Oleh :
Nim : 212111292
Kelas : 1H ( HES )
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim,
Assalammuaalaikumm Warahmadullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan petunjuk,rahmat dan juga hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah ini .
Makalah ini saya susun guna untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam , saya menyadari bahwa makalah yang telah saya susun ini mungkin jauh dari kata
sempurna . Oleh karena itu kritik dan juga saran yang membangun sangat saya harapkan
sehingga kedepannya saya dalam menyusun makalah dapat lebih baik lagi .
Akhir kata ,semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya dan pembaca yang lain .Amin.
Penyusun,
i
KATA PENGANTAR ...................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1.Apa saja peran Kerajajan –Kerajaan Islam di Nusantara ?
2. Apa saja Kerajaan –Kerajaan Islam di Nusantara ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui perkembangan Islam pada zaman Kerajaan
2. Mengetahui peran kerajaan Islam terhadap persebaran Islam di Indonesia
3. Memahami perkembangan Islam pada masa kerajaan Islam
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis ,makalah ini berguna bagaimana besok dalam penyusunan skripsi
Yang baik dan juga benar .
2. Bagi masyarakat luas sebagai penambahan ilmu dan juga informasi baru.
3
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Kesultanan Aceh / Kerajaan Islam Aceh
Kesultanan Aceh atau Kerajaan Islam Aceh terletak di sebelah ujung Pulau
Sumatra, Berdiri pada 1 Jumadil Awal 913 H / 1507 M oleh Sultan Ali Mughayat
Syah ( Sultan Ibrahim ), sebelumnya di wilayah ini telah berdiri beberapa kesultanan
kecil seperti, Pasai , Pidie ( Pidier ) , Daya, Lamuri dan Aceh itu sendiri. Menurut
Amirul Hadi , kerajaan-kerajaan kecil ini elah memainkan peranan penting di
berbagai bidang, miasalnya ekonomi, politik, perkembangan kawasan , budaya dan
agama.
Semula Aceh adalah daerh kecil yang tidak diperhitungkan dan merupakan
wilayah taklukan Pidie . Namun secara mengejutkan Aceh berkembang pesat, bukan
saja mampu menaklukan Pidie, kerajaan di sebelah barat , akan tetapi juga mampu
mengontrol sepenuhnya terhadap Pasai .Perkembangan signifikan Aceh adalah ketika
mampu menyedot sebagian besar pedagang yang selama ini melakukan transaksi
perdagangan di Malaka . Pindahnya aktifitas sebagian besar pedagang ini karena
melihat Malaka sudah berada di bawah kekuasaaan Portugis yang secara ideologis (
agama ) bersebrangan dengan kebanyakan penduduk dan pedagang yang berktifitas di
daerah ini.
Masa kejayaan :
~ kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas pada masa
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda ( 1607-1636 ) atau Sultan Meukuta Alam. Pada
masa kepemimpinannya , Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah
utama.
~ Pada tahun 1629 , kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadaap Portugis
di Malaka . dengan armaa yang terdiri dari 500 buah kapal prang dan 60.000 tentara
laut , serangan ini dalam upaya merperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan
semenanjung Melayu. N amun sayang ekspedisi ini gagal , meskipun pada tahun yang
sama Aceh menduduki Kedah dan banyak membawa penduduknya ke Aceh.
Masa kemunduran :
~ Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah makin
menguatanya kekuasaan Belanda di pulau Sumatra dan Selat Malaka , ditandai
denagn jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli , Mandailing, Deli dan
Barus.
7
~ Pada masa Sultan Alauddin Jauhar Alamsyah , peperangan saudara terjadi dalam
perebutan kekuasaan antara Tuanku Sulaiman dengan Tuanku Ibrahim yang kelak bergelar
Sultan Mansyur Syah .
C. Kesultanan Demak
Terletak di daerah Bintaro dekat muara sungai Demak , Didirikan oleh seorang Adipati
bernama Raden Patah pada tahun 1500 ( abad 15 ) , secara tradisi Babad Tanah Djawi
menceritakan bahawa pendirian kerajaan Islam Demak , Raden Patah mendirikan kerajaan ini
setelah berhasil menundukkan orang tua nya , Prabu Brawijaya , raja terakhir Majapahit .
Dengan demikian Pendiri kerajaan ini mengalami citra negatif berupa cacat moral karena
melawan orang tuanya , bahkan merebut kekuasaaan kerajaan tersebut .
Dalam rentang waktu yang lama opini ini dirasakan sangat mendalam di kalangan tertentu
di masyarakat , tanpa ada pelurusan sejarah lebih lanjut. Padahal ketika Kerajaan Demak
berdiri dengan menempati daerah Bintara , hadiah raja Majapahit kepada anaknya , kerajaan
Majapahit masih berdiri akan tetapi sudah berada pada ujung kemundurannnya.
Sampai saat ini masih terjadi perbedaan pendapat tentang kapan kerajaan Islam Demak
berdiri dan dimana tempat pusat pemerintahan kerajaan Islam Demak tersebut berada. Hanya
kemudian terdapat kepastian tentang angka tahub wafatnya Raden Fatah , yakni 1518 M.
8
Sultan yang pernah memimpin :
1. Raden Fatah ( 1478 – 1518 )
2. Pati Unus ( 1518 – 1521 )
3. Sultan Trenggono ( 1521 – 1546 )
4. Sunan Prawata ( 1546 – 1549 )
5. Arya Penangsang ( 1549 – 1554 )
Masa Kejayaan :
Di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara , visi besarnya adalah
menjadikan Demak sebagai Kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya
Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka . kemudian beberapa kali ia
mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.
Di bawah Trenggana, Demak mulai menguasai daerah – daerah Jawa lainnya seperti
merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di
Tuban , Malang , Madiun , Blambangan , Surabaya, dan Pasuruan.
Masa Kemunduran :
Pada tahun 1554 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Adipati Pajang Joko Tingkir
( Hadiwijoyo ) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang . Dalam peristiwa ini Arya
Penangsang dibunuh oleh Sutawijaya , anak angkat Joko Tingkir . Dengan terbunuhnya Arya
Penangsang sebagai Raja Demak ke 5, maka berakhirlah era kerajaan Demak. Joko Tingkir (
Hadiwijoyo ) memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan kerajaan Pajang.
9
3. Menyebarkan dengan cara pendekatan yang baik dan tidak menggunakan unsur
kepaksaan .
4. Memperbaiki akhlak dan moral masyarakat yang masih buruk pada saat mereka masih
berpegang teguh pada agama ( sebelum masuk Islam ) .
10
Kesultanan Pajang Mengalami masa kemunduran :
1. Terjadinya perebutan kekuasaan oleh para penerusnya setelah sultan Hadiwijoyo
meninggal
2. Terjadinya pemberontakan yang besar di Pajang yang dipimmpin oleh Sultan Agung
3. Kerajaan Pajang mengalami kekalahan melawan Mataram pada tahun 1617-1618 M .
E. Kesultanan Mataram
Kesultanan Mataram terletak di perbatasan kelurahan pajang , kota Surakarta dan desa
Makam Haji , Kartasura, Sukoharjo. Berdiri pada tahun 1582 , Didirikan oleh Ki
Ageng Pemanahan . tempat didirikannaya kesultanan merupakan hadiah dari
Kesultanan Pajang, namun hadiah yang diberikan adalah suatu wilayah yang kondisi
saat itu masih berupa hutan yang lebat , kemudian Ki Ageng Pemanahan dibantuntu
oleh anaknya membersihkan daerah ini kemudian dia mendirikan kadipaten sendiri
yang bernama Mataram , ia memegang kekuasaan penuh atas kadipaten ini namun
juga patuh terhadap Kesultanan Pajang, ia membangun pusat pemerintahan semacam
istana di Kotagede pada tahun 1577 M sampai pada wafatnya tahun 1584.
Terdapat tiga tipe ulama yang hidup pada zaman kerajaaan Mataram ini , Masing –
masing adalah :
1. Para alim ulama yang masih bersarah bangsawan . Mereka menjadi bangasawan
karena pada umumnya faktor perkawinan . Salah satu contoh tipe ini adalah Raden
Kajoran , keluarga Kajoran pertama , yaitu Pangeran Raden ing Kajoran telah
menikah dengan Raden Ayu Wansa Cipta , puteri panembahan senopati dari
perkawinan ini lahir pangeran Kajoran Ambalik yang disebut dengan panembahan
Rama , Nantinya akan menjadi musuh Sunan Amangkurat I.
11
2. Para ulama yang berkedudukan sebagai alat birokrasi kerajaan Mataram , yang terdiri
dari para ulama yang menjadi Abdi Dalem . Mereka bertugas mengurus soal-soal
yang berhubungan dengan agama di lingkungan Keraton.
3. Para ulama yang hidup di desa-desa dengan pesanten ataupun suraunya.
Dari ketiga tipe diatas , hanya tipe dua saja yang memiliki kepatuhan tertinggi kepada Raja .
Masa Kejayaan :
Pada Mas Rangsang atau yang lebih dikenal dengan Sultan Agung . Pada masanya
Mataram berekspansi untuk mencari pengaruh di Jawa . pada masa puncak kejayaannya ,
wilayah Mataram mencakup sebagian Pulau Jawa dan Mdura ( kira-kira gabungan antara
Jawa Tengah sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur ) .
Sebagian masyarakat sangat tergantung pada kondisi alam tanah dan luas kepemilikan
tanah. Begitu pentingnya arti penguasaan tanah , maka simbol kekuasaan kerajaan pun salah
satunya adalah tanah .
Hal inilah yang mencirikan bahwa Kerajaan Mataram Islam adalah kerajaan yang bersifat
feodal . sifat feodal tersebut juga tampakpada gelar sultan sebagai panatagama , yaitu
pengatur kehidupan keaagamaan , Oleh karena itu , Sultan memiliki kedudukan yang sangat
tinggi .Rakyat sangat hormat dan patuh , serta hidup mati mengabdi kepada sultan.
12
F. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten terletak di Tatar Pasundan , Provinsi Banten , Indonesia. Berdiri
pada tahun 1526 oleh Maulana Hasanuddin .
Kekuasaaan Banten pada saat itu meliputi wilayah Banten , Jakarta, Lampung ,
Karawang dan Bengkulu . Banten pada awalnya hanya sebuah Kadipaten biasa dan
merupakan bagian dari Kesultanan Demak , dengan Pangeran Hasanuddin sebagai
penguasa nya . lalu pada tahun 1568 M Pangeran Hasanuddin memisahkan diri dari
Kesultanan Demak dan menjadi negara merdeka.
Hal yang perlu diingat bahwa pada saat itu Kekuasaan Demak telah mulai bergeser
ke Pajang dengan Sultan Adiwijaya sebagai Sultannnya . pusat pemerintahan yang semula
di wilayah Maritim bergeser ke wilayah yang Agraris . Orientasi islam pun juga ikut
bergeser yang semula Puritan menjadi ke arah Sinkretik Islam Kejawen .
Salah satu langkah yang ditempuh oleh Sultan Hasanuddin adalah memindahkan
segala pusat Pemerintahan Banten Girang menuju ke Banten Lor ( Surowasan ) . Hal ini
dilakukan agar secara ekonomis dan politis memudahkan hubungan dengan pesisir utara
Pulau Jawa dengan Sumatra Barat , Selat Sunda dan Malaka.
Pada akhir tahun 1570 Sultan Hasanuddin wafat sehinggga tahta kerajaan digantikan
oleh puta sulungnnya yang bernama Pangeran Yusuf atau yang lebih dikenal dengan
nama Maulana Yusuf , dibawah kepemimpinan Maulana Yusuf kepopularitas Kerajaan
Banten semakin naik . Proses Islamisasi tampak lebih sempurna , dengan bertambahnya
penduduk bergama Islam di berbagai wilayah , yang semula Hindu menjadi Islam .
Dalam upaya perluasan wilayah kerjaan Banten , Mulana Yusuf memiliki
ketrampilan yang istimewa dalam berperang . Dengan dukungan para prajurit dan tokoh
ulama dan agama , Banten berhasil meruntuhkan kerjaan tua Pajaaran dan merebut
Pakuan , ibukota dari Kerajaan Pajajaran .
Selain keunggulan di bidang Politik pemerintan , perokonomian maritim dan juga
perluasan wilayah , Maulana Yusuf juga sangat memperhatikan di bidang perekonomian
pertaniaan , hal ini dibuktikan dengan beliau yang membangun berdirinya waduk raksasa
untuk kebutuhan irigasi perranian .
Maulana Yusuf wafat pada tahun 1580 M , dan dimakamkan di Pekalongan Gede ,
dekat dengan Kasunyatan . Oleh karena itu beliau dikenal dengan nama “ Pangeran
Panembahan Gede” .
13
Masa kemunduran Kerajaan Banten
Masa kemunduran kerajaaan Banten disebkan oleh konflik yang terjadi di dalam istana
sendiri bisa disebut juga konflik internal lah yang mennyebkan kemunduran kerajaan
Banten , pada saat itu Sultan Ageng Tirtayasa berusaha keras untuk menentang VOC ,
agar VOC tidak berkuasa di wilayah Banten , akan tetapi hal itu kurang disetujui oleh
Sultan Haji sebagai raja muda .
Perselihan yang terjadi tersebut dimanfaatkan VOC untuk melakukan politik adu
domba atau ( devide et empera ) . VOC membantu Sultan Haji untuk mengakhiri
kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa . Setelah Sultan Ageng Tirtayasa berhasil di
lengserkan , hal itu malah membuat VOC semakin menguat di Banten , dengan
berjalannya waktu pada akhirnya membawa Kerajaan Banten pada masa kemunduran .
14
G. Kerajaan Islam Cirebon
Kerajaan Cirebon terlatak di Jawa Barat , berdiri pada tahun 1302 M , letak
kerajaan Cirebon pada zaman dahulu termasuk dalam daerah Sunda Pajajaran , dan
menjadi salah satu kota pelabuhan pada kala itu , Pelabulan Cirebon ini cukup besar
hal ini dibuktikan dengan ramainya aktivitas perdagangan dari luar negri. Pedagang -
pedagang itu didominasi berasal dari Arab, Persia dan China.
Letak nya yang strategis inilah yang menjadikan pelabuhan Cirebon menjadi jalur
pelabuhan dunia.bahkan merupakan mata rantai dalam perdagangan internasional
pada kala itu , jalur perdagangan internasional kala itu membentang dari kepulauan
Maluku sampai teluk Persia.
Pada saat awal berdirinya kerajaan Cirebon ini , Cirebon mempunyai tiga daerah
otonom yang setiap daerah dipimmoin oleh seorang Mangkubumi. Kerajaan Islam
Cirebon ini merupakan kerajaan Islam petama di Pasundan , banyak sumber yang
mengatakan bahwa pendiri cikal bakal kerajaan Cirebon ini adalah Pangeran
Walasungsang , ia adlah putera mahkota dari Kerajaan Pajajaran . Namun orang yang
berhasil meningkatkan statusnya menjadi sebuah Kesultanan adalah Syarif
Hidayatullah .
Sumber- sumber mengatakan tentang naskah Cirebon yang disusun oleh para
keturunan kesultanan dan para pujangga kraton umumnya berasal dari abad ke-17 .
Diantara semua itu ada yang dianggap sebagai yang tertua yaitu adalah naskah babad
yang ditulis oleh Pangeran Wansakerta yang disebut Nagara Karthabumi . Namun ada
sumber lain juga berasal dari seorang penjelajah dari Portugis yang bernama Torre
Pires , ia pernah berkunjung ke Cirebon pada tahun 1513 M . ad juga suber lokal yang
mengatakan bahwa Syarif Hidayatullah merupakan keponakan sekaligus pengganti
Pangeran Cakrabuana .
Ada pula sumber lokal lain terutama naskah Babad Cirebon dan Purwaka Caruban
Nagari , mengtakan bahwa pendiri dari kerjaaan Cirebon yang sebenarnya adalah
Sunan Gunung Jati . Cirebon pada masa itu hanyalah sebuah kampung nelayan yang
tidak berarti , yang bernama Dukuh Pasambangan yang dulunya dibuat sebuah
pemikiman penduduk oleh Ki Gedeng Alang-alang . ia merupakan tokoh penguasa
Pajajaran dan kemudian ia berganti nama menjadi Walangsunsang setelah ia berhasil
menaklukkan Singapura .
15
Islam yang berkembang di Cirebon saai itu ada dua aliran yaitu syiah dan sunni .
Penyebar agama Islam di Cirebon adlah dari para pedagang , da’i , musafir , kyai dan
para seniman , mereka datang dari Arab dan Persia , Cirebon menjadi pusat
perdagangan yang cukup sangat pesat pada zaman itu sekaligus menjadi pusat
peradaban Islam baik di tanah Pasundan maupun di Nusantara .
Dari Babad Cirebon dan Purwaka Carubati Nagari , diketahui pula ada dua tempat
yang menjadi pusat dari penyebaran Islam paling awal di Jawa Barat , yakni Kuro
atau Karawang dan Gunung Jati atau Pasambangan di Cirebon .
Cirebon menjadi daerah basis Islamisasi ke arah Barat maupun kearah Selatan ,
hal ini karena didukung oleh wilayah Cirebon yang sangat strategis, Cirebon berada di
jaringan sosialisasi dan intualisasi Islam mulai dari arah Timur seperti Demak ,
Mataram , Gresik dan Giri . dan dari Barat yaitu Quro atau Karawang .
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan tentang bagaimana peran Kerajaan –
kerajaan di Indonesia dalam menyebarakan agama Islam di Nusantara ini ,
contonya Kerajaan Samudra Pasai yang merupakan Kerjaan Islam pertama di
Indonesia mempunyai peran yang sangat besar untuk proses penyebran Islam di
Indonesia dengan rsjin mereka mengirimkan para ulama untuk berdakwah di
Jawa.
Kesultanan Demak , merupakan Kesultanan Islam di pulau Jawa yang
dibangun oleh Fatahillah yang berasal dari Kerajaan Aceh dan masih keturunan
raja- raja Majapahit . Contoh yang lain adalah kerjaan Cirebon , Kerajaan Cirebon
adalah kerajaan Islam pertama yang berdiri di tanah Pasundan atau Jawa Barat .
17