Anda di halaman 1dari 7

Judul :

Kerajaan demak

Nama ketua: Melani putri

Nama anggota: Miftahul iffi

Nala nurfadilah

Dhinda karla

Ema mercelina

M rully al farizy

X Bahasa tahun
ajaran 2018\2019
kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
1.letak geografis

Letak Kerajaan Demak Secara Geografis

Awalnya letak ibukota kerajaan Demak atau pusat pemerintahannya berada di


Bintara, namun di pindah pada masa raja selanjutnya yakni saat Sunan Prawoto
(raja ke 4) berkuasa. Saat itu lokasi keraton di pindah ke Prawata, pada periode ini
Demak dikenal dengan nama Demak Prawata (Prawoto).

Letak kerajaan Demak kemudian digeser lagi sepeninggal Sunan Prawoto, yakni
terletak di Jipang. Berlangsung saat Arya Penangsang memerintah Kerajaan
Demak. Pada saat ia berkuasa, kerajaan Demak telah mengalami kemunduran.
Setelah dipindahkan, kerajaan Demak selanjutnya dikenal dengan nama Demak
Jipang (dekat dengan Cepu).

2.tokoh

. Kerajaan Islam Demak masa pemerintahan Raden Patah ( 1500 – 1518 )

Raden Patah pada masa sebelum mendirikan Kerajaan Demak terkenal dengan
nama Pangeran Jimbun, dan setelah menjadi pendiri kerajaan Demak raja
bergelar Sultan Alam Akbar al Fatah. kerajaan Demak menjadi kerajaan besar dan
menjadi pusat penyebaran agama Islam yang penting Pada masa pemerintahan
Raden Patah, dan Raden Patah juga membangun Masjid Agung Demak yang
letaknya ditengah kota Alun-alun Demak.

Kedudukan Demak semakin penting peranannya sebagai pusat penyebaran


agama Islam setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Namun, walaupun
begitu hal itu suatu saat juga menjadi ancaman bagi kekuasaan Demak. Karena itu
pada tahun 1513, Raden Patah mengutus putranya sendiri yaitu Pati Unus dan
para armadanya diutus untuk menyerang Portugis di Malaka. Walau Serangan ke
Malaka sudah dibantu oleh Aceh dan Palembang tetapi gagal dikarenakan kualitas
persenjataan yang kurang memadai dibanding Portugis di Malaka

3 bidang ekonomi

Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria.


Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya
merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil.
Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara
cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito (penghubung) daerah
penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber penghasilan pertanian yang
cukup besar.

Demak dalam bidang ekonomi, berperan penting karena mempunyai daerah


pertanian yang cukup luas dan sebagai penghasil bahan makanan, terutama
beras. Selain itu, perdagangannya juga maju. Komoditas yang diekspor, antara
lain beras, madu, dan lilin. Barang tersebut diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan
Jepara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi masyarakat berkembang lebih
baik.

Sebagai negara maritim, Demak menjalankan fungsinya sebagai penghubung atau


transito antara daerah penghasil rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka,
dan dari Malaka kemudian dibawa para pedagang menuju kawasan Barat.
Berkembangnya perekonomian Demak di samping faktor dunia kemaritiman, juga
faktor perdagangan hasil-hasil pertanian.

4 bidang sosial budaya


Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur.
Pemerintahan diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau
tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja.

Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan


dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai sekarang
masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu merupakan lambang
kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya
dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah satu
tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu
sendiri yang disatukan (tatal).

Selain Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga salah seorang dari Wali Sanga juga
meletakkan dasar-dasar perayaan Sekaten pada masa Kerajaan Demak. Perayaan
itu digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat masyarakat agar masuk
Islam. Sekaten ini kemudian menjadi tradisi atau kebudayaan yang terus
dipelihara sampai sekarang.
Penutup

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
para pembaca khusus pada penulis.
Daftar isi
Halaman

Kata pengantar………………………………………………………………………..i

Daftar isi…………………………………………………………………………………..ii

Isi………………………………………………………………………………………………

A letak geografi………………………………………………………………..2

B tokoh…………………………………………………………………………….2

C bidang ekonomi…………………………………………………………….3

D bidang sosial budaya…………………………………………………….3

Penutup…………………………………………………………………………………..4

Anda mungkin juga menyukai