Disusun Oleh :
Nama : Faenda Rinsih
NIS/NISN : ……….
Kelas : X (MULTIMEDIA)
Puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirah Allah SWT yang telah
menganugerahkan kepada kita, sekian banyak nikmat, mau’nah, inayah serta hidayah-Nya.
Sehingga dengan itu semua kita mampu menjalankan segala bentuk amanah yang
dibebankan kepada kita, sekaligus kita mampu meningkatkan kwalitas diri dan ujud
manusiawi kita yang nota bene sebagai khalifatullah di muka bumi ini.
Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad
SAW yang telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya mengarung kehidupanini, sehingga
nantinya kita bisa meraih derajat “sa’adah”, bahagia dunia-akhirat.
Selanjutnya, syukur Alhamdulillah, makalah yang berjudul “SEJARAH PERADABAN
ISLAM” ini dapat terselesaikan, meskipun masih banyak terdapat kekurangand isana-sini.
Dengan harapan setelah dipresentasikan, kekurangan yang ada bisa ditambahi dan
disempurnakan. Demikianlah, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Masuknya Islam Ke Indonesia....................................................................................................2
B. Seminar Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia.........................................................................3
C. Corak Dan Perkembangan Islam Di Indonesia...........................................................................5
1. Masa Kesulthanan..................................................................................................................5
2. Masa Penjajahan.....................................................................................................................6
3. Gerakan Dan Organisai...........................................................................................................7
4. Tersiarnya Islam Di Indonesia................................................................................................8
5. Pengaruh Islam Terhadap Peradaban Bangsa Indonesia.........................................................9
6. Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia.................................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya perkembangan zaman modern yang mempengaruhi kebudayaan yang ada
di Indonesia yang pada akhirnya secara perlahan budaya tersebut akan mulai di lupakan oleh
masyarakat, karena lebih memilih sistem modrn. Dari kajian tersebut, maka perlu
mempelajari sejarah-sejarah masa lampau yang tersebar di nusantara.
Khusus peradaban Islam di Indonesia, sebagian masyarakat Indonesia yang beragama
islam tidak mengetahui tentang peradaban tesebut. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi
yang diperoleh. Untuk mengkaji kembali peradaban tersebut, maka perlu di susun suatu
tulisan yang membahas tentang masalah peradaban islam di Indonesia. Salah satu bentuk
tulisan itu adalah penulisan makalah ini, yang diharapkan mampu memberikan informasi
secara singkat tentang peradaban islam di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam penyusunan makalah ini, maka merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Masuknya Islam Ke Indonesia
2. Seminar Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia
3. Corak Dan Perkembangan Islam Di Indonesia
4. Tersiarnya Islam Di Indonesia
5. Pengaruh Islam Terhadap Peradaban Bangsa Indonesia
6. Kerajaan-kerajaan Islam Di Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
yang tidak terlalu lama yakni permulaan abad XVII, dengan masuk islamnya penguasa
kerajaan Mataram yaitu Sulthan Agung, kemenangan agama tersebut hampir meliputi
sebagian besar wilayah Indonesia.
Berbeda dengan masuknya islam ke Negara-negara di bagian dunia lainnya yakni dengan
kekuatan militer, masuknya islam ke Indonesia itu dengan cara damai disertai dengan jiwa
toleransi dan saling menghargai antara penyebar dan pemeluk agama baru dengan penganut-
penganut agama lama (Hindu-Budha). Ia dibawa oleh pedagang-pedagang Arab dan Ghujarat
di India yang tertarik dengan rempah-rempah. Masuknya Islam melalui India ini menurut
sebagian pengamat, mengakibatkan bahwa islam yang masuk ke Indonesia ini bukan islam
yang murni dari pusatnya di Timur Tengah, tetapi islam yang sudah banyak dipengaruhi
paham mistik, sehingga banyak kejanggalan dalam pelaksanannnya .
Berbeda dengan pendapat diatas, S.M.N. Al-Attas berpendapat bahwa pada tahap
pertama islam di Indonesia yang menonjol adalah aspek hukumnya bukan aspek mistiknya
karena ia melihat bahwa kecenderungan penafsiran al-Quran secara mistik itu baru terjadi
antara 1400-1700 M.
Akan tetapi, sejak pertengahan abad XIX, agama islam Indonesia secara bertahap mulai
meninggalkan sifat-sifatnya yang sinkretik setelah banyak orang Indonesia yang mengadakan
hubungan dengan Mekkah dengan cara melakukan ibadah haji. Apalagi setelah transportasi
laut yang makin membaik, semakin banyaklah orang Indonesia yang melakukan ibadah haji
bahkan sebagian mereka ada yang bermukim bertahun-tahun lamanya untuk mempelajari
ajaran islam dari pusatnya, dan ketika kembali ke Indonesia mereka menjadi penyebar aliran
islam yang ortodoks.
3
2. Bahwa daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa
setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di
Aceh.
3. Bahwa mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai
saudagar.
4. Bahwa penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai.
5. Bahwa Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan
perjuangan melawan penjajahan bangsa asing.
Maka setelah 15 tahun sesudah seminar di Medan berlangsung atau tepatnya pada tanggal
10-16 juni 1978, majelis ulama propinsi daerah istimewa Aceh memprakarsai pula seminar
4
serupa yaitu tentang sejarah masuk dan berkembangnya Islam di daerah istimewa aceh yang
diadakan di Banda Aceh. Seminar ini dihadiri oleh para sarjana dan cendekiawan yang berada
di Aceh khususnya. Dari hasil seminar tersebut dapat disimpulkan :
1. Pada abad pertama hijrah islam sudah masuk di Aceh
2. Kerajaan-kerajaan Islam yang pertama adalah perlak, lamuri dan pasai
3. Islam berkembang di Aceh melalui cara hikmah kebijaksanaan
Sebenarnya apa yang telah disimpulkan dalam ke-2 seminar tersebut diatas terutama yang
menyangkut dengan proses islamisasi di Indonesia adalah juga seirama dengan pendapat 2
sarjana barat yaitu Prof. Gabriel Ferrand dan Prof. Paul Wheatly. Bersumber pada keterangan
para musafir dan pedagang Arab tentang Asia Tenggara, maka ke-2 sarjana tersebut
menyebutkan bahwa sudah sejak abad ke-8, pelabuhan-pelabuhan yang terkenal di Asia
Tenggara pada masa itu, telah dikunjungi oleh para pedagang dan musafir-musafir Arab. Dan
bahkan pada kota-kota dagang itu telah terdapat Fondasi-fondasi para pedagang Islam. Jadi
dapat ditafsirkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia sejak awal ke-8 M, langsung
dibawa oleh para pedagang dan musafir Arab.
5
dan kalau perlu berfungsi sebagai lembaga untuk naik banding dari mahkamah biasa.
Tercatat dalam sejarah Banjar, di berlakukannya hukum bunuh bagi orang murtad,
hukum potong tangan untuk pencuri dan mendera bagi yang kedapatan berbuat zina.
Pada akhirnya kedudukan Sultan di Banjar bukan hanya pemegang kekuasaan dalam
kerajaan, tetapi lebih jauh diakui sebagai Ulul amri kaum Muslimin di seluruh kerajaan
itu.
Untuk memacu penyabaran agama Islam, didirikan sebuah organisasi yang
Bayangkare Islah (pengawal usaha kebaikan). Itulah organisasi pertama yang
menjalankan program secara sistematis sebagai berikut :
a. Pulau Jawa dan Madura dibagi menjadi beberapa wilayah kerja para wali.
b. Guna memadu penyebaran agama Islam, hendaklah di usahakan agar Islam dan
tradisi Jawa didamaikan satu dengan yang lainnya.
c. Hendaklah di bangun sebuah mesjid yang menjadi pusat pendidikan Islam.
2. Masa Penjajahan
Ditengah-tengah proses transformasi sosial yang relative damai itu, datanglah
pedagang-pedagang Barat, yaitu portugis, kemudian spanyol, di susul Belanda dan
Inggris. Tujuannya adalah menaklukkan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di sepanjang
pesisir kepulauan Nusantara ini.
Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya untuk menjalinkan hubungan
dagang karena Indonesia kaya akan rempah-rempah, tetapi kemudian mereka ingin
memonopoli perdagangan tersebut dan menjadi tuan bagi bangsa Indonesia.
Apalagi setelah kedatangan Snouck Hurgronye yang ditugasi menjadi penasehat
urusan pribumi dan Arab, pemerintah Hindia-Belanda lebih berani membuat
6
kebijaksanaan mengenai masalah Islam di Indonesia karena Snouck mempunyai
pengalaman dalam penelitian lapangan di Negeri Arab, Jawa dan Aceh. Lalu ia
mengemukakan gagasannya yang di kenal dengan politik Islam di Indonesia. Dengan
politik itu ia membagi masalah Islam dalam tiga kategori, yaitu :
a. Bidang agama murni atau ibadah
b. Bidang sosial kemasyarakatan
c. Politik.
Terhadap bidang agama murni, pemerintah colonial memberikan kemerdekaan
kepada umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak mengganggu
kekuasaan pemerintah Belanda.
Dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah memamfaatkan adat kebiasaan yang
berlaku sehingga pada waktu itu dicetuskanlah teori untuk membatasi keberlakuan
hukum Islam, yakni teori reseptie yang maksudnya hukum Islam baru bisa diberlakukan
apabila tidak bertentangan dengan alat kebiasaan. Oleh karena itu, terjadi kemandekan
hukum Islam.
Sedangkan dalam bidang politik, pemerintah melarang keras orang Islam membahas
hukum Islam baik dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang menerangkan tentang politik
kenegaraan atau ketatanegaraan.
7
berpolitik bagi bangsa Indonesia, sebagai hasil perubahan-perubahan sosial dan ekonomi,
dampak dari pendidikan Barat, serta gagasan-gagasan aliran pembaruan Islam di Mesir.
Akibat dari situasi ini, timbullah perkumpulan-perkumpulan politik baru dan
muncullah pemikir-pemikir politik yang sadar diri. Karena persatuan dalam syarikat
Islam itu berdasarkan ideologi Islam, yakni hanya orang Indonesia yang beragama
Islamlah yang dapat di terima dalam organisasi tersebut, para pejabat dan pemerintahan
(pangreh praja) ditolak dari keanggotaan itu.
Persaingan antara partai-partai politik itu mengakibatkan putusnya hubungan antara
pemimpin Islam, yaitu santri dan para pengikut tradisi Jawa dan abangan. Di kalangan
santri sendiri, dengan lahirnya gerakan pembaruan Islam dari Mesir yang
mengompromikan rasionalisme Barat dengan fundamentalisme Islam, telah menimbulkan
perpecahan sehingga sejak itu dikalangan kaum muslimin terdapat dua kubu: para
cendekiawan Muslimin berpendidikan Barat, dan para kiayi serta Ulama tradisional.
Selama pendudukan jepang, pihak Jepang rupanya lebih memihak kepada kaum
muslimin dari pada golongan nasionalis karena mereka berusaha menggunakan agama
untuk tujuan perang mereka. Oelh karena itu, ada tiga prantara politik berikut ini yang
merupakan hasil bentukan pemerintah Jepang yang menguntungkan kaum muslimin.
1. Shumubu, yaitu Kantor Urusan Agama yang menggantikan Kantor Urusan
Pribumi zaman Belanda.
2. Masyumi, yakni singkatan dari Majelis Syura Muslimin Indonesia menggantikan
MIAI yang dibubarkan pada bulan oktober 1943.
3. Hizbullah, (Partai Allah dan Angkatan Allah), semacam organisasi militer untuk
pemuda-pemuda Muslimin yang dipimpin oleh Zainul Arifin
8
2. Faktor para mujtahid dakwah yang banyak terdiri atas para saudagar yang taraf
kebudayaannya sudah tinggi, yang telah berhasil membawakan Islam dan segala
kebijaksanaan kemahiran dan keterampilan.
3. Ajaran Islam tentang dakwah untuk menyampaikan ajaran Allah walaupun
sekedar satu ayat kepada segenap manusia di seluruh pelosok bumi telah
menjadikan segenap kaum muslimin menjadi umat dakwah.
4. Baik agama Hindu maupun Budha pada umumnya dipeluk oleh orang-orang
keraton yang pada saat mulai tersebarnya Islam antara raja yang satu dengan
yang lainnya terlibat dalam perselisihan.
5. Pernikahan antara para penyebar Islam dan orang-orang yang baru di islamkan
melahirkan generasi pelanjut yang menganut dan menyebarkan Islam.
9
memisahkan antara kebudyaan local dengan kebudayaan Islam. Masuknya
kebudayaan Islam dalam kebudayaan nasional, meliputi bahasa, nama, adat istiadat
dan kesenian.
10
d. Pengaruh Dalam Bidang Politik
Ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaannya, banyak
sekali undur politik Islam yang berpengaruh dalam system politik pemerintahan
kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Misalnya tentang konsep khalifatullah fil ardi
dan dzilullah fil ardi. Kedua konsep ini diterapkan pada masa pemerintahan
kerajaan Islam Aceh Darussalam dan kerajaan Islam Mataram.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan
masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah yang
bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M.
Perkembangan Islam dan pengaruhnya di masyarakat Indonesia sangat luas, adapun
pengaruhnya yaitu :
Pengaruh Bahasa dan Nama
Pengaruh Adat Istiadat
Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah
Pengaruh Dalam Bidang Politik
B. Saran
Kita sebagai umat islam harus melestarikan budaya,dan mengembangkan nilai-nilai
keislamin di dalam bermasyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13