“Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
( 30300120029 )
Makassar
2021
KATA PENGANTAR
Al-Hamdulillah segala puji bagi Allah yang telah meberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah ulama-ulama Sulawesi selatan ini dapat di selesaikan pada
waktu yang telah di tentukan, tidak lupa shalawat serta salam kita panjatkan kepada suri
tauladan kita yakni nabi Muhammad.Saw yang telah mengeluarkan ummat islam dari
gelapnya kebodohan
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas untuk bidang mata kuliah
“local of wisdom adapun judul makalah ini adalah “ulama-ulama Sulawesi selatan
(K.H.Ahmad Marzuki Hasan)
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembibimbing ibu “Dr.Marhany
Malik M.Hum selaku dosen pembibmbing dan kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam penulisan makalah ini
Saya menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah selanjutnya
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB 1…………………………………………………………………………………..
PENDAHULUAN………………………………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………………………
BAB 2……………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
BAB 3……………………………………………………………………………………..
PENUTUP ………………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Kritik dan saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam masuk di indonesi tak luput dari peranan ulama yang telah
menyebarkan dakwah islamnya kepada masyarakat yang ada di Nusantara.
Kearifan lokal yang tidak tertinggal tetap berjalan bersama dengan islam.sehingga
dakwah dan adab-adab yang telah di bangun di tengah masyarakat tetap asri
bahkan lebih terasa dengan masuknya nilai islam sebagai pedoman yang mampu
mebangun ilmu dan cinta dengan akhlak dari tauladan penyuluh ummat islam
yakni rasulullah
Ulama-ulama mampu menyiarkan islam dengan dengan cara yang bisa di
terima oleh beragam masyarkat di setiap kalangan dengan baik. Maka sebagai
generasi yang telah hidup di zaman modern ini tidak melupakan sejarah dan
peninggalan ulama-ulama dahulu .sebagai bentuk penjagaan adab adab islam yang
tentram di tengah masyarakat, di mana para ulama mampu menyebarkan islam
dengan kekuatan akhlak yang mepengruhi masyarakat dengan cara yang
tegas,berwibawa namun lembut, sehingga susasana loyal tercipta dengan baik dan
rukun di dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Biografi K.H.Ahmad Marzuki Hasan
K.H.Ahmad Marzuki Hasan lahir pda tanggal 31 januari 1917 di Sinjai. Beliau di
lhirkan di kalangan yang religius,di siplin,keras namun penuh kebijaksanaan dan kasih
sayang. Ayahandanya bernama K.H.Hasan dan ibunya bernama syarifah aminah.
K.H.Hasan selain sebagai qadhi, jug sosok masyarakat yang sangat gigih dalam
pengembangan syiar islam di Kabupaten Sinjai. K.H.Hasan sangat ketat dalam membina
dan menddik anak-anaknya yang kemudian berhasil mencetak generasi yang berjuang
dan bersyiar penuh untuk agama seorang tokoh yang bernama K.H.Ahmad Marzuki
Hasan sosk inilah yang berhasil membangun dan mengembangkan pesantren Darul
Iatiqamah
Dengan dasr ilmu-ilmu yang di peroleh dan bimbingan orang tua selama nyantri
di As’adiyah, Ahmad Marzuki melanjutkan pendidikan pada perguruan islam Datu
Museng di Bawah bimbingan Prof.Dr.H.Muh.zakariyah
Ahmad Marzuki seseorang otodidak , yang sangat tekun dan ulet.Dia gemar
membaca literature-literatur berbahasa Arab, terutama kitab-kitab Tafsir,Hadits, Fikih
dan buku-buku pergerakan islam. Ahmad Marzuki juga aktif dalam kegiatan organisasi
perggerakan seperti Muhammadiyah,Masyumi dan Perjuangan DI/TII
Beberapa tahun kemudian, Setelah bercerai dari istri ke duanya Ahmad Marzuki
menikahi seorang wanita berdarah pinrang yaitu Mutaharah dan memberinya Sembilan
orang anak, dan mereka adalah Fauziah, Fadlullah, Fasihah, Fakhirah ,Rahmatullah,
Faikah, Hidayatullah, Fathullah dan Faizah
Dari ketiga istrinya, Marzuki Hasan memiliki 18 orang putra putri, dan sekitar
200 orang cucu dan cicit. Yang dimana putra dan putri Ahmad Marzuki Bemukim di
hamper seluruh cabang Darul Istiqamah di Indonesia ,mereka mampu mensinergikan
bebagai potensi yang ada pada setiap cabang
Marzuki Hasan selain di kenala sebagai seorang ulama yang gigih dan istiqamah,
beliua juga menaruh perhatian yang sangat tinggi terhadap kesinabmbungan lembaga
terhdap lembaga binaanya, dia telah mempersiapkan generasi dari garis keturunanya
sendiri
Marzuki Hasan lebih memilih menjadi wirasawasta mengolah lahan nya sendiri,
bercocak tanam , di samping itu beliau juga berternak dan berniaga, keuntunganya di
gunakan pengembangan pembiayaan pembangunan pesantren Darul Istiqamah. Beliau
juga pernah Membuat kapal Kayu, kemudian di nahkodai sendiri menuju Sulawesi
tenggara dan sekitarnya membawa hasil bumi dan rempah-rempah dari Sulawesi tenggara
demikian juga sebaliknya
B. Gerakan Terhadap perkembangan Islam,
Pasca revolusi Sulawesi selatan sekitar tahun 1967 Ahmad Marzuki Hasan
bersama keluarga bersama keluarga hijrah ke Makassar dan banyak beraktifitas sebagai
perkembangan dakwah islami berbagai forum pengajian dan majlis takim Ahmad
Marzuki hasan Aktif di organisasi Muhammadiya, sehingga kesibukan dakwah beliau di
masjid maupun di surau-surau Makin banyak
Tahun 1969 Marzuki Hasan mengikuti pertemuan yang dia adakan oleh panglima
kodam XIV Siliwangi yang waktu ituu dijabat oleh Brig.jend.Aziz Mustamar pertemua
nantara panglima kodam dengan alim ulama Sulawesi selatan dan tenggara itu
menghasilkan satu kesepakatan atas anjuran panglima, bahwa perlu didirikan pesantren
seprti pesantren lama sebelum perang yang tamatanya dapt mandiri di masyarakat dan
menyatu di masyarakat
Tidak ada persiapan yang matang tidak ada istilah persmian, semua di mulai
begitu saja, namun dengaan tingginya respon masyarakat sehingga ada yang meberikan
sumbangan pondok gubuk kemudian di huni dua orang sebagai santri dari Makassar,
mereka telah mengikuti pengajian yang di bina oeh marzuki hasan waktu itu
Mendengar dibukanya pesantren ini, beberapa teman dekat kiyai Ahmad Marzuki
Hasan, mapun putranya Arief Marzuki, Baik teman saat Revolusi maupun yang selalu
ikiut du pengajian dan organisasi yang merasa seide dengan keputusan pembanguan
pesantren ini mereka turut bergabung secara bertahap di muulai dengan pengembangan
secara fisik dan pengajaran
Waktu demi waktu dengan melalui perjuangan yang panjang, akhirnya santri
mulai bertambah sehngga mulia lah dibentuk sistem tiga kelas yaitu tingkat ibtidaiyah,
tingkt ,tsanawiayah ,dan tingkst aliyah, selain prnghapal Al-Qur,an yang mencari cirri
corak utama dari inti pengajaran pesantren walaupun system belajarnya masih melantai
namun suka duka memilikui nilai tersendiri. Marzuki sendiri turut mrngajar di setiap
waktu, mulai dari kelas ibtid iyah hingga jenjang aliyah yang di selingi materi latihan
dakwahh dan tahfidz dari semua jenjang.
Kampus darul istiqamah kini semakin di perluas karna jumlah santri sudah
mencspai 200 orang, di tambah masuknya simpatisan menjadi warga yang tak trpisahkan
dengan lokasi pesantren (menyatu) bahkan pada awalnya ada orang yang memasukkan
anaknya ke pesantren, kemudian tertarik untuk tinggal di pesantren, ikit belajar dan
akhirnya mereka inilah siamg malam membantu memperbaiki pondok-pondok, berbagai
sarana dan fasilitas seadanya bahkan mereka inilah yang kemudian mengajak
keluarganya yang lain untuk bergabung
Karena pembinaan agama menjiwai setiap gerak dan langkah untuk memajukan
pesantren ini, sehingga langkah persuasif di lakukan untuk mendekati pemilik tanah
sekitar, baik secara pribadi maupun secara secara kekeluargaan dan hasilnya, lokasi
pesantren bertambah luas tambah ada ganti rugi, Akhirnya lokasi-demi lokasi yang di
kosngkan itu berjalan selama 10 tahun hinggamenapai 65 hektar
Tetap di sadari bahwa, ada perbedaan dalam memahami nilai-nilai kehidupan dan
keagamaan , namun di balik perbedaan pemahaman itu masih banyak persamaan yang
akan menjadi alat untuk memningkatkan ukhuwah
Dan hal ini dapat di terima oleh semua pihak. Dapat dikatakan tak pernah terjadi
kesalahpahaman dengan masyarakat, walupun di ketahui masih banyak masyarakat yang
mengedepankan adat yang kadang-kadang di anggap bertentangan dengan prinsip agama.
Tetapi prinsip yang di perpeganngi oleh darul istiqamah tetap eksis, karena menghindari
sikap saling mempersalahhkan. Pesantren ini lebih memilih memperlihatkan yang dapat
di lakukan dan berdakwah apa yang dapat di amalkan. Akhirnya dapat berjalan tanpa
banyak hambatan, yang semestinya menjad kesyukuran tersendiri
Dengan strategi dakwah yang maju tanpa mempersalahkan satu sama lain dalam
hal-hal yang berbeda serta merangkul ukhuwah keislaman dalam menyebarkan dakwah
sehingga perkembangan islam dapat terlihat melaului eratnya ukhuwah itu yang
mempersatukan ummat kemudian juga dari antusias masyarakat dalam membantu
pembangunan pesantren yang didirikan oleh ustadz K.H.Marzuki Hasan ini yang hingga
kini pembangunan pesantren Darul istiqamah telah mencapai kurang lebih 34 cabang
yang tersebar di Indonesia sebagai bukti gerakan dakwah K.H.Ahmad Marzuki hasan
dalam perkembangan islam begitu berpengaruh hingga kini dan terus berkembang .
C. Pengaruh Pemikiran Dalam Ajaran-ajaran K.H.Ahmad Marzuki Hasan
1. Terhadap Keluarga
K.H.Ahmad Marzuki Hasan termasuk kelompok keluarga besar. Sebagian
besar cenderung mengikuti pemikiran beliau dalam pelaksanaan atau pengalaman
ajaran islam.
Misalnya dalam melaksanakan perkawinan, baik beliau dari pihak laki-
laki maupun dari pihak perempuan, otomatis keluarga yang dikawini itu
mengikuti apa yang di lakukan dan di ajarkan oleh beliau yaitu tidak melakukan
walimah(pesta) perkawinan sebelum kedua mempelai tidur bersama dan tidak
mengadakan mapparola (mempelai dari keluarga perempuan ke tempat keluarga
laki-laki)kalau belum bermalam di tempat perempuan.
Ini merupakan cirri khas pemikiran beliau tentang perkawinan yang sangat
berpengaruh bagi keluarga besar beliau yang semakin lama semakin berkembang
itu yang dan tak kalah penting adalah masalah ijab dan Qobul sama sekali tidak di
permasalahkan lagi keluarga sebab umumnya keluarganya memanggil beliau jika
ada yang ingin melangsungkan pernikahan jika beliau tidak sempat maka akan
mengutus walinya untuk menggantikanya.
Kalau di tempat yang akan di datangi tidak menghendaki perkawinan
secara islami sesuai dengan pemikiran beliau,maka beliau tidak akan hadir dan
juga tidak mengutus utusan sebagai walinya, dan pelaksanaan perkawinan harus
memisahkan tempat laki-laki dan perempuan. Ini sangatt di pahami oleh keluarga
beliau baik yang ada di kampung sendiri maupun yang diluar kota lain.
Masalah jabatan tangan antara laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrim sangat berpengaruh bagi keluarga dekatnya.melihat dan berpapasan saja
dengan laki-laki yang bukan muhrim sudah pasti menghindar, apa lagi mau
menemani atau berjabat tangan. Menutup aurat sangat berpengaruh bagi keluarga
baik laki-laki maupun perempuan. Unruk keluarga yang jauh masih tergantung
pada situasi dan kondisi di mana mereka berada
Untuk pengalaman sejarah-sejarah islam yang lain yang dapat dilakukan
sendiri-sendiri dalam keluarga beliau sangant mengikuti pemikiran beliau. Sahalat
lail tidak pernah terlupakan dan ini sangat terbukti semua anak-anak bahkan
hingga cucu-cucu nya menjadi imam serta anak-anak yang laki-lakinya semua nya
telah menjadi pimpinan pesantren-pesantren di berbagai caabang Darul Isrtiqamah
2. Terhadap Masyarakat
Di sinjai dalam kegiatan pengajian bulanan yang diikuti oleh jamaah, dan
di wawancarainya beberapa jamaah. Dari hasil wawancara yang di lakukan
ternyarta sebagian dari mereka adalah masyarakat yang sengaja datang untuk
mendengarkan pengajian bersama dari cabang-cabang di sinjai dan kelompo
pengajian,serta guru-guru daru beberapa sekolah dan warga-warga di sekitar
cabang Darul istiqamah Sinjai sebagai tempat berlangsung nya pengajian bulanan
yang hingga kini masih berjalan
Susasana pengajian begitu ramai di Hdiri lebih dari 300 orang laki-laki
dan perempuan, dan ini kelihatan meningkt dari buan-ke bulan, kesemuanya itu
merupakan pengaruh K.H.Ahmad Marzuki Hasan yang begitu besar.
PENUTUP
A.Kesimpuan