Disusun Oleh:
1. Muhammad Ryo Ramadhan Lubis
2. Sri Masjuni
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah Sejarah
Masuknya Islam ke Indonesia ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Masuknya Islam ke Indonesia
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam
suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku bangsa
Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut
antropologi budaya, belum banyak mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan budaya dari
luar, seperti dari India, Persia, Arab, dan Eropa. Struktur sosial, ekonomi, dan budayanya agak
statis dibandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir. Mereka yang berdiam
di pesisir, lebih-lebih di kota pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik dan sosial budaya yang
lebih berkembang akibat percampuran dengan bangsa dan budaya dari luar.
Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang. Satu di antaranya
adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan masyarakat di Nusantara yang kemudian memeluk
Islam. Lewat jaringan perdagangan, Islam dibawa masuk sampai ke lingkungan istana.
Interaksi budaya Islam dengan budaya yang ada sebelumnya memunculkan sebuah jaringan
keilmuan, akulturasi budaya dan perkembangan kebudayaan Islam.
Sejak zaman pra sejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-
pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute
pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia
Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah
yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para
pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India. Sementara itu, pala dan
cengkeh yang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian dijual
kepada para pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad
ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan
Palembang di Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.
Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah.
Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang berupaya
menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia ini
bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara
intensif ke seluruh wilayah Indonesia.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang Masuknya Islam ke Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana teori masuknya Islam ke Indonesia?
2. Bagaimana cara penyebaran Islam di Indonesia?
3. Bagaimana silang budaya masuknya Islam ke Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Masuknya Islam ke Indonesia ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui teori masuknya Islam ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui cara penyebaran Islam di Indonesia.
3. Untuk mengetahui silang budaya masuknya Islam ke Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Akan tetapi, sejak pertengahan abad XIX, agama islam Indonesia secara bertahap mulai
meninggalkan sifat-sifatnya yang sinkretik setelah banyak orang Indonesia yang mengadakan
hubungan dengan Mekkah dengan cara melakukan ibadah haji. Apalagi setelah transportasi
laut yang makin membaik, semakin banyaklah orang Indonesia yang melakukan ibadah haji
bahkan sebagian mereka ada yang bermukim bertahun-tahun lamanya untuk mempelajari
ajaran islam dari pusatnya, dan ketika kembali ke Indonesia mereka menjadi penyebar aliran
islam yang ortodoks.1[1]
4
b. Oleh karena penyebaran Islam itu tidak dijalankan dengan kekerasan dan tidak ada penaklukan
negeri, maka jalannya itu adalah berangsur-angsur.
c. Mazhab Syafi’I telah berpengaruh sejak semula perkembangan itu, sampai Raja Islam Pasai
Samudera itu adalah seorang alim ahli fiqih Mazhab Syafi’i.
d. Kedatangan ulama-ulama Islam dari luar negari ke Aceh memperteguh odeologi Mazhab
Syafi’I yang telah ditanam raja-raja Pasai.
e. Saya mengakui bahwa ulama luar yang datang kemari, disamping ada ulama kita belajar ke
Mekkah, Syam, Yaman, Aden, dan lainnya.
Tapi semua itu bukanlah menghilangkan kepribadian Muslim Indonesia dalam rangka
umat Islam sedunia, tetapi mengesankan kebesaran Salafussalihin Indonesia, sehingga Aceh
menjadi “Serambi Mekkah”.
Maka setelah 15 tahun sesudah seminar di Medan berlangsung atau tepatnya pada
tanggal 10-16 juni 1978, majelis ulama propinsi daerah istimewa Aceh memprakarsai pula
seminar serupa yaitu tentang sejarah masuk dan berkembangnya Islam di daerah istimewa aceh
yang diadakan di Banda Aceh. Seminar ini dihadiri oleh para sarjana dan cendekiawan yang
berada di Aceh khususnya. Dari hasil seminar tersebut dapat disimpulkan:
1. Pada abad pertama hijrah islam sudah masuk di Aceh
2. Kerajaan-kerajaan Islam yang pertama adalah perlak, lamuri dan pasai
3. Islam berkembang di Aceh melalui cara hikmah kebijaksanaan
Sebenarnya apa yang telah disimpulkan dalam ke-2 seminar tersebut diatas terutama
yang menyangkut dengan proses islamisasi di Indonesia adalah juga seirama dengan pendapat
2 sarjana barat yaitu Prof. Gabriel Ferrand dan Prof. Paul Wheatly. Bersumber pada keterangan
para musafir dan pedagang Arab tentang Asia Tenggara, maka ke-2 sarjana tersebut
5
menyebutkan bahwa sudah sejak abad ke-8, pelabuhan-pelabuhan yang terkenal di Asia
Tenggara pada masa itu, telah dikunjungi oleh para pedagang dan musafir-musafir Arab. Dan
bahkan pada kota-kota dagang itu telah terdapat Fondasi-fondasi para pedagang Islam. Jadi
dapat ditafsirkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia sejak awal ke-8 M, langsung dibawa
oleh para pedagang dan musafir Arab.
6
b. Guna memadu penyebaran agama Islam, hendaklah di usahakan agar Islam dan tradisi
Jawa didamaikan satu dengan yang lainnya.
c. Hendaklah di bangun sebuah mesjid yang menjadi pusat pendidikan Islam.
2. Masa Penjajahan
Ditengah-tengah proses transformasi sosial yang relative damai itu, datanglah
pedagang-pedagang Barat, yaitu portugis, kemudian spanyol, di susul Belanda dan Inggris.
Tujuannya adalah menaklukkan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di sepanjang pesisir
kepulauan Nusantara ini.
Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya untuk menjalinkan hubungan dagang
karena Indonesia kaya akan rempah-rempah, tetapi kemudian mereka ingin memonopoli
perdagangan tersebut dan menjadi tuan bagi bangsa Indonesia.
Apalagi setelah kedatangan Snouck Hurgronye yang ditugasi menjadi penasehat urusan
pribumi dan Arab, pemerintah Hindia-Belanda lebih berani membuat kebijaksanaan mengenai
masalah Islam di Indonesia karena Snouck mempunyai pengalaman dalam penelitian lapangan
di Negeri Arab, Jawa dan Aceh. Lalu ia mengemukakan gagasannya yang di kenal dengan
politik Islam di Indonesia. Dengan politik itu ia membagi masalah Islam dalam tiga kategori,
yaitu:
a. Bidang agama murni atau ibadah;
b. Bidang sosial kemasyarakatan; dan
c. Politik.
7
Terhadap bidang agama murni, pemerintah colonial memberikan kemerdekaan kepada
umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak mengganggu kekuasaan
pemerintah Belanda.
Dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah memamfaatkan adat kebiasaan yang
berlaku sehingga pada waktu itu dicetuskanlah teori untuk membatasi keberlakuan hukum
Islam, yakni teori reseptie yang maksudnya hukum Islam baru bisa diberlakukan apabila tidak
bertentangan dengan alat kebiasaan. Oleh karena itu, terjadi kemandekan hukum Islam.
Sedangkan dalam bidang politik, pemerintah melarang keras orang Islam membahas
hukum Islam baik dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang menerangkan tentang politik
kenegaraan atau ketatanegaraan.3[3]
8
dalam organisasi tersebut, para pejabat dan pemerintahan (pangreh praja) ditolak dari
keanggotaan itu.
Persaingan antara partai-partai politik itu mengakibatkan putusnya hubungan antara
pemimpin Islam, yaitu santri dan para pengikut tradisi Jawa dan abangan. Di kalangan santri
sendiri, dengan lahirnya gerakan pembaruan Islam dari Mesir yang mengompromikan
rasionalisme Barat dengan fundamentalisme Islam, telah menimbulkan perpecahan sehingga
sejak itu dikalangan kaum muslimin terdapat dua kubu: para cendekiawan Muslimin
berpendidikan Barat, dan para kiayi serta Ulama tradisional.
Selama pendudukan jepang, pihak Jepang rupanya lebih memihak kepada kaum
muslimin dari pada golongan nasionalis karena mereka berusaha menggunakan agama untuk
tujuan perang mereka. Oelh karena itu, ada tiga prantara politik berikut ini yang merupakan
hasil bentukan pemerintah Jepang yang menguntungkan kaum muslimin.
1. Shumubu, yaitu Kantor Urusan Agama yang menggantikan Kantor Urusan Pribumi zaman
Belanda.
2. Masyumi, yakni singkatan dari Majelis Syura Muslimin Indonesia menggantikan MIAI
yang dibubarkan pada bulan oktober 1943.
3. Hizbullah, (Partai Allah dan Angkatan Allah), semacam organisasi militer untuk pemuda-
pemuda Muslimin yang dipimpin oleh Zainul Arifin.4[4]
9
3. Ajaran Islam tentang dakwah untuk menyampaikan ajaran Allah walaupun sekedar satu
ayat kepada segenap manusia di seluruh pelosok bumi telah menjadikan segenap kaum
muslimin menjadi umat dakwah.
4. Baik agama Hindu maupun Budha pada umumnya dipeluk oleh orang-orang keraton yang
pada saat mulai tersebarnya Islam antara raja yang satu dengan yang lainnya terlibat dalam
perselisihan.
5. Pernikahan antara para penyebar Islam dan orang-orang yang baru di islamkan melahirkan
generasi pelanjut yang menganut dan menyebarkan Islam.
Masuknya kebudayaan Islam dalam kebudayaan nasional, meliputi bahasa, nama, adat
istiadat dan kesenian.
10
a. Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional banyak terpengaruh dari bahasa Arab. Bahasa ini
sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam bahasa komunikasi
sehari-hari, bahakan dipergunakan pula dalam bahasa surat kabar, dan sebagainya.
Pengaruh Islam dalam bidang nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh dan bukan tokoh
masyarakat menggunakan nama berdasarkanpada bahasa Arab,yang merupakan bahasa simbol
pemersatu Islam. Semua itu bukti adanya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
11
F. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Dalam perkembangan selanjutnya, Islam menempati posisi penting dalam percaturan
sosial ekonomi dan sekaligus percaturan politik. Kekuatan sosial politik itu semakin mantap
ketika lahirnya lembaga-lembaga politik, seperti kerajaan-kerajaan Islam. Di antara kerajaan-
kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia adalah:
a. Kerajaan Islam Samudra Pasai
b. Kerajaan Islam Aceh Darussalam
c. Kerajaan Islam Demak
d. Kerajaan Islam Pajang
e. Kerajaan Islam Mataram
f. Kerajaan Islam Cirebon
g. Kerajaan Islam Banten
h. Kerajaan Islam di Kalimantan
i. Kerajaan Islam di Sulawesi6[6]
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
- Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan masehi. Ini
mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang bernama
Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M.
- Corak dan Perkembangan Islam di Indonesia
- Masa Kesulthanan
- Masa Penjajahan
- Gerakan dan organisasi Islam
- Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia dan Perkembangannya
Perkembangan Islam dan pengaruhnya di masyarakat Indonesia sangat luas, adapun
pengaruhnya yaitu:
- Pengaruh Bahasa dan Nama
- Pengaruh Adat Istiadat
- Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah
- Pengaruh Dalam Bidang Politik
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap pula kritik
13
dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian dan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Thohir, Ajid., Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.
Hasjmy, A., Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia, cet.1, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1990.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1994.
14