda,
dan Uang Emas Kerajaan Aceh.
3
Kerajaan Demak juga meninggalkan benda bersejarah. Peninggalan Kerajaan
Islam ini berupa Masjid Agung Demak, Pintu Bledeg, Makam Sunan Kalijogo,
Soko Guru, Pawestren.
4
hadiah dari Sultan Adiwijaya kepada Ki Ageng Pamanahan, karena
keberhasilannya membantu menumpas Arya Penangsang.
Penumpasan Arya Penangsang dilakukan oleh anak Ki Ageng Pamanahan
bernama Sutawijaya. Atas kehebatannya, Sultan Adiwijaya (Jaka Tingkir)
mengangkatnya sebagai anak dan saudara dari putra mahkota yakni Pangeran
Benawa. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat, posisinya digantikan oleh
Sutawijaya. Di bawah kepemimpinannya Mataram Islam berkembang pesat.
Keruntuhan kerajaan Mataram Islam disebabkan oleh perpecahan dalam tubuh
Kerajaan Mataram Islam menjadi dua, yang meninggalkan sejarah pada dua kota
berbeda, yaitu Yogyakarta dan Solo.
Peninggalan Kerajaan Islam tersebut yang hingga kini masih dapat
dijumpai adalah Masjid Agung Gedhe Kauman, Masjid Kotagede, Masjid Pathok
negara Sulthoni Plosokuning, Masjid Agung Surakarta, dan Masjid Al Fatih
Kepatihan Solo.
5
Keruntuhan Kerajaan Banten terjadi pada masa pemerintahan Sultan Haji,
anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Belanda berhasil menghasut Sultan Haji untuk
mengkhianati ayahnya. Alhasil perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa berakhir
dengan penangkapan dan dipenjara oleh Belanda di Batavia hingga akhir hayatnya
pada 1692.
Tidak banyak peninggalan budaya yang diwariskan Kerajaan Banten.
Namun, kita masih dapat melihatnya melalui seni bangunan seperti Masjid Agung
Banten, Kompleks Makam Raja-raja Banten, Istana Keraton Surosowan, Istana
Keraton Kaibon, Benteng Speelwijk, Vihara Avalokitesvara.
6
Kesultanan Ternate hingga kini masih bertahan, namun hanya sebatas
simbol budaya. Bukti sejarah Peninggalan Kerajaan Islam Ternate berupa Istana
Sultan Ternate, Masjid Jami Sultan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan
Benteng Tolukko.
7
Bahkan di masa pemerintahan anaknya, Sultan Ala’uddin Ri’ayat Syah
banyak orang di Selat Malaka maseuk ke wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka.
Kerajaan Siak banyak menghasilkan madu, padi, lilin, rotan, emas, dan bahan-
bahan apotek. Sedangkan kerajaan Kampar banyak menghasilkan barang
dagangan seperti lilin, emas, kayu gaharu, dan yang lainnya. Kerajaan Indragiri
menghasilkan barang yang sama seperti kerajaan Kampar.
Kerajaan Islam Samudera Pasai dan Malaka kerajaan yang berkembang dan
berpengaruh terhadap masuk nya islam ke daerah-daerah yang kecil. Kerajaan
yang ada di Riau membuat Tome Pires membuat berita terbagi nya daerah-daerah
yang telah menganut islam diantaranya Siak, Kampar, dan Indragiri.
Pada abad ke 13 dan ke 14 Siak dikuasai oleh Kerajaan Melayu dan Singasari
Majapahit, dan sejak abad ke-15 kerajaan-kerajaan tersebut tumbuh menjadi
kerajaan bercorak Islam. Kerajaan yang di Pesisir Sumatera Timur ini dikuasai
oleh Kerajaan Malaka ketika masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah yang wafat
pada tahun 1477. Ketika masa pemerintahan putra nya Sultan Ala’uddin Ri’ayat
Syah wafat pada tahun 1488. Pulau yang ada di Selat Malaka termasuk Lingga-
Riau juga masuk kedalam kekuasaan Kerajaan Malaka.
1. Kerajaan Siak
Kerajaan melayu Islam yang berada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau yaitu
Kerajaan Siak yang merupakan kerajaan yang bercorak islam pada abad ke 15.
Kerajaan Siak ini juga menghasilkan padi, madu, timah, dan emas. Kerajaan ini
adalah kerajaan bawahan Kerajaan Malaka pada masa pemerintahan Sultan
Mansyur Syah.
Kerajaan Siak di masa pemerintahan Sultan Sa’id Ali telah banyak berjasa
oleh rakyatnya. Dia banyak memakmurkan kerajaannya dan Sultan ini dikenal
sebagai seorang yang jujur. Sultan Said Ali mundur sebagai raja dan digantikan
oleh anaknya, Tengku Ibrahim. Kerajaan-kerajaan ini hilang nggak berbekas di
bawah kekuasaan Hindia Belanda yang menjadikan jalan pemerintahannya
dijalankan oleh pemerintah Belanda tanpa terkecuali.
8
2. Kerajaan Pekantua (1380-1505)
Kerajaan Pelalawan ini adalah Kerajaan Pekantua yang dibangun di daerah
yang bernama Pematang Tuo. Kerajaan ini juga masuk ke Desa Tolam,
Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. Kerajaan ini berhasil membangun
kerajaan pertama di Pekantua, Maharaja Indera (1380-1420) yang membangun
candi Hyang di Bukit Tuo sebagai gambaran wujud rasa syukur.
Dalam kerajaan ini banyak barang dagangan yang dihasilkan, terutama hasil
hutan yang menjadikan Kerajaan Pekantua lebih dikenal, dengan perlahannya
kerajaan ini menjadi pesaing yang penting di Selat Malaka pada saat itu, yaitu
Malaka. Sebab itu Raja Malaka, Sultan Mansyur Syah (1459-1477) ingin
menguasai Kerajaan Pekantua sebagai bahan perkokoh kekuasaan yang berada di
Pesisir Timur Sumatera. Dengan pimpinan panglima Sri Nara Diarja Malaka
berhasil menguasai kerajaan Pekantua.
4. Kerajaan Kandis
Kerajaan ini adalah kerajaan yang tertua di Indonesia yang berdiri pada abad
pertama Masehi lebih tua dari kerajaan Kutai. Kerajaan ini berada di tengah-
tengah pulau sumatera. Walaupun telah ditemukan bukti kuat untuk eksistensi
kerajaan ini, pemerintah masih belum berani untuk memasukannya ke materi
Kerajaan Kandis ke kurikulum pembahasan mata pelajaran sejarah baik dari SD
sampai SMA. Kerajaan kandis yang berbentuk lingkaran bertingkat sama persis
dengan deskripsi kota Atlantis.
9
Terdapat duo teori yang menjelaskan fenomena ini. Yang pertama adalah Kota
Atlantis yang membuat misteri kuno global kalau kerajaan Kandis yang ada di
indonesia dan yang kedua adalah sang Zuqamaen yang menceritakan kerajaan
Kandis dengan perjalanan ke kota Atlantis ke dua putranya.
Dalam mencakupi kebutuhan ekonominya, kerajaan ini membuka sebuah
tambang emas yang diberi nama dengan tambang titah yang berdasarkan titah
raja. Dan sampai sekarang kita masih bisa melihat dan berkunjung untuk melihat
bekas pertambangan.
5. Kerajaan Indragiri
Kerajaan ini berada di Kabupaten Indaragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu,
Provinsi Riau. Kerajaan yang berdiri sejak tahun 1298 yang didirikan oleh Raja
Kecik Mambang atau bisa disebut dengan Raja Merlang. Kerajaan ini berkembang
karena kerajaan ini bercorak islam pada abad ke 15.
Peninggalan Kerajaan Indragiri
Istana Indragiri
Rumah Tinggi
Masjid Raja Peranap
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Kerajaan Demak
1.Kerajaan Siak
2. Kerajaan Pelalawan
3.Kerajaan Tambusai
4.kerajaan kandis
5.Kerajaan Indragiri
11
DAFTAR PUSTAKA
12