Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KERAJAAN DEMAK DAN KERAJAAN PAJANG

Disusun Oleh:

Andes Kurniawan

Finza Anata Fitri

Lolla Putry Amanda

Muhammad Rasya

Piola Pristi

Regina Dwi Mulya

Teguh Muhammad Farel

Guru Pembimbing:

Nina Wahyuni,S.pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SUNGAI PENUH

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih.Kami panjatkan puji syukur karena telah
memudahkan kami dalam membuat makalah ini.Tak lupa kami sampaikan terima kasih atas hidayah dan
rahmat-Nya kepada kami,sehingga kamu dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami buat secara maksimal dan mendapatkan data yang cukup sehingga dapat
menyusun makalah ini dengan baik.Untuk itu kami berterima kasih kepada anggota kelompok karena
telah berusaha mendapatkan datadata ini dengan baik dan telah berkontribusi dengan baik dalam
penyusunan makalah ini.

Terlepas dari itu semua,kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan terbuka kami menerima segala kritik
dan saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca
sekalian.

Wassamu'alaikum Wr.Wb.

Sungai Penuh,17 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... i

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A.Kerajaan Demak........................................................................ 2

B.Kerajaan Pajang......................................................................... 6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan................................................................................... 11

Saran............................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebelum berdirinya Kerajaan Islam,di Jawa telah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang cukup
kokoh dan tangguh,bahkan sampai saat ini hasil peradabannya masih disaksikan.Misalnya,Candi
Borobudur dan Candi Roro Jonggrang di desa Prambanan.Dan wajar lah disebut sebagai kerajaan-
kerajaan pra-Islam,khususnya Singasari dan Majapahit,sebagai Empire Builders of Jawa.

Setelah agama Islam datang di Jawa Kerajaan Majapahit semakin lama semakin merosot pengaruhnya di
kalangan masyarakat.Sehingga terjadilah pergeseran di bidang politik.Islamisasi menunjukkan suatu
proses yang terjadi sangat cepat,yang merupakan hasil dakwah para wali sebagai perintis dan penyebar
agama Islam di Jawa.Di samping kewibawaan rohaniah para wali juga berpengaruh dalam bidang
politik,bahkan ada yang memegang pemerintahan.

Politik yang paling menonjol yang di perankan oleh para wali adalah perpindahannya Kerajaan Demak
yang merupakan Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yang didirikan oleh Raden patah,yang tidak
dapat dipertahankan oleh penerusnya.Akhirnya pusat politiknya pindah ke pedalaman yang semula kuat
kehinduannya.Dan dari sinilah proses islamisasi di pedalaman Kerajaan Islam Pajang yang dipandang
sebagai pewaris Kerajaan Islam Demak.Demikianlah perjuangan para wali Sanga dan penguasa kerajaan
Islam dalam menyebarkan agama Islam di Jawa,sehingga tidak mungkin membicarakan penyebaran
Islam tanpa membicarakan keduanya pula.

BAB II

PEMBAHASAN
A.Kerajaan Demak

Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di pulau jawa kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah
pada tahun 1478 M.Raden Patah adalah bangsawan Majapahit yang menjabat sebagai adipati kadipaten
Bintara,Demak.Pamor kesultanan ini di dapatkan dari wali sanga,yang terdiri atas sembilan ulama
besar,pendakwah Islam paling awal di pulau Jawa.

Letak Kerajaan Demak berada di tepi pantai utara Pulau Jawa.Kerajaan ini sering di kunjungi pedagang-
pedagang Islam dan pedagang asing untuk membeli beras,madu,lilin dan lain-lain.Sampai abad ke-
15,Demak di bawah kekuasaan Majapahit.Akan tetapi setelah Majapahit mundur,Demak berkembang
pesat sebagai tempat penyebaran islam dan tempat perdagangan yang ramai.Sebagai penguasa
pertama adalah Raden Patah.Selain menjadi penguasa Raden Patah juga penyiar agama Islam.Raden
Patah memisahkan diri dari Majapahit sekitar tahun 1500 M.Dengan bantuan para wali,Raden Patah
mendirikan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yaitu Kerajaan Demak.

Sebelum menjadi pusat kerajaan,dulu nya demak merupakan kadipaten di bawah kekuasaan Kerajaan
Majapahit.Dan sebelum menjadi kadipaten,lebih dikenal orang dengan nama "Glagah Wangi",yang
menjadi wilayah kadipaten jepara dan merupakan kadipaten satu-satunya yang adipatinya memeluk
agama islam.Kerajaan Demak menjalankan sistem pemerintahan teokrasi,yaitu pemerintahan yang
berdasarkan pada agama Islam.Kerajaan Demak memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan
kerajaan kerajaan pesisir pulau Jawa.

1.Raja-Raja Kerajaan Demak.

a.Raden Patah (1500-1518 M).

Nama kecil Raden Patah adalah pangeran jimbun.Pada masa mudanya Raden Patah memperoleh
pendidikan yang berlatar belakang kebangsawan dan politik.Raden Patah memiliki adik laki-laki
seibu,tapi beda ayah.Saat memasuki usia belasan tahun,Raden Patah bersama adiknya berlayar ke Jawa
untuk belajar di Ampel Denta.Mereka bermarkas di pelabuhan tuban pada tahun 1419 M.Raden Patah
sempat tinggal beberapa lama di Ampel Gigi,bersama para saudagar muslim ketika itu.Disana pula ia
mendapat dukungan dari utusan kaisar cina,yaitu leksamana Cheng Ho yang juga dikenal sebagai Dampo
Awang atau Sam Kotoran Tai-jin,seorang panglima muslim.

Menurut cerita rakyat,Raden Patah termasuk keturunan raja terakhir dari kerajaan majapahit,yaitu raja
Brawijaya V.Setelah dewasa,Raden Patah diangkat menjadi bupati di Bintara (Demak) dengan gelar
Sultan Alam Akbar Al-Fatah.Raden Patah memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M.Dibawah
pemerintahannya,kerajaan demak berkembang dengan pesat,karena memiliki daerah pertanian yang
luas sebagai penghasil bahan makanan,terutama beras.Oleh karena itu,kerajaan demak menjadi
kerajaan agararis maritim.Barang dagangan yang di ekspor kerajaan demak antara lain beras,lilin dan
madu.Barang-barang itu diekspor ke Malaka,Maluku dan Samudera Pasai.

Pada masa pemerintahan Raden Patah wilayah kekuasaan kerajaan demak meliputi daerah
Jepara,Tuban,Sedayu,Palembang,Jambi,dan beberapa daerah di Kalimantan.Kerajaan demak
berkembang sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama Islam.Jasa para wali dalam
penyebaran agama Islam sungguh besar,baik di pulau Jawa maupun dareah-daerah di luar pulau
Jawa,seperti di daerah Maluku yang dilakukan oleh Sunan Giri dan di daerah Kalimantan yang dilakukan
oleh seorang penghulu dari Demak yang bernama Tunggang Parangan.Pada masa ini di bangun masjid
demak yang proses pembangunan masjid itu dibantu oleh para wali atau sunan.

Ketika kerajaan malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M,hubungan Demak dan Malaka
terputus.Kerajaan demak merasa di jahati oleh Portugis dalam perdagangan.Oleh karena itu tahun 1513
M Raden Patah memerintahkan Adipati Unus memimpin pasukan demak untuk menyerang Portugis di
malaka,serangan itu belum berhasil karena pasukan Portugis jauh lebih kuat dan persenjataannya
lengkap.Atas usahanya itu Adapati Unus mendapat julukan Pangeran Sebrang Lor.

b.Adipati Unus (1518-1521 M).

Setelah Raden Patah wafat tahta kerajaan Demak dipegang oleh Adipati Unus.Pemerintahan Adipati
Unus tidak begitu lama,karena ia wafat dalam usia yang masih muda dan tidak meninggalkan seorang
putra mahkota.Walaupun usia pemerintahan nya tidak begitu lama pasukan demak menyerah Portugis
di Malaka.Setelah Adipatu Unus wafat tahta kerajaan Demak dipegang oleh saudaranya yang bergelar
Sultan Trenggana.

Sejak tahun 1509 Adipati Unus telah bersiap menyerang Malaka,namun pada tahun 1511 telah didahului
Portugis.Tapi Adipati Unus tidak mengurungkan niatnya,pada tahun 1512 oleh Pangeran Sebrang Lor
atau Adipati Unus.Tetapi kembali gagal,padahal kapal telah direnovasi dan menyesuaikan medan.Selain
itu dia berhasil memperluas wilayah kerajaan,dia menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama
Hindu yang pada saat itu sebagian wilayahnya membangun kerja sama dengan orang-orang
Portugis.Adipati Unus wafat pada tahun 1521 M.Adipati Unus wafat pada tahun 1521 M.

c.Sultan Trenggana (1521-1546 M).

Dibawah pemerintahannya,kerajaan demak mencapai masa berkembang.Sultan Trenggana memperluas


wilayah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat.Pada tahun 1522 M kerajaan Demak mengirim
pasukannya ke Jawa Barat di bawah pimpinan Fatahillah.Daerah-daerah yang berhasil di kuasai nya
antara lain Cirebon,Sunda Kelapa,dan Banten.Penguasaan terhadap daerah ini bertujuan untuk
menggagalkan hubungan antara Portugis dan Kerajaan Padjajaran.Ramada Portugis dapat dihancurkan
oleh armada demak pimpinan Fatahillah.Ddngan kemenangan itu Fatahillah ganti nama Sunda Kelapa
menjadi Jayakarta (berarti kemenangan penuh).Peristiwa yang terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 itu
kemudian diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta.

Dalam usaha meluaskan wilayah kekuasaannya ke Jawa Timur,Sultan Trenggana memimpin sendiri
pasukannya.Satu persatu daerah Jawa Timur berhasil dikuasai seperti Madiun,Gresik,Tuban dan
Malang.Akan tetapi ketika menyerang Pasuruan 1546 M,Sultan Trenggana gugur.Usahanya untuk
memasukkan kota pelabuhan yang akfir itu ke wilayahnya dengan kekerasannya ternyata gagal.Dimasa
jayanya Sultan Trenggana berkunjung kepada sunan gunung jati,Trenggana memperoleh gelar Sultan
Ahmad Abdul Arifin.Gekar Islam seperti itu sebelumnya telah diberikan kepada Raden Patah,yaitu
setelah ia berhasil mengalahkan Majapahit.

2.Kehidupan Ekonomi.

Karena demak terletak di wilayah yang sangat strategis yaitu di jalur perdagangan Nusantara
memungkinkan demak berkembang menjadi kerajaan maritim.Dalam kegiatan perdagangannya,Demak
berperan sebagai penghubung daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian timur dan
penghasil rempah-rempah di Indonesia bagian barat.Dengan demikian perdagangan di demak semakin
berkembang.Dan hal ini juga didukung oleh penguasaan demak terhadap pelabuhan-pelabuhan di
daerah pesisir pantai Pulau Jawa.Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah di pedalaman,maka
demak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian
yang menjadi komuniti dagang.Dengan demikian kegiatan perdagangannya ditunjang oleh hasil
pertanian, yang mengakibatkan demak memperoleh keuntungan di bidang ekonomi.

3.Kehidupan Sosial dan Budaya.

Kehidupan Sosial dan Budaya masyarakat demak lebih berdasarkan pada agama dan budaya Islam,
karena pada dasarnya demak adalah pusat penyebaran Islam pertama di pulau Sebagai pusat
penyebaran Islam,Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria,
Sunan Kudus, dan Sunan Bonang.Para wali tersebut memiliki peranan penting pada masa perkembangan
kerajaan demak.

Demikian pula di bidang budaya,banyak hal yang menarik yang merupakan peninggalan kerajaan
demak.Salah satunya adalah Masjid Demak, dimana salah satu tiangnya terbuat dari pecahan-pecahan
kayu yang disebut dengan Soko Masjid Demak dibangun atas pimpinan Sunan Kalijaga.Di serambi depan
masjid (pendopo) disitulah Sunan Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan Sekaten ( Maulid Nabi
Muhammad SAW ) yang sampai sekarang masih berlangsung di Yogyakarta dan Cirebon.Hal tersebut
menunjukkan adanya akulturasi kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam.

Adapun peninggalan kerajaan demak diantaranya yaitu: Masjid Agung Demak, Makam Sunan
Kalijaga,Pintu Bledeg, Bedug dan Kentongan di Masjid, Soko guru dan Soko Tatal, Situs Kolam Wudlu,
Maksurah, Piring Campa ,Dampar Kencana ,Upacara Sekaten, Upacara Swalayan, dan Upacara Grebeg
Besar.
1.1.Masjid Agung Demak.

4.Masa Kejayaan.

Demak mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggana,yakni raja ketiga setelah Adipati
Unus.Pada masa pemerintahannya, Demak menguasai sunda kelapa dari Padjajaran serta menghalau
para tentara Portugis yang mendarat disana (1527),Tuban (1527), Surabaya dan Pasuruan
(1527),Madiun (1529),Malang (1545) dan Blambangan, kerajaan hindu terakhir di ujung timur
pulau.Kemudian pada tahun 1546 Sultan Trenggana meninggal dalam sebuah pertempuran
menaklukkan Pasuruan.

5.Masa Keruntuhan dan Kemunduran.

Setelah Sultan Trenggana wafat muncul kekacauan dan pertempuran antara para calon pengganti
raja.Konin,ibu kota demak pun hancur karenanya.Para calon pengganti raja yang bertikai itu adalah anak
Trengggana, Sunan Prawoto dan Arya Penangsang anak dari pangeran Sekar Ing Seda Lepen, adik tiri
Sultan Trenggana yang di bunuh oleh Sunan Prawoto ketika membantu ayahnya merebut tahta
demak.Arya Penangsang dengan dukungan gurunya Sunan Kudus untuk merebut tahta demak,
mengirimkan anak buahnya yang bernama Rangkud untuk membalas kematian ayahnya.

Pada tahun 1549 menurut Babad Tanah Jawi, pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup masuk ke
dalam kamar tidur Sunan Prawoto.Sunan mengakui kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda
Lepen.Ia rela di hukum mati asalkan keluarga nya diampuni, Rangkud setuju.Ia lalu menikam dada Sunan
Prawoto yang pasrah tampa perlawanan sampai tembus.Ternyata istri sunan sedang berlindung dibalik
punggungnya.Akibatnya ia pun tewas pula.Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan
sempat membunuh Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya.

Arya Penangsang juga membunuh Adipati Jepara yang sangat besar pengaruhnya,istri adipati
Jepara,Ratu Kalinyamat mengangkat senjata dan dibantu oleh adipati yang lain untuk melawan Arya
Penangsang.Salah satunya adalah Hadiwijaya (Jaka Tingkir), menantu Sultan Trenggana yang berkuasa di
Pajang (Boyolali).Kahirnya Jaka Tingkir dapat membunuh Arya Penangsang.Pada tahun 1586 keraton
demak pun dipindahkan ke Pajang.
Runtuhnya kerajaan demak tak berbeda dengan penaklukannya atas majapahit.Peristuwa gugurnya
tokoh-tokoh penting demak saat menyerang Blambangan dan dorongan dari dalam demak sendiri
membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya.

B.Kerajaan Pajang.

Kerajaan Pajang adalah kerajaan Islam yang ada di jawa,meskipun pemerintahannya tidak begitu lama
tetapi kerajaan pajang pernah berkuasa.Kerajaan Pajang mestinya muncul sebelum runtuhnya kerajaan
majapahit.Karena masih berkuasa maka kerajaan pajang belum begitu diperhatikan.Pada abad ke-14
Pajang sudah disebut dalam kitab Negarakertagama karena dikunjungi oleh Hayam Wuruk dalam
perjalanannya memeriksa bagian barat.Antara abad ke-11 dan 14 di Jawa tengah selatan tidak ada
kerajaan tetapi majapahit masih berkuasa sampai kesana.Sementara itu di demak muncul kerajaan kecil
yang didirikan oleh tokoh-tokoh beragama Islam, namun sampai awal abad ke-16 kewibawaan
majapahit masih diakui.

Setelah majapahit mengalami kemunduran atau lebih tepatnya akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18
para penulis kertasura menuliskan asal-usul kerajaan pajang.Kerajaan Pajang adalah kerajaan Islam di
Jawa yang didirikan oleh Jaka Tingkir.Kerajaan Pajang terletak di Pengging yang dulunya di pimpin oleh
Ki Ageng Pengging selaku bupati.Yang kemudian dihukum mati oleh raja demak karena dugaan ingin
berontak terhadap kerajaan demak.Setelah dewasa Jaka Tingkir mengabdikan diri ke demak, karena
kepandaiannya ia diangkat menjadi menantu oleh Sultan Trenggana.

Setelah Sultan Trenggana wafat terjadi perebutan kekuasaan antara pangeran Sekar Ing Seda Lepen
dengan Sunan Prawoto.Setelah Sunan Prawoto menjadi raja beliau berhasil dibunuh oleh Arya
Penangsang anak Pangeran Sekar Ing Seda Lepen tetapi Arya Penangsang berhasil di

kalahkan oleh Jaka Tingkir yang kemudian dinobatkan menjadi raja dengan nama Hadiwijaya dan beliau
memindahkan semua daerah kekuasaan ke pajang.

1.Raja-Raja Kerajaan Pajang

a.Jaka Tingkir (1568-1583 M).

Nama aslinya adalah Mas Karebet, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga.Ki Ageng Pengging di
hukum mati karena dituduh memberontak terhadap kesultanan demak.Sebagai pelaksana hukuman
ialah Sunan Kudus.Setelah kematian suaminya Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal
pula.Sejak itu Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir.Mas Karebet tumbuh
menjadi pemuda yang gemar bertapa dan dijuliki Jaka Tingkir.Guru pertamanya adalah Sunan Kalijaga.

Meski dalam Babad Jawa, Hadiwijaya lebih dilukiskan sebagai raja yang serba lemah,tetapi
kenyataannya sebagai ahli waris kerajaan demak ia mampu menguasai pedalaman Jawa tengah dan
Jawa timur dengan baik.Perpindahan pusat kerajaan ke pedalaman dilanjutkan oleh raja mataram
berpengaruh besar atas perkembangan peradaban Jawa pada abad ke-18 dan 19.

b.Arya Pangiri (1583-1586 M).

Arya Pangiri adalah putra Sunan Prawoto raja keempat demak.Ia kemudian diasuh bibinya yaitu Ratu
Kalinyamat di Jepara.Setelah dewasa Arya Pangiri dinikahkan dengan Ratu Pembayun, putri tertua
Sultan Hadiwijaya dan dijadikan sebagai bupati demak.Sepeninggalan Sultan Hadiwijaya terjadi
permasalahan tahta di pajang.Putra mahkota yang bernama Benawa disingkirkan oleh Arya Pangiri
dengan dukungan Sunan Kudus.Alasan Sunan Kudus adalah usia Pangeran Benawa lebih muda daripada
istri Arya Pangiri,sehingga tidak pantas menjadi raja.

Pangeran Benawa yang berhati lembut merelakan tahta kerajaan dikuasai Arya Pangiri sedangkan ia
sendiri kemudian menjadi bupati Jipang Panolan (bekas negeri Arya Penangsang).Tokoh Sunan Kudus
yang di beritakan Babad Tanah Jawi itu perlu dikoreksi karena Sunan Kudus sendiri sudah meninggal
tahun 1550.Mungkin tokoh yang mendukung Arya Pangiri adalah penggantinya yaitu Panembahan
Kudus atau mungkin Pangeran Kudus.Arya Pangiri menjadi raja pajang sejak awal tahun 1583 bergelar
Sultan Ngawantipura.Ia dikisahkan hanya peduli pada usaha menaklukkan Mataram daripada
menciptakan kesejahteraan rakyatnya.

c.Pangeran Benawa (1586-1587 M).

Pangeran Benawa adalah raja ketiga kesultanan pajang bergelar Sultan Prabuwijaya.Pangeran Benawa
adalah putra Sultan Hadiwijaya alias Jaka Tingkir raja pertama kerajaan pajang.Sejak kecil ia
dipersaudarakan dengan Sutawijaya, anak angkat ayahnya yang mendirikan kesultanan
Mataram.Pangeran Benawa memiliki putri yang bernama Dyah Banowati

bergelar Ratu Mas Adi, yang kemudian melahirkan Sultan Agung raja terbesar Mataram.

Selain itu Pangeran Benawa juga memiliki putra bernama Pangeran Radin yang kelak menurunkan
Yosodipuro dan Ronggowarsito pujangga-pujangga besar kesultanan Surakarta.Pangeran Benawa
dikisahkan sebagai seorang yang lembut hati.Ia pernah ditugasi ayahnya untuk menyelidiki kesetiaan
Sutawijaya terhadap pajang.Waktu itu Benawa berangkat bersama Arya Pamalad (kakak iparnya yang
menjadi Adipati Tuban) dan Patih.Sutawijaya menjamu ketiga tamunya dengan pesta.Putra sulung
Sutawijaya yang bernama Raden Rangga tidak sengaja membunuh seorang prajurit Tuban, membuat
Arya Pamalad mengajak rombongan pulang.Sesampai di pajang Arya Pamalad melaporkan keburukan
Sutawijaya, bahwa Mataram berniat memberontak terhadap pajang.Sementara itu Benawa melaporkan
bahwa terbunuhnya prajurit Tuban karena ulahnya sendiri.

Sutawijaya akhirnya terbukti memerangi pajang pada tahun 1582 dan berakhir dengan kematian Sultan
Hadiwijaya.Pangeran Benawa yang seharusnya naik tahta disingkirkan oleh kakak iparnya, yaitu Arya
Pangiri adipati demak.Benawa kemudian menjadi adipati Jipang Panolan.Pada tahun 1586 ia bersekutu
dengan Sutawijaya untuk menurunkan Arya Pangiri dari tahta, karena kakak iparnya itu dianggap kurang
adil dalam memerintah.Persekutuan Benawa dan Sutawijaya terjalin.Gabungan pasukan Mataram dan
Jipang berhasil mengalahkan Pajang,Arya Pangiri dipulangkan ke demak.Benawa menawarkan tahta
pajang kepada Sutawijaya, namun Sutawijaya menolaknya.Ia hanya meminta beberapa pusaka pajang
untuk dirawat di Mataram.Sejak itu,Pangeran Benawa naik tahta menjadi raja baru di pajang bergelar
Sultan Prabuwijaya.

2.Kehidupan Ekonomi.

Pada masa kekuasaan kerajaan pajang,Sultan Hadiwijaya memindahkan wilayah kekuasaannya dari
pesisir ke daerah pedalaman yaitu didaerah pajang.Peralihan pusat kekuasaan ini menyebabkan
berubahnya corak kehidupan masyarakatnya dari maritim menjadi agraris.Masyarakat kerajaan pajang
mengandalkan pada sektor pertanian hal ini ditunjang dengan keadaan tanah di kerajaan pajang sangat
subur.

Lokasi pusat kerajaan pajang ada di daratan rendan tempat bertemunya sungai Pepe dan Dengkeng
(kedua-duanya bermata air di lereng gunung berapi) dan Bengawan Solo (bermata air di gunung
lawu).Irigasi berjalan lancar karena air tanah di sepanjang tahun cukup untuk mengairi sehingga
pertanian di pajang maju.Bahkan sempat menjadi lumbung beras selama abad ke-16 sampai 17.

3.Kehidupan Sosial dan Budaya.

Kerajaan Pajang merupakan kerajaan Islam yang masih menganut beberapa tradisi Hindu dan
Jawa.Penduduk pajang kala itu juga tetap melaksanakan tradisi-tradisi yang sudah ada

sejak zaman nenek moyang mereka.Akulturasi budaya yang terjadi antara agama Islam dan Hindu pun
sangat terlihat.Salah satu nya dapat dilihat pada bentuk arsitektur Masjid Laweyan yang mirip dengan
bentuk Kalenteng Jawa.Masjid ini mendapat pengaruh yang kuat dari kebudayaan Hindu-Jawa.Letak
masjid yang berada diatas bahu jalan merupakan salah satu ciri Pura Hindu yang dipimpin seorang
biksu,namun seiring dengan banyaknya masyarakat yang memeluk Islam lalu Sultan Hadiwijaya
mengubah bangunan tersebut menjadi masjid.

1.2.Masjid Laweyan.

Dalam kehidupan agamanya, ajaran Islam Kejawen berkembang pesat di kerajaan pajang.Sultan
Hadiwijaya membuka kesempatan untuk masuknya aliran Islam Kejawen yang sebelumnya di larang
kerajaan demak.Adapun beberapa peninggalan kerajaan pajang diantaranya yaitu: Masjid Laweyan,Seni
Batik Laweyan,Pasar Laweyan,Makan Sultan Hadiwijaya dan Bandar Kabanaran.

4.Masa Kejayaan.

Kerajaan Pajang mengalami masa keemasan atau masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Hadiwijaya.Ada banyak pencapaian yang berhasil diraih pada masa Sultan Hadiwijaya.Salah satu nya
dengan memperluas wilayah kekuasaan ke arah timur sampai ke Madiun.Perpindahan kekuasaan Islam
Demak ke pajang sendiri seakan menjadi sebuah simbol dari kemenangan Islam Kajewan.

5.Masa Keruntuhan dan Kemunduran.

Sepulang dari perang Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.Terjadi persaingan antara putra
dan menantunya yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri sebagai raja selanjutnya.Arya Pangiri
didukung Panembahan Kudus berhasil naik tahta tahun 1583.

Pemerintahan Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap mataram.Kehidupan
rakyat pajang terabaikan,hal ini membuat Pangeran Benawa yang sudah tersingkir ke Jipang menjadi
perihatin.Pada tahun 1586 Pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu pajang.Meskipun
pada tahun 1582 Sutawijaya memerangi Sultan Hadiwijaya,namun Pangeran Benawa tetap menganggap
nya sebagai saudara tua.

Perang antara Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir dengan kekalahan Arya

Pangiri.Ia dikembalikan ke negeri asalnya yaitu demak.Pangeran Benawa kemudian menjadi raja pajang
yang ketiga.Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir tahun 1587.Namun tidak da putra mahkota yang
meneruskan tahtanya.Karena hal itu,Pajang pun diwariskan menjadi wilayah kekuasaan Mataram.
10

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kerajaan Demak didirikan Raden Patah putra dari raja Brawijaya V sekitar tahun 1500 M.Setelah berhasil
mengalahkan Majapahit dan memindahkan seluruh perangkat kerajaan ke Demak.Kerajaan Demak
merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan berkuasa selama hampir setengah abad sebelum
runtuh dan berganti nama menjadi pajang.Kerajaan Pajang adalah pelanjut atau pewaris tahta dari
Kerajaan Islam Demak.Kesultanan pajang dipimpin oleh Jaka Tingkir dari pengging.

Jaka Tingkir memerintahkan agar semua benda pusaka Demak di pindahkan ke pajang.Setelah menjadi
raja yang paling berpengaruh di tanah Jawa ia bergelar Sultan Hadiwijaya.Pada masanya sejarah Islam di
Jawa mulai dalam bentuk baru,titik politik pesisir menuju ke pedalaman.Peralihan itu membawa akibat
yang sangat besar dalam perkembangan peradaban Islam di Jawa.

SARAN

Dari keberadaannya kerajaan pajang di Nusantara pada masa yang lalu,maka kita wajib
mensyukurinya.Rasa syukur tersebut dapat diwujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus
serta didorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek
moyang kita.Jika kita ikut berpartipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat
derajat dan jati diri bangsa.Oleh karena itu marilah kita bersama-sama menjaga dan memelihara
peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua.

Keterbatasan informasi dan ketelitian penulis dala menyusun makalah ini menjadi sebab adanya
kekurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan
saran demi penambahan wawasan bagi para penulis khususnya.

11

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kopi-ireng.com/2015/04/sejarah-kerajaan-demak.html

http://nopiapingkanita.blogspot.co.id/

http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-demak.html

http://salsazh.blogspot.com/2016/03/normal-0-false-false-false-en-us-ex-none_22.html

http://miratriani.blogspot.com/2012/01/makalah-kerajaan-demak.html

http://adelliyanurkhoirunnisak.blogspot.com/2016/03/makalah-kerajaan-demak-v.html

http://sejarah-andvehand.blogspot.com/2012/05/sejarah-kerajaan-pajang.html

http://id.wikipedia.org/wiki/kesultanan_pajang#kerajaan_pajang

www.mismonmalem.blogspot.com
12

Anda mungkin juga menyukai