Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI DAKWAH DAN


PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi mata Pelajaran: Agama Islam

DISUSUN OLEH:
Nama : RISKI ALVIYANTO
Kelas : XII.TKJ-2
No. Absen : 17
SMK NEGERI 2 PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2019

2
BAB 1 KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:
“Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia”
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis juga menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
dari pembaca agar kami dapat memberikan yang lebih baik untuk yang
selanjutnya. Semoga Makalah ini dapat memberi manfaat yang berkelanjutan bagi
pembaca ataupun penulis.

Pamekasan, 22 Desember 2019


Penulis,

RISKI ALVIYANTO

1
BAB 2 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................- 1 -
1.1 Latar Belakang......................................................................................- 1 -
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................- 1 -
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................- 1 -
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................- 2 -
2.1 Awal Masuknya Islam ke Indonesia.....................................................- 2 -
2.2 Strategi Dakwah Islam di Indonesia.....................................................- 3 -
2.3 Perkembangan Islam di Indonesia........................................................- 4 -
BAB 3 PENUTUP.........................................................................................- 7 -
3.1 Kesimpulan...........................................................................................- 7 -
3.2 Saran-saran............................................................................................- 7 -
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................- 8 -

2
BAB 3
PENDAHULUAN
3.1 Latar Belakang

Ketika Islam datang, sebenarnya kepulauan Nusantara sudah mempunyai


peradaban yang bersumber kebudayaan asli pengaruh dari peradaban Hindu-
Budaha dari India, yang penyebaran pengaruhnya tidak merata.Di Jawa telah
mendalam, di Sumatera merupakan lapisan tipis, sedang dipulau-pulau lain belum
terjadi.Walaupun demikikan, Islam dapat cepat menyebar.
Hal itu disebabbkan Islam yang dibawa oleh kaum pedagang maupun para
da’i dan ulama’, bagaimanapun keislaman para da’i dan ulama’ masa awal,
mereka semua menyiarkan suatu rangkaian ajaran dan cara serta gaya hidup yang
secara kualitatif lebih maju dari pada peradaban yang ada. Dalam bidang
perenungan teologi monoteisme dibandingkan teologi politeisme, kehidupan
masyarakat tanpa kasta, juga dalam dalam sufisme Islam lebih maju dan lebih
mendasar dari pada mistik pribumi yang dipengaruhi mistik Hindu-
Budha.Demikian pula dalam pengembangan intelektual dan keseniaan.

3.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai


berikut:
1. Jelaskan Awal Masuknya Islam ke Indonesia?
2. Bagaimana Strategi Dakwah Islam di Indonesia?
3. Bagaimana Perkembangan Islam di Indonesia?

3.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah


1. Untuk mengetahui tentang Awal Masuknya Islam ke Indonesia
2. Untuk mengetahui tentang Strategi Dakwah Islam di Indonesia
3. Untuk mengetahui tentang Perkembangan Islam di Indonesia

BAB 4

1
BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Awal Masuknya Islam ke Indonesia

Suatu kenyataan bahwa islam datang ke indonesia dilakukan secara damai.


Berbeda dengan penyebatran islam di timur tengah yang dalam beberapa
kasus. Disertai dengan pendudukan wilayah oleh militer muslim. Islam dalam
batas tertentu disebarkan oleh pedagang, kemudin dilanjutkan oleh para guru
agama (da’i) dan pengembara sufi. Oleh kaena itu, wajar kalau terjadi perbedaan
pendapat tentang kpan, dari mana, dan dimana pertama kali islam datang ke
Nusantara. Namun, secara garis besar perbedaan pendapat itu dapat dibagi
menjadi sebagai berikut :
1. Islam datang keindonesia pada abad ke- 13 M dari Gujarat (bukan dari
arab langsung)dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama
islam pertama malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan smudraoleh, raja
pertama kerajaan Smudra pasai yang dikatakan berasal dari Gujarat.
2. Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah ( abad ke-7 sampai
8) langsung dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat
itetrnasional sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak
abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dnasti Tang di Cina
( Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.
3. Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufiq Abdullah mengkompromikan
kedua pendapat tersebut. Menurut pendapatnya memang benar Islam sudah
datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8
Masehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah dipelabuhan-
pelabuhan. Barulah islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai
kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai.1

5.2 Strategi Dakwah Islam di Indonesia

Bersamaan dengan para pedagang datang pula para da’i-da’i dan musafir-
musafir sufi. Melalui jalur pelayaran itu pula mereka dapat berhubungan dengan

1 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.9.

2
pedagang dari negeri-negeri di ketiga bagian benua asia itu. Hal itu
memungkinkanterjadinya hubungan timbale balik, sehingga terbentuklah
perkampungan masyarakat muslim. Pertumbuhan perkampungan ini makin
meluas sehingga perkampungan itu tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi
membentuk struktur pemerintahan engan mengangkat Meurah Silu, kepala suku
Gampung Samudra menjadi SultanMalik as-Sholeh.2
Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa tersebarnya Islam
keindonesia adalah melalui salura-saluran sebagai berikut:
1. Perdagangan dan Perkawinan
Dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan
dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang
menghantarkan Islam berkembang (masyarakat Islam).
2. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat lapisan
bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat.
3. Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu:
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan
Akulturasi dan Sinkretisasi/lambang- lambang budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngangsu ilmu/perigi/sumur), melalui
lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin,
dan santri sebagai murid.3
4. Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang menetap, mereka menguasai
kekuatan ekonomi dibandar-bandar seperti Gresik. Selain menjadi pusat-
pusat pendidikan, yang disebut pesantren, di Jawa juga merupakan markas
penggemblengan kader-kader politik. Misalnya, Raden Fatah, Raja Islam
pertama Demak, adalah santri pesantren Ampel Denta; Sunan Gunung Jati,
Sultan Cirebon pertama adalah didikan pesantren Gunung Jati dengan syaikh
Dzatu Kahfi; Maulana Hasanuddin yang diasuh ayahnya Sunan Gunung Jati
yang kelak menjadi Sultan Banten pertama.
5. Tasawuf dan Tarekat, sudah diterangkan pula bahwa bersamaan dengan
pedagang, datang pula para ulama, da’I, dan sufi pengembara. Kemudian
mereka diangkat menjadi penasihat dan atau pejabat agama di kerajaan.
Seperti di Aceh ada Syaikh Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, Nurudin

2 Uka Tjandrasasmita,(Ed.), Sejarah Nasional III, (Jakarta:Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, 1976), hlm. 86.
3 Kharisul Wathoni, Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Ponorogo: STAIN Po
PRESS,2011), hlm. 28.

3
ar-Raniri, Abd. Rauf Singkel. Demikian pula kerajaan-kerajaan di Jawa
mempunyai penasuhat yang mempunyai gelar wali, yang terkenal adalah Wali
Songo.
6. Kesenian, saluran yang banyak sekali dipakai untuk penyebaran Islam
terutama di Jawa adalah seni. Wali Songo, terutama Sunan Kali Jaga, juga
mempergunakan banyak cabang seni untuk Islamisasi, seni arsitektur,
gamelan, wayang, nyanyian, dan seni busana.

Penyebaran Islam secara kasar dapat dibgi dalam tiga tahap:


Pertama, dimulai dengan kedatangan Islam, yang diikuti oleh kemorosotan
kemudian keruntuhan Majapahit pada abad ke-14 sampai ke-15. Kedua, sejak
datang dan mapannya kekuaaan colonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19.
Ketiga, bermula pada awal abad ke-20 dengan terjadinya “liberalisasi”
kebijaksanaan pemerintah colonial Belanda di Indonesia.4

5.3 Perkembangan Islam di Indonesia

1. Sumatera
Daerah pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah
Sumatra bagian Utara seperti Pasai dan Perlak. Para pedagang dari India yakni
bangsa Arab, Persi, dan Gujarat yang juga mubalig Islam banyak yang
menetap dibandar-bandar sepanjang Sumut. Mereka menikah dengan wanita-
wanita pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan, sehingga terbentuklah
keluarga-keluarga Muslim.
Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya bedakwah kepada para
penduduk biasa tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri
kerajaan Islam pertama yaitu Samudra Pasai

4 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 12.

4
2. Jawa
Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti.
Namun, nisan makam Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan tonggak
awal kedatangan Islam di Jawa.
Pertumbuhan masyarakat Muslim disekitar Majapahit sangat erat
kaitannya dengan perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang
dilakukan perdagangan Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan
ekonomi di kerajaan Samudra Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa
selanjutnya perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh para ulama dan
mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebuatan Wali Sanga atau sembilan
wali yaitu :5
1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gersik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Derajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria
3. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang
muslim dari sumatra, Malaka, dan Jawa. Sebagian Sulawesi terdapat kerjaan-
kerajaan yang masih memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme,
kerajaan yang paling besar adalah kerajaan Gowa Talo, Bone, dan Sopang.
4. Kalimantan
Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa,
ternyata menerima kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi
dan Maluku sebelum Islam masuk ke Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan
Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha dan Kahuripan yang terletak
disungai nagara dan Amuntai Kimi.
5. Maluku dan sekitarnya
Antara tahun 1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di
Maluku. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-
pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam.
Raja-raja Maluku yang masuk Islam diantaranya:
a. Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum
b. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin

5 Taufik Abdullah (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama Indonesia),
(Jakarta: Majelis ulama Indonesia, 1992), hal 55

5
c. Raja Jailolo, yang berganti nama dengan sultan Hasanudin
d. Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar
Sultan Zaenal Abidin.

6
BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa cara, seperti perdagangan,


kultural, pendidikan dan kekuasaan politik. Islam menyebar di Nusantara diawali
dari beberapa pulau seperti: Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Prorinsi Maluku. Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya
dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu :
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik;
b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel;)
c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku);
d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim);
e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid);
f. Sunan Drajat;
g. Syarif Hidayatullah;
h. Sunan Kudus; dan
i. Sunan Muria.

6.2 Saran-saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

BAB 7

7
BAB 8 DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis Ulama
Indonesia), (Jakarta: Majelis ulama Indonesia, 1992).

Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers,


2012)

Tjandrasasmita, Uka(Ed.), Sejarah Nasional III, (Jakarta:Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan, 1976)

Wathoni, Kharisul, Dinamika Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Ponorogo:


STAIN Po PRESS,2011)

Anda mungkin juga menyukai