Disusun Oleh :
Nama :
Kelas :
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok, untuk belajar dan mempelajari
lebih lanjut tentang “Prinsip dan Praktek Ekonomi dalam Islam”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri, agar
kreativitas dan penguasaan materi pembelajaran dapat optimal sesuai dengan yang
diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar
untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari Guru pengampu mata
pembelajaran dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya perkembangan zaman modern yang mempengaruhi kebudayaan yang
ada di Indonesia yang pada akhirnya secara perlahan budaya tersebut akan mulai di
lupakan oleh masyarakat, karena lebih memilih sistem modrn. Dari kajian tersebut, maka
perlu mempelajari sejarah-sejarah masa lampau yang tersebar di nusantara.
Khusus peradaban Islam di Indonesia, sebagian masyarakat Indonesia yang beragama
islam tidak mengetahui tentang peradaban tesebut. Hal ini dikarenakan kurangnya
informasi yang diperoleh. Untuk mengkaji kembali peradaban tersebut, maka perlu di
susun suatu tulisan yang membahas tentang masalah peradaban islam di Indonesia. Salah
satu bentuk tulisan itu adalah penulisan makalah ini, yang diharapkan mampu
memberikan informasi secara singkat tentang peradaban islam di Indonesia.
Islam bukan hanya sekedar agama atau keyakinan, tetapi merupakan asas dari sebuah
peradaban. Sejarah telah membuktikan bahwa dalam kurun waktu 23, Nabi Muhammad
SAW mampu membangun peradaban Islam di jazirah Arabia yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip persamaan dan keadilan. Dalam waktu yang singkat, pengaruh peradaban
Islam tersebut segera menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke wilayah
Nusantara.
Ada berbagai macam teori yang menyatakan tentang masuknya Islam ke Nusantara.
Beberapa teori tersebut ada yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara sekitar
abad ke-7, abad ke-11, dan sebagainya. Dari teori tersebut, proses sentuhan awal
masyarakat Nusantara dengan Islam terjadi pada abad ke-7 melalui proses perdagangan ,
kemudian pada abad selanjutnya Islam mulai tumbuh dan berkembang. Selanjutnya
melahirkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. Seperti kerajaan-kerajaan Islam di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, maupun di NTB.
Semua kerajaan tersebut memiliki andil dalam mengembangkan khazanah
peradaban Islam di Nusantara, khususnya peradaban Islam di wilayah kekuasaan kerajaan
tersebut. Dalam makalah ini, penulis akan membahas lebih spesifik dari uraian tersebut
yaitu mengenai proses masuknya islam di Sumatera.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Masuknya Islam Ke Indonesia
2. Seminar Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
3. Corak dan Perkembangan Islam di Indonesia
4. Tersiarnya Islam di Indonesia
5. Pengaruh Islam terhadap Peradaban Bangsa Indonesia
6. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN
Sebenarnya apa yang telah disimpulkan dalam ke-2 seminar tersebut diatas terutama
yang menyangkut dengan proses islamisasi di Indonesia adalah juga seirama dengan
pendapat 2 sarjana barat yaitu Prof. Gabriel Ferrand dan Prof. Paul Wheatly. Bersumber
pada keterangan para musafir dan pedagang Arab tentang Asia Tenggara, maka ke-2
sarjana tersebut menyebutkan bahwa sudah sejak abad ke-8, pelabuhan-pelabuhan yang
terkenal di Asia Tenggara pada masa itu, telah dikunjungi oleh para pedagang dan
musafir-musafir Arab. Dan bahkan pada kota-kota dagang itu telah terdapat Fondasi-
fondasi para pedagang Islam. Jadi dapat ditafsirkan bahwa agama Islam masuk ke
Indonesia sejak awal ke-8 M, langsung dibawa oleh para pedagang dan musafir Arab.
2. Masa Penjajahan
Ditengah-tengah proses transformasi sosial yang relative damai itu, datanglah
pedagang-pedagang Barat, yaitu portugis, kemudian spanyol, di susul Belanda dan
Inggris. Tujuannya adalah menaklukkan kerajaan-kerajaan Islam Indonesia di
sepanjang pesisir kepulauan Nusantara ini.
Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya untuk menjalinkan hubungan
dagang karena Indonesia kaya akan rempah-rempah, tetapi kemudian mereka ingin
memonopoli perdagangan tersebut dan menjadi tuan bagi bangsa Indonesia.
Apalagi setelah kedatangan Snouck Hurgronye yang ditugasi menjadi penasehat
urusan pribumi dan Arab, pemerintah Hindia-Belanda lebih berani membuat
kebijaksanaan mengenai masalah Islam di Indonesia karena Snouck mempunyai
pengalaman dalam penelitian lapangan di Negeri Arab, Jawa dan Aceh. Lalu ia
mengemukakan gagasannya yang di kenal dengan politik Islam di Indonesia. Dengan
politik itu ia membagi masalah Islam dalam tiga kategori, yaitu:
a. Bidang agama murni atau ibadah;
b. Bidang sosial kemasyarakatan; dan
c. Politik.
Terhadap bidang agama murni, pemerintah colonial memberikan kemerdekaan
kepada umat Islam untuk melaksanakan ajaran agamanya sepanjang tidak
mengganggu kekuasaan pemerintah Belanda.
Dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah memamfaatkan adat kebiasaan yang
berlaku sehingga pada waktu itu dicetuskanlah teori untuk membatasi keberlakuan
hukum Islam, yakni teori reseptie yang maksudnya hukum Islam baru bisa
diberlakukan apabila tidak bertentangan dengan alat kebiasaan. Oleh karena itu,
terjadi kemandekan hukum Islam.
Sedangkan dalam bidang politik, pemerintah melarang keras orang Islam
membahas hukum Islam baik dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang menerangkan
tentang politik kenegaraan atau ketatanegaraan.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan
masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita muslimah
yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau
1082 M.
Perkembangan Islam dan pengaruhnya di masyarakat Indonesia sangat luas, adapun
pengaruhnya yaitu:
Pengaruh Bahasa dan Nama
Pengaruh Adat Istiadat
Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah
Pengaruh Dalam Bidang Politik