KELAS : X.1
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
Cheisea Annarae Putri
Khoirina Zahra
Giskha Ayudhiya
Fajrya Puspitasari
Rahmat Hidayat
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kerajaan Islam di Papua, yakni: Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salawati, Kerajaan
Sailolof Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati (terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni,
dan Wertuar) Kerajaan Kowiai (Namatota), Kerajaan Aiduma, Kerajaan Kaimana.
Berikut beberapa pendapat mengenai kedatangan islam di papua:
a. Islam datang di Papua tahun 1360 yang disebarkan oleh mubaligh asal Aceh, Abdul
Ghafar. Pendapat ini juga berasal dari sumber lisan yang disampaikan oleh putra bungsu Raja
Rumbati ke-16 (Muhamad Sidik Bauw) dan Raja Rumbati ke-17 (H. Ismail Samali Bauw). Abdul
Ghafar berdakwah selama 14 tahun (1360-1374) di Rumbati dan sekitarnya. Ia kemudian
wafat dan dimakamkan di belakang masjid kampung Rumbati tahun 1374.
b. pendapat yang menjelaskan bahwa agama Islam pertama kali mulai diperkenalkan di
tanah Papua di jazirah Onin (Patimunin-Fakfak) oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al-
Qathan dengan gelar Syekh Jubah Biru dari negeri Arab. Pengislaman ini diperkirakan terjadi
pada abad pertengahan abad ke-16, dengan bukti adanya Masjid Tunasgain yang berumur
sekitar 400 tahun atau di bangun sekitar tahun 1587.
c. pendapat yang mengatakan bahwa Islamisasi di Papua, khususnya di Fakfak
dikembangkan oleh pedagang-pedagang Bugis melalui Banda dan Seram Timur oleh seorang
pedagang dari Arab bernama Haweten Attamimi yang telah lama menetap di Ambon. Proses
pengislamannya dilakukan dengan cara khitanan.
d. pendapat yang mengatakan Islam di Papua berasal dari Bacan. Pada masa
pemerintahan Sultan Mohammad al-Bakir, Kesultanan Bacan mencanangkan syiar Islam ke
seluruh penjuru negeri, seperti Sulawesi, Fiilipina, Kalimantan, Nusa Tenggara, Jawa dan
Papua. Menurut Thomas Arnold, Raja Bacan yang pertama kali masuk Islam adalah Zainal
Abidin yang memerintah tahun 1521. Pada masa ini Bacan telah menguasai suku-suku di
Papua serta pulau-pulau di sebelah barat lautnya, seperti Waigeo, Misool, Waigama, dan
Salawati. Sultan Bacan kemudian meluaskan kekuasaannya hingga ke semenanjung Onin
Fakfak, di barat laut Papua tahun 1606
e. pendapat yang mengatakan bahwa Islam di Papua berasal dari Maluku Utara
(Ternate-Tidore). Sumber sejarah Kesultanan Tidore menyebutkan bahwa pada tahun 1443
Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X atau Sultan Papua I) memimpin ekspedisi ke daratan
tanah besar (Papua). Setelah tiba di wilayah Pulau Misool dan Raja Ampat, kemudian Sultan
Ibnu Mansur mengangkat Kaicil Patrawar putera Sultan Bacan dengan gelar Komalo Gurabesi
(Kapita Gurabesi ). Kapita Gurabesi kemudian dikawinkan dengan putri Sultan Ibnu Mansur
bernama Boki Tayyibah.Kemudian berdiri empat kerajaan di Kepulauan Raja Ampat tersebut,
yakni Kerajaan Salawati, Kerajaan Misool atau Kerajaan Sailolof, Kerajaan Batanta, dan
Kerajaan Waigeo.
6
1. Tradisi Bentuk Makam, Pada masa Hindu, masyarakat tidak memiliki tradisi
memakamkan mayat. Masyarakat melakukan tradisi Hindu membakar mayar dan melarung
abunya ke laut. Abu dari orang kaya akan disimpan dalam guci dan abu raja akan disimpan
dalam sebuah candi.
2. Bentuk Nisan, Akulturasi budaya juga dapat dilihat dalam bentuk nisan. Bentuk nisan
yang berkembang pada awalnya hanya berbentuk kapal terbalik (lurus) dari Persia. Kemudian,
berkembang bentuk lain seperti teratai, keris, dan gunungan wayang yang dipengaruhi
kebudayaan Jawa.
3. Arsitektur Bangunan Masjid, Banyak terdapat bangunan masjid di Indonesia seperti
Masjid Agung Demak, Masjid Gede Mataram, Masjid Soko Tunggal Kebumen, dan lainnya.
Beberapa arsitektur masjid yang dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Budha dan Barat
sebagai berikut: Bentuk atap masjid berbentuk kubah Ottoman style dan India style.
4. Kesusasteraaan, Berkembang kesusastraan seperti hikayat dan syair. Di daerah
Melayu karya sastra banyak ditulis menggunakan bahasa Arab. Sedangkan di Jawa
menggunakan bahasa Jawa, walaupun beberapa kesusastraan menggunakan bahasa Arab
terutama tentang soal keagamaan.
5. Seni Wayang, Berkembang seni kebudayaan berupa wayang yang digunakan untuk
menyebarkan agama Islam oleh para Walisongo. Wayang merupakan bentuk samaran
gambaran manusia supaya tidak melanggar aturan dalam Islam.
Ajaran dan kebudayaan Islam di Indonesia masuk melalui berbagai saluran, seperti
perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasawuf, hingga kesenian. Ajaran dan kebudayaan
Islam ini disebarkan melalui cara damai atau tanpa melalui kekerasan serta pemaksaan. Hal
tersebut mengakibatkan ajaran Islam dapat diterima oleh masyarakat luas. Dalam
perkembangannya, terjadi akulturasi atau percampuran budaya antara tradisi Islam dengan
tradisi Hindu-Buddha serta tradisi asli Nusantara. Hal tersebut membawa pengaruh islam di
berbagai bidang, yaitu sebagai berikut :
1. Bidang Kebudayaan
Pengaruh budaya Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan Hindu-Buddha dan
kebudayaan nusantara terlihat dari atap bangunan masjid yang berbentuk tumpang
(arsitektur bangunan). Pengaruh Islam terlihat dari ragam hias seni ukir yang menggunakan
motif daun-daunan dan bunga serta ditambah seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Wayang
digunakan sebagai media penyebaran ajaran Islam dengan disesuaikan dengan cerita-cerita
Islam serta dikembangkannya pertunjukan wayang golek.
7
kelompok Paria. Setiap kasta memiliki kelas yang berbeda, seperti kasta Brahmana yang
tertinggi, lalu diikuti kasta Ksatria, kemudian kasta Waisya, dan kasta Sudra.
Namun, setelah masuknya Islam, kerajaan Hindu-Buddha mulai runtuh dan muncul
banyak kerajaan Islam. Pada kerajaan Islam ini, sistem kasta mulai tidak digunakan lagi dan
banyak orang mulai ikut belajar tentang agama Islam.
4. Bidang Pendidikan
8
pohon yang sebenarnya
menyerap
CO2 sekarang kondisinya
semakin berkurang karena
banyak hutan yang dibakar,
ditebang
besar-besaran untuk diambil
kayunya dan perbuatan-
perbuatan negatif lainnya
sehingga gas
CO2 ini akhirnya berasa di
atmosfer.
2. Uap Air
Selain gas CO2 menurut
pengertian efek rumah kaca,
penyebab lainnya ialah uap
air yang
9
memiliki prosentas lebih
besar yakni sekitar 36-70%,
gas ini sendiri merupakan gas
alami
yang memiliki peran banyak
dalam proses efek rumah kaca.
Hal ini bisa terjadi ketika uap
air
laut, sungai hingga danau
disuatu kawasan mengalami
peningkatan maka temperature
panas
akan meningkat pula, apabila
hal ini terjadi secara terus
menerus, maka yang terjadi
ialah
mencapai ke titik keseimbangan
atau ekuilibrium.
10
3. Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida atau gas
NO2 merupakan gas insulator
panas yang cukup kuat, gas
ini
sendiri paling banyak
dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar serta pembakaran
lahan
pertanian. Hal wajib yang harus
diketahui ialah gas tersebut bisa
menangkap panas 300 lebih
besar dari karbon dioksida.
Oleh karena itu sekarang ini
kondisinya semakin
mengalami
11
pengingkatan 16 persen jika
dibandingkan dengan masa pra-
industri.
4. Metana
Metana juga menjadi penyebab
dari terjadinya efek rumah kaca,
gas ini merupakan insulator
efektif yang dapat menangkap
panas 20 kali lebih banyak
jika dibandingkan dengan
CO2.
Penyebab dari meningkatnya
gas ini juga disebabkan
karena ulah manusia yang
memproduksi transportasi, gas
alam, batu bara serta minyak
bumi. Metana ini dihasilkan
oleh
12
pembusukan-pembusukan
limbah organic serta kotoran
hawan, saat ini metana juga
Karbon Dioksida “CO2”
Gas pertama penyebab efek
rumah kaca ialah karbon
dioksida yang memiliki
prosentasi 9-
26%, peningkatan jumlah dari
CO2 ini sendiri disebabkan
karena aktivitas manusia yang
menggunakan bahan bakar,
membuang limbah padat,
membakar kayu, polusi
kendaraan,
sampai aktivitas manusia
lainnya. Disaat yang bersamaan,
13
pohon yang sebenarnya
menyerap
CO2 sekarang kondisinya
semakin berkurang karena
banyak hutan yang dibakar,
ditebang
besar-besaran untuk diambil
kayunya dan perbuatan-
perbuatan negatif lainnya
sehingga gas
CO2 ini akhirnya berasa di
atmosfer.
2. Uap Air
Selain gas CO2 menurut
pengertian efek rumah kaca,
penyebab lainnya ialah uap
air yang
14
memiliki prosentas lebih
besar yakni sekitar 36-70%,
gas ini sendiri merupakan gas
alami
yang memiliki peran banyak
dalam proses efek rumah kaca.
Hal ini bisa terjadi ketika uap
air
laut, sungai hingga danau
disuatu kawasan mengalami
peningkatan maka temperature
panas
akan meningkat pula, apabila
hal ini terjadi secara terus
menerus, maka yang terjadi
ialah
mencapai ke titik keseimbangan
atau ekuilibrium.
15
3. Nitrogen Dioksida
Nitrogen dioksida atau gas
NO2 merupakan gas insulator
panas yang cukup kuat, gas
ini
sendiri paling banyak
dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar serta pembakaran
lahan
pertanian. Hal wajib yang harus
diketahui ialah gas tersebut bisa
menangkap panas 300 lebih
besar dari karbon dioksida.
Oleh karena itu sekarang ini
kondisinya semakin
mengalami
16
pengingkatan 16 persen jika
dibandingkan dengan masa pra-
industri.
4. Metana
Metana juga menjadi penyebab
dari terjadinya efek rumah kaca,
gas ini merupakan insulator
efektif yang dapat menangkap
panas 20 kali lebih banyak
jika dibandingkan dengan
CO2.
Penyebab dari meningkatnya
gas ini juga disebabkan
karena ulah manusia yang
memproduksi transportasi, gas
alam, batu bara serta minyak
bumi. Metana ini dihasilkan
oleh
17
pembusukan-pembusukan
limbah organic serta kotoran
hawan, saat ini metana juga
Pondok pesantren merupakan bukti pengaruh Islam di bidang pendidikan. Proses
Islamisasi di Indonesia dilakukan melalui sejumlah saluran dan media. Beberapa saluran dalam
proses Islamisasi di Indonesia adalah saluran perdagangan, saluran pernikahan, saluran
kesenian, tasawuf, dan saluran pendidikan.
Melalui sejumlah saluran tersebut, Islam memberikan pengaruh di berbagai bidang, salah
satunya di bidang pendidikan. Pengaruh Islam dalam bidang pendidikan adalah berkembangnya
pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri yang tinggal atau bermukim
bersama-sama dalam satu lokasi. Selain materi seputar keagamaan, materi tentang skill dalam
kehidupan seperti bertani, beternak, dan ketrampilan lain juga diajarkan dalam pondok
pesantren.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Awal mulanya Kerajaan Islam di Indonesia terjadi karena jaringan perdaganganyang
masuk di istana yang ditaklukkan oleh kerajaan Islam sehingga agama Islam menyebar hingga
ke seluruh Nusantara. Dari sanalah kemudian muncul kerajaan kerajaan Islam yang tersebar
akibat perdagangan. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan
Papua, yakni:
a) Nusa Tenggara, kerajaan Lombok, kerajaan Sumbawa, dan kerajaan bima.
b) Kepulauan Maluku, kerajaan ternate, kerajaan tidore.
c) Papua, kerajaan bacan, Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salawati, Kerajaan
Sailolof Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati
Masuknya agama islam mendorong terjadinya akulturasi kebudayaan di berbagai
daerah. Akulturasi merupakan proses modifikasi antara kebudayaan yang sudah ada di
masyarakat dengan kebudayaan lain. Modifikasi kebudayaan diakibatkan adanya dua maupun
lebih kebudayaan yang mengalami kontak sosial dan menghasilkan akulturasi kebudayaan.
Hal tersebut membawa pengaruh islam di berbagai bidang, yaitu: Bidang Kebudayaan,
Bidang Aksara dan Sastra, Bidang Sosial dan Pemerintah, Bidang Pendidikan.
B. Saran
Setelah beberapa paparan dan kesimpulan yang dijabarkan, saranyang dapat
penulis sampaikan yaitu semoga dengan mengetahui sejarahperkembangan Islam di
Nusantara kita dapat menghormati danmenghargai hasil jerih payah mereka dalam
menegakkan Islam di daerah-daerah Indonesia
19