Anda di halaman 1dari 10

Makalah Ujian Praktikum Sejarah

Sejarah Kerajaan Dema

Disusun oleh:

Dewa Mukti Hana Kurniawan

XII MIPA 7/8

SMAN 3 MAGETAN
Jl Raya Sarangan No 45

KATA PENGANTAR

Kerajaan Demak, sebuah entitas yang membanggakan dalam sejarah Nusantara,


menandai awal dari periode penting dalam perjalanan peradaban Indonesia. Dengan
kekuasaannya yang berpusat di Jawa Tengah, Kerajaan Demak tidak hanya menjadi pusat
kekuatan politik, tetapi juga pusat penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Makalah ini
bertujuan untuk mengeksplorasi perjalanan sejarah Kerajaan Demak, dari awal
kemunculannya hingga akhir masa kejayaannya. Dengan memahami latar belakang,
perkembangan, dan dampaknya, kita dapat lebih menghargai kontribusi Kerajaan Demak
terhadap pembentukan wajah budaya dan agama Indonesia. Melalui makalah ini, penulis
berharap dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang peran penting Kerajaan
Demak dalam sejarah bangsa dan peradaban Indonesia.

MAGETAN,6 MARET 2023


Ridho Satrio Pambuko

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................
C. Tujuan.............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Asal-usul kerajaan Demak


B. Puncak kejayaan kerajaan Demak
C. Penyebaran agama Islam oleh kerajaan Demak
D. Perjuangan melawan penjajah oleh kerajaan Demak
E. Runtuhnya kerajaan Demak

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran...........................................................................

DAFTAR PUSAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara yang
memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Sebagai kerajaan yang berdiri pada abad ke-
15, Kerajaan Demak memainkan peran krusial dalam penyebaran agama Islam di wilayah
Jawa Tengah dan sekitarnya.

Perkembangan Kerajaan Demak juga menandai awal dari masa kejayaan Islam di Indonesia,
di mana nilai-nilai Islam meresap ke dalam kehidupan masyarakat dan membentuk identitas
budaya baru. Selain itu, peran Kerajaan Demak dalam penyebaran Islam juga memberikan
dampak yang luas dalam pembentukan struktur politik, ekonomi, dan sosial di Nusantara.

Oleh karena itu, pembahasan mengenai sejarah Kerajaan Demak sangatlah penting untuk
dipelajari. Dengan memahami asal usul, perkembangan, dan peran Kerajaan Demak dalam
sejarah Indonesia, kita dapat lebih memahami dinamika dan perubahan yang terjadi di tanah
air kita. Melalui makalah ini, kita akan menggali lebih dalam tentang sejarah dan warisan
Kerajaan Demak, serta menghargai kontribusi mereka dalam pembentukan bangsa dan
budaya Indonesia yang kita kenal saat ini.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana Asal-usul kerajaan Demak


2. Bagaimana Puncak kejayaan kerajaan Demak
3. Bagaimana penyebaran agama Islam oleh kerajaan Demak
4. Bagaimana Perjuangan melawan penjajah oleh kerajaan Demak
5. Bagaimana Runtuhnya kerajaan Demak
C.Tujuan

 Mengetahui sejarah singkat Kerajaan Demak

BAB II

PEMBAHASAN

A.Asal-usul kerajaan Demak

Kesultanan atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama yang pernah berdiri
di Pulau Jawa. Berdirinya kerajaan satu ini tidak lepas dari peran Raden Patah sebagai pendiri
sekaligus merupakan putra dari Raja Kerajaan Majapahit, Prabu Brawijaya.

Kapan berdirinya Kerajaan Demak, yaitu sekitar abad ke-15 Masehi, dan dibantu oleh
tokoh-tokoh besar lainnya, di antaranya Wali Songo. Kerajaan Demak sendiri sempat menjadi
pusat penyebaran agama Islam serta sebagai pusat aktivitas perdagangan.

Sebelumnya, saat Kerajaan Demak belum berdiri, terdapat sebuah daerah yang
bernama Bintoro dengan sebutan lain Gelagahwangi. Daerah satu ini adalah daerah kadipaten
yang dulunya berjalan atas kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Sunan Ampel yang merupakan guru dari Raden Patah suatu hari memerintahkan
muridnya itu untuk mendatangi daerah tersebut. Bukan sekadar murid, Raden Patah yang
adalah anak atau putra dari Prabu Brawijaya, Raja Kerajaan Majapahit, menamai daerah yang
ia datangi itu dengan nama Demak.

Munculnya Kerajaan Demak berhubungan dengan mundurnya Kerajaan Majapahit


pada akhir abad ke-15. Raden Patah yang saat itu merasa sebagai pewaris sah dari Majapahit
yang dipegang sang ayah memutuskan untuk menduduki takhta sebagai Bupati Demak.

Bersama Wali Songo, Raden Patah kemudian menjadikan Demak sebagai kerajaan
Islam dan mengumpulkan pengikut untuk melawan para pengikut Kerajaan Majapahit.

Pada masa jayanya, Kerajaan Demak pun berhasil menjadikan Pulau Jawa sebagai
pusat dari perdagangan di masa itu.
B.Puncak kejayaan kerajaan Demak

Masa kejayaan Kerajaan Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono
(1521-1546), putra dari Raden Patah. Sultan Trenggono berhasil memperluas wilayah
kekuasaan Demak ke Jawa Timur dan Jawa Barat. Ia juga mengirimkan pasukan untuk
menyerang Malaka, yang saat itu dikuasai oleh Portugis. Salah satu panglima perang yang
terkenal dari Demak adalah Fatahillah, yang berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis
pada tahun 1527 M dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.

Sultan Trenggono juga membangun beberapa masjid dan menara sebagai pusat ibadah
dan pendidikan Islam. Salah satu masjid yang dibangunnya adalah Masjid Agung Demak,
yang memiliki arsitektur khas Jawa dengan atap bertingkat-tingkat. Masjid ini juga
menyimpan beberapa benda bersejarah, seperti mimbar kayu yang dipercaya dibuat oleh
Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo.

C.Penyebaran agama Islam oleh kerajaan Demak

Penyebaran agama Islam oleh Kerajaan Demak merupakan salah satu aspek penting
dalam sejarah Indonesia yang memiliki dampak yang signifikan dalam perubahan sosial,
budaya, dan politik di Jawa. Berikut adalah beberapa cara di mana Kerajaan Demak
menyebarkan agama Islam:

Dukungan Penuh dari Pemimpin: Para pemimpin Kerajaan Demak, terutama Raden
Patah dan kemudian penguasa-penguasa yang mengikutinya, memberikan dukungan penuh
terhadap penyebaran agama Islam. Mereka sendiri memeluk agama Islam dan menggunakan
kekuasaan politik mereka untuk mempromosikan Islam di antara rakyat mereka.

Pembangunan Pusat-pusat Agama: Kerajaan Demak membangun masjid-masjid dan


pondok-pondok agama sebagai pusat-pusat penyebaran dan pengajaran Islam. Salah satu
contoh terkenal adalah Masjid Agung Demak, yang dianggap sebagai salah satu masjid tertua
dan paling penting di Indonesia. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga
pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam.

Pengaruh Ulama-ulama: Ulama-ulama dan guru agama Islam, termasuk Wali Songo,
berperan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa. Mereka melakukan
dakwah (penyebaran ajaran agama) secara aktif di berbagai wilayah, termasuk di wilayah
kekuasaan Kerajaan Demak. Para ulama ini memainkan peran kunci dalam mengajarkan
nilai-nilai Islam kepada masyarakat dan memberikan panduan spiritual kepada penguasa
Demak.

Pemberian Perlindungan dan Dukungan: Kerajaan Demak memberikan perlindungan


dan dukungan kepada para ulama, pengajar agama, serta komunitas Muslim secara umum.
Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyebaran agama Islam dan
pertumbuhan komunitas Muslim di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Demak.

Pengaruh Budaya dan Tradisi: Selain pendekatan politik dan keagamaan, penyebaran
agama Islam juga terjadi melalui pengaruh budaya dan tradisi. Adopsi nilai-nilai Islam dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam seni, sastra, dan praktik-praktik keagamaan
tradisional, juga turut berperan dalam memperkuat identitas Muslim di Jawa.

Dengan demikian, melalui kombinasi dari dukungan penuh dari pemimpin,


pembangunan pusat-pusat agama, peran ulama-ulama, pemberian perlindungan dan
dukungan, serta pengaruh budaya dan tradisi, Kerajaan Demak berhasil menjadi salah satu
kekuatan utama dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa pada masa itu.

D.Perjuangan melawan penjajah oleh kerajaan Demak

Perjuangan melawan penjajah oleh Kerajaan Demak adalah salah satu bagian penting
dalam sejarah perlawanan terhadap penjajah di Nusantara. Kerajaan Demak, yang berada di
wilayah Jawa Tengah, memainkan peran yang signifikan dalam mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan wilayahnya dari serangan penjajah.

Pada abad ke-16, Kerajaan Demak menghadapi berbagai penjajah, terutama dari
Kesultanan Malaka dan kemudian dari bangsa Portugis. Para penguasa Demak, seperti Sultan
Trenggono, Sultan Prawata, dan Sultan Trenggana, memimpin perlawanan sengit terhadap
penjajah tersebut.

Salah satu peristiwa terkenal adalah Pertempuran Bubat pada tahun 1527.
Pertempuran ini terjadi antara pasukan Demak dengan pasukan Kesultanan Sunda yang
didukung oleh pasukan Portugis. Meskipun Kerajaan Demak mengalami kekalahan dalam
pertempuran ini, namun semangat perlawanan mereka tetap tidak padam.
Kerajaan Demak kemudian terus berjuang melawan penjajah Portugis dan berhasil
merebut kembali beberapa wilayah yang sebelumnya direbut oleh penjajah. Namun,
perlawanan terhadap penjajah tidak hanya dilakukan secara militer, tetapi juga melalui
perjuangan diplomasi dan perdagangan.

Perlawanan Kerajaan Demak terhadap penjajah Portugis merupakan bagian dari


sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan
mereka. Peristiwa-peristiwa ini menjadi bagian penting dalam membentuk identitas nasional
Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

E.Runtuhnya kerajaan Demak

Sultan Trenggana diketahui pernah menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu
dikuasai Kerajaan Blambangan (Banyuwangi) pada 1546.Sayangnya, saat kejadian itu terjadi
insiden yang membuat Sultan Trenggana akhirnya terbunuh, teman-teman.

Wafatnya Sultan Trenggana ini membuat tampuk kepemimpinan Kerajaan Demak


diperebutkan. Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar berupaya untuk menduduki
kekuasaan mengalahkan Sunan Prawata, putra Sultan Trenggana.

Mengetahui hal itu, Sunan Prawata kemudian membunuh Surowiyoto hingga


kemudian menduduki kekuasaan. Kejadian itu menyebabkan surutnya dukungan terhadap
Sunan Prawata. Ia lalu memindahkan pusat kekuasaan Demak ke wilayah Pati, Jawa Tengah.
Ia hanya berkuasa selama satu tahun karena dibunuh Arya Penangsang, putra Surowiyoto
pada tahun 1547.

Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan oleh pemberontakan Adipati Hadiwijaya,


penguasa Pajang pada 1556. Pemberontakan Hadiwijaya disebabkan oleh Arya Penangsang
yang membunuh Sunan Prawata dan Pangeran Kalinyamat. Pemberontakan Adipati
Hadiwijaya menyebabkan runtuhnya Kerajaan Demak menjadi wilayah kekuasaan
Kesultanan Pajang.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kerajaan Demak berdiri tahun 1500. Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden Fatah,
yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Demak.
Berkembang dengan pesat. Dapat berkembang dengan pesat karena memiliki daerah
pertanian yang luas sebagai penghasilan bahan makanan, terutama beras. Selain itu,
Kemajuan yang dialami Demak ini dipengaruhi oleh jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
Kerajaan Demak tumbuh sebagai pusat perdagangan, Demak juga tumbuh menjadi pusat
penyebaran agama Islam. Para wali adalah penyebar agama Islam di Demak. Mereka
memanfaatkan posisinya untuk lebih menyebarkan Islam kepada penduduk Jawa

Wafutnya Sultan Trenggana (1546) menyebabkan kemunduran Kerajaan Demak. Terjadi


perebutan kekuasaan antara Pangeran Prawato (putra Sultan Trenggana) dengan Aria
Panangsang (keturunan Sekar Sedo Lepen (adik Sultan Trenggana)). Dalam perebutan
kekuasaan itu, Aria Panangsang membunuh Pangeran Prawoto dan putranya, Pangeran
Hadiri. Ratu Kalinyamat dan Aria Pangiri memohon bantuan kepada Adiwijaya di Pajang.
Dalam pertempuran itu, Adiwijaya berhasil memburuh Aria Panangsang. Setelah itu,
Adiwijaya memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke Pajang pada tahun 1568. Peristiwa ini
menjadi akhir dari Kerajaan Demak.
B.Saran

Dari keberadaanya Kerajaan Demak di nusantara pada masa yang lalu. Maka kita wajib
mensyukurinya, Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan
hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan
memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin
kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu
marilah kita bersama. Sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya hangsa yang
menjadi kebanggaan kita semua

Daftar Pustaka

https://www.sonora.id/read/423755733/sejarah-kerajaan-demak-masa-kejayaan-
hingga-keruntuhannya-secara-singkat?page=all#:~:text=Keruntuhan%20Kerajaan%20Demak
%20disebabkan%20oleh,Sunan%20Prawata%20dan%20Pangeran%20Kalinyamat.

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/kerajaan-.
demak-sejarah-berdiri-dan-masa-kejayaan-21339gDkcMX

https://an-nur.ac.id/blog/kerajaan-demak-kerajaan-islam-pertama-di-jawa.html

https://chat.openai.com/c/510ff9ed-009f-444f-8fb7-177c6d416bb4

https://aithor.com/editor

https://www.perplexity.ai

Anda mungkin juga menyukai