Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KERAJAAN ISLAM

Disusun oleh:

Nabila Azzahra

Kelas X IPS 5

SMA NEGERI 3 BABELAN

Perum Pondok Ungu Permai Sektor V Blok G RT. 006/030,

Bahagia, Kec. Babelan, Kab. Bekasi Prov. Jawa Barat

2022
KATA PENGANTAR

            
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Sejarah membuat makalah.Pada kesempatan kali ini kami
menulis makalah dengan judul “Kerajaan Islam”.
Secara garis besar karya tulis ilmiah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar para pembaca
lebih mudah memahami isi makalah ini. Isi makalah ini tersusun atas pendahuluan, pembahasan,
dan penutup serta lampiran yang sudah ditulis secara singkat dan jelas. 
Pengetahuan ini masih jauh dari lengkap dan sempurna untuk menjangkau pengetahuan-
pengetahuan yang semakin hari semakin banyak berkembang.
Menyadari kekurangan yang ada pada makalah yang kami tulis ini, dengan kerendahan hati
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah yang kami tulis
akan datang lebih baik dan sempurna. Kami sebagai penyusun berharap semoga makalah yang
telah ditulis ini bermanfaat bagi pembaca. Amiin.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................... i
K ATA   P E N G A N TA R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i i
DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1
A . Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . . . . … . . . . 1
B . Rumusan Masalah  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . . . . . . . . . . … … . … 1
C. Tujuan Masalah .......................................................................……. 1
D. Manfaat …………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................... 2


A. Kerajaan Demak ………..……………….……………………………………… 2
B. Kerajaan Islam Banten …………………………………………………………... 2
C. Kerajaan Ternate dan Tidore …………………………………………………….. 3
D. Kerajaan Gowa Tallo ………………………………………………………….… 3
E. Kerajaan Malaka ………………………………………………………………… 4
F. Kerajaan Mataram Islam ………………………………………………………… 4
G. Kerajaan Aceh Darussalam ……………………………………………………… 5
H. Kerajaan Samudra Pasai ………………………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP ..................................…....................... 6
A . Kesimpulan  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . . . . . . . . … . 6
B. Saran …………………………………………………………………………….. 6

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedatangan Islam ke Indonesia nempunyai sejarah yang panajang. Satu diantaranya adalah
tentang interaksi ajaran islam dengan masyarakat di Nusantara yang kemudian memeluk islam.
Terdapat berbagai teori masukny islam ke Indonesia, yakni teori Gujarat, Teori Persia, terori
cina, dan teori mekah. Adapun proses penyebaran melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan,
dakwah, tasawuf, maupun kesenian Lewat jaringan perdagangan, islam di bawa masuk sampai
ke lingkungan istana hingga membentuk kerajaan islam yang tersebar di beberapa wilayah
nusantara seperti, sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Paua, dan Nusa tenggara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja kerajaan bercorak islam di Nusantara?


2. Bagaimana kehidupan masyarakat pada masa itu?
3. Kapan kerajaan-kerajaan tersebut mencapai puncak kejayaannya?
4. Apa faktor penyebab kemunduran kerajaan-kerajaan tersebut?

C. Tujuan Masalah

Dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuaqn sebagai berikut:

1. Mengetahui kerajaan bercorak islam di nusantara.


2. Mengetahui kehidupan masyarakat pada masa itu.
3. Mengetahui masa kejayaan dari kerajaan-kerajaan tersebut.
4. Mengetahui faktor penyebab kemunduran kerajaan-kerajaan tersebut.

D. Manfaat

Adapun manfaat sebagai berikut:

Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk memperdalam penelitian di bidang
Sejarah Indonesia
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada 1478, seiring dengan keruntuhan Kerajaan
Majapahit. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa sekaligus kerajaan
terbesar di sana. Berkat Kerajaan Demak, agama Islam juga ikut berkembang dan tersebar
luas di berbagai wilayah di Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi juga karena bantuan dari
Wali Songo, sembilan tokoh penyebar agama Islam di Jawa. Setelah berhasil
mengembangkan agama Islam, Kerajaan Demak runtuh pada 1546 akibat perang saudara
antara Sultan Trenggono dan Pangeran Surowiyoto, juga pemberontakan dari Jaka Tingkir.

B. Kerajaan Islam Banten

Pendiri Kerajaan Islam Banten sama dengan pendiri Kerajaan Cirebon, yaitu Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati pada abad ke-16. Kendati begitu, Sunan Gunung Jati
tidak pernah menjadi raja Kesultanan Banten. Raja pertama Kerajaan Banten adalah Sultan
Maulana Hasanuddin yang berkuasa sejak 1552 hingga 1570. Sedangkan masa kejayaan
Kerajaan Islam Banten baru tercapai di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-
1683
2

C. Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate atau Kerajaan Gapi didirikan di Ternate, Maluku Utara, oleh Sultan
Mahrum pada 1257. Selain merupakan kerajaan Islam, Kerajaan Ternate juga sumber
rempah-rempah terbesar di Maluku. Salah satu raja di Kerajaan Ternate yang paling populer
adalah Sultan Baabullah. Sultan Baabullah memerintah Kerajaan Ternate sejak 1570 hingga
1583. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Ternate berhasil mencapai puncak kejayaan serta
berhasil mengusir Portugis dari Ternate. Kerajaan Ternate runtuh pada 1683, karena diadu
domba oleh Kerajaan Tidore yang dilakukan bangsa Asing (Portugis dan Spanyol) dengan
tujuan memonopoli perdagangan rempah-rempah.

D. Kerajaan Gowa Tallo

Kerajaan Gowa adalah kerajaan Islam yang didirikan di Sulawesi Selatan pada awal abad ke-
14 oleh Tumanurung Bainea. Pada abad ke-15, kerajaan ini terbagi menjadi dua, yaitu
Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Kemudian, akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa memasuki
masa Islam dan berubah menjadi kesultanan. Raja pertama Kerajaan Gowa yang memeluk
Islam adalah Mangarangi Daeng Manrabbia dengan gelar Sultan Alauddin I. Sultan Alauddin
I memerintah Kerajaan Gowa sejak 1593 hingga 1639. Kerajaan Gowa runtuh akibat adanya
politik adu domba yang dilakukan Belanda. Saat itu, raja Gowa, yaitu Aru Palaka
terpengaruh oleh adu domba Belanda untuk bersekutu dengan VOC menghancurkan
Makassar. Kemudian, setelah bertahun-tahun bertempur, Kerajaan Gowa menyatakan
kekalahannya dan menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667.
3

E. Kerajaan Malaka

Kerajaan Malaka adalah kerajaan Islam yang berdiri pada abad ke-15, dan runtuh pada abad
ke-16. Terbilang hanya berdiri dalam waktu singkat, raja pertama Kerajaan Malaka adalah
Parameswara. Kerajaan Malaka mencapai kejayaannya di bawah kuasa Sultan Mansur Syah,
yang berkuasa sejak 1459 hingga 1477 M. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Malaka
berhasil menguasai Pahang, Kedah, Trengganu, dan sejumlah wilayah di Sumatera. Kerajaan
Malaka runtuh tahun 1511 karena diserang Portugis.

F. Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati pada
abad ke-16. Kerajaan ini berkuasa selama dua abad, hingga abad ke-18 dan mencapai masa
emasnya di bawah kuasa Sultan Agung (1613-1645). Di bawah kuasa Sultan Agung,
Kerajaan Mataram Islam berhasil menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura.
Masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam berakhir pada 1755, setelah ditandatanganinya
Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama oleh VOC. Dalam Perjanjian Giyanti disepakati
bahwa Kesultanan Mataram dibagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasultanan
Ngayogyakarta dan Nagari Kasunanan Surakarta.
4

G. Kerajaan Aceh Darussalam

Kerajaan Aceh Darussalam adalah kerajaan Islam yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat
Syah pada 1496 M. Kerajaan Aceh Darussalam terletak di Kutaraja (sekarang Banda Aceh).
Puncak kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam tercapai di bawah pemerintahan Sultan Iskandar
Muda yang berkuasa sejak 1607 hingga 1636. Di bawah kuasanya, Kerajaan Aceh berhasil
menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama dan menyerang Portugis di
Melaka. Kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran pada 1641, sepeninggal Sultan
Iskandar Thani. Keruntuhan Kerajaan Aceh disebabkan oleh adanya perebutan kekuasaan di
antara para pewaris takhta.

H. Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh
atau yang lebih dikenal dengan nama Meurah Silu. Kerajaan Samudera Pasai terletak di
Kabupaten Lhokseumawe, Aceh, yang berdiri sejak 1267 hingga 1521. Sejak didirikan,
Kerajaan Samudera Pasai terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Bahkan,
menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah sehingga banyak dikunjungi para
pedagang dari Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Raja pertama Kerajaan Samudera Pasai
adalah Sultan Malik Al Saleh yang berkuasa sejak 1297 hingga 1326, kurang lebih 29 tahun.
Akan tetapi, masa kejayaan Samudera Pasai baru terjadi di bawah kepemimpinan Sultan al-
Malik Zahir II (1345-1349).
5

BAB III 
PENUTUP
A . Kesimpulan 

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa awal mulanya Kerajaan Islam di
Indonesia terjadi karena jaringan perdagangan yang masuk di istana yang ditaklukkan oleh
kerajaan Islam sehingga agama Islam menyebar hingga ke seluruh Nusantara, salah satunya di
Maluku. Masuknya Islam ke Maluku erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan. Pada abad ke-
15 M. para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan Islam di Maluku. Dari sini
muncul empat kesultanan Islam, yaitu Ternate. Tidore, Jailolo, dan Bacan. Pada saat kesultanan-
kesultanan tersebut berkuasa, masyarakat muslim di Maluku sudah menyebar sampai ke Banda.
Hitu, Haruku, Makyan, dan Halmahera. Dari sanalah kemudian muncul kerajaan kerajaan Islam
yang tersebar akibat perdagangan.

B. Saran

Setelah beberapa paparan dan kesimpulan yang dijabarkan, saran yang dapat penulis
sampaikan yaitu semoga dengan mengetahui sejarah perkembangan Islam di Nusantara kita
dapat menghormati dan menghargai hasil jerih payah mereka dalam menegakkan Islam di
daerah- daerah Indonesia.
6

Anda mungkin juga menyukai