Anda di halaman 1dari 15

ULAMA-ULAMA SULAWESI SELATAN

(K.H. AHMAD MARZUKI HASAN)


“Makalah ini dibuat dan di ajukan

pada mata kuliah ‘local of wisdom”

“Dosen Pengampu:

Dr.Marhany Malik M.Hum

Di Susun Oleh:

Andi Syarifah Zaenab

( 30300120029 )

Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat

Universitas Uin Alauddin

Makassar

2021
KATA PENGANTAR

Al-Hamdulillah segala puji bagi Allah yang telah meberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah ulama-ulama Sulawesi selatan ini dapat di selesaikan pada
waktu yang telah di tentukan, tidak lupa shalawat serta salam kita panjatkan kepada suri
tauladan kita yakni nabi Muhammad.Saw yang telah mengeluarkan ummat islam dari
gelapnya kebodohan

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas untuk bidang mata kuliah
“local of wisdom adapun judul makalah ini adalah “ulama-ulama Sulawesi selatan
(K.H.Ahmad Marzuki Hasan)

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembibimbing ibu “Dr.Marhany
Malik M.Hum selaku dosen pembibmbing dan kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam penulisan makalah ini

Saya menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah selanjutnya

Makassar 9 maret 2021

Andi Syarifah Zaenab


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB 1…………………………………………………………………………………..

PENDAHULUAN………………………………………………………………………

A. Latar Belakang…………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………………

BAB 2……………………………………………………………………………………

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………

A. Biografi K.H.Ahmad Marzuki Hasan…………………………………………….


B. Gerakan Dalam Pengembangn Islam……………………………………………..
C. Pengaruh pemikiran dalam ajaran-ajaran K.H.Ahmad Marzuki Hasan
D. Karya-karya K.H.Amad Marsuki Hasan………………………………………….
E. Kepribadian K.H.Ahmad Marzuki Hasan

BAB 3……………………………………………………………………………………..

PENUTUP ………………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Kritik dan saran…………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam masuk di indonesi tak luput dari peranan ulama yang telah
menyebarkan dakwah islamnya kepada masyarakat yang ada di Nusantara.
Kearifan lokal yang tidak tertinggal tetap berjalan bersama dengan islam.sehingga
dakwah dan adab-adab yang telah di bangun di tengah masyarakat tetap asri
bahkan lebih terasa dengan masuknya nilai islam sebagai pedoman yang mampu
mebangun ilmu dan cinta dengan akhlak dari tauladan penyuluh ummat islam
yakni rasulullah
Ulama-ulama mampu menyiarkan islam dengan dengan cara yang bisa di
terima oleh beragam masyarkat di setiap kalangan dengan baik. Maka sebagai
generasi yang telah hidup di zaman modern ini tidak melupakan sejarah dan
peninggalan ulama-ulama dahulu .sebagai bentuk penjagaan adab adab islam yang
tentram di tengah masyarakat, di mana para ulama mampu menyebarkan islam
dengan kekuatan akhlak yang mepengruhi masyarakat dengan cara yang
tegas,berwibawa namun lembut, sehingga susasana loyal tercipta dengan baik dan
rukun di dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimaan biografi K.H.Ahmad Marzuki Hasan


2. Bagaimana gerakan dalam pengembangan islam
3. Apa ajaran-ajaran dari K.H.Ahmad Marzuki Hasan
4. Apa saja Karya-karya K.H.Ahmad Marzuki Hasan

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Dapat Mengetahui biografi K.H.Ahmad Marzuki Hasan sebagai ulama yang


berpengaruh di Sulawesi selatan
2. Mengetahui gerakan-gerakan K.H.Ahmad Marzuki Hasan dalam
pengenbangan islam
3. Mengetahui Ajaran-Ajaran K.H.Ahmad Marzuki Hasan
4. Mengetahui Karya-karya K.H.Ahmad Marzuki Hasan
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Biografi K.H.Ahmad Marzuki Hasan

K.H.Ahmad Marzuki Hasan lahir pda tanggal 31 januari 1917 di Sinjai. Beliau di
lhirkan di kalangan yang religius,di siplin,keras namun penuh kebijaksanaan dan kasih
sayang. Ayahandanya bernama K.H.Hasan dan ibunya bernama syarifah aminah.

K.H.Hasan selain sebagai qadhi, jug sosok masyarakat yang sangat gigih dalam
pengembangan syiar islam di Kabupaten Sinjai. K.H.Hasan sangat ketat dalam membina
dan menddik anak-anaknya yang kemudian berhasil mencetak generasi yang berjuang
dan bersyiar penuh untuk agama seorang tokoh yang bernama K.H.Ahmad Marzuki
Hasan sosk inilah yang berhasil membangun dan mengembangkan pesantren Darul
Iatiqamah

Pendidikan formal Ahmad Marzuki di mulai di sekolah rakyat (sama dengan


sd)Muhammadiyah di Sinjai. Pada saat yang sama mendapat bimibingan langsung oleh
ayahandanya serta K.H.Muhammad Tahir,seorang qadhi di Balangnipa,Sinjai

Setelah tamat di sr muhammadiyah, Ahmad Marzuki dikirim oleh orang tuanya


untuk belajar di Pondok Pesantren As’adiyah, sengkang mulai dari tsanawiyah sampai
tamat aliyah dibawah bibmbingan lang sung K.H.As’ad.semasa belajar di As-Sadiyah
Ahmad Marzuki berhasil menghafal kanAl-Qur’an

Dengan dasr ilmu-ilmu yang di peroleh dan bimbingan orang tua selama nyantri
di As’adiyah, Ahmad Marzuki melanjutkan pendidikan pada perguruan islam Datu
Museng di Bawah bimbingan Prof.Dr.H.Muh.zakariyah

Ahmad Marzuki seseorang otodidak , yang sangat tekun dan ulet.Dia gemar
membaca literature-literatur berbahasa Arab, terutama kitab-kitab Tafsir,Hadits, Fikih
dan buku-buku pergerakan islam. Ahmad Marzuki juga aktif dalam kegiatan organisasi
perggerakan seperti Muhammadiyah,Masyumi dan Perjuangan DI/TII

Kecintaan nya pada elajaran agama-agama serta kecintaanya terhadap buku


sehingga wawasan keilmuwan dan pengalaman organisasi yang dimilikinya menjadi
modal utama ustadz Ahmad Marzuki merintis pesantren pertama di Maccopa Kabupaten
Maros,yang kemudian di beri nama Darul istiqamah
● Riwayat Perkawinanya

Ahmad Marzuki mempersunting seorang wanita yang di jadikan sebagai


pendamping pertama Andi Hafsah, Wanita yang masih mepunyai hubungan bangsawan
tersebut kemudian, diakruniai lima orang anak ,yaitu ; Aisyah, Muhammad
Arif ,Syamsyiah ,Najamuddin ,dan Juanaidah

Setelah istri pertamanya meninggal, Ahmad Marzuki menikahi Andi


Salmah,Seorang keturunan bangsawan dari bone ,dan istri kedua ini memberinya dua
orang anak. Yaitu Hilmiyah dan Mursyi

Beberapa tahun kemudian, Setelah bercerai dari istri ke duanya Ahmad Marzuki
menikahi seorang wanita berdarah pinrang yaitu Mutaharah dan memberinya Sembilan
orang anak, dan mereka adalah Fauziah, Fadlullah, Fasihah, Fakhirah ,Rahmatullah,
Faikah, Hidayatullah, Fathullah dan Faizah

Dari ketiga istrinya, Marzuki Hasan memiliki 18 orang putra putri, dan sekitar
200 orang cucu dan cicit. Yang dimana putra dan putri Ahmad Marzuki Bemukim di
hamper seluruh cabang Darul Istiqamah di Indonesia ,mereka mampu mensinergikan
bebagai potensi yang ada pada setiap cabang

Marzuki Hasan selain di kenala sebagai seorang ulama yang gigih dan istiqamah,
beliua juga menaruh perhatian yang sangat tinggi terhadap kesinabmbungan lembaga
terhdap lembaga binaanya, dia telah mempersiapkan generasi dari garis keturunanya
sendiri

Marzuki Hasan lebih memilih menjadi wirasawasta mengolah lahan nya sendiri,
bercocak tanam , di samping itu beliau juga berternak dan berniaga, keuntunganya di
gunakan pengembangan pembiayaan pembangunan pesantren Darul Istiqamah. Beliau
juga pernah Membuat kapal Kayu, kemudian di nahkodai sendiri menuju Sulawesi
tenggara dan sekitarnya membawa hasil bumi dan rempah-rempah dari Sulawesi tenggara
demikian juga sebaliknya
B. Gerakan Terhadap perkembangan Islam,

Pasca revolusi Sulawesi selatan sekitar tahun 1967 Ahmad Marzuki Hasan
bersama keluarga bersama keluarga hijrah ke Makassar dan banyak beraktifitas sebagai
perkembangan dakwah islami berbagai forum pengajian dan majlis takim Ahmad
Marzuki hasan Aktif di organisasi Muhammadiya, sehingga kesibukan dakwah beliau di
masjid maupun di surau-surau Makin banyak

Ahmad Marzuki Hasan kemudian terpilih menjadi pimpinan cabang


muhammadiyah Bontoala dalam waktu yang hamper bersamaan beliau terpilih menjadi
sebagai ketua majelis tabligh pimpinanwilayah muhammadiyah Sulawesi selatan dan
kemudian terpilih menjadi ketua majelis tarjih

Pengajian yang berkembang itu melahirkan suatu cita-cita untuk melahirkan


kader, agar berlangdung kegiatan dan tetap terpelihara , selain itu untuk menghindari
perbedaan pemikiran dengan klangan yang lain perihal agama,
menurutnyameminimalkan perbedaan pendapat dalam hal yang sangt penting karena
dapat menghindari hal-hal yang biasa menimbulkan pertikaian di kalanagan ummat islam
sendiri

Tahun 1969 Marzuki Hasan mengikuti pertemuan yang dia adakan oleh panglima
kodam XIV Siliwangi yang waktu ituu dijabat oleh Brig.jend.Aziz Mustamar pertemua
nantara panglima kodam dengan alim ulama Sulawesi selatan dan tenggara itu
menghasilkan satu kesepakatan atas anjuran panglima, bahwa perlu didirikan pesantren
seprti pesantren lama sebelum perang yang tamatanya dapt mandiri di masyarakat dan
menyatu di masyarakat

Dan hasil pertemuan tersebut, Marzuki Hasan terinspirasi untuk kemudian


mendiriakn pesantren, sebagaimana yang dia jukan olreh pangkima kodam XIV
Siliwangi. Sehingga marzuki hasan lah yang pertama kal meresponuya untuk mendirikan
sebuah pesantren. Pada tahun pertama di bentuklah yayasan ini seara resmi di akui pada
tahun 1970. Yasyasan inilah menjadi cikal bakal di bentuknya pesantren yang berbadan
hukum

Suatu ketika, Marzuki Hasan bersam ketiga orang temanya,mengayuh sepeeda


dari Makassar menuju maros untuk mencari lokasi yang strategis. Untuk dijadikan tempat
pendirian pesantren. Akhirnya lokasi yang di maksud di tentukan di dusun maros
kecamatan mandai, Kabupaten Maros. Yang termasuk tanah Negara seluas satu hektar.
Setelah mengjukan beberapa kali kunjungan dan melakukan permohonan pemanfaatan
tanah tersebut kepada bupati saat itu, respon positif pun menyambut dan lang dung di
serahkan kepada ahmad marzuki Hasan, disanalah di mulai pendirian pesantren dari awal

Tidak ada persiapan yang matang tidak ada istilah persmian, semua di mulai
begitu saja, namun dengaan tingginya respon masyarakat sehingga ada yang meberikan
sumbangan pondok gubuk kemudian di huni dua orang sebagai santri dari Makassar,
mereka telah mengikuti pengajian yang di bina oeh marzuki hasan waktu itu

Mendengar dibukanya pesantren ini, beberapa teman dekat kiyai Ahmad Marzuki
Hasan, mapun putranya Arief Marzuki, Baik teman saat Revolusi maupun yang selalu
ikiut du pengajian dan organisasi yang merasa seide dengan keputusan pembanguan
pesantren ini mereka turut bergabung secara bertahap di muulai dengan pengembangan
secara fisik dan pengajaran

Waktu demi waktu dengan melalui perjuangan yang panjang, akhirnya santri
mulai bertambah sehngga mulia lah dibentuk sistem tiga kelas yaitu tingkat ibtidaiyah,
tingkt ,tsanawiayah ,dan tingkst aliyah, selain prnghapal Al-Qur,an yang mencari cirri
corak utama dari inti pengajaran pesantren walaupun system belajarnya masih melantai
namun suka duka memilikui nilai tersendiri. Marzuki sendiri turut mrngajar di setiap
waktu, mulai dari kelas ibtid iyah hingga jenjang aliyah yang di selingi materi latihan
dakwahh dan tahfidz dari semua jenjang.

Jenjeang materi dan pendidikanya di sesuaikan di sesuaikan dengan umur dan


kemaampuan setiap santri, mulai dari tingkat ibtidaiyah hinga jenjang aliya
Hal ini terus berkembang hingga akhirnya santri putri sudah memiliki tempat
tinggal sendiri, Dekat rumah pimpinan pesantren.sedikit demi sedikit bertambah pula
lokasi yang di sebabkan oleh makin bertumbuh pula dukungan warga sekitar terhadap
pesantren

Tahun 1987, atas permintan masyarakat yang mendalam, marzuki mulai


mengembangkan pesantren nya keluar dengan beberapa cabang, di antaranya camba
(timpuseng)yang berjarak 30 kilo meter arah timur kota maros,wilado, kabupaten bone,
dan puce’e di kabupaten sinjai

Meskipun pengembangan itu terus berlangsung, pendiri pesantren terus berupaya


mencari dan menghidupkan pesantren bukan hanya bergantung pada dana sumbangan
masyarakat pemikiran inilah yang melatar belakangi keputusan Marzuki Hasan
mengembangkan cengkeh di puce’e akhirnya taun1978 engambil kebjakan untuk
menetap di cabang itu dan membawa emopat puluh santri dan menyerahkan operasional
pesantren kepada anaknya arief marzuki sebagai wakil pimpinan

Kampus darul istiqamah kini semakin di perluas karna jumlah santri sudah
mencspai 200 orang, di tambah masuknya simpatisan menjadi warga yang tak trpisahkan
dengan lokasi pesantren (menyatu) bahkan pada awalnya ada orang yang memasukkan
anaknya ke pesantren, kemudian tertarik untuk tinggal di pesantren, ikit belajar dan
akhirnya mereka inilah siamg malam membantu memperbaiki pondok-pondok, berbagai
sarana dan fasilitas seadanya bahkan mereka inilah yang kemudian mengajak
keluarganya yang lain untuk bergabung

Karena pembinaan agama menjiwai setiap gerak dan langkah untuk memajukan
pesantren ini, sehingga langkah persuasif di lakukan untuk mendekati pemilik tanah
sekitar, baik secara pribadi maupun secara secara kekeluargaan dan hasilnya, lokasi
pesantren bertambah luas tambah ada ganti rugi, Akhirnya lokasi-demi lokasi yang di
kosngkan itu berjalan selama 10 tahun hinggamenapai 65 hektar

Pembanguan berikutnya adalah penataan wilayah pesantren siring dengan


perluasan kampus, pembuatan jalan menjadi salah satu prioritas utama.selam pengerjaan
itulah ditemukan tempat yang penuh dengan tanaman bambu dan di anggap cocok untuk
membangun mesjid lagi. Ditempat itulah berdiri mesjid jami sebagai sentral
pengembangan kehidupan bermasjid di Darul Istiqamah

Pada tahun 1983, K.H.Marzuki Hasan telah mentap di sinjai , sedang


perkembangna pesantren terus di lakukan pendiri pesantren menunjuk secara langsung
ustadz arief sebagai pemimpin sepenuhnya, dan selama kurang lebih 25 tahun di bawak
kepemimpinan ustadz ariief, darul istiqamah berhasil menciptakan kerja sama yang baik
dengan semua semua pihak terutama dengan pemerintah setempat, provinsi, bahkan
pusat.semua itu berjalan dengan makna istiqamah (konsekuen).tidal berfasiliasi dengan
organisasi apapun. Sebagai dasar nya sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara tanpa
ada sekar perbedaan.

Tetap di sadari bahwa, ada perbedaan dalam memahami nilai-nilai kehidupan dan
keagamaan , namun di balik perbedaan pemahaman itu masih banyak persamaan yang
akan menjadi alat untuk memningkatkan ukhuwah

Dan hal ini dapat di terima oleh semua pihak. Dapat dikatakan tak pernah terjadi
kesalahpahaman dengan masyarakat, walupun di ketahui masih banyak masyarakat yang
mengedepankan adat yang kadang-kadang di anggap bertentangan dengan prinsip agama.
Tetapi prinsip yang di perpeganngi oleh darul istiqamah tetap eksis, karena menghindari
sikap saling mempersalahhkan. Pesantren ini lebih memilih memperlihatkan yang dapat
di lakukan dan berdakwah apa yang dapat di amalkan. Akhirnya dapat berjalan tanpa
banyak hambatan, yang semestinya menjad kesyukuran tersendiri

Dengan strategi dakwah yang maju tanpa mempersalahkan satu sama lain dalam
hal-hal yang berbeda serta merangkul ukhuwah keislaman dalam menyebarkan dakwah
sehingga perkembangan islam dapat terlihat melaului eratnya ukhuwah itu yang
mempersatukan ummat kemudian juga dari antusias masyarakat dalam membantu
pembangunan pesantren yang didirikan oleh ustadz K.H.Marzuki Hasan ini yang hingga
kini pembangunan pesantren Darul istiqamah telah mencapai kurang lebih 34 cabang
yang tersebar di Indonesia sebagai bukti gerakan dakwah K.H.Ahmad Marzuki hasan
dalam perkembangan islam begitu berpengaruh hingga kini dan terus berkembang .
C. Pengaruh Pemikiran Dalam Ajaran-ajaran K.H.Ahmad Marzuki Hasan

Pengaruh pemikiran K.H.Ahmad Marzuki Hasan terhadap pengalaman ajaran


islam dapat kita lihat dari beebrapa kelompok masyarakat di antaranya:

1. Terhadap Keluarga
K.H.Ahmad Marzuki Hasan termasuk kelompok keluarga besar. Sebagian
besar cenderung mengikuti pemikiran beliau dalam pelaksanaan atau pengalaman
ajaran islam.
Misalnya dalam melaksanakan perkawinan, baik beliau dari pihak laki-
laki maupun dari pihak perempuan, otomatis keluarga yang dikawini itu
mengikuti apa yang di lakukan dan di ajarkan oleh beliau yaitu tidak melakukan
walimah(pesta) perkawinan sebelum kedua mempelai tidur bersama dan tidak
mengadakan mapparola (mempelai dari keluarga perempuan ke tempat keluarga
laki-laki)kalau belum bermalam di tempat perempuan.
Ini merupakan cirri khas pemikiran beliau tentang perkawinan yang sangat
berpengaruh bagi keluarga besar beliau yang semakin lama semakin berkembang
itu yang dan tak kalah penting adalah masalah ijab dan Qobul sama sekali tidak di
permasalahkan lagi keluarga sebab umumnya keluarganya memanggil beliau jika
ada yang ingin melangsungkan pernikahan jika beliau tidak sempat maka akan
mengutus walinya untuk menggantikanya.
Kalau di tempat yang akan di datangi tidak menghendaki perkawinan
secara islami sesuai dengan pemikiran beliau,maka beliau tidak akan hadir dan
juga tidak mengutus utusan sebagai walinya, dan pelaksanaan perkawinan harus
memisahkan tempat laki-laki dan perempuan. Ini sangatt di pahami oleh keluarga
beliau baik yang ada di kampung sendiri maupun yang diluar kota lain.
Masalah jabatan tangan antara laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrim sangat berpengaruh bagi keluarga dekatnya.melihat dan berpapasan saja
dengan laki-laki yang bukan muhrim sudah pasti menghindar, apa lagi mau
menemani atau berjabat tangan. Menutup aurat sangat berpengaruh bagi keluarga
baik laki-laki maupun perempuan. Unruk keluarga yang jauh masih tergantung
pada situasi dan kondisi di mana mereka berada
Untuk pengalaman sejarah-sejarah islam yang lain yang dapat dilakukan
sendiri-sendiri dalam keluarga beliau sangant mengikuti pemikiran beliau. Sahalat
lail tidak pernah terlupakan dan ini sangat terbukti semua anak-anak bahkan
hingga cucu-cucu nya menjadi imam serta anak-anak yang laki-lakinya semua nya
telah menjadi pimpinan pesantren-pesantren di berbagai caabang Darul Isrtiqamah

2. Terhadap Masyarakat

Pengaruh pemikiran beliau terhadap pengalaman ajaran islam bagi


msyarakat dapat kita lihat baik daerah beliau berdomisili maupun di daerah-
daerah lain. Melihat perkembangan pesantren Darul Istiqomah sekarang
menandakan pengaruhnya yang begitu besar. Yang sekarang sudah mencapai
kurang lebih 34 cabang, termasuk ada lebih dari 5 cabang yan bertempat di sinjai

Di sinjai dalam kegiatan pengajian bulanan yang diikuti oleh jamaah, dan
di wawancarainya beberapa jamaah. Dari hasil wawancara yang di lakukan
ternyarta sebagian dari mereka adalah masyarakat yang sengaja datang untuk
mendengarkan pengajian bersama dari cabang-cabang di sinjai dan kelompo
pengajian,serta guru-guru daru beberapa sekolah dan warga-warga di sekitar
cabang Darul istiqamah Sinjai sebagai tempat berlangsung nya pengajian bulanan
yang hingga kini masih berjalan

Susasana pengajian begitu ramai di Hdiri lebih dari 300 orang laki-laki
dan perempuan, dan ini kelihatan meningkt dari buan-ke bulan, kesemuanya itu
merupakan pengaruh K.H.Ahmad Marzuki Hasan yang begitu besar.

Beberapa alumni pesantren juga mendirikan peantren yang bukan atas


nama pesantren Darul Istiqamah, namun pemikiranya sama dan sejalan dengan
prinsip-prinsip yang di terangkan dalam lingkup pesantren di Darul Istiqamah.
D. Karya-karya K.H.Ahmad Marzuki Hasan

K.H.Ahmad Marzuki Hasan mempunyai beberapa karya dalam bentuk tulisan


dengan berbagai bidang diantaranya, khutbah-khutbah idul adha dan idhul fitrih namun
tidak semuanya di terbitkan atau di publikasikan demikian pula tulisan dalam bentuk
buku-buku kecil, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa bugis ,antara
lain:

1) Tuntunan pelaksanaan shalat,tahun 1969 M/1 Rabiul Awal 1387 di Makassar


2) Kitab Al-shiyam berbahasa Bugis, tnpa tahun penerbitan,yang berisi tentang
puasa ramadhan dan dalil-dalilnya
3) Pelajaran akhlak tanpa tahun penerbit di susun untuk di pergunakan bagi siswa
pesantren
4) Khutbah idul adha yang berbahasa bugis, berisi keutamaan shaat dan takbir idul
adha
5) Miftahul dakwah menguraikan tentang tata cara pelaksanaan kegiatan dakwah
6) Wanita muslimah 19 mei 1965
7) Sejarah turunya Al-Qur’an
8) Pembentukan wanita muslimah
9) Fiqhi wanita
10) Tafsir surah Al-Muzammil (suatu kajian tematik ) “shalat malam sumber
kekuatan jiwa”
E. Kepribadian K.H.Ahmad Marzuki Hasan
K.H.Ahmad Marzuki Hasan memiliki banyak kepribadian yang patut di teladani termasuk di
antaranya:
1) Istiqamah dalam perjuangan islam
2) Tegas dalam pendirian
3) Berani dalam kebenaran
4) Ahli tafsir dan fiqih
5) Kekuatan fisik dan ingatan
6) Kepemimpinan yang bijak dan tegas
BAB 3

PENUTUP

A.Kesimpuan

K.H.Ahmad MarzukiHasan merupakan pemimpin yang tegas namun berkarisma


dan santun, Dengan strategi dakwah yang maju tanpa mempersalahkan satu sama lain
dalam hal-hal yang berbeda serta merangkul ukhuwah keislaman dalam menyebarkan
dakwah sehingga perkembangan islam dapat terlihat melaului eratnya ukhuwah itu yang
mempersatukan ummat kemudian juga dari antusias masyarakat dalam membantu
pembangunan pesantren yang didirikan oleh ustadz K.H.Marzuki Hasan ini yang hingga
kini pembangunan pesantren Darul istiqamah telah mencapai kurang lebih 34 cabang
yang tersebar di Indonesia sebagai bukti gerakan dakwah K.H.Ahmad Marzuki hasan
dalam perkembangan islam begitu berpengaruh hingga kini dan terus berkembang .

B.Kritik dan saran

Anda mungkin juga menyukai